BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pendidikan diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa berperan menampilkan keunggulan potensi yang dimilikinya, yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional /Sisdiknas Bab II Pasal 3: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan Usia Dini /PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang di selenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan Informal. Tidak kalah pentingnya dalam memilih sekolah dan kelas-kelasnya adalah: suasana, kondisi, warna, luas, fasilitas yang tersedia, arus angin yang lancar serta jauh dari sumber bau yang mengganggu. Anak usia 3 6 tahun atau di kenal dengan masa usia dini sudah mulai di ikutkan atau di masukan oleh orang tua atau pemerhati anak usia tersebut dalam suatu lembaga program pendidikan 1
Anak Usia Dini (PAUD) baik di Taman Kanak-kanak (TK) ataupun Kelompok Bermain (KB) yang ada pada sebuah penyelenggara pendidikan yang kompenten yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan fisik (untuk gerakan kordinasi motorik halus dan motorik kasarnya) dan perkembangan jiwa (daya pikir, daya cipta, kecerdasan, spiritual, kecerdasan emosi dan sosial, serta sikap dan perilakunya) di daerah dekat tempat tinggalnya. Kemampuan anak dalam menguak dunia yang didengar, dilihat dan di rasa memunculkan berbagai pengetahuan yang harus menemukan jawaban. Di perlukan metode Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Bermain dalam belajar dan belajar dalam bermain yang menyenangkan akan merangsang anak dalam menunjang tiga aspek perkembangan yang dimiliki yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada anak didik Kelompok B TK Aisyiyah III Purwokerto Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014 diperoleh keterangan bahwa kemampuan sosial emosional anak kurang berkembang karena anak mengalami proses penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru dan kehidupan pribadi masingmasing anak yang berbeda dari sebelumnya. Perlu waktu yang berbeda untuk beradaptasi dengan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan indentifikasi diperoleh beberapa masalah, diantaranya : 1. Tingkah laku anak masih mementingkan diri sendiri, tidak saling membantu dan kerjasama, suka memilih-milih teman tidak mau menolong jika ada temannya yang jatuh. 2. Belum mengerti tanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya sebagai tanggung jawab bersama. 3. Anak belum mampu melepas sifat bawaan mereka, ada yang suka menyendiri tidak mau bergabung, kurang percaya diri pemalu, tidak suka ramai atau sebaliknya, suka bikin gaduh dan membuat keributan, asik dengan permainannya tanpa peduli teman sekitarnya, dan lain sebagainya. 4. Anak belum memahami bahwa orang lain berbeda dengan dirinya, perlu proses bagaimana memahami kondisi orang lain. 5. Kurangnya kreativitas guru menggunakan media serta penerapan penggunaan alat peraga kurang mengena dalam pembelajaran, terlalu sering menggunakan lembar kerja (LKS) membuat anak bosan dan cenderung mengabaikan tugasnya, kadang mengakibatkan anak cepat putus asa jika tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Metode Tanya jawab kurang memotivasi keaktivan anak, metode ceramah mendominasi setiap pembelajaran membuat anak tergantung pada petunjuk yang diberikan, kemudian anak baru mengerjakan tugasnya. Guru yang profesional dan kompentenlah yang harus dapat memahami apa, bagaimana, dan kapan anak membutuhkan agar seluruh perkembangan yang akan terjadi pada anak benar-benar maksimal, sehingga potensi anak akan
bisa dipantik untuk di munculkan dan di kembangkan. Pada usia dinilah waktu yang efektif untuk mengembangkan berbagai kemampuan. Media serta sumber belajar yang sesuai di persiapkan untuk mendukung, peningkatan perkembangan dalam segala kegiatan belajar anak yang mudah dan relevan, bisa di usahakan penyediaannya se maksimal mungkin. Dorongan dan motivasi orang tua pada anak harus selalu diberikan, apalagi disaat anak benar-benar membutuhkannya, motivasi dan rewardpun kadang sesekali di perlukan untuk menambah semangat dalam menghadapi kegiatan dalam seluruh perkembangan. Peneliti melakukan upaya perbaikan dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu berkreativitas membuat pigura dari kardus untuk mengembangkan kemampuan anak agar nantinya anak mampu menunjukan sikap toleran dengan tidak saling berebut media, anak mampu menunjukan ekspresikan emosi antusias dan semangat yang sesuai dengan kondisi yang ada, anak mampu bersikap kooperatif dengan teman serta mampu aktif mengikuti kegiatan. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah berkreativitas membuat pigura kardus dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional anak kelompok B TK Aisyiyah III Purwokerto Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014.
C. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah diatas maka peneliti bertujuan untuk mengetahui dan mengumpulkan data dalam rangka meningkatkan kemampuan sosial emosional melalui berkreativitas membuat pigura kardus anak Kelompok B TK Aisyiyah III Purwoketo Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014. D. Manfaat Penelitian. Penelitian di harapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis tulisan ini akan bermanfaat bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan bagi para guru TK dan manfaat praktisnya dapat memberikan acuan bagi peneliti, guru TK, dan bagi lembaga Pendidikan TK dalam pandangan tentang kemampuan perkembangan Sosial Emosional dengan penerapan berkreativitas membuat pigura kardus. 1. Bagi Lembaga Pendidikan Taman Kanak-kanak. Sekolah akan menghasilkan sumber daya yang berkualitas dan menarik calon wali murid yang ingin menyekolahkan di TK tersebut. 2. Bagi Guru TK. Memotivasi kreativitas guru dalam kegiatan pembelajaran, satu cara meningkatkan perkembangan sosial emosional serta bagaimana menciptakan suasana belajar yang menarik lagi menyenangkan.
3. Bagi Anak Didik Anak akan berkembang menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, mau bekerja sama dengan teman karena hubungan sosial dengan temantemanya semakin baik. 4. Bagi Peneliti. Memberikan pengalaman mengajar yang nantinya dapat di gunakan dalam kehidupan mendatang serta menjadikan peneliti lebih kreatif dalam bidang permainan yang memberikan nilai edukatif terhadap peserta didik.