MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH,

TANYA JAWAB PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Makalah Pendidikan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan

G U B E R N U R JAMB I

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR &S TAHUN 2017 TENTANG

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 TAHUN 2012 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DI JAWA BARAT

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila

PENGELOLAAN KERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA DAN PERAN FKUB

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BENGKULU. atau menodai agama, serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum;

PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2007

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

-1- QANUN ACEH NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN TEMPAT IBADAH

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau

WAWASAN KEBANGSAAN Untuk Indonesia yang Gemilang

Urgensi Memahami Kembali Pancasila Oleh : Bambang Trisutrisno Ketua Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI KERIS

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan

NASKAH SOSIALISASI PERAT A URAN A B ERSAM A A

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

Raffles City Hotel 5-7 September 2013

PANCASILA MENGATASI KONFLIK IDEOLOGI-IDEOLOGI NEGARA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF LINTAS AGAMA DAN PENGUKUHAN PENGURUS FKUB KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

SAMBUTAN MENTERI AGAMA

Oleh: H. Ismardi, M. Ag Dosen Fak. Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau/Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kota Pekanbaru.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) RAPAT KOORDINASI FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN 2018

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

2017, No tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam Bidang Kesatuan Bangs

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas Praktikum 4 Artikel Ilmiah Implementasi Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Negara di Lingkungan Legislatif

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

TANYA JAWAB BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL Merawat Toleransi, Demokrasi dan Pluralitas Keberagaman (Mencari Masukan Gagasan untuk Pengembangan Kapasitas Peran FKUB) Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 12 September 2017 MAKALAH MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL Oleh: Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. (Rektor UAJY)

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL Oleh: Gregorius Sri Nurhartanto 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 1

Pilkada DKI telah menimbulkan luka yang menganga di kalangan penduduk DKI namun sekaligus menjadi titik balik akan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara bagi Bangsa Indonesia, khususnya di saat Indonesia memasuki usia 72 tahun. Isue-isue tentang SARA begitu mengemuka selama masa kampanye calon gubernur dan wakil gubernur DKI Pendahuluan 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 2

Isue SARA terbukti mampu mencabikcabik rasa persaudaraan di antara anakanak bangsa termasuk para pemimpinnya. Kemajemukan bangsa Indonesia yang dulu sudah bisa dikatakan final oleh the founding fathers Indonesia dalam mendirikan NKRI, kini betul-betul terancam oleh sentimen SARA 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 3

Indonesia tidak boleh kalah terhadap desakan pihak-pihak tertentu yang ingin memaksakan kehendak Presiden Joko Widodo yang didukung penuh oleh TNI dan POLRI menekankan arti penting hidup berbangsa dan bernegara yang saling menghormati, tidak memaksakan kehendak, toleransi dan mengembangkan sikap tenggang rasa 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 4

Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, di depan sidang BPUPKI telah menawarkan dasar falsafah negara Indonesia yang akan didirikan dalam Pidato Lahirnja Pantja Sila. Panca Sila yang digagas Bung Karno tidak bisa dilepaskan dari jejak sejarah pembuangan Bung Karno di kota Ende- Flores Panca Sila Landasan Indonesia Yang Plural Dan Multikultur 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 5

Tanggal 22 Juni 1945 Tim Sembilan yang diketuai Bung Karno telah menyusun Piagam Jakarta Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah mengesahkan UUD 1945 dan di dalam Pembukaan UUD 1945 dimuat Dasar Negara Panca Sila 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 6

The founding fathers sepakat meniadakan tujuh butir kata dengan kewajiban menjalankan syari at Islam bagi pemeluk-pemeluknya dan menggantinya dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 7

Indonesia bukan satu negara untuk satu golongan, tetapi negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu Bung Karno: 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 8

109 Suku di Indonesia bagian barat 656 Suku di Nusantara 656 547 Suku di Indonesia Bagian Timur 300 Suku di Papua Barat Struktur Kesukuan Indonesia (Menurut Wallace Line) 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 9

Indonesia bagian Barat: Jawa dan Sumatera Indonesia bagiantimur: Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua Barat Thamrin Amal Tomagola 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 10

Distribusi umat beragama di Indonesia juga mengikuti suatu pola tertentu yaitu Indonesia Barat pada umumnya terdiri dari umat Islam dengan beberapa kantong pemukiman umat Kristen yang antara lain berada di wilayah Tapanuli Utara, beberapa tempat di Kalimantan dan juga di Jawa Tengah dan Timur. Wilayah umat Protestan, sebagian besar terdapat di Sulawesi Utara, Toraja, Maluku tengah (sekitar 35 %) serta di Papua Barat bagian utara. Umat Katholik lebih terkonsentrasi di bagian selatan dari Indonesia Timur, mulai dari pulau-pulau Flores dan Timor terus ke arah timur ke wilayah Maluku Tenggara dan akhirnya berhenti di Papua Barat bagian selatan. 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 11

Sesanti Bhinneka Tunggal Ika Keaneka ragaman budaya dan bahasa menjadi sebuah kekayaan yang luar biasa dan sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur. Meletakkan masyarakatnya memiliki kesederajatan dalam bertindak di negara meskipun berbeda-beda suku bangsa, ras dan agama. Dalam masyarakat multikultur itulah terjadi kesederajatan keanekaragaman budaya. Indonesia Plural dan Multikultur 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 12

The founding fathers dengan penuh kearifan mau mengedepankan sikap tepo sliro demi mewujudkan Indonesia yang satu, plural dan multikultur Di era reformasi tampak sekali para pemimpin entah itu partai politik atau tokoh masyarakat hanya mengedepankan ego nya Rela mengorbankan kepentingan yang lebih besar termasuk dengan cara memaksakan kehendaknya dan menafikan kebudayaankebudayaan lokal dengan budaya asing. Perbedaan Mencolok 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 13

Indonesia akan damai jika: Hak suku bangsa/agama/budaya minoritas semakin terlindungi dengan lebih baik Generasi muda memperoleh pendidikan dan peluang kerja yang lebih baik Para pemimpin agama menyebarkan dialog dan toleransi Tesis 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 14

Kerukunan Umat beragama (Pasal 1 angka 1 PBM) adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Pemeliharaan kerukunan umat beragama (Pasal 1 angka 2) adalah usaha bersama umat beragama dan pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan umat beragama Kerukunan Umat Beragama dan Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 15

FKUB adalah Forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan(pasal 1 angka 6 ) FKUB dibentuk di Propinsi dan Kabupaten/ Kota Pasal 8 ayat (1) Memiliki hubungan yang bersifat konsultatif Pasal 8 ayat (3) Forum Kerukunan Umat Beragama 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 16

a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan Gubernur ( level FKUB Propinsi ) dan Bupati/Walikota (level FKUB Kabupaten/Kota ) d. Melakukan sosialisasi peraturan perundangundangan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat Tugas FKUB 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 17

Di tingkat Kabupaten/Kota FKUB masih memiliki satu tugas lagi : Memberikan rekomendasi tertulis untuk permohonan rumah ibadat Pasal 9 ayat (2) butir e. Tugas yang terakhir ini justru merupakan sebuah potensi untuk terjadinya konflik atau pelanggaran HAM Tugas FKUB Kabupaten/Kota 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 18

Upaya untuk mengoyak NKRI yang plural dan multikultur tentu masih akan terus ada Kemajuan teknologi: komunikasi We Are Social: a. pengguna aktif di Indonesia mencapai 111 juta dan tercatat sebagai pengguna terbesar keempat di dunia. b. Pengguna Tweeter lebih dari 50 juta dan jumlah tweet yang dihasilkan mencapai 4,1 milyar tweet. Tantangan ke Depan 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 19

Pengguna internet mencapai 132, 7 juta atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Jumlah pelanggan selular sekitar 282 juta atau 13 % lebih dari penduduk Indonesia. Kemenkominfo sampai sejauh ini sudah memblokir hampir 800 ribu situs yang berkaitan dengan pornografi, SARA, penipuan /dagang ilegal, radikalisme, kekerasan pada anak dan lain-lain. Survey APJII 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 20

Dulu bangsa Indonesia di kenal sebagai bangsa pendiam dan tidak aktif mengemukakan pendapat di depan umum, namun kini menjadi masyarakat yang paling berisik di media sosial. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan kultur teknologi juga sangat berbahaya bagi terjadinya disintegrasi bangsa. 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 21

Karakteristik Budaya Propinsi/Kabupaten/Kota di Indonesia sangat beraneka ragam Dukungan Pemerintah (Propinsi/kabupaten/kota juga berbedabeda termasuk dukungan anggaran) FKUB baru dibutuhkan kalau sudah ada konflik antar umat beragama. Tantangan Pemberdayaan FKUB 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 22

Kita perlu menanamkan kembali semangat gotong royong, tepo sliro/tenggang rasa, toleransi, musyawarah-mufakat, dan lain-lain yang merupakan nilai-nilai asli bangsa Indonesia sejak dini kepada setiap insan generasi penerus bangsa. Bung Karno : JAS MERAH (Jangan Melupakan Sejarah) Penutup 12 September 2017 Ambarrukmo Hotel-Yogyakarta 23