BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan klien, financial distress, pergantian manajemen, opini audit, dan peluang manipulasi income terhadap auditor switching. Berdasarkan pembahasan hasil sebe hasil pengujian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulasn sebagai berikut: 1. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Menurut hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nasser et al. (2006), KAP Big Four dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan KAP non Big Four. Hasil pengujian yang menghasilkan arah pengaruh negatif menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan pergantian KAP. 2. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, ukuran klien tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil yang didapat berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nasser et al. (2006). Klien-klien dengan total aset kecil cenderung berpindah ke KAP yang bukan tergolong Big 4, sedangkan emiten dengan total aset besar tetap memilih KAP Big 4 sebagai auditornya, yang 63
64 mencerminkan kesesuaian ukuran antara KAP dengan kliennya. Sebagian besar sampel penelitian terdiri dari klien dengan total aset kecil dan sebagian besar dari mereka sudah menggunakan KAP non Big 4 sehingga tidak ada kecenderungan untuk melakukan auditor switching. 3. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, tingkat pertumbuhan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil penelitian menunjukkan adanya fenomena tingkat pertumbuhan klien tidak menyebabkan perusahaan untuk melakukan auditor switching. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada kesangsian auditor terhadap kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tidak adanya jaminan bahwa perusahaan yang mengalami peningkatan pada penjualan bersihnya juga akan mengalami peningkatan pada laba bersihnya menunjukkan bahwa perusahaan tersebut belum bisa lepas dari permasalahan keuangan yang dihadapinya. Hal itu berarti bahwa rasio pertumbuhan penjualan yang positif tidak bisa menjamin perusahaan untuk menerima keyakinan auditor atas kemampuan klien dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Karena itu pertimbangan pihak manajemen untuk mempertahankan reputasi perusahaan berkaitan dengan ukuran KAP dimata para shareholders-nya masih menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan penggunaan jasa KAP lama.
65 4. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, financial distress tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil penelitian Maida (2010) menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor penyebab perusahaan untuk melakukan auditor switching. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan jasa KAP Non Big Four, dengan demikian auditor switching ke penggunaan jasa KAP Big Four justru akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan jasa audit. Selain itu, auditee yang mengalami posisi keuangan yang tidak sehat lebih mungkin untuk mengikat auditornya untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham dan kreditor serta mengurangi risiko litigasi. 5. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu KAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Adanya fenomena seperti ini erat kaitannya dengan keadaan perusahaan publik di Indonesia yang mayoritas dikuasai dan dijalankan bersama oleh orang-orang dalam satu keluarga.
66 6. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan sampel telah mendapatkan opini unqualified. Selain itu, jika perusahaan menggunakan KAP Big Four, hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak terlalu memiliki keleluasaan untuk melakukan auditor switching. Pergantian kelas KAP dari Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari pelaku pasar terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan. Sebaliknya, pergantian kelas KAP ke Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini unqualified karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik. 7. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, peluang manipulasi income tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rencana kompensasi yang diberikan untuk manajemen diberikan berdasarkan pada accounting income perusahaan tidak selalu diikuti dengan pergantian auditor. Keputusan terkait dengan income melibatkan penuh pertimbangan dan kebijakan, di mana hal ini memberi kesempatan bagi manajemen untuk memanipulasi income. Semakin besar kesempatan manajemen untuk memanipulasi income maka semakin diperlukan pengawasan yang ketat untuk menghindari hal tersebut
67 terjadi. Peluang untuk memanipulasi income ini menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya pergantian auditor. 8. Selama lima tahun pengamatan (2010-2014) pada perusahaan manufaktur, ukuran KAP, ukuran klien, tingkat pertumbuhan klien, financial distress, pergantian manajemen, opini audit, dan peluang manipulasi income secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka saran - saran yang dari penulis adalah sebagai berikut: 5.2.1 Saran operasional Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi: 1. Kantor Akuntan Publik( Akuntan Publik) Hasil penelitian ini terkait dengan variabel opini audit dapat dijadikan acuan bagi pihak auditor untuk tidak ragu dalam memberikan opini selain wajar dengan pengecualian sehingga auditor dapat selalu menjaga profesionalitas serta independensinya saat melakukan hubungan kerja dengan klien. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan manajemen dan stakeholders dalam hal kebijakan melakukan auditor witching. Karena semakin sering perusahaan melakukan pergantian diluar ketentuan (voluntary auditor
68 switching) akan berdampak pada kenaikan fee audit, kenyamanan kerja karyawan dan kualitas audit. 3. Regulator Memberikan acuan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan rotasi auditor apakah masih diperlukan adanya rotasi auditor baik di tingkat Kantor Akuntan Publik dan di tingkat Akuntan Publik. 5.2.2 Saran Pengembang Ilmu 1. Penelitian berikutnya mungkin dapat memertimbangkan untuk menggunakan objek penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat dilihat generalisasi teori secara valid. 2. Penelitian selanjutnya hendaknya memertimbangkan beberapa variabel lain yang mungkin memengaruhi auditor switching untuk meningkatkan pengetahuan mengenai auditor switching di Indonesia. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari enam tahun karena periode yang lebih panjang diharapkan dapat memungkinakan klasifikasi audit tenure yang lebih lama. 4. Penelitian selanjutnya hendaknya juga memerhatikan pergantian pada tingkat akuntan publik.