BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang saat ini sedang kembangkan di pasar modal indonesia. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Hadirnya lembaga keuangan tidak lain untuk memberikan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keputusan investasi yang sebelumnya sudah dilakukan diantaranya sebagai berikut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk jenis saham saham yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen inflasi, BI Rate,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Istilah investasi lebih populer dalam dunia usaha, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

I. PENDAHULUAN. Allah SWT karena dana yang hanya ditimbun tidak dapat memberikan manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I. Pendahuluan. Penelitian yang meneliti pengaruh variabel makroekonomi terhadap harga

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB II LANDASAN TEORI. pengenaan pajak pertambahan nilai di Indonesia. Pajak pertambahan nilai (value

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahuluakan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya hampir sama namun karena objek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian terdahulu, antara lain sebagai berikut :. 2.1.1 Penelitian Dani Ahmad Luthvi (2013) Pengaruh suku bunga (SBI), inflasi, pertumbuhan ekonomi dan size terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel suku bunga SBI inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan size secara simultan terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII). Selain itu untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan size secara simultan terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2013. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dipilih sesuai dengan karakteristiknya menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI berpengaruh positif terhadap return saham syariah, Inflasi berpengaruh negative terhadap return saham syariah, 9

10 Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap return saham syariah, Size memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syariah, Secara simultan menunjukkan bahwa suku bunga SBI, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan size berpengaruh positif terhadap return saham syariah. Persamaan: 1. Variabel independen yang digunakan yaitu ekonomi makro, beberapa variabel yang sama yaitu Bi Rate (Tingkat Suku Bunga), Tingkat Inflasi dan pertumbuhan PDB. 2. Sumber data yang digunakan oleh peneliti terdahulu menggunakan data sekunder. 3. Menggunakan metode kuantitatif yaitu menggunakan Multiple Regresion Analysis (MRA) Perbedaan: 1. Peneliti menambahkan variabel independen yaitu size 2. Periode yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah tahun 2009-2013. Sedangkan peneliti memilih tahun 2009-2014 2.1.2 S Sri Monac Octafia (2013) Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property dan Real estate Dengan Pendekatan Error correction model. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga SBI, nilai tukar dan jumlah uang beredar terhadap indeks harga saham sektor property dan real estate untuk periode (1998:1 2010:12). Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah Error correction model. Hasil dari uji

11 kointegrasi memperlihatkan bahwa terdapat hubungan jangka pendek tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar terhadap indeks harga saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor propertydan real estate. Dalam jangka panjang, tingkat suku bunga SBI dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor property dan real estate dengkan nilai tukar berpengruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor property dan real estate. Persamaan : 1. Variabel independent yang digunakan yaitu ekonomi makro, beberapa variabel yang sama yaitu Tingkat Suku bunga, dan nilai tukar. 2. Perolehan data melalui data sekunder. Perbedaan : 1. Peneliti menambahkan variabel independen yaitu jumlah uang beredar. 2. Peneliti menggunakan error correction model sedangkan saya menggunakan Multiple Regresion Analysis (MRA) 3. Variabel dependent yang digunakan oleh peneliti terdahulu Indeks Harga Saham Sektor Property dan Real Estate sedangkan saya menggunakan saham di Jakarta Islamic Index (JII). 4. Periode yang digunakan untuk penelitian sebelumnya adalah tahun 2008-2012 Sedangkan peneliti menggunakan periode antara tahun 2009-2014

12 2.1.3 Hatmam Maqdiyah (2012) Pengaruh tingkat bunga deposito, tingkat inflasi, produk domestic bruto (PDB), dan nilai tukar rupiah terhadap indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Tingkat Bunga Deposito, Tingkat Inflasi, PDB, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII), baik secara simultan, secara parsial dan mengetahui variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah data triwulan selama 5 tahun. Hasil penelitian menemukan bahwa hanya kurs yang berpengaruh negatif secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, pertumbuhan PDB berpengaruh positif terhadap IHSG. Persamaan : 1. Variabel independent yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu ekonomi makro inflasi, kurs, dan pertumbuhan PDB. 2. Sumber data diperoleh sama dengan peneliti sebelumnya yaitu melalui data sekunder. 3. Sama-sama menggunakan Multiple Regresion Analysis (MRA) Perbedaan : 1. Peneliti terdahulu menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan. Peneliti menggunakan saham JII ( Jakarta Islamic Indeks ) 2. Periode yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah tahun 2009 hingga 2013 Sedangkan peneliti menggunakan periode antara tahun 2009-2014.

13 Tabel 1.1. Perbandingan Peneliti Terdahulu dan Penulis Keterangan Variabel Bebas Variabel Terikat Dani Ahmad Luthvi Suku Bunga Sbi, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,Size dan,return Saham Jakarta Islamic Index (JII) Sri Monac Octafia Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar IHSG Hatmam Maqdiyah tingkat bunga deposit, tingkat inflasi, PDB, nilai tukar rupiah,dan indeks harga saham Jakarta Islamic Index Peneliti Kurs dollar amerika, Inflasi, BI Rate,dan Pertumbuhan PDB, Jakarta Islamic Index (JII) Populasi Jakarta Islamic Index (JII) IHSG pada sector property dan real estate Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) Periode Penelitian Teknik Analisis 2009-2013 2008-2012 2000-2009 2009-2014 Metode kuantitatif error correction model. (ECM) Metode Kuantitatif, yaitu metode regresi linier berganda Multiple Regresion Analysis (MRA) Multiple Regresion Analysis (MRA) Jenis Data Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Metode Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Sumber data : Dani A.lutvi (2013), Sri monac oktavia (2013),Hatmam Maqdiyah (2012)

14 2.2 Landasan Teori Pada sub bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori pendukung yang mendasari penelitian ini dan digunakan sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran serta hipotesis. 2.2.1. Indeks harga saham indeks harga saham dari situs (www.danareksaonline.com) merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Dengan membaca indeks ini, kita dapat mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar, apakah sedang naik, turun, atau stabil sehingga investor dapat menentukan kapan untuk menjual, menahan atau membeli saham. Bursa efek Indonesia memiliki 6 jenis indeks, yaitu: 1. Indeks individual adalah Indeks masing-masing saham yang tercatat yang tercatat di BEI 2. Indeks harga saham sektoral adalah Mengelompokkan saham berdasarkan masing-masing sektor. Di Bursa Efek Indonesia sektor terbagi atas 9 kelompok yaitu aneka industri, pertambangan, pertanian, industry dasar, properti, konsumsi, keuangan, infrastruktur, perdagangan dan jasa, serta manufaktur. 3. Indeks Harga Saham Gabungan / IHSG (Jakarta Composite Index) merupakan Semua saham diperhitungkan sebagai komponen penghitungan indeks. 4. Indeks LQ 45 adalah Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan berdasarkan likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar, sehingga setiap 6 bulan saham

15 yang masuk indeks ini bisa berubah-rubah tergantung kedua variable tersebut. 5. Indeks syariah (JII / Jakarta Islamic Index) yaitu Terdiri dari 30 saham yang memenuhi syarat investasi dalam Islam, diantaranya tidak bertentangan dengan : 1) Usaha perjudian atau tergolong perjudian dan perdagangan yang dilarang 2) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan memperdagangkan segala jenis barang konsumsi yang berbahan dasar dilarang syariat 3) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan memperdagangkan segala jenis barang dan jasa yang bersifat mudharat 4) Lembaga keuangan konvensional termasuk perbankan dan asuransi konvensional yang mengandung unsur riba 2.2.2. Jakarta Islamic Index (JII) Menurut situs Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) Jakarta Islamic Index (JII) adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan (PT Danareksa Invesment Management). Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar modal syariah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek jakarta dan bursa efek

16 surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan Kriteria sahamsaham emiten yang menjadi komponen daripada Jakarta Islamic Index tersebut adalah : 1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan (kecuali bila termasuk di dalam sahamsaham 10 berkapitalisasi besar) 2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90% (sembilan puluh persen). 3. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir. Tiga puluh saham ini yang menjadi saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index. 4. Memilih 60 (enam puluh) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan ratarata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha akan di-monitoring secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. Untuk menyesuaikan satuan diunakan rumus : Ret. JII =...(1)

17 2.2.3. Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum dan kontinu, atau dengan kata lain turunnya nilai uang secara kontinu, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang menerus dan saling mempengaruhi. Di dalam definisi inflasi tercakup tiga aspek penting, yaitu: 1. Kecendrungan harga meningkat, pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecendrungan yang meningkat. 2. Peningkatan harga berlangsung terus-menerus, bukan berarti terjadi pada suatu waktu saja. 3. Mencakup pengertian harga umum. Berdasarkan parah tidaknya inflasi: 1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun) 2. Inflasi sedang (10% - 30% setahun) 3. Inflasi berat (30% - 100% setahun) 4. Infalsi tak terkendali (lebih dari 100% setahun) Sebab-sebab timbulnya inflasi: 1. Demand Full Inflation adalah bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor produksi.

18 Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. 2. Cost Push Inflation ialahkecendrung untuk meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, tetapi kenaikan harga diikuti dengan menurunya omzet penjualan sebagai akibat lesunya pasar. 3. Inflasi Campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi antara unsur Demand Full Inflation dan Cost Push Inflation. 4. Imported Inflation adalah inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri. Cara-cara Mengatasi Inflasi 1. Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 1) Politik diskonto terhadap Bank Umum agar mengurangi atau mempersempit pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara meaikan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun. 2) Politik pasar terbuka yaitu bank sentral menjual surat berharga ke pasar modal, apabila surat itu terjual maka uang masyarakat akan masuk ke bank sentral sehingga uang yang beredar akan berkurang. 3) Menaikkan cash ratio yaitu bank sentral menurunkan minimum rasio kas, maka uang tunai yang sama bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya, sebaliknya jika mengurangi jumlah

19 uang beredar bank sentral akan menaikkan minimum rasio kas bank supaya uang tertahan di kas lebih banyak. 4) Kebijakan kredit yaitu bank sentral mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan pemberian kredit kepada nasabah. 2. Kebijakan fiskal Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, menaikkan tarif pajak, mengadakan pinjaman pemerintah. 3. Kebijakan riil Menaikkan hasil produksi, kebijakan upah. 2.2.4. Kurs Perdagangan internasional akan mendorong terjadinya pertukaran dua atau lebih mata uang berbeda. Transaksi ini akan menimbulkan permintaan dan penawaran terhadap suatu mata uang tertentu. Pada dasarnya, permintaan dan penawaran suatu mata uang tertentu akan mem-pengaruhi nilai tukar dari mata uang yang ber-sangkutan. Menurut Joesoef ( 2008:24 ) Kurs (Exchange rate) adalah jumlah mata uang tertentu yang dapat ditukar terhadap satu unit mata uang lain. Mata uang tersebut sering disebut sebagai hard currency, contohnya yen (jepang), dolar as (amerika serikat), poundsterling (inggris) dan franc (perancis). Sebaliknya, mata uang yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran, satuan hitung dan sering mengalami depresiasi nilai disebut sebagai soft currency, seperti rupiah (indonesia), rupee (india) dan bath (thailand).

20 Mata uang suatu negara dapat ditukarkan atau diperjualbelikan dengan mata uang negara lainnya sesuai dengan nilai tukar mata uang yang berlaku di pasar mata uang atau yang sering disebut dengan pasar valuta asing. Dengan perubahan kondisi ekonomi serta sosial politik yang terjadi di suatu negara, nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya dapat berubah secara substansial. Mata uang suatu negara dikatakan mengalami apresiasi jika nilai tukarnya relatif terhadap mata uang negara lain mengalami kenaikan. Sebaliknya, mata uang suatu negara dikatakan mengalami depresiasi jika nilai tukarnya relatif terhadap mata uang negara lain mengalami penurunan. Dalam kondisi tertentu, kenaikan dan penurunan nilai tukar mata uang terjadi atas intervensi pemerintah, dalam hal ini kebijakan bank sentral dalam menaikkan dan menurunkan nilai tukar mata uang domestik untuk menyesuaikannya dengan nilai tukar mata uang yang sebenarnya di pasar. Penyesuaian ke atas atau kenaikan nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh bank sentral disebut dengan revaluasi. Sedangkan, penyesuaian ke bawah atau penurunan nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh bank sentral disebut dengan devaluasi. Untuk mengetahui kurs tengah yaitu dengan menggunakan rumus :...(2) Untuk menyesuaikan satuan, maka variabel ini menggunakan rumus : Kurs =....(3)

21 2.2.5. Suku bunga Suku bunga adalah kebijakan yang mencerminkan sikap pada kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Suku bunga diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan suku bunga apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan. Menurut reilly dan brown ( 2004:422) tingkat suku bunga merupakan harga atas dana yang di pinjamkan, kenaikan tingkat suku bunga bank Indonesia diikuti suku bunga deposito. Suku bunga deposito cenderung berpengaruh negative terhadap harga saham, sehingga semakin tinggi tingkat suku bunga deposito maka harga saham cenderung semakin menurun. 2.2.7 Pertumbuhan PDB Produk domestik bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit produksi di dalam wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor

22 melibatkan sektor luar negeri. Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha. PDB dapat didefinisikan berdasarkan tiga pendekatan yaitu : 1. Pendekatan produksi. 2. Pendekatan pendapatan. 3. Pendekatan pengeluaran. Untuk mengetahui pertumbuhan PDB, maka variabel ini menggunakan formula : PDB t-1 - PDB t (3) PDB t-1 2.2.8 Pengaruh Inflasi terhadap harga saham Jakarta Islamic Index (JII) Inflasi memiliki hubungan negatif dengan harga saham, inflasi yang semakin tinggi menjadi sinyal negatif bagi para investor yang berinvestasi di pasar modal. Investor akan cenderung melepas sahamnya jika terjadi peningkatan inflasi, terlebih pada saat terjadi inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi). Hal ini karena peningkatan inflasi yang tinggi menyebabkan kenaikan risiko investasi pada saham. Di samping itu, juga diiringi oleh pesimisme investor tentang kemampuan dari modal dalam menghasilkan laba di masa kini dan masa mendatang (Rusbariandi, 2008:434). Kecendrungan para investor untuk melepas sahamnya akan menyebabkan harga saham tersebut menjadi turun. Terjadinya penuruan harga saham ini akan tercermin pada indeks harga saham

23 2.2.9 Pengaruh Kurs terhadap harga saham Jakarta Islamic Index (JII) Sebagaimana yang telah dijelaskan peneliti terdahulu, bahwa Hubungan antara kurs dan pasar saham adalah negatif, dimana perubahan pada kurs akan mempengaruhi suatu perubahan, ketika kurs rupiah terdepresiasi, maka biaya bahan baku impor atau produk yang memiliki kaitan dengan produk impor akan mengalami kenaikan kejadian ini menyebabkan biaya produksi meningkat dan laba perusahaan menjadi turun sehingga tingkat dividen yang dapat dibagikan dan return yang ditawarkan akan menurun pula (Boediono,2006:130). Jadi melemahnya rupiah akan memberikan pengaruh negatif terhadap harga pasar modal, karena menyebabkan pasar modal tidaklah ramai dan menurunkan minat bagi para investor yang akan menanamkan modalnya. 2.2.10 Pengaruh Suku bunga terhadap harga saham Jakarta Islamic Index (JII) Suku bunga Indonesia berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index (JII), di karenakan apabila Suku bunga Indonesia mengalami peningkatan maka akan mengakibatkan menurunnya volume transaksi pada bursa Jakarta Islamic Index (JII) dikarenakan investor lebih memilih mendepositokan dananya di bank dari pada menanamkan dananya di bursa Jakarta Islamic Index (JII) sehingga permintaan akan saham akan menurun dan disertai menurunnya harga saham Jakarta Islamic Index (JII) (Suramaya, 2008).

24 2.2.11 Pengaruh pertumbuhan PDB terhadap harga saham Jakarta Islamic Index (JII) Pertumbuhan PDB suatu negara mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di negara tersebut, peningkatan tersebut akan mendorong masyarakat untuk melakukan konsumsi terhadap produk sehingga memperluas perkembangan investasi, sehingga investor memiliki dana yang lebih untuk diinvestasikan (Suramaya,2008). Salah satunya menginvestasikan pada bursa Jakarta Islamic Index (JII), apabila permintaan saham Jakarta Islamic Index (JII) meningkat maka akan berdampak pada naiknya harga saham, disini dapat dilihat bahwa pertumbuhan PDB berpengaruh positif terhadap Jakarta Islamic Index (JII) (Hatman,2010). 2.3. Kerangka Pemikiran Berdasarkan penjelasan diatas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat di jelaskan dalam gambar 1.1 berikut :

25 Inflasi H 2 ( - ) Kurs H 3 ( - ) Suku bunga H 4 ( - ) H 5 (+) Jakarta Islamic Index (JII) Pertumbuhan PDB H 1 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 2.4. Hipotesa Penelitian H 1 : Diduga inflasi, suku bunga, nilai tukar dan pertumbuhan PDB berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) 2009-2014. H 2 : inflasi berpengaruh negatif terhadap jakarta Islamic index (JII) 2009-2014. H 3 : kurs berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index (JII) 2009-2014. H 4 : Suku bunga indonesia berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index (JII) 2009-2014. H 5 : Pertumbuhan PDB berpengaruh positif terhadap Jakarta Islamic Index (JII) 2009-2014.