Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

dokumen-dokumen yang mirip
Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi 2016

PENGERTIAN MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

HUBUNGAN MOTIVASI IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN NIFAS LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA KOTA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Kematian ibu adalah kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa prevalensi infeksi pada masa nifas mencapai 10%

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

Transkripsi:

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN MASA NIFAS DI PUSKESMAS PEKAUMANBANJARMASIN Kiki Yennita Uthami *, Fitri Yuliana 1, Istiqomah 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin * Korespondensi Penulis. Telepon 082153520646, E-mail : Kikiyennita33@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa nifas. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat. Pada masa nifas ibu melakukan kunjungan sedikitnya 4 kali pada 6 jam pertama bidan melakukan kunjungan ke rumah ibu nifas, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan dan 6 minggu setelah persalinan ibu nifas melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam kunjungan masa nifas secara teratur adalah dukungan dari suami dan keluarga. Keluarga dapat menjadi kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan. Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dari 26 Puskesmas pada bulan Desember 2015 Puskesmas Pekauman Banjarmasin adalah puskesmas dengan cakupan paling rendah yaitu 86,4%. Tujuan: Mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap kunjungan masa nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu metode diskriptif populasinya adalah seluruh ibu nifas yang membawa anaknya pada saat jadwal imunisasi bulan Juli 2016. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden 30 orang. Hasil: Hasil penelitian dukungan keluarga tentang kunjungan masa nifas termasuk dalam kategori baik sebanyak 17 orang (56,7%), kategori cukup sebanyak 12 orang (40%) dan kategori kurang sebanyak 1 orang (3,3%). Simpulan: Dukungan keluarga terhadap kunjungan masa nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin secara umum termasuk dalam kategori baik. Kata Kunci: Kunjungan Masa Nifas, Dukungan Keluarga. 1

PENDAHULUAN Masa nifas merupakan masa yang dilalui oleh setiap wanita setelah melahirkan. Pada masa tersebut dapat terjadi komplikasi persalinan baik secara langsung maupun tidak langsung. Masa nifas ini berlangsung sejak plasenta lahir sampai dengan 6 minggu setelah kelahiran atau 42 hari setelah kelahiran (Sulistyawati, 2009). Kunjungan selama nifas sering dianggap tidak penting oleh tenaga kesehatan karena sudah merasa baik dan selanjutnya berjalan dengan lancar. Konsep early ambulation dalam masa postpartum merupakan hal yang perlu diperhatikan karena terjadi perubahan hormonal. Pada masa ini ibu membutuhkan petunjuk dan nasihat dari bidan sehingga proses adaptasi setelah melahirkan berlangsung dengan baik (Sulistyawati, 2009). Pada masa nifas ibu melakukan kunjungan sedikitnya 4 kali pada 6 jam pertama bidan melakukan kunjungan ke rumah ibu nifas, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan dan 6 minggu setelah persalinan ibu nifas melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan (Prawirohardjo, 2010). Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian diperlukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa nifas. Untuk itu diperlukan suatu peran serta dari masyarakat terutama ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang pentingnya kunjungan masa nifas (Prawirohardjo, 2010). Kunjungan masa nifas bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah-masalah yang terjadi pada masa nifas (Saleha, 2009). Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam kunjungan masa nifas secara teratur adalah dukungan dari suami dan keluarga. Keluarga dapat menjadi kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan (Meichenbaun, 1997). Selain itu juga 2

diperlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan dan melakukan kunjungan rumah sesuai standar pelayanan. Dari upaya tersebut diharapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tandatanda bahaya nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera terdeteksi (Prawiharohardjo, 2010). Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu. Angka kematian ibu pada masa nifas di Indonesia masih tinggi sekitar 60% sehingga pencetusan perbuatan program dan kebijakan teknis mengenai jadwal kunjungan masa nifas paling sedikit empat kali dilakukan kunjungan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, juga mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi (Sulistyawati, 2009). Data dari WHO tahun 2010, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negaranegara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450/100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara berkembang. Menurut WHO, 75% Angka Kematian Ibu AKI akibat komplikasi selama hamil dan bersalin dan 25% selama masa post partum. Meninjau kematian para ibu melahirkan, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa nifas ini. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkan karena ibu yang sakit tentu saja tidak dapat merawat dan menyusui bayinya dengan baik. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat (Sulistyawati, 2009). Data Departermen Kesehatan Republik Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih termasuk yang 3

tinggi dibandingkan negara-negara di Asia misalnya Thailand dengan Angka Kematian Ibu (AKI) 130/100.000 kelahiran hidup. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencatat Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 117 per 11.915 kelahiran hidup. Target cakupan pelayanan masa nifas dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sebanyak 90%, cakupan pelayanan kunjungan masa nifas pada tahun 2014 di 26 Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sebanyak 94,7% (Profil Kesehatan Banjarmasin, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2016 di dapatkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada bulan Desember 2015 target cakupan pelayanan nifas adalah 90%, jumlah cakupan kunjungan ibu nifas yang kurang yaitu Puskesmas Gadang Hanyar sebanyak 88,8%, Puskesmas Pemurus Dalam sebayak 87,4%, Puskesmas Teluk Tiram 88,3%, Puskesmas Banjarmasin Indah 87,3% dan yang paling rendah di Puskesmas Pekauman 86,4%. Di Puskesmas Pekauman jumlah ibu bersalin tahun 2015 sebanyak 1.085 orang, pada bulan November 2015 jumlah ibu yang datang ke fasilitas kesehatan sebayak 98 orang dan pada bulan Desember 2015 ibu yang datang ke fasilitas kesehatan mengalami penurunan sebanyak 84 orang. Berdasarkan latar belakang diatas penulis menganggap perlu dilakukan penelitian tentang Gambaran dukungan keluarga terhadap kunjungan masa nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian yaitu tempat yang akan dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya ( Hidayat, 2014). Lokasi untuk melakukan penelitian ini adalah di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. 4

Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah semua ibu nifas yang membawa anaknya pada saat jadwal imunisasi di Puskesmas Pekauman pada bulan Desember 2015, yang berjumlah 84 orang. Jenis pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Accindental Sampling. Pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan sampel yang akan diteliti (Hidayat, 2014). Terhadap Kunjungan Masa Nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tabel 4.2 Frekuensi Dukungan Keluarga Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin No. Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Baik 17 56,7% 2. Cukup 12 40% 3. Kurang 1 3,3% Total 30 100% Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui Teknik pengumpulan data bahwa lebih dari 50% responden memiliki menggunakan kuesioner yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan jawaban dalam bentuk lembar pernyataan tentang dukungan keluarga terhadap kunjungan masa nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden meliputi data ibu nifas yang membawa anaknya pada saat jadwal imunisasi Puskesmas Pekauman Banjarmasin. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Dukungan Keluarga di dukungan keluarga dengan kategori baik 17 orang (56,7%) tentang kunjungan masa nifas, sementara itu terdapat 1 orang (3,3%) dukungan keluarga dalam kategori kurang. Tabel 4.3 Frekuensi Kunjungan Masa Nifas Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin No. Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Kunjungan 10 33,3% 6 hari 2. 3. Kunjungan 2 minggu Kunjungan 0 20 0% 66,7% 6 minggu Total 30 100% Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa frekuensi kunjungan masa nifas dengan 5

kategori kunjungan 6 minggu terdapat 20 orang (66,7%) dan kategori kunjungan 6 hari terdapat 10 orang (33,3%). PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin tentang Gambaran Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan Masa Nifas di Puskesmas Pekauman Banjarmasin tahun 2016 didapatkan hasil sebagai berikut : Berdasarkan tabel 4.2, dukungan keluarga tentang kunjungan masa nifas tergolong dalam kategori baik. Menurut Notoatmodjo (2007) apabila mereka memahami pentingnya melakukan kunjungan pada masa nifas mereka akan teratur melakukan kunjungan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Green (2000) bahwa faktor penyebab masalah kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku. Salah satu faktor perilaku adalah faktor predisposisi yaitu faktor yang terwujud dalam pengetahuan, kepercayaan dan keyakinan. Tingkat kesadaran keluarga terhadap pentingnya kunjungan masa nifas akan terus bertambah jika mereka sangat mengetahui hal tersebut, sehingga dukungannyapun akan lebih meningkat. Berdasarkan tabel 4.3, kunjungan masa nifas di Puskesmas Pekauman didapatkan 20 orang (66,7%) ibu nifas yang berkunjung pada 6 minggu setelah melahirkan. Hal ini kemungkinan karena ibu akan membawa bayinya untuk melakukan penimbangan berat badan dan imunisasi serta untuk mempersiapkan dirinya untuk memilih alat kontrasepsi setelah melahirkan. Sedangkan ibu nifas yang berkunjung pada 2 minggu didapatkan 0 orang (0%). Karena menurut ibu dia merasa tidak memiliki masalah sehingga tidak berkunjung ke fasilitias kesehatan, padahal pada kunjungan 2 minggu merupakan hal yang penting karena dapat terjadi demam, infeksi, perdarahan abnormal dan terjadi penyulit-penyulit pada masa nifas. Responden yang terbanyak adalah yang berusia berusia 20 35 tahun yaitu 20 orang (66,7%). Periode umur antara 20-35 tahun 6

merupakan periode usia yang baik untuk melahirkan. Bila umur ibu kurang dari 20 tahun, wanita masih dalam masa pertumbuhan dari faktor biologis sudah siap namun psikologis belum matang. Begitu pula jika ibu melahirkan di usia 35 tahun masalah kesehatan sering timbul dengan komplikasi (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMP yaitu sebanyak 13 orang (43,3%). Pekerjaan ibu dalam masa nifas antara 6 hari 6 minggu didapatkan bahwa lebih banyak ibu yang tidak bekerja daripada ibu yang bekerja. Dari kuesioner responden kebanyakan mudah menjawab pernyataan tentang dukungan penilaian soal no. 9 dan kesulitan menjawab pernyataan dukungan informasional sampai sampai kunjungan neonatus yang ketiga. Hendaknya bidan juga lebih memaksimalkan peran dan fungsinya dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan serta lebih menekankan kepada keluarga dan ibu untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi agar melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan, bekerja sama dengan pihak terkait seperti Tim penggerak PKK baik di Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta meningkatkan kerjasama dengan kaderkader posyandu. UCAPAN TERIMA KASIH Saya sangat berterima kasih kepada Akademi kebidanan Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan saya surat izin untuk melakukan penelitian. Pembimbing I ibu Fitri Yuliana,SST., M. Kes dan pembimbing II Ibu soal no. 7 sehingga hendaknya tenaga Istiqomah, SST., M.Kes yang telah banyak kesehatan khususnya bidan memberikan informasi tentang pentingnya dukungan keluarga untuk melakukan kunjungan masa nifas dan menjelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif, kunjungan neonatus yang pertama membantu dan saran dalam pembuatan KTI ini dan ucapan terima kasih kepada Puskesmas Pekauman Banjarmasin yang telah memberikan izin dan bersedia untuk menjadi tempat penelitian. 7

DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia. 2015. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin. Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. 2014. Profil Kesehatan 2014. Hidayat. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Meichenbaum, Donald. 1997. Cognitive- Behavioral Therapy. New York: APA. Notoatmodjo. 2008. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Sulistyawati A. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: Andi Offset. hlm. 1 6; 74-86. World Health Organization. 2010. Schistosomiasis and soil transmitted helminthes country profile: Indonesia. 8