BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan manusia. Di Indonesia masalah pendidikan menjadi hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang penting dan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Di Indonesia masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mengadakan inovasi-inovasi baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu menghadapi persaingan global di dunia. Hal ini terbukti dengan kerasnya usaha pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia, karena lewat pendidikan seseorang dapat membentuk kepribadian yang lebih baik dan meraih masa depan yang diinginkan. Upaya membentuk kepribadian manusia melalui pendidikan didasarkan atas asumsi potensi manusia yang perlu digali dan dikembangkan secara optimal dan sistematis melalui pendidikan. Berdaasarkan yang dijelaskan dalam Depdiknas (2004:53). Tujuan pendidikan adalah: Tujuan nasional pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Salah satu cara untuk meningkatkan wawasan adalah melalui jalan pendidikan, sebagaimana tercantum undang-undang pendidikan RI (2003:30).No.20 pasal 3 yang telah digariskan bahwa : 1

2 Pendidikan nasional bertujuan untuk mence rdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kegiatan pendidikan merupakan proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antarpribadi. Dalam bukunya Lie (2002 : 6) Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat Johnson dan Smith yang mengatakan bahwa Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama. Proses pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu dilahirkan dalam lingkungan keluarga. Dilanjutkan dengan jenjang pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Pendidikan tinggi sebagai bagian integral dari kehidupan bangsa dan Negara, memegang peranan dalam mengisi kehidupan bangsa dan Negara dalam berbagai bidang, melalui penyediaan tenaga ahli. Tenaga ahli yang dipersiapkan oleh Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk Perguruan Tinggi pada usia 19-21 tahun. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan IPTEK. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan keterampilan,

3 pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri. Melalui lembaga pendidikan setiap orang dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang berpengaruh di dalamnya saling mendukung. Menurut Ade (2009:11) Komponen-komponen dalam belajar mengajar meliputi: tujuan, materi, siswa, guru, metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran, dan evaluasi. Pada umumnya masyarakat menilai keberhasilan proses belajar di sekolah dengan melihat prestasi belajar siswa. Apabila prestasi belajar baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya telah berhasil. Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan maka dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil. Proses pembelajaran di kelas sering kali menghadapi banyak permasalahan. Salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa merupakan sebuah bentuk interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik dalam pembelajaran dikelas. Motivasi dalam proses pembelajaran mempunyai peranan penting dalam rangka untuk memahami suatu materi mata pelajaran tertentu. Metode pembelajaran yang digunakan seorang dalam menyampaikan materi mata

4 pelajaran kepada peserta didik sangat menentukan dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Sering kita jumpai masih banyaknya proses belajar mengajar di kelas yang kurang memotivasi peserta didik untuk bersemangat mengikuti pelajaran. Fakta yang seperti ini merupakan problematika kecil pada dunia pendidikan yang menghambat tercapainya tujuan pendidikan dinegara kita. Pada prinsipnya penyampaian materi akan lebih mudah dipahami dan diterima peserta didik jika proses pembelajaran itu terasa menyenangkan dan membuat siswa tertarik untuk memahami materi yang disampaikan. Pada dasarnya peserta didik sekolah menengah lebih cenderung untuk menerima materi yang diberikan guru jika materi tersebut dianggap siswa mudah dipahami dan tidak begitu membuat siswa pusing pada saat mencoba memahami dan mengahafal. Realita yang ada siswa merasa malas untuk mencoba mempelajari materi, hal ini disebabkan karena sebagian besar bentuk pengemasan materi yang diberikan kepada siswa oleh seorang guru kurang menarik, Siswa cenderung lebih suka dan lebih mudah mengingat jika mata pelajaran tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang rumit serta terkesan membuat siapa saja yang memepelajarinya akan merasa pusing tidak ada yang merasa senang sedikitpun disaat pembelajaran akuntansi berlangsung. Disisi lain memang mata pelajaran akuntansi memerlukan kemampuan memahami dan menghafal pada saat mempelajari.

5 Maka dari itu diperlukan penekanan atau pelatihan kemampuan mengingat dan menghafal agar lebih mudah dalam memahami mata pelajaran akuntansi. Berbagai terobosan sudah dicoba dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang dilaksanakan seorang guru juga sudah bervariasi seperti dengan ceramah dan penugasan. Beberapa strategi tersebut dianggap kurang efektif serta tidak membangkitkan motivasi siswa dalam belajar akuntansi melainkan cenderung malas. Melihat kelemahan pada strategi pembelajaran yang telah diterapkan oleh seorang guru pada umumnya, maka guru juga mencoba memakai strategi lain yaitu strategi diskusi dan tugas kelompok, tetapi hasilnya juga belum maksimal. Berdasarkan kenyataan tersebut maka dapat dilihat bahwa adanya ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar rumus dasar persamaan akuntansi secara tidak langsung mempengaruhi tujuan tercapainya pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan kelas yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi. Trobosan baru strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah memakai metode pembelajaran Mnemonic Rhymes and songs bervariasi (menghafal lirik lagu). Metode pembelajaran Mnemonic Rhymes And Songs (menghafal lirik lagu) merupakan metode pertama kali yang pernah digunakan sebagai trobosan lebih baik dalam meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. Metode pembelajaran Mnemonic Rhymes and Songs (menghafal lirik lagu) merupakan metode yang menyenangkan

6 karena guru mencoba mengemas pokok-pokok materi pelajaran kedalam sebuah lirik lagu yang disukai oleh siswa sehingga menimbulkan siswa untuk lebih mudah menghafal dengan suasana yang lebih menyenangkan seolah menghafal lagu-lagu yang siswa gemari. Metode ini sangat cocok digunakan untuk pengenalan awal bab pertemuan pada mata pelajaran yang ada kaitannya dengan hafalan rumus. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu akuntansi pada hari Kamis tanggal 21 April 2010 pukul 11.30 s/d 13.00 di Sekolah menengah Kejuruan(SMK) Negeri 1 Surakarta kelas X, terlihat bahwa siswa masih banyak yang kurang semangat dan termotivasi dalam keinginannya untuk mengikuti pelajaran akuntansi. Hal ini terlihat pada proses pembelajaran yang dilakukan guru akuntansi, dari 40 siswa kelas X akuntansi (AK) I diperoleh data sebagai berikut : No Nama Siswa Prosentase Keterangan 1 Anggita Putri 2 Anik Lestari Siswa yang terlihat serius, 3 Arifah Nurul H memperhatikan, menyimak 4 Arnis Putri Rahayu 20 % serta merasa paham materi 5 Atika Rahmawati pelajaran yang disampaikan 6 Cyntia Mirantika oleh guru akuntansi 7 Defi Tania Martasari 8 Desi Maya Kumala 1 Desi Maya Kumala 2 Arnis Putri Rahayu 3 Anggita Putri 4 Arifah Nurul H 5 Atika Rahmawati 1 Defi Tania Martasari 2 Anik Lestari 3 Cyntia Mirantika Sumber : Kamis tanggal 21 April 2010 13% 7% Siswa yang mencatat apa yang disampaikan guru akuntansi hanya siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru

7 Keterangan tabel dari hasil observasi dan wawancara diatas menunjukkan hanya ada 8 siswa (20%) yang yang terlihat serius dan menyimak apa yang disampaikan guru, yang mencatat apa yag disampaikan guru hanya 5 siswa (13%). Selain itu, siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru hanya 3 siswa (7%), itupun didominasi oleh siswa yang mendapatkan peringkat dikelas. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Rumus Dasar Persamaan Akuntansi Dengan Metode Pembelajaran Mnemonic Rhymes and Songs Bervariasi (Menghafal Lirik Lagu) Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Surakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas timbul permasalahan antara lain : 1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan dalam proses penyampaian materi. Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, padahal siswa banyak yang merasa bosan dengan metode ini. 2. Masih kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini terlihat dari pasifnya siswa ketika proses pembelajaran. Hanya ada 8 siswa (25%) yang terlihat memperhatikan guru, 5 siswa (11,1%) yang berani

8 mengemukakan idenya didepan kelas, 3 siswa (11,1%) yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dibutuhkan agar penelitian yang dilakuakan lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dipahami lebih mendalam. Dalam penelitian ini variable upaya peningkatan motivasi belajar siswa sebagai variable terikat. Sedangkan variable bebasnya adalah penggunaan metode pembelajaran Mnemonic Rhymes and Songs Bervariasi (Mengahafal Lirik Lagu). Adapun yang menjadi bagian dari variable tersebut adalah pada bidang mata pelajaran akuntansi khususnya pemahaman rumus dasar persamaan akuntansi kelas X semester 1(gasal) tahun 2010/2011, dengan batas peningkatan motivasi siswa sebesar 70 %. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : Adakah peningkatan motivasi belajar rumus dasar persamaan akuntansi dengan metode Mnemonic Rhymes And Songs Bervariasi (Menghafal Lirik Lagu) pada siswa kelas X SMK Negeri 1 surakarta. E. Tujuan Penelitian Tujuan penilitian merupakan titik pijak untuk untuk merealisasikan pesan dilaksanakan,sehingga perlu dirumuskan secara jelas.dalam penelitian inipun perlu adanya tujuanyang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap

9 masalah yang akan diteliti,sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalammencari data sampai pada tingkat pemecahannya. Adapun tujuan penelitian ini meliputi : 1. Tujuan umum a) Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap rumus dasar persamaan akuntansi. b) Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan berbagai indicator yang telah ada. 2. Tujuan khusus Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman rumus dasar persamaan akuntansi dengan methode mnemonic rhymes and songs bervariasi (menghafal lirik lagu) pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Surakarta. F. Manfaat Penilitian Manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritik Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Siswa: 1) Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran materi ekonomi.

10 2) Untuk mengembangkan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. 3) Untuk meningkatkan keaktifan siswa. b. Manfaat bagi Guru: 1) Untuk pengembangan materi pelajaran ekonomi yang sudah ada dengan inovasi baru sesuai dengan kemajuan zaman. 2) Untuk mengembangkan ketrampilan guru dalam mengajar. 3) Mendapatkan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. c. Manfaat bagi Sekolah: 1) Untuk mengembangkan profesionalisme guru terutama guru ekonomi. 2) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.