BAB I PENDAHULUAN. termasuk disiplin Ilmu Hortikultura selain buah-buahan dan sayuran. Tanaman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) berdistribusi normal dan Data yang akan diuji bersifat linier.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan pemasaran untuk menarik keinginan konsumen atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berukuran besar. Kegunaan Data Mining adalah untuk menspesifikasikan pola

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pakar ditransfer ke dalam komputer, dan bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Pencatatan transaksi pendistribusian Sparepart Automotive pada PT. Sinar

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat. lunak dan proses

BAB I PENDAHULUAN. solusi pemecahan masalah pekerjaannya. Pemrosesan informasi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan laporan keuangan yang akan dipakai untuk mengkomunikasikan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System atau DSS) menggunakan CBIS (Computer based information system) yang fleksibel,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan air di dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB I PENDAHULUAN. secara manual dari suatu kumpulan data. Defenisi lain data mining adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pengolahan data dari penerapan harga sesuai kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal (Rochmawati Daud ; 2014 : 19).

BAB I PENDAHULUAN. Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan yang telah disesuaikan pada

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini kemudahan dan efisiensi tenaga serta

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang diidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kebutuhan teknologi dengan cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game strategy, adventure,

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan nilai suatu barang tersebut, hal tersebut menjadikan perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB I PENDAHULUAN. instansi serta jenis usaha yang lain telah menggunakan teknologi komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan. mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. solusi atas suatu masalah atau untuk suatau peluang. Aplikasi sistem pendukung

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat yang modern dan serba digital. Kehadiran komputer sangat memberi

BAB I PENDAHULUAN. Kantor polisi dan pos polisi merupakan layanan bagi keamanan

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanaman selain memiliki fungsi untuk dikonsumsi, juga mempunyai nilai keindahan sebagai pemuas kebutuhan rohani. Tanaman hias dan bunga potong termasuk disiplin Ilmu Hortikultura selain buah-buahan dan sayuran. Tanaman hias daun, batang, akar, bunga, dan buah serta tanaman air, sedangkan bunga potong meliputi hias hasil akhir yang digunakan adalah bunganya yang sudah dipisahkan dari induknya. Tanaman hias African Violets adalah sebuah tanaman berbunga dalam ruangan, tanaman berbunga umumnya memerlukan jumlah tinggi cahaya, Agar bisa tumbuh normal di dalam ruangan, sehingga sebagian besar dalam ruangan tanaman dedaunan tanaman, bagaimanapun, violet Afrika membutuhkan sejumlah kecil cahaya, hanya ditempatkan di pedalaman cahaya jendela terang atau di bawah lampu neon, dapat tumbuh normal dan mekar, berbunga dalam ruangan beberapa langka (berbunga) tanaman. Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja, tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila menyiram tanaman ini, usahakan agar tidak sampai memerciki daunnya. 1

2 Penyakit African Violet akan menunjukkan gejala yang berbeda, seperti bunga, beberapa mungkin menyebabkan mekar, malformasi, kematian, warna tidak jelas, mengurangi jumlah kerusakan dan sebagainya. Daun deformitas jaringan, meringkuk, menguning, perubahan warna, seperti pembentukan bintikbintik coklat dan pembusukan. Bagian dari batang berkaki panjang (bagian antara panjang variabel), busuk, serangga, bakteri dan parasit lainnya. Akar perubahan warna, busuk atau serangga, bakteri dan parasit lainnya. Selama ini petani hanya memprediksi mengenai penyakit yang dimiliki oleh tanaman hias african violet, hal tersebut membuat petani kurang dalam penanganan dan pencegahan penyakit pada tanaman hias dengan gejala yang di tunjukkan oleh tanaman hias tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu para petani maupun masyarakat dalam menentukan diagnosis penyakit pada tanaman hias African Violets. Oleh karena itu penulis bermaksud membuat penalaran berbasis kasus yang dapat digunakan untuk identifikasi penyakit pada tanaman hias African Violets. Maka penulis mengangkat sebuah judul Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Untuk Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Sistem pakar sangat bermanfaat bagi masyarakat dimana dengan adanya sistem pengambil keputusan yang baik maka akan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gejala-gejala penyakit pada tanaman hias tersebut.

3 Sehubungan dengan itu, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya simulasi identifikasi hama dan penyakit tanaman African Violets dengan menggunakan metode Cased Based Reasoning berbasis web. 2. Minimnya perkembangan identifikasi penyakit yang dapat memberikan informasi jenis penyakit pada African Violets dan akibat yang ditimbulkannya. 3. Basis kemampuan sistem hanya terfokus pada data yang dimasukkan tetapi juga memanfaatkan pengalaman ahli dalam penanganan penyakit pada tanaman African Violets. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang penalaran berbasis kasus pada hama dan penyakit tanaman African Violets dengan menggunakan metode Cased Based Reasoning berbasis web? 2. Bagaimana mengembangkan identifikasi penyakit yang dapat memberikan informasi jenis penyakit pada African Violets dan akibat yang ditimbulkannya? 3. Bagaimana mengembangkan kemampuan sistem agar tidak hanya terfokus pada data yang dimasukkan tetapi juga memanfaatkan pengalaman ahli dalam penanganan penyakit pada tanaman African Violets?

4 I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Dalam merancang penalaran berbasis kasus pada Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets menggunakan Metode CBR. 2. Data yang diperlukan untuk melakukan input data adalah data gejala, penyakit dan instrumen produksi. 3. Informasi yang akan disajikan pada sistem adalah laporan data tanaman hias African Violets, data hasil analisa gejala penyakit, cara penanganan dan pencegahan dalam tanaman African Violets. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu PHP dan Basis data yang digunakan yaitu MySQL dan Pemodelan sistem dilakukan dengan UML 2.0. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk memahamin perancang penalaran berbasis kasus pada hama dan penyakit tanaman African Violets dengan menggunakan metode Cased Based Reasoning berbasis web. 2. Untuk mengembangkan identifikasi penyakit yang dapat memberikan informasi jenis penyakit pada African Violets dan akibat yang ditimbulkannya. 3. Untuk mengembangkan kemampuan sistem agar tidak hanya terfokus pada data yang dimasukkan tetapi juga memanfaatkan pengalaman ahli dalam penanganan penyakit pada tanaman African Violets.

5 I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Tugas Akhir bagi mahasiswa yang melaksanakan. a. Mampu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan pada bangku perkuliahan kedalam praktek yang sebenarnya. b. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi. c. Sebagai bahan referensi bagi penulis penulis lain yang tertarik pada objek yang sama. 2. Bagi Masyarakat a. Membantu proses sosialisasi jenis hama dan penyakit tanaman African Violets keterangan dan solusi dalam mengatasinya terhadap para petani maupun kelompok tani. b. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya tentang hama dan penyakit tanaman African Violets. I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Sistem Yang Ada Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

6 a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan pada masalah identifikasi penyakit pada tanaman African Violets. b. Wawancara (Interview) Wawancara ini dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan Tanaman Hias. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku sistem pakar, manajemen basis data, dan lain-lain. Ada beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Perancangan Merupakan tata cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan. Langkah-langkahnya adalah :

7 Target: Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Untuk Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets Analisis Kebutuhan Spesifikasi Desain &Implementasi Gagal Verifikasi Berhasil Validasi Finalisasi Gambar I.1. Prosedur Perancangan Sistem 2. Target Penelitian Target penelitian ini yaitu terbentuk sebuah Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Untuk Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets. 3. Analisis Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Beberapa hal-hal yang harus dipenuhi adalah data gejala penyakit pada tanaman.

8 4. Spesifikasi dan Desain Secara umum Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Untuk Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets, yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Dibangun dengan menggunakan PHP sebagai tools pemrogramannya dan MySQL sebagai DBMS nya. b. Aplikasi yang dibuat dapat digunakan pada komputer, dengan hardware minimum adalah processor setara Pentium IV dan Memori 512 MB, dengan sistem operasi Microsoft Windows XP SP3/Vista/7. 5. Implementasi dan Verifikasi Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan aplikasi dengan memanfaatkan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan masing-masing komponen sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi kesatuan aplikasi yang utuh dan siap pakai. 6. Validasi Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan aplikasi untuk dapat berjalan pada sistem minimum yakni pada PC dengan Processor IV 1,6 Ghz, Memori 512MB, Kartu Grafik 512 MB. Dari validasi ini

9 dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan. I.4.2. Perbandingan Sistem Lama Dengan Sistem yang Akan Dirancang Berikut ini perbandingan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru pada tabel berikut : Tabel 1.1. Perbandingan Sistem Lama dan Yang Akan Dirancang No Elemen Sistem Yang Lama Sistem Yang Dirancang 1. Sistem Belum penalaran berbasis Sistem sebagai alat bantu kasus (case based bagi pakar untuk dapat reasoning) untuk menentukan jenis identifikasi penyakit pada penyakit pada tanaman tanaman hias african hias secara tepat dan violet. cepat sehingga dapat diputuskan penanganan secara efektif. 2. Keamanan Tanpa keamanan Dengan keamanan 3. Otomatisasi Tidak ada Didukung I.4.3. Pengujian Sistem Untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan yang diharapkan maka sistem ini akan diuji berdasarkan beberapa aspek berikut ini: a. Pengujian sistem pakar yang meliputi input data sampai output yang dihasilkan. b. Pengujian kesesuaian informasi yang dihasilkan sistem dengan standar penjualan yang ada. c. Kestabilan sistem saat dijalankan pada perangkat keras yang berbeda. I.5. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sentra Tanaman Hias Green Leaf jl. Asrama no. 13 medan.

10 I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalahsebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai system pakar, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.