BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat baik dalam perekonomian, politik, maupun hukum. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks pula

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis. Pada aktivitas pasar modal investasi saham merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Sebelum melakukan suatu investasi, para

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti saat ini, kehidupan masyarakat semakin berkembang pesat baik dalam perekonomian, politik, maupun hukum. Dalam kegiatan sehari-hari setiap individu atau masyarakat selalu dibayang-bayangi dengan ketidakpastian, dan yang lebih parah lagi setiap individu atau masyarakat pasti akan menghadapi resiko, baik itu resiko mengenai keamanan jiwa, keuangan, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itu masyarakat membutuhkan akan adanya rasa aman terhadap semua resiko yang ada, maka terbentuklah perusahan asuransi sebagai lembaga pengambil alih dan penerimaan resiko yang menawarkan jasa proteksi pada produknya. Asuransi adalah lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi seseorang atau nasabahnya dari berbagai macam resiko kerugian dengan cara membayar premi secara teratur. Perusahaan asuransi bekerja dengan cara menyatukan resiko dari sejumlah pemegang polis asuransi (www.wikipedia.com) Sedangkan definisi asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ) RI : Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikat diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 1

2 Menurut Mehr dan Cammack dalam Dewi (2014:11) : Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian indivudu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramal itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah suatu lembaga yang sengaja dirancang dan dibentuk sebagai lembaga pengambil alih dan penerimaan resiko. Dengan demikian, perusahaan asuransi pada dasarnya menawarkan jasa proteksi sebagai bentuk produknya kepada masyarakat yang membutuhkan, dan selanjutnya diharapkan akan menjadi pelanggannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan asuransi akan mengajak setiap pihak untuk bergabung ataupun bekerjasama untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi yang biasanya tidak disadari dan tidak siap dihadapi Terlihat pada saat ini masyarakat semakin sadar akan butuhnya jaminan supaya terlindung dari berbagai resiko yang mungkin terjadi di masa sekarang ataupun mendatang. Dari fenomena tersebut memunculkan dampak besar sehingga masyarakat semakin banyak yang memiliki kemauan untuk mengasuransikan dirinya. Dengan demikian masyarakat pun merasa terjamin akan timbulnya resiko yang mungkin terjadi melalui asuransi tersebut. Hal ini sedikit banyak memberikan dampak pada perusahaan, karena banyaknya masyarakat yang pada akhirnya mengasuransikan dirinya, sehingga perusahaan mendapatkan jumlah modal yang besar. Besarnya jumlah modal dari masyarakat yang diterima

3 oleh perusahaan, mengindikasikan kesehatan keuangan dari perusahaan itu sendiri sehingga perusahaan mampu mengembangkan segala bentuk usahanya. Dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini, tabel data ROA dan ROE perusahaan asuransi cerminan atas perkembangan dari perusahaan-perusahaan asuransi. Berikut data ROA dan ROE perusahaan asuransi : No Nama Perusaha an 1 Asuransi Bina Dana Arta 2 Asuransi Harta Aman Pratama 3 Asuransi Bintang 4 Asuransi Dayin Mitra 5 Paniin Insuranc e Tabel 1.1 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi (persentase) 2010 2011 2012 2013 2014 ROA ROE ROA ROE ROA ROE ROA ROE ROA ROE 5.36 22.94 7.92 21.66 6.61 19.10 68.20 179.91 6.42 14.12 7.44 16.08 9.95 20.51 6.56 20.02 7.27 21.49 6.07 18.02 1.10 2.92 3.71 8.99 7.11 22.15 4.96 15.46 2.24 7.15 4.59 10.91 6.58 14.87 2.87 16.29 2.99 16.61 2.79 164.77 9.28 13.35-6.44-9.03 7.49 9.57 7.20 10.32 3.53 4.62 Rata-rata 5.55 13.24 4.34 11.4 6.94 17.42 18.12 48.75 4.21 41.73 Perkemb angan -1.21-1.84 2.59 6.02 11.18 31.33-13.91-7.02 Sumber : BEI (bursa Efek Indonesia) dan data diolah

4 Grafik 1.1 Data Rata-rata ROA dan ROE Perusahaan Asuransi (persentase) 60 50 48.758 40 41.736 30 20 17.426 18.124 10 5.554 13.24 4.344 11.4 6.9425 4.21 0 2010 2011 2012 2013 2014 Return On Assets Return On Equity Dari data di atas diketahui bahwa mayoritas nilai ROA dan ROE perusahaan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang tidak menentu. Dapat dilihat ROA dari ke 5 perusahaan pada tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan, kemudian ROE pada tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2011 ke 2012 ROA mengalami penurunan pada ROE mengalami kenaikan, lalu pada tahun 2012 ke 2013 ROA mengalami kenaikan kembali dan pada tahun 2013 ke 2014 sedangkan ROE mengalami penurunan. Dari data nilai rata-rata ROA dan ROA diuraikan data ROA dan ROE pertahun agar sehingga dapat terlihat perusahaan mana yang memiliki nilai yang tertinggi ataupun terendah. Berikut data ROA dan ROE disajikan pertahun :

5 Grafik 1.2 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi pada Tahun 2010 (persentase) 25 22.94 20 16.08 15 10 5 5.36 7.44 1.1 2.92 4.59 10.91 9.28 13.35 0 Asuransi Bina Dana Arta Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang ROA ROE Asuransi Dayin Mitra Paniin Insurance Dari grafik di atas terlihat bahwa perusahaan Panin Insurance memiliki nilai ROA yang tertinggi. Sedangkan Asuransi Bina Dana Arta yang memiliki nilai ROE yang tertinggi. Grafik 1.3 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi pada Tahun 2011 (persentase) 25 20 15 10 5 7.92 21.66 9.95 20.51 3.71 8.99 6.58 14.87 0-5 Asuransi Bina Dana Arta Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang Asuransi Dayin Mitra Paniin Insurance -10-6.44-9.03-15 ROA ROE

6 Dari grafik di atas terlihat bahwa perusahaan Asuransi Bina Dana Arta memiliki nilai ROA yang tertinggi. Sedangkan Asuransi Harta Aman Pratama TBk yang memiliki nilai ROE yang tertinggi pada tahun 2011 ini. Grafik 1.4 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi pada Tahun 2012 (persentase) 25 20 19.1 20.02 22.15 16.29 15 10 6.61 6.56 7.11 7.49 9.57 5 2.87 0 Asuransi Bina Dana Arta Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang Asuransi Dayin Mitra Paniin Insurance ROA ROE Dari grafik di atas terlihat bahwa perusahaan Panin Insurance memiliki nilai ROA yang tertinggi. Sedangkan Asuransi Bintang yang memiliki nilai ROE yang tertinggi pada tahun 2012 ini.

7 Grafik 1.5 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi pada Tahun 2013 (persentase) 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 68.2 179.91 Asuransi Bina Dana Arta 21.49 15.46 16.61 7.27 4.96 2.99 7.2 10.32 Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang Asuransi Dayin Mitra Paniin Insurance ROA ROE Dari grafik di atas terlihat bahwa perusahaan Asuransi Bina Dana Arta memiliki nilai ROA dan ROE yang tertinggi pada tahun 2013. Sedangkan perusahaan yang paling rendah ROA nya yaitu preusahaan Dayin Mitra, dan perusahaan yang ROE nya paling rendah yaitu Paniin Insurance. Grafik 1.6 Data ROA dan ROE Perusahaan Asuransi pada Tahun 2014 (persentase) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 164.77 14.12 18.02 6.42 6.07 2.24 7.15 2.79 3.53 Asuransi Bina Dana Arta Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang Asuransi Dayin Mitra 4.62 Paniin Insurance ROA ROE

8 Dari grafik di atas terlihat bahwa perusahaan Asuransi Harta Aman Pratama memiliki nilai ROA yang tertinggi. Sedangkan Asuransi Dayin Mitra yang memiliki nilai ROE yang tertinggi pada tahun 2014. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa baik itu ROA maupun ROE perusahaan asuransi dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang besarannya berbeda beda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi kepercayaan para pengguna laporan keuangan dalam melakukan investasi pada perusahaan asuransi. Dengan demikian minat untuk berinvestasipun mengalami fluktuasi sehingga harga sahampun akan berbanding lurus dengan minat para investor yakni terjadinya fluktuasi harga saham. Dapat dilihat dari harga saham 5 perusahaan yang ada dalam tabel dibawah ini: No Nama perusahaan 1 Asuransi Bina Dana Arta 2 Asuransi Harta Aman Pratama 3 Asuransi Bintang 4 Asuransi Dayin Mitra 5 Paniin Insurance Tabel 1.2 Data harga saham 5 perusahaan asuransi (Rupiah) Sumber : www.duniabisnis.com dan data diolah Harga Saham 2010 2011 2012 2013 2014 2015 368 740 1.840 4.250 6.225 7.500 122 180 171 152 216 698 255 275 490 485 950 440 600 500 740 660 1.150 1.145 570 415 520 670 680 550 Dari data di atas rata rata harga saham tiap perusahaan mayoritas mengalami kenaikan meskipun adanya penurunan harga saham pada tahun tertentu. Ini menandakan kestabilan harga saham pada perusahaan asuransi.

9 Dari data nilai harga saham perusahan di atas disajikan juga dalam bentuk grafik agar sehingga dapat terlihat perusahaan mana yang terlihat memiliki nilai harga saham yang tertinggi ataupun terendah. Berikut data Harga saham 5 perusahaan asuransi disajikan : Grafik 1.7 Data Harga Saham 5 Perusahaan Asuransi 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Asuransi Bina Dana Arta Asuransi Harta Aman Pratama Asuransi Bintang Asuransi Dayin Mitra Paniin Insurance 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Masyarakat semakin sadar akan butuhnya jaminan supaya terlindung dari berbagai resiko yang mungkin terjadi di masa sekarang ataupun mendatang. Sehingga masyarakat semakin banyak yang memiliki kemauan untuk mengasuransikan dirinya dan masyarakat pun merasa terjamin akan timbulnya resiko yang mungkin terjadi melalui asuransi tersebut. Hal ini tercermin dari aset perusahaan yang semakin naik sebagai contoh aset yang dimiliki perusahaan Asuransi Bina Dana Arta (ABDA).

10 Tabel 1.3 Pertumbuhan aset perusahaann Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) (Milyar) Total asset 2011 2012 2013 2014 2015 1.106.155 1.796.430 2.153.350 2.681.038 2.846.760 Sumber : www.idx.com Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa total aset perusahaan tersebut mengalami kenaikan yang cukup besar dan ini menandakan bahwa setiap aset perusahaan yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun menandakan bertambahnya nasabah atau masyarakat yang mengasuransikan dirinya. Melihat dari uraian yang telah dijelaskan maka untuk menganalisis harga saham dapat dilakukan dengan analisis fundamental yakni dengan menghitung ROA dan ROE. Dalam penelitian terdahulu sudah diteliti mengenai cara mengestimasi harga saham dengan menggunakan ROA dan ROE, uraiannya dapat dilihat table dibawah Salah satu rasio yang umumnya digunakan sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan adalah Return On Assets (ROA). Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan dapat dilihat dari Return on Assets (ROA). Menurut Weston dan Copeland (1999) hasil pengembalian atas total aktiva (ROA) mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi. Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on investment (ROI) atau return on total assets

11 merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Ramdani, 2013:30). Selain dengan menggunakan ROA untuk mengukur kinerja keuangan juga dapat menggunakan Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham (Mardiyanto, 2009 : 196). Penelitian mengenai pengaruh hubungan antara Return On Assets (ROA) terhadap harga saham sudah banyak dilakukan para ahli sebelumnya. Wulandari (2009) dalam penelitiannya menunjukkan variabel ROA secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini juga didukung Kusumawardani (2010). Namun hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro dan Andreani (2003), bahwa Return On Assets (ROA) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil riset tersebut didukung oleh Sasongko dan Wulandari (2006), Anastasia (2003), dan Stella (2009). Pada penelitian Gatiningsih (2009) yang menggunakan sample perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI yang menunjukan bahwa Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Selanjutnya, penelitian mengenai pengaruh Return On Equity yang dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari (2006 ) tentang pengaruh EVA dan rasio rasio profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode 2001 sampai 2002. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Earning per Share

12 (EPS) dan ROA berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan EVA dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dari beberapa uraian di atas, maka sangat penting dan bermanfaat jika dilakukan penelitian ulang untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap perusahaan asuransi dengan judul PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Analisis Terhadap 5 Peusahaan Asuransi Terbesat di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas bahwa, kebutuhan masyarakat terhadap polis auransi semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan struktur permodalan perusahaan asuransi dan keuntungan yang di dapat naik. Namun, tidak demikian dengan return saham yang dapat diberikan perusahaan asuransi terhadap investor. Dengan demikian terdapat ketidakpastian yang ditanggung oleh investor dalam mendapatkan return saham, oleh karena itu dibutuhkan perhitungan yang matang dalam mengestimasi return saham. Untuk menganalisisnya dapat dilakukan dengan analisis fundamental yang didapat dari rasio keuangan keuangan perusahaan asuransi tersebut. Rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis return saham diantaranya Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan asuransi. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mengalisa perkembangan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)

13 serta bagaimana pengaruh rasio-rasio tersebut terhadap harga saham pada 5 perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan return on asset secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan return on equity secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015? 3. Apakah return on asset dan return on equity berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh return on asset secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indonesia pada periode 2010-2015.

14 2. Untuk mengetahui pengaruh return on equity ratio secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh return on assets dan return on equity ratio secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015. E. Kegunaan Penelitian Dengan melakukan penelitian seperti apa yang telah dipaparkan di atas, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat serta sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara akademis maupun secara praktis. Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini, antara lain: 1. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan mengenai return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) serta sebagai suatu ilmu yang mampu diperoleh berkenaan dengan bidang keuangan, khususnya berkenaan dengan pengaruh ROA dan ROE terhadap harga saham. Selain itu, diharapkan juga bahwa peneliti dapat menganalisis kesesuaian antara teori yang telah diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada pada dunia nyata.

15 2. Bagi Objek Penelitian Diharapkan sebagai masukan dan bahan petimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rasio profitabilitas perusahaan. Selain itu, diharapkan mampu menjadi analisis bagi perusahaan untuk meningkatkan harga saham di kemudian hari. 3. Bagi Pihak Lain sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan investasi bagi investor, pun diharapkan berguna sebagai regulator untuk pemerintah dalam membuat kebijakan yang mendukung kinerja perusahaan asuransi di Indonesia. Serta berguna sebagai sumber informasi dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan bidang manajemen keuangan.

16 F. Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian di atas maka kerangka yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengaruh Ratio on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi yang Telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010 2015. X Harga Saham Y X2 Gambar 1.1 Kerangka pemikiran sumber : Arif Habaib (2008:60) & Harmono (2011:110)

17 G. Penelitian Terdahulu Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Hasil Penelitian 1 Astri Wulandini Pengaruh NPM, ROA dan ROE ROA berpengaruh (2009) terhadap harga saham terhadap harga saham 2 Wulandari (2009) 3 Kusumawardani (2010) 4 Subiantoro dan Andreani (2003) 5 Elis Darnita (2013) 6 Natarsyah (2000) 7 Rescyana Putri Hutami (2012) 8 Sasongko dan Wulandari (2006) 9 Astri Wulan Dini (2012) Analisis Fundamental terhadap Harga Saham Analisis Pengaruh EPS, DER, ROE, FL, CR, dan ROA terhadap HargaSaham Analisis faktor-faktor yang memengaruhi harga saham Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food Dan Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2012) Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi yanggo-public Di Pasar Modal Indonesia) Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 Pengaruh EVA dan rasio rasio profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2001-2002 Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008 2010 secara signifikan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham ROA berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham di bursa efek Indonesia Return on Equity berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan EPS dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham, EVA dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham Return on Equity berpengaruh Signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan

18 H. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua variabel atau lebih yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi (Sekaran, 2007 : 135). Menurut Sugiyono (2012 : 70) bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban yang empirik. Dari penjelasan teoritis di atas maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut : Hipotesis I Ho : Tidak terdapat pengaruh positif secara parsial antara Return On Assets (ROA) terhadap harga saham Ha : Terdapat pengaruh positif secara parsial antara Return On Assets (ROA) terhadap harga saham

19 Hipotesi II Ho : Tidak terdapat pengaruh positif secara parsial antara Return On Equity (ROE) terhadap harga saham Ha : Terdapat pengaruh positif secara parsial antara Return On Equity (ROE) terhadap harga saham Hipotesis III Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham Ha : Terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham