BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Media digital merupakan media yang sangat berpengaruh di era modern. Dengan

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY NATURE OF WHITESPACE (SNOW) BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE WHITESPACE SKRIPSI POPPY TANIA

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

* Kriptografi, Week 13

BAB I PENDAHULUAN. luas. Mengirim pesan terenkripsi sering akan menarik perhatian pihak ketiga,

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

Implementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb)

SISTEM PENANDA KEPEMILIKAN FILE DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE DIGITAL WATERMARK PADA FILE PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGABUNGAN BYTE MENGGUNAKAN VISUAL BASIC NET 2008

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin

1.1 LATAR BELAKANG I-1

Perancangan Aplikasi Penyembunyian Pesan Teks Terenkripsi Pada Citra Digital Dengan Metode Least Significant Bit (LSB)

APLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK PENYISIPAN PESAN

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

Pengantar: Prisoner s Problem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Steganografi. Pesan rahasia: Lari jam satu. Pengantar: Prisoner s Problem. Bob. Alice. Fred

IMPLEMENTASI VISIBLE WATERMARKING DAN STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT PADA FILE CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI STEGANOGRAFI DAN PENERAPAN STEGANALISIS DALAM JIGSAW PUZZLE

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi

Digital Right Management of Multimedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STEGANOGRAFI, MENYEMBUNYIKAN PESAN ATAU FILE DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN COMMAND/DOS

APLIKASI KEAMANAN DATA DENGAN TEKNIK STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE END OF FILE (EOF)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KRIPTOGRAFI DES DAN STEGANOGRAFI PADA DOKUMEN DAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Burham Isnanto 1), Ari Amir 2)

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan

Penyisipan Citra Pesan Ke Dalam Citra Berwarna Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Redundant Pattern Encoding

Digital Watermarking

BAB I PENDAHULUAN. melalui media internet ini. Bahkan terdapat layanan internet seperti SoundCloud,

PROTEKSI KEAMANAN DOKUMEN SERTIFIKAT FILE JPEG PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI

ANALISIS STEGANOGRAFI METODE TWO SIDED SIDE MATCH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ALGORITMA STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK KEAMANAN DATA PADA AKUN LOGIN DI POLITEKNIK & STMIK LPKIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

Digital Watermarking 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Steganography berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu steganos, terjemahannya

ENKRIPSI AFFINE CIPHER UNTUK STEGANOGRAFI PADA ANIMASI CITRA GIF

KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB

* Kriptografi, Week 13

EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE

BAB II DASAR TEORI. 1. Citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak. Contoh dari citra diam adalah foto.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan penggunaan komputer pada kehidupan setiap hari telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.1 Menu Login Form

BAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,

BAB 1 PENDAHULUAN. menukar data. Melihat teknologi informasi yang makin lama makin canggih pengiriman

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS SISTEM

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ada selain komputer, termasuk perangkat mobile. Kini, perangkat mobile tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI VIDEO STEGANOGRAPHY DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Transkripsi:

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem sehingga dapat diimplementasikan dengan baik dan benar. 2.1. Gambaran umum Steganografi Steganography adalah sebuah teknik yang dapat digunakan untuk menyembunyikan data dengan tujuan mengamankan kerahasiaan isi data. Steganography dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) berarti tulisan tersembunyi (Utami, 2009). Steganography memiliki kesamaan fungsi dengan Cryptography dalam hal keduanya bertujuan untuk mengamankan kerahasiaan isi data namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar yaitu bahwa Steganography bertujuan untuk menjaga kerahasiaan isi data dengan menyembunyikan data tersebut pada suatu medium sedangkan Cryptography bertujuan untuk menjaga kerahasiaan isi data dengan mengacak isi data sehingga diharapkan orang lain yang tidak memiliki hak atas isi data tersebut tidak dapat mengerti isi data tersebut (Cummins, et al. 2004). 2.2. Komponen Dasar Steganografi Hal utama yang harus dimiliki atau dapat disebut komponen dasar dalam steganografi yaitu sebuah wadah atau media (cover) dan data rahasia atau informasi yang akan disembunyikan. Wadah yang digunakan pada umumnya adalah media digital,

7 misalkan video, cd (compact disc), pita data dan lain-lain. Untuk penerapan steganografi pada komputer banyak menggunakan file digital sebagai wadah penyembunyian. File tersebut dapat berupa file citra, file audio (suara), video, maupun file teks. Data rahasia dapat berupa file dengan tipe apa saja, misalnya file exe, file teks, file suara dan lain sebagainya (Syahrul, 2012). Steganografi merupakan suatu ilmu atau seni dalam menyembunyikan informasi dengan memasukkan informasi tersebut kedalam pesan lain. Dengan demikian keberadaan informasi tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Tujuan dari steganografi adalah menyembunyikan keberadaan pesan dan dapat dianggap sebagai pelengkap dari kriptografi yang bertujuan untuk menyembunyikan isi pesan. Oleh karena itu, berbeda dengan kriptografi, dalam steganografi pesan disembunyikan sedemikian rupa sehingga pihak lain tidak dapat mengetahui adanya pesan rahasia. Pesan rahasia tidak diubah menjadi karakter aneh seperti halnya kriptografi. Pesan tersebut hanya disembunyikan ke dalam suatu media berupa gambar, teks, musik, atau media digital lainnya dan terlihat seperti pesan biasa (Cahyadi, 2012). Steganogafi memiliki dua proses, yaitu encoding dan decoding. Encoding merupakan proses penyisipan pesan kedalam media penampung (covertext) dalam hal ini adalah gambar atau citra digital, sedangkan decoding adalah proses ekstraksi pesan dari gambar stego (stegotext). Kedua proses tersebut mungkin memerlukan kunci rahasia (stegokey) untuk proses penyisipan pesan dan ekstraksi pesan, agar hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan (Rakhmat, & Fairuzabadi, 2010). Pada Gambar 2.1 di gambarkan proses umum penyembunyian (encoding) dan penguraian (decoding) isi sandi pada Steganography.

8 Cover txt 2 Cover txt 8 1 Pesan rahasia 3 Encoding (embedding) 5 Stego.txt 7 Decoding (extraction) Pesan rahasia 9 4 6 Kunci Kunci Gambar 2.1. Proses Steganografi Metode Whitespace (Rakhmat & Fairuzabadi, 2010). Penjelasan yang dapat diperoleh dari Gambar 2.1 adalah sebagai berikut : 1. Pengirim pesan rahasia (1) merupakan pesan rahasia yang akan disembunyikan ke dalam cover.txt (2). (1) & (2) di encode (3) menjadi stego.txt (4). 2. Penerima memperoleh pesan rahasia dalam bentuk stego.txt. Untuk mendapatkan pesan rahasia dilakukan proses decode (7). Proses decode di maksudkan untuk memisahkan pesan rahasia dengan cover.txt. 3. Setelah proses decode penerima mendapatkan pesan rahasia tersebut. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam Steganography yaitu: 1. Cover-medium yaitu medium yang digunakan untuk menyembunyikan data. 2. Stego-medium yaitu cover-medium yang sudah disisipi data. 3. Message yaitu data yang akan disembunyikan. 4. Redundant Bits yaitu bit-bit data pada cover-medium yang dapat dimodifikasi tanpa mengubah integritas data. Di bawah ini diberikan beberapa contoh penerapan teknik Steganography antara lain : 1. Menyembunyikan tato di bawah rambut. 2. Menggunakan tulisan tersembunyi di belakang script atau di antara baris kalimat. 3. Microdots. 4. Spread-spectrum.

9 5. Memasukkan suatu data secara digital ke dalam suatu medium seperti plain text, hypertext, audio/video, still imagery dan network traffic (Katzenbeisser, 2000). 2.3. Tipe-tipe Steganography 2.3.1. Fragile Steganography fragile berhubungan dengan penyembunyian data dalam suatu file dengan suatu kondisi data akan rusak jika file media penyembunyian data dimodifikasi. Steganography fragile lebih mudah diimplementasikan daripada tipe Steganography robust. 2.3.2. Robuts Steganography robust bertujuan untuk menyembunyikan data ke dalam suatu file yang sulit untuk dimodifikasi. Terdapat dua jenis Steganography robust, yaitu: 1. Fingerprinting yaitu menyembunyikan identifier unik untuk pengguna yang memiliki hak akses terhadap file tersebut. 2. Watermark mengidentifikasikan copyright pemilik file. 2.4. Teknik-teknik Steganography Beberapa teknik Steganography yang digunakan untuk menyembunyikan informasi yaitu: 1. Binary File Techniques. 2. Text Techniques. a) Line Shift Coding Protocol. b) Word Shift Coding Protocol. c) Feature Coding Protocol.

10 d) White Space Manipulation. e) Text Content. f) XML. 3. Image techniques. 4. Audio/Video Techniques (Cummins, et al. 2004). 2.5. Whitespace Manipulation Teknik manipulasi steganografi Whitespace digunakan untuk menyembunyikan suatu pesan ke dalam sebuah file ASCII dengan menambahkan Whitespaces pada akhir baris teks yang terdapat pada file ASCII tersebut. Jumlah Whitespaces yang ditambahkan tergantung pada nilai bit tertentu. Pada Gambar 2.2 di bawah ini dijelaskan tentang manipulasi Whitespace (Piarsa, 2011) : Codebook Encoder original document marked documents Gambar 2.2 Manipulasi Whitespace (Piarsa, 2011) Keterangan yang dapat diperoleh dari Gambar 2.2 di atas adalah sebagai berikut : 1. Original Document adalah dokumen asli yang belum ditandai atau belum disisipkan pesan rahasia. 2. Codebook adalah aturan yang memberitahu encode bagian mana dari dokumen yang dibutuhkan untuk diubah.

11 3. Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data bilangan dengan format tertentu. 4. Marked Documents adalah dokumen yang sudah ditandai secara digital dan tidak terlihat mata. Sebuah program yang menggunakan metode ini adalah SNOW. Whitespaces yang digunakan adalah karakter spaces dan tab. Keunggulan Steganography SNOW adalah tingkat kecurigaan pengamat pada data menjadi lebih kecil karena dengan memanfaatkan Whitespaces data yang disembunyikan tidak dapat dilihat secara kasat atau dengan kata lain representasi visual data asli tidak berubah walaupun sudah disisipi oleh data lain (Cummins, et al. 2004). 2.6. Operasi bit Dalam teknik Steganography SNOW digunakan beberapa jenis operator seperti arithmetic operator, relational operator, assignment operator,? operator, dan bitwise operator untuk melakukan proses encoding dan decoding. Arithmetic operator (+, -, :, *, ++, --, %) digunakan untuk mengoperasikan nilai-nilai numerik pada pengolahan pesan. Relational operator (==,!=, >, <, >=, <=) digunakan untuk menentukan hubungan antara suatu nilai terhadap nilai yang lain, menentukan kesamaan dan keberurutan. Assignment operator (=) digunakan untuk memberikan sebuah nilai terhadap suatu peubah. Question operator (?) digunakan untuk menentukan suatu nilai terhadap suatu ekspresi yang mengembalikan nilai true atau false (Cummins, et al. 2004). Operator yang paling banyak digunakan dalam teknik Steganography SNOW adalah bitwise operator karena untuk mengkonversi sebuah message menjadi sejumlah karakter spasi dan tab diperlukan suatu operasi yang dapat menangani pengolahan nilai-nilai bit dari pesan tersebut dan bitwise operator menyediakan

12 operator-operator yang dapat digunakan untuk mendukung proses pengolahan bit-bit dari pesan tersebut (Ema Utami, 2009). Bitwise operator yang digunakan oleh Steganography SNOW dapat lihat pada Tabel 2.1 : Tabel 2.1 Bitwise Operator Operator Hasil ~ Bitwise unary NOT & Bitwise AND Bitwise OR ^ Bitwise exclusive OR >> Shift right >>> Shift right zero fill << Shift left &= Bitwise AND assignmet = Bitwise OR assigment ^= Bitwise exclusive OR assignment >>= Shift right assignment >>>= Shift right zero fill assignment <<= Shift left assignment Penggunaan bitwise logical operator (&,, ^, ~) disajikan pada Tabel 2.2 : Tabel 2.2 Penggunaan Bitwise Logical Operator A B A B A & B A ^ B ~ A 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

13 Bitwise operator mengoperasikan nilai bit dari setiap operand (nilai yang akan dioperasikan) yang akan menggunakan operator tersebut. Sebagai contoh untuk mencari nilai dari operasi 4 & 2 dilakukan dengan mengoperasikan nilai bit kedua operand sehingga hasil operasi tersebut adalah: 100 4 010 2 ------------- & 000 = 0 maka, 4 & 2 = 0. 2.7. Aplikasi Web Kepopuleran Internet di seluruh penjuru dunia mendorong aplikasi web semakin diminati. Dengan menggunakan aplikasi web seseorang hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari mana pun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML. Sebagai mana diketahui, HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web (Kadir, 2009). 2.8. PHP dan JavaScript File yang hanya berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Oleh karena itu, selanjutnya muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database. Akhirnya, lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, dan JSP. PHP sendiri bersifat multiplatform. Artinya PHP dapat berjalan pada berbagai system, seperti Windows, Linux, dan UNIX (Kadir, 2009).