BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

.000 WALIKOTA BANJARBARU

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Transkripsi:

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang Mengingat : : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah maka perlu adanya penjabaran dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010;

2 6. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 3 Seri E); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 3. Bupati adalah Bupati Tulungagung. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Tulungagung. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung. 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. 10. Dinas adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung. 11. Kehutanan adalah sistem penyusunan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. 12. Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan

3 memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah. (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Kehutanan dan Perkebunan berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Pasal 4 Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan dan b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan dan dan c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas bidang kehutanan dan perkebunan. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 5 Susunan Organisasi Dinas terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Bina Program; c. Bidang Bina Usaha, membawahi : 1. Seksi Peredaran Hasil Hutan dan Kebun; 2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran;

4 3. Seksi Permodalan dan Kemitraan; d. Bidang Bina Produksi, membawahi : 1. Seksi Tanaman Semusim dan Tanaman Tahunan ; 2. Seksi Perbenihan dan Pembibitan ; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi; e. Bidang Bina Perlindungan dan Konservasi, membawahi : 1. Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit; 2. Seksi Konservasi Sumber Daya Alam; 3. Seksi Pengendalian, Pengawasan Hutan dan Kebun; f. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi, membawahi : 1. Seksi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; 2. Seksi Peningkatan dan Pengembangan Teknologi; 3. Seksi Sarana, Tata dan Metode Penyuluhan; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas ; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang Kehutanan dan Perkebunan. Pasal 7 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Kepala Dinas memiliki fungsi: a. perumusan kebijakan pembangunan dibidang Kehutanan dan Perkebunan; b. pengendalian dan pembinaan tugas dibidang Kehutanan dan Perkebunan; c. pembinaan tugas pelayanan umum dibidang Kehutanan dan Perkebunan; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas, penyusunan

5 program dan perencanaan Dinas serta pembinaan hukum, organisasi dan tatalaksana Dinas. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kearsipan; rumah tangga dan keprotokolan Dinas; b. penyusunan program dan perencanaan Dinas; c. penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana Dinas; d. pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan urusan administrasi persuratan, kearsipan, perjalanan dinas, keprotokolan, rumah tangga; b. melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian; c. menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas; d. melaksanakan tugas dibidang hubungan masyarakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan tata usaha dan adminstrasi keuangan dan perlengkapan; b. menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi barang; c. melakukan pembayaran gaji pegawai; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

6 (3) Sub Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan progam dan perencanaan kegiatan Dinas; b. menyiapkan bahan monitoring, evalusasi dan pelaporan program dan kegiatan Dinas; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Bina Usaha Pasal 11 (1) Bidang Bina Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang peredaran hasil hutan dan kebun, pengolahan dan pemasaran serta permodalan dan kemitraan. (2) Untuk melaksanakan tugas dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi : a. pemberian rekomendasi, pengawasan kegiatan usaha dan peredaran hasil komuditas kehutanan dan perkebunan, b. pembinaan dan pengembangan usaha, permodalan dan kemitraan, c. pembinaan penanganan panen, dan pasca panen serta peningkatan mutu hasil; d. pelaksanaan, pengendalian dan inventarisasi hasil hutan kayu dan non kayu di luar kawasan hutan Negara; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Peredaran Hasil Hutan dan Kebun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 1 mempunyai tugas: a. memproses rekomendasi usaha kehutanan dan b. memberikan rekomendasi atas keluarnya surat keterangan sahnya hasil hutan dari hutan hak (rakyat) dan kebun; c. memproses bahan rumusan pertimbangan teknis permohonan Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu;

7 d. memberikan rekomendasi atas keluarnya Surat Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan dan Surat Usaha Perkebunan; e. melakukan pemantauan terhadap peredaran hasil hutan kayu dan non kayu; f. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Pengolahan dan Pemasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil kehutanan dan b. melakukan bimbingan peningkatan mutu hasil kehutanan dan c. melakukan bimbingan penghitungan, perkiraan kehilangan hasil kehutanan dan d. melakukan bimbingan penerapan standart unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil kehutanan e. melakukan bimbingan pemasaran hasil kehutanan f. melakukan penyebarluasan informasi pasar; g. melakukan pemantauan harga komoditas kehutanan h. melakukan bimbingan pengembangan sarana usaha dan pemasaran; i. melakukan pemantauan peredaran hasil hutan dan kebun; j. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Permodalan dan Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan, sumber-sumber pembiayaan / kredit kehutanan b. melakukan bimbingan penyusunan rencana usaha c. melakukan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan; d. melakukan pemantauan penyaluran dan pemanfaatan kredit usaha kehutanan dan e. melakukan bimbingan masyarakat, penguatan kelembagaan dan usaha serta kemitraan masyarakat setempat didalam dan sekitar kawasan hutan dan kebun;

8 f. melakukan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerja sama usaha tani; g. melakukan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha kehutanan dan h. melakukan bimbingan penerapan pedoman / kerja sama kemitraan usaha kehutanan i. menyusun laporan pertanggungjawaban atas j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Bina Usaha. Bagian Kelima Bidang Bina Produksi Pasal 13 (1) Bidang Bina Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang tanaman semusin dan tanaman tahunan, perbenihan dan pembibitan serta sarana dan prasarana produksi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina Produksi mempunyai fungsi: a. perumusan kebutuhan dan pengembangan lahan b. penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna lahan c. pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan sumber - sumber air sebagai sarana produksi; d. pemantauan dan evaluasi bimbingan penggunaan pupuk; e. pengawasan, pengadaan dan penggunaan pupuk; f. pengindentifikasian dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin g. pelaksanaan pengembangan alat dan mesin produksi kehutanan dan perkebunan sesuai standar; h. pelaksanaan pengawasan standar mutu alat mesin produksi kehutanan dan i. pelaksanaan bimbingan penerapan pedoman perbenihan kehutanan dan j. pelaksanaan identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal; k. pemantauan benih import;

9 l. pelaksanaan bimbingan penerapan pedoman teknis budidaya kehutanan dan m. penginventarisasian dan pengidentifikasian serta pengusulan calon areal sumberdaya potensi, pembinaan penggunaan benih / bibit pelaksanaan sertifikasi sumber benih dan mutu benih/ bibit tanaman hutan dan kebun; n. penyusunan petunjuk kultur teknis dan inventarisasi budidaya tanaman semusim dan tahunan; o. pembudidayaan tanaman semusim dan tahunan; p. pemanfaatan sarana dan prasarana produksi serta peralatan dan mesin produksi; q. pelaksanaan diversifikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi; dan r. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Bina Produksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Seksi Tanaman Semusim dan Tanaman Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan penetapan kebutuhan dan pengembangan lahan kehutanan dan b. melakukan penyusunan pengembangan optimasi lahan kehutanan dan c. melakukan pengembangan optimasi lahan kehutanan dan d. melakukan pemetaan potensi dan pengelolaan lahan kehutanan dan e. melaksanakan pengembangan lahan f. melakukan perumusan dan penerapan kawasan perkebunan terpadu; g. melakukan penetapan sentra komoditas h. melakukan pemanfaatan sumber-sumber air untuk i. melakukan pembimbingan penerapan pedoman teknis budidaya kehutanan dan j. menyusun laporan pertanggungjawaban atas k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Perbenihan dan Pembibitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan bimbingan penerapan pedoman perbenihan kehutanan dan

10 b. melakukan penerapan kebijakan dan pedoman perbenihan kehutanan dan c. melakukan pengidentifikasian dan mengembangkan varietas unggul lokal; d. melakukan pemantauan benih impor; e. melakukan pembimbingan penerapan standar mutu benih kehutanan dan f. melakukan pengaturan penggunaan benih kehutanan dan g. melakukan pembinaan dan pengawasan penangkar benih perkebuna; h. melakukan pembinaan dan pengawasan perbanyakan peredaran dan penggunaan benih kehutanan dan i. melakukan pembimbingan dan pemantauan produksi benih kehutanan dan j. melakukan pembimbingan penerapan standar teknis perbenihan kehutanan dan perkebunan yang meliputi sarana, tenaga, dan metode; k. melakukan pemberian rekomendasi produksi benih kehutanan dan l. melakukan pengujian dan penyebarluasan benih perkebunan varietas unggul spesifik lokasi; m. melakukan perbanyakan dan penyaluran mata tempel dan benih tanaman n. melakukan, melaksanakan, membimbing dan mendistribusi pohon induk; o. melaksanakan penetapan sentra produksi benih kehutanan dan p. melakukan pengembangan sistem informasi perbenihan kehutanan dan q. melakukan pembangunan dan pengelolaan balai benih; r. melakukan pembinaan dan pengawasan balai benih milik swasta; s. melakukan inventarisasi dan identifikasi serta mengusulkan calon areal sumberdaya genetik, membina dan menggunakan benih / bibit, melaksanakan sertifikasi sumber benih dan mutu benih / bibit tanaman hutan; t. menyusun laporan pertanggungjawaban atas u. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Sarana dan Prasarana Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan pelaksanaan kebijakan alat dan mesin kehutanan dan

11 b. melakukan identifikasi kebutuhan alat dan mesin kehutanan dan c. melakukan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin kehutanan dan d. melakukan pengembangan alat dan mesin budidaya kehutanan dan perkebunan sesuai standar; e. melakukan penetapan standar mutu alat dan mesin budidaya kehutanan dan f. melakukan pengawasan standar mutu alat dan mesin budidaya kehutanan dan g. melakukan pembinaan dan pengembangan jasa alat dan mesin budidaya kehutanan dan h. melakukan pemberian rekomendasi pengadaan peredaran alat dan mesin budidaya kehutanan dan i. melakukan analisa teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin budidaya kehutanan dan perkebunan sesuai kebutuhan lokal; j. melakukan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin budidaya kehutanan dan k. melaksanakan pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin budidaya; l. melakukan pemanfaatan air permukaan dan air tanah; m. melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan air; n. melakukan pengembangan sumber-sumber air untuk kehutanan dan o. melakukan pengembangan teknologi irigasi air permukaan dan irigasi bertekanan untuk kehutanan dan p. melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan sumber air untuk kehutanan dan q. melakukan bimbingan penggunaan pupuk; r. melakukan pengawasan, pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk wilayah Kabupaten; s. melakukan pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk; t. melakukan pembimbingan penyediaan, penyaluran, dan penggunaan pupuk; u. melakukan pelaksanaan peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan pupuk; v. menyusun laporan pertanggungjawaban atas w. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

12 (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Bina Produksi. Bagian Keenam Bidang Bina Perlindungan dan Konservasi Pasal 15 (1) Bidang Bina Perlindungan Dan Konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang pengendalian hama dan penyakit, konservasi sumber daya alam serta pengendalian, pengawasan hutan dan kebun. (2) Untuk melaksanakan tugas dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina Perlindungan Dan Konservasi mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit; b. pelaksanaan konservasi sumber daya alam; c. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan hutan dan kebun; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Bina Perlindungan dan Konservasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 16 (1) Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 1 mempunyai tugas: a. mengadakan identifikasi dan peramalan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT); b. menyiapkan rencana dan petunjuk teknis pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT); c. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengendalian OPT; d. memberikan bimbingan teknis pelaksanaan penggunaan, pengawasan, peredaran pestisida di wilayah Daerah; e. menyusun laporan pertanggung jawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Konservasi Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 2 mempunyai tugas : a. menyusun data lahan kritis; b. melakukan rehabilitasi dan pelestarian hutan, tanah dan air; c. mengadakan pemantauan kegiatan reboisasi dan penghijauan;

13 d. melakukan pengendalian perburuan tradisional satwa liar yang tidak dilindungi di luar areal buru; e. melakukan rekayasa teknologi konservasi; f. melakukan konservasi sumber daya alam; g. merencanakan rehabilitasi hutan tanah dan air; h. menyusun laporan pertanggungjawaban atas i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Pengendalian, Pengawasan Hutan dan Kebun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 3 mempunyai tugas : a. menyusun data kawasan kehutanan dan b. menyusun rencana penetapan kawasan kehutanan dan c. mengadakan pemetaan kawasan kehutanan dan d. melakukan koordinasi penetapan tata batas kawasan kehutanan dan e. melaksanakan pembinaan kawasan yang berkaitan dengan komoditi kehutanan dan f. melakukan pengendalian dan pengawasan kawasan kehutanan dan g. menyusun usulan penunjukan kawasan hutan produksi, hutan lindung, kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam dan taman buru; h. menyusun usulan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus masyarakat hukum adat, penelitihan, pengembangan, pendidikan pelatihan kehutanan; i. menyusun usulan perubahan status dan fungsi hutan; j. melakukan bimbingan teknis pencegahan kebakaran hutan / kebun; k. menyusun laporan pertanggungjawaban atas l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Bina Perlindungan dan Konservasi. Bagian Ketujuh Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Pasal 17 (1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang pelatihan dan pengembangan sumber daya

14 manusia, peningkatan dan pengembangan teknologi serta sarana, tata dan metode penyuluhan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengembangan bahan / materi, metode, pedoman dan petujuk teknis pelatihan serta informasi; b. penyelenggaraan dan pengorganisasian pelatihan; c. penyusunan program dan rencana pelatihan serta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; d. penyebarluasan pemantauan penerapan teknologi panen dan pengolahan hasil pasca panen; e. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kehutanan di tingkat Kabupaten; f. penyusunan sistem informasi kehutanan (numerik dan spesial) tingkat Kabupaten; g. pelaksanaan bimbingan pengem-bangan kelembagaan masyarakat / kelompok tani hutan dan kebun; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Teknologi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Seksi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia terhadap petani / lembaga tani; b. menyiapkan bahan /materi dan metode /pedoman / petunjuk teknis latihan; c. menyusun program dan rencana pelatihan; d. melakukan pengembangan bahan / materi serta metode dan teknik pelatihan; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Peningkatan dan Pengembangan Teknologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan bimbingan penerapan pedoman pembenihan b. melakukan penyebarluasan pemantauan penerapan teknologi panen dan pengolahan hasil, pasca panen;

15 c. melakukan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil; d. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kehutanan di tingkat Kabupaten, memberikan perizinan penelitian pada hutan lindung yang tidak ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan tujuan khusus skala Kabupaten; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Sarana, Tata dan Metode Penyuluhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 3 mempunyai tugas : a. menyusun sistem informasi kehutanan (Numerik dan Spasial ) tingkat Kabupaten; b. melakukan bimbingan masyarakat, pengembangan kelembagaan dan usaha kemitraan masyarakat setempat di dalam dan disekitar kawasan hutan; c. melakukan penguatan kelembagaan petani / masyarakat dibidang kehutanan dan perkebunan tingkat Kabupaten; d. melakukan pengawasan terhadap efektifitas pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan oleh desa / masyarakat, kinerja penyelenggaraan oleh desa / masyarakat di bidang kehutanan; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 19 Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis yang melaksanakan tugas-tugas tertentu Dinas Kehutanan dan Perkebunan. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 20 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

16 Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya dikoordinir oleh Tenaga Fungsional Senior. (2) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Dalam melaksanakan tugas kelompok jabatan Fungsional bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. BAB VI TATA KERJA Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Pemerintahan Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintahan Daerah sesuai dengan tugas masingmasing. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasai bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk yang diperlukan. Pasal 25 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 26 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan dan sebagai bahan pembinaan kepada bawahannya. Pasal 27 Tembusan atas laporan kepada atasan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

17 Pasal 28 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat secara berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada satuan organisasi bawahannya. B A B VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 38 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 30 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung. Ditetapkan di pada tanggal Tulungagung 4 Desember 2014 BUPATI TULUNGAGUNG, ttd Diundangkan di Tulungagung pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH SYAHRI MULYO ttd Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya NIP. 19590919 199003 1 006 Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 63