Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana, SKM. M.Kes Staf Pengajar STIKes Flora Medan Suherniners@yahoo.co.id ABSTRACT Until now still be a global health problem. According to data from the WHO in 2011, each year 6 million children in the world die from diarrhea. In 2000 Incident Rate (IR) diarrhea is 301/1000 and the latest data in 2010 showed that diarrhea IR 411/1000. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with a clean and healthy living behavior of the people in the Village Environment Sei Kambing B Medan Sunggal. The study design used was a cross-sectional design. Total population sample of 83 families with 45 people. The instrument used in this study is to test the validity and reliability test The results showed that the majority of people have no knowledge of good hygiene practices and healthy with less category as much as 42.2% (n = 19), the majority of people have an attitude about living a clean and healthy with less category as much as 44.4% (n = 20), and the majority of people have a clean and healthy living behavior with less category 42.2% (n = 19). There is a relationship with the attitude behavior of clean and healthy living environment community in the Village VII Sei Kambing B Medan Sunggal. It is recommended to be input in improving the quality of health care and help solve the problem of PHBs for the Village Environment Sei Kambing B Medan Sunggal. Keyword : Knowledge, Attitudes and Behavior PENDAHULUAN Menurut Kusumaningrum, Hepiriyani, dan Nurhalinah (2011, PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian. PHBS dapat mencegah terjadinya penyakit seperti diare, dan melindungi diri dari sakit. Menurut data WHO 2008, 15% dari kematian anak dibawah 5 tahun disebabkan oleh penyakit diare. Indonesi merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, Dimana keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan hidup semakin meningkat 1
2 disebabkan oleh banyaknya penumpukan sampah yang tidak terurai (Mubarak, 2009). Berdasarkan data profil kesehatan provinsi 2009 diketahui bahwa persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar secara nasional adalah kepemilikan terhadap jamban (81,03%), kepemilikan pengelolaan air limbah (73,37%) serta kepemilikan tempat sampah (72,55%). Dari seluruh sarana sanitasi dasar tersebut yang memiliki kriteria jamban sehat 55,72%, pengelolaan air limbah sehat 55,30% dan tempat sampah sehat 53,46%. Persentase rumah tangga yang PHBS secara nasional sebesar 48,41% (Profil Kesehatan, 2009). Program PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial (Dinkes Sumatera Utara, 2002). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Riskesdas tahun 2007, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki sumber air minum terlindung sebesar 76,8%, sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum tak terlindung sebesar 23,2%. Kabupaten/Kota dengan persentase terbesar untuk rumah tangga yang memiliki sumber air minum terlindung adalah Kota Pematang Siantar 97,4%, diikuti oleh Kota Medan sebesar 97,0% dan Kota Tebing Tinggi 94,4%. Persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum terlindung paling rendah berada di Kabupaten Nias sebesar 27,6%, diikuti oleh Kabupaten Samosir (29%) dan Kabupaten Nias Selatan (34,6%). Data Susenas 2007, menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga di Sumatera Utara (80,7%) tingkat huniannya tidak padat (memenuhi syarat) dan sebagian kecil lainnya (19,3%) belum memenuhi syarat. Penelitian lain yang dilakukan Sina (2010) tentang sikap terhadap pada mahasiswa STIKes Citra Husada Mandiri Kupang, menunjukkan mahasiswa bersikap positif terhadap Perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 346 orang (88,7%) yang bersikap negatif terhadap perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 44 orang (11,3%). Ada hubungan bermakna antara sikap terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa. Agar terciptanya ciri-ciri masyarakat sehat maka harus menerapkan dikehidupan kita seharihari tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator dalam PHBS yang perlu dilakukan dan diperhatikan yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai berusia 6 bulan, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, kesesuaian luas tanah dengan jumlah penghuni, lantai rumah bukan dari tanah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok didalam rumah. Namun belum dapat dipastikan secara terperinci mengenai seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
3 melakukan penelitian yang terkait dengan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, dkk, 2006). PERMASALAHAN Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap dengan masyarakat di Lingkungan VII Sunggal TUJUAN Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan masyarakat di Lingkungan VII Sunggal. MANFAAT Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengembangan pelayanan di keperawatan, baik dibagian kesehatan lingkungan maupun dibagian keperawatan komunitas. 2. Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan membantu memecahkan masalah tentang PHBS bagi masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Sei Kambing B Medan Sunggal. 3. Sebagai bahan masukan dan dokumen ilmiah yang bermanfaat dalam mengembangkan ilmu serta dapat digunakan sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang ada kaitannya dengan PHBS. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah desain Cross- Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purporsive sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel dapat mewakili karakteristik populasi (Nursalam, 2008). Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Lingkungan VII Sunggal sebanyak 83 kepala keluarga. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisa Univariat (2) Analisis Bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square Test dan hasil uji ini digunakan sebagai penentu hipetesis dimana nilai (p <0,05).
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisi Univariat Identitas Responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan diuraikan sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Karakteristik. No Karakteristik n % 1 Umur 20-29 14 31,1 30-39 24 53,3 40-49 7 15,6 2 Jenis Kelamin Laki-laki 29 64,4 Perempuan 16 35,6 3 Pendidikan SD 5 11,1 SLTP 12 26,7 SMA 22 48,9 D3/PT 6 13,3 4 Pekerjaan PNS/Pensiunan 7 15,6 Pegawai Swasta 8 17,8 Wiraswasta 16 35,6 Ibu Rumah tangga 14 31,1 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa didapatkan mayoritas responden berada pada usia 30-39 tahun sebanyak 24 orang (53,3%), mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 29 orang (64,4%), pendidikan responden sebagian besar adalah SMA yaitu 22 orang (48,9%) dan mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu 16 orang (35,6%). Analisa Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal Berdasarkan hasil uji analisis statistik non- parametrik dengan menggunakan uji diketahui bahwa pengetahuan hidup bersih dan sehat baik berjumlah 15 orang dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 12 orang (26,7%) dan perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik sebanyak 3 orang (6,7%). Pengetahuan hidup bersih dan sehat cukup berjumlah 11 orang dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 7 orang (15,6%) dan perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik sebanyak 4 orang (8,9%). Pengetahuan hidup bersih dan sehat kurang berjumlah 19 orang dengan yang baik sebanyak 7 orang (15,6%) dan perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik sebanyak 12 orang (26,7%). Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji Chi-square diketahui bahwa df = 2, p = 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 (taraf 95%) sehingga dapat diambil kesimpulan maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal. 2. Hubungan Sikap Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal Berdasarkan hasil uji analisis statistik non- parametrik dengan menggunakan uji diketahui bahwa sikap hidup bersih dan sehat positif berjumlah 25 orang dengan perilaku
5 hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 19 orang (42,2%) dan perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik sebanyak 6 orang (13,3%). Sikap hidup bersih dan sehat negatif berjumlah 20 orang dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 7 orang (15,6%) dan perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik sebanyak 13 orang (28,9%). Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji Chi-square diketahui bahwa df = 1, p = 0,006 yang lebih kecil dari 0,05 (taraf 95%) sehingga dapat diambil kesimpulan maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa ada hubungan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di Lingkungan VII Sunggal. Tabel 2 Distribusi Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal Pengetahuan Baik Cukup Kurang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Jumlah Nilai p Baik Tidak Baik F % f % f % 12 26,7 3 6,7 15 33,3 0,037 7 15,6 4 8,9 11 24,4 7 15,6 12 26,7 19 42,2 Jumlah 26 57,8 19 42,2 45 100 Tabel 4.8 Distribusi Hubungan Sikap Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat di Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Jumlah Nilai Sikap p Baik Tidak baik f % F % f % Positif 19 42,2 6 13,3 25 55,6 0,006 Negatif 7 15,6 13 28,9 20 44,4 Jumlah 26 57,8 19 42,2 45 100 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian tentang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Lingkungan VII Sunggal berdasarkan kuesioner terhadap 45 orang yang diperoleh dari hasil data bahwa mayoritas masyarakat memiliki pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori kurang sebanyak 19 responden (42,2%). Sikap masyarakat tentang (PHBS) mayoritas responden memiliki sikap positif tentang (PHBS) yaitu 25 responden (55,6%) dan 20 responden (44,4%) memiliki sikap negatit tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sedangkan masyarakat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori baik sebanyak 26 responden (57,8%) dan kategori
6 tidak baik sebanyak 19 responden (42,2%). Hasil uji Chi-square diketahui bahwa df = 2, p = 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 (taraf 95%) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di Lingkungan VII Sunggal. Saran 1. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkaan dapat menjadi informasi dan menambah pengetahuan dan sikap dalam pengembangan pelayanan di keperawatan khususnya keperawatan komunitas. 2. Bagi Perawat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan membantu memecahkan masalah tentang PHBS bagi Lingkungan VII Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan- keterbatasan, sehingga untuk peneliti yang akan datang diharapkn perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Diakses Pada Tanggal 22 November 2013 dari http://www.depkes.go.id. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. (2002). Buku Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tatanan Rumah Tangga. Sumatera Utara : Dinkes Propsu Ekasari, dkk. (2008). Keperawatan Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk Hidup Sehat, Jakarta: Trans Info Media. Habibah. (2008). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Universitas Widyagama Mahakam Samarinda. diakses pada tanggal 22 November 2013 dari http://digilib.uns.ac.id. Kusumaningrum, A., Hepiriyani, & Nurhalinah. (2011). Pengaruh PHBS Tatanan Rumah Tangga terhadap diare balita di Kelurahan Gandus Palembang. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan I Universitas Riau : Peningkatan Kualitas Penelitian Keperawatan melalui Multicentre Research. Diakses tanggal 21 November 2013. Mubarak, C. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Medika.
7 Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta:Salemba Medika. Sina. (2010). Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada mahasiswa STIKES Citra Husada Mandiri Kupang. Jurnal MKM vol.05. diakses pada tanggal 4 Januari 2014 dari http://digilib.uns.ac.id.