Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata Kunci : Power Management, Generator, Load Faktor, LabView.

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S.

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

INSTALASI PERMESINAN

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

INSTALASI PERMESINAN

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMULASI PARALEL GENERATOR SECARA OTOMATIS PADA KAPAL STAR-50 / BSBC DWT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOFTWARE LABVIEW 8.5

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Studi Perancangan Sistem Kendali Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Berdasarkan Aplikasi Sistem Pakar

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

PEMBUATAN APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN UNTUK MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN INDUSTRI

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

BAB III LANDASAN TEORI

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Latar Belakang dan Permasalahan!

Pengantar Listrik Kapal

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

PARALEL GENERATOR. Paralel Generator

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM (ABS) DI PPNS (SUB JUDUL : MONITORING SISTIM TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm


PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

Kajian Awal Sistem Kontrol Cold Storage Multi-Fungsi Menggunakan Perangkat Lunak Zeliosoft

Fakta.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi

Studi Perbandingan Metode Bongkar Muat untuk Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Manual vs Mekanisasi

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum pengambilan data dimulai, turbin gas dioperasikan sampai dengan

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

SIDANG FIELD PROJECT. Oleh : Rizki Bahtiar Triatmaja NRP

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

PENGEMBANGAN POWER MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PADA KAPAL TANKER BERBASIS SOFTWARE LABVIEW

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-372

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Kata kunci : Diesel engine, motor listrik, genset, penggerak, cargo pump

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-129 Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang Dionysius M. S dan Indra Ranu Kusuma Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: kusuma@its.ac.id Abstrak Power Management System merupakan suatu sistem yang mengontrol dan memonitoring generator untuk menghasilkan daya dan akhirnya dialirkan pada peralatan kelistrikan yang ada pada sebuah kapal. Load atau beban merupakan peralatan kelistrikan yang perlu dicukupi oleh generator selaku sumber kelistrikan. Sifat pembebanan dari peralatan listrik dapat ditentukan dengan frekuensi kerja atau intensitas penggunaannya dalam suatu kurun waktu tertentu. Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator atau lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama sama. Dimulai dari perhitungan beban kelistrikan dan generator, hingga penggolongan peralatan yang dianggap essen dan harus terus beroperasi untuk menjamin kinerja kapal. Setelah itu dapat ditentukan batas bawah kemampuan generator dalam menyuplai daya listrik. Kata Kunci Power Management, Generator, Load Faktor, LabView. S I. PENDAHULUAN ECARA umum perkembangan industri kian melesat seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya ialah industri perkapalan. Perkembangan teknologi ini menjadi salah satu pilihan dalam pengerjaan suatu sistem, yang sebelumnya dikerjakan penuh dengan tenaga manusia. Otomasi menjadi salah satu pilihan alternatif dalam sistem pada sebuah kapal. Semua sistem yang ada pada suatu kapal dapat digerakkan secara otomatis, tak terkecuali sistem kelistrikan. Hal ini dapat membuat beban pekerjaan yang harus dilakukan oleh manusia menjadi lebih ringan. Segala peralatan yang ada pada suatu kapal dan menunjang kerja dari kapal umumnya memerlukan daya kelistrikan untuk dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Daya listrik menjadi hal yang sering dijumpai dikarenakan berperan sebagai sumber daya untuk beroperasinya peralatan pada sebuah kapal tadi. Setiap kapal memiliki suatu komponen yang dikenal dengan control panel. Control panel umumnya terletak di engine room controller dan di wheelhouse. Control panel berfungsi sebagai pusat monitoring dan kendali pengoperasian peralatan yang menunjang sistem pada kapal. Panel tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan untuk operasional sederhana seperti starting, mengubah beban dan mematikan motor serta tak lepas dari pengontrolan sistem penyuplaian kelistrikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang tadi telah disebutkan, kini komputer mampu mengolah data berkapasitas secara akurat dan cepat serta didukung hardware berupa database yang berbasiskan computer dengan akurasi yang sangat tinggi serta tersedianya software pendukung berupa program LabVIEW, yang memiliki kompatibilitas dengan bahasa pemrograman untuk operasional permesinan di kapal. Input dari software ini berupa data untuk simulasi program yang dijalankan tanpa hardware sedangkan hasil output berupa data table maupun grafik ataupun diagram dari sistem kelistrikan yang ada pada kapal, performance dan power yang dihasilkan yang dihasilkan dari generator di kapal sehingga konsentrasi penyusunan model matematis dan visual grafik dengan program LabVIEW hingga didapatkan tampilan sistem kelistrikan yang berkaitan dengan system monitoring dan system control secara real rime. Dengan begitu pekerjaan dari manusia dapat lebih mudah dan efisien. A. Listrik Kapal II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem kelistrikan yang terdapat pada sebuah kapal terdiri atas sumber daya, sistem distribusi, dan berbagai macam peralatan listrik. Tenaga listrik digunakan sebagai penggerak motor bagi banyak mesin bantu dan juga untuk berbagai peralatan di dek kapal, penerangan, ventilasi, dan peralatan pendingin ruangan. Penyediaan listrik yang kontinyu sangat dibutuhkan untuk operasi peralatan dan kapal secara aman, oleh karena itu kapasitas daya yang dapat dihasilkan oleh generator harus memadai. Generator difungsikan sebagai sumber tenaga utama yang sanggup mencukupi semua kebutuhan akan listrik di kapal. Peralatan kelistrikan pada sebuah kapal biasanya dibagi menjadi 2, yaitu : Penerangan dan Navigasi Peralatan Kelistrikan yang menunjang sistem pada kapal Pada kapal penumpang yang besar, 2 atau 3 sub distribusi atau load center switchboard harus tersedia untuk distribusi daya dan sistem penerangan. Secara umum satu switchboard terletak pada bagian depan kapal, satu pada bagian depandan jika memungkinkan yang ketiga diletakkan pada bagian tengah kapal. Tiap bagian switchboard pusat daya disuplai dari switchboard layanan kapal dengan menggunakan Bus feeder. Disain ini lebih ekonomis dari pada memberikan banyak jalur yang panjang dari switchboard layanan kapal ke seluruh bagian kapal. Masing-masing switchboard diletakkan / dipasang pada ruangan yang sesuai. Kompartemen ini biasanya juga bertindak sebagai pusat untuk pelayanan kebutuhan listrik dan perawatan serta masing-masing mungkin juga menyediakan meja kerja dan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-130 adalah generator, swithboards dan akhirnya adalah peralatan kelistrikan itu sendiri. Total daya yang dialirkan dimonitoring locker untuk komponen peralatan lampu sekring dan kebutuhan listrik lainnya. Selanjutnya daya listrik atau arus listrik keluaran dari MSB dibagi dalam beban-beban yang terdiri dari 3 kelompok besar: Beban penerangan Beban daya Beban komunikasi dan navigasi B. Paralel Generator Pada sebuah kapal, terdapat 2 generator. Generator satu beroperasi sedang yang lain dalam keadaan stand by. Oleh karena itu dibutuhkan generator sebanyak 2 buah maupun lebih yang dihubungkan secara parallel agar mencapai daya yang dibutuhkan. Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator atau lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama sama dengan tujuan mendapatkan daya yang lebih besar, untuk effisiensi (menghemat biaya pemakaian operasional dan Menghemat biaya pembelian), untuk memudahkan penentuan kapasitas generator dan untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik. Parallel generator didadapat dengan cara menyinkronkan 2 generator tersebut dengan alat syncronoskop. Alat ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyinkronkan 2 atau lebih generator agar dapat menjadikan hasil yang optimal yaitu dengan cara memberikan indikator terhadap operator sehingga syarat sinkronisasi dapat terpenuhi. Untuk syarat sinkronisasi suatu parallel generator diantaranya: Memiliki tegangan kerja yang sama Memiliki frekuensi yang sama Memiliki urutan fasa yang sama Mempunyai sudut phase yang sama C. Power Management System Power Management System (PMS) adalah bagian penting dari peralatan kontrol dalam kapal dan biasanya mendistribusikan daya ke berbagai stasiun kontrol yang dapat beroperasi bersama-sama dan berbagi informasi antara satu sama lain atau independen / tersendiri. Generator dikontrol dan dimonitoring untuk menghasilkan daya dan akhirnya dialirkan pada peralatan kelistrikan yang ada pada sebuah kapal. Tahapan dalam mengalirkan daya Gambar 3. Flow Chart Metodologi dan dikontrol dengan satu atau beberapa sistem kontrol. Untuk fungsi pengontrolan daya generator dapat dibagi lagi menjadi 3, yaitu : kontrol generator, kontrol daya yang tersedia dan pengamanan terhadap peralatan kelistrikan. Untuk fungsi dari restoration setelah kapal mengalami blackout adalah starting generator kembali setelah kapal mengalami blackout. D. LabView 8.5 LabVIEW 8.5 merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk pengukuran di bidang perindustrian, eksperimen, ataupun pendidikan dan aplikasi otomasi yang berdasarkan pemrograman secara gambar dan berbeda dengan secara teks Window front panel digunakan untuk design panel kerja yang kita lihat pada kondisi real secara visual, biasanya digunakan untuk display, indikator, tuning, switch, dan yang lainnya. Sedangkan pada window block diagram ini digunakan untuk membuat fungsi atau jalannya program dari tombol dan display yang ada pada front panel. A. Flow Chart Metodologi Lihat Gambar Flow Chart. A. Data Kapal III. METODOLOGI IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN Berikut adalah data mengenai kapal pembanding yang digunakan dalam tugas akhir ini : Length Overall : 44.3 m Width : 9 m Height : 3.6 m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-131 Draft : 2.3 m Displacement : 200 DWT 1 Daya Total TABEL PERKIRAAN PENGGUNAAN BEBAN LISTRIK NO KETERANGAN BERLAYAR MANUVERING BONGKAR MUAT BERLABUH DARURAT Beban Kontinyu (kw) 68,1 67,6 75,4 16,2 11,2 Beban Intermiten (kw) 14,7 15,1 10,2 - - 2 Faktor Diversitas (0,7) 10,3 10,6 7,1 - - 3 Jumlah Beban (kw) 78,4 78,2 82,5 16,2 11,2 4 Jumlah Daya Generator (kw) 1 x 96,0 1 x 96,0 1 x 96,0 1 x 20,0 1 x 20,0 5 Kapasitas Daya Tersedia (kw) 96,0 96,0 96,0 20,0 20,0 6 Faktor Beban Generator 82% 81% 86% 81% 56% 7 Generator Cadangan 1 x 96,0 1 x 96,0 1 x 96,0 1 x 20,0 1 x 20,0 TABEL PROFIL KEBUTUHAN DAYA BERLAYAR MANUVERING BONGKAR MUAT BERLABUH DARURAT KOMPILASI KEBUTUHAN POWER (kw) CL IL CL IL CL IL CL IL CL IL # Permesinan : 4,72 13,50 4,72 13,50 14,30 9,04 0,00 0,00 7,50 0,00 # Kipas Ventilasi Udara : 8,20 0,00 8,20 0,00 6,72 0,00 3,12 0,00 2,96 0,00 # Air Conditioner : 25,27 0,00 25,27 0,00 25,27 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 # Lampu Penerangan & Peralatan : 28,38 1,00 27,96 1,43 28,38 1,00 13,08 0,00 0,00 0,00 # Peralatan Navigasi & Komunikasi : 1,50 0,20 1,50 0,20 0,75 0,12 0,00 0,00 0,75 0,00 total 68,07 14,70 67,65 15,13 75,42 10,16 16,20 0,00 11,21 0,00 Load Operation 78,36 78,23 82,53 16,20 11,21 Kapasitas Penumpang Speed ABK : 114 orang : 11 knot : 18 orang Daya Peralatan yang Bekerja pada Kapal SPOB SEROJA I Dengan peralatan kelistrikan sebagaimana yang tercantum di atas, kapal ini memiliki generator, yang digunakan sebagai sumber daya kelistrikan sebagai berikut Daya : 96 kw 120 kva Untuk genetaror Pelabuhan yang ada pada kapal ini memiliki spesifikasi Daya : 20 kw 25 kva Sedangkan untuk generator emergancy yang dimiliki pada kapal ini adalah Daya : 20 kw 25 kva Karena kebutuhan daya dari peralatan kelistrikan harus tetap terpenuhi dan kapal tetap berlayar / beroperasi diperlukan penggolongan peralatan kelistrikan yang dianggap harus tetap menyala selama kapal beroperasi dan yang tidak. Penggolongan ini ditentukan peralatan yang essen dan non essen. Peralatan essen adalah peralatan dasar yang harus tetap beroperasi untuk memenuhi keadaan saat berlayar, sehingga kapal masih bisa tetap berlayar. Peralatan kelistrikan yang essen adalah Support system untuk engine Penerangan Navigasi & komunikasi Kipas ventilasi & AC. A. Perhitungan Faktor Beban Generator Dari perhitungan tiap peralatan kelistrikan dengan tiap keadaan dijumlah dan akan mendapatkan jumlah daya total dari peralatan kelistrikan untuk tiap kondisi. Perbedaan perhitungan dari Countinous Load dan Intermiten Load adalah pada Faktor Diversitas. Faktor ini akan menjadi pengkali untuk Intemiten Load yang mana peralatan yang tidak selalu beroperasi atau tidak terjadwal, di mana mempunyai nilai sebesar 0,7. Hal ini dilakukan agar generator yang dibutuhkan tidak terlalu berlebihan daya, sehingga generator yang dipilih tidak terlalu besar. Perlu dihitung juga faktor beban generator agar generator tidak bekerja berlebihan dan untuk daya starting peralatan kelistrikan. Batas faktor beban generator adalah 86 % dari daya generator yang tersedia, di mana sisa load faktor tersebut digunakan untuk starting. B. Analisa Load Dengan konfigurasi kebutuhan daya di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan daya terbesar terjadi pada saat keadaan bongkar muat. Hal ini dikarenakan pada saat bongkar muat, mesin jangkar / derrick boom beropersi dan memerlukan daya sebesar 13,2 kw Karena kebutuhan daya dari peralatan kelistrikan harus tetap terpenuhi dan kapal tetap berlayar / beroperasi diperlukan penggolongan peralatan kelistrikan yang dianggap harus tetap menyala selama kapal beroperasi dan yang tidak. Penggolongan ini ditentukan peralatan yang essen dan non essen. Peralatan essen adalah peralatan dasar yang harus tetap beroperasi untuk memenuhi keadaan saat berlayar, sehingga kapal masih bisa tetap berlayar. Peralatan kelistrikan yang essen adalah Support system untuk engine Penerangan Navigasi & komunikasi Kipas ventilasi & AC. Peralatan kelistrikan diluar peralatan di atas dapat digolongkan perlatan non essen. Daya peralatan essen, yang telah disebutkan di atas, pada kapal ini sebesar 68,1 kw, sedangkan untuk peralatan non essen sebesar 10,3 kw. Oleh karena itu diperlukan perhitungan agar dapat diketahui batas generator saat mengalami drop

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-132 pada daya yang dihasilkan dan masih mampu untuk menjaga kapal tetap berlayar. C. Pemodelan LabView Berdasarkan perhitungan diatas dan design tersebut, NO Gambar Front Panel Control Gambar Block Diagram Gambar Front Panel Control saat Run Gambar Front Panel Equipment saat Run # Permesinan PERALATAN 1 Pompa PMK dan Dinas Umum 2 Pompa Bilga/Ballast 3 Pompa Pemindah Bahan Bakar 4 Pompa Sewage 5 Pompa Minyak Kotor 7 Kompresor Udara 8 Pemisah Air dan Minyak 9 Hidrofor Air Laut 10 Hidrofor Air Tawar 11 Mesin Kemudi 12 Mesin Jangkar/Derrick Boom 13 Pompa PMK Darurat # Kipas Ventilasi Udara 14 Kamar Mesin 15 Galley 16 KM/WC Alas Dalam 17 KM/WC Geladak Utama 18 KM/WC Geladak ABK 19 KM/WC Geladak Kemudi # Air Conditioner 20 Ruang Kemudi 21 R. ABK Perwira 22 R. Makan ABK 23 R. Makan Penumpang 24 Penumpang 42 P 25 Penumpang 72 P 26 Cafetaria 27 Mushola 28 R. Klinik 29 ECR # Lampu Penerangan & Peralatan 30 Ruang Mesin & Alas Dalam 31 Geladak Utama 32 Geladak ABK 33 Geladak Kemudi 34 Lampu Navigasi 35 Battery Charger 36 Lampu Sekoci 37 Lampu Cerobong 38 Search Light # Peralatan Navigasi & Komunikasi 39 Peralatan Navigasi & Komunikasi 40 Electric Horn 41 Clear View Screen

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-133 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengerjaan skripsi yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Peralatan kritis pada kapal ini adalah mesin jangkar / derrick boom, di mana membutuhkan daya paling besar dari semua peralatan lain yang ada di kapal ini Keadaan yang paling membutuhkan suplai daya listrik tertinggi adalah pada keadaan Bongkar muat, yaitu 82,53 kw Peralatan kelistrikaan essen dari kapal ini membutuhkan setidaknya 68,1 kw untuk dapat beroperasi Batas drop dari generator adalah jika generator 1 dan generator 2 mengalami 50 % drop daya masing-masing atau hanya menghasilkan 96 kw daya kelistrikan Saat generator 1 mengalami drop daya pada batas 90 %, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah mematikan peralatan yang digolongkan dalam peralatan non essen atau menyalakan generator kedua Load faktor generator yang efisien adalah diantara 60 % - 85 %. Dari semua keadaan yang ada, load faktor generator berada di diaerah yang effiesien B. Saran Power Management System merupakan ilmu yang sangat membantu dalam pengoperasian generator. Aplikasi dari sistem ini dapat menambah efisiensi dari generator dan meminimalkan human error.namin, bukan tidak mungkin kesalahan terjadi pada sistem ini. Oleh karena itu, dibutuhkan juga SDM yang memadai. Maintenance yang berkala dapat mengurangi kemungkinan generator bermasalah DAFTAR PUSTAKA [1] Ajmain. 2010. STUDI PENGKAJIAN SISTEM KELISTRIKAN AKIBAT PERUBAHAN DECK PADA KAPAL SELF PROPELLED OIL BARGE (SPOB) SEROJA I. Surabaya : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan - Institut Teknologi Sepuluh Nopember [2] Ma arif, Firmansyah P. A.. 2011. Simulasi Paralel Generator Secara Otomatis pada Kapal Star 50 / BSBC 50000 DWT dengan Menggunakam Pendekatan Software LabView 8.5. Surabaya : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan - Institut Teknologi Sepuluh Nopember [3] Putra, Arya Kemal Pratama. 2012. Kajian Teknis Perencanaan Solar Cell untuk Wahana Bawah Laut Berpenggerak Motor Listrik Bertenaga Baterai. Surabaya : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan - Institut Teknologi Sepuluh Nopember [4] Sørfonn, Ingve. 2007. Power Management Control of Electrical Propulsion Systems. Dynamic Positioning Conference [5] Radan, Damir. 2008. Integrated Control of Marine Electrical Power Systems. Norwegia : Department of Marine Technology - Norwegian University of Science and Technology