PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE Astika Tafrikul Khafidhoh Menopause adalah keadaan dimana seseorang telah berhenti haid selama satu tahun. Ada beberapa Tanda dan Gejala yaitu keringat di malam hari, perubahan berat badan, perubahan kulit, perubahan fisik, ketidakteraturan siklus haid, rasa panas, kerutan pada vagina, sembelit, gejala sistem perkemihan, perubahan pada mulut, gangguan psikis dan emosi, penurunan libido, penurunan daya ingat, dan mudah tersinggung, insomnia, jantung berdebar, dan perubahan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause di PKK Dusun Jambu Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasinya adalah semua ibu-ibu PKK dengan jumlah 30 ibu dengan sampel 30 responden diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian adalah gambaran pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause dikumpulkan dengan menggunakan koesioner dengan jumlah 20 pertanyaan. Data yang dihasilkan diolah dan dianalisis secara prosentase. Data disajikan dalam bentuk diagram pie. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu-ibu PKK memiliki pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause dalam kriteria kurang yaitu 14 responden (47%). Agar ibu-ibu PKK memiliki pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause maka perlu adanya peningkatan pengetahuan dengan cara memberikan penyuluhan serta informasi yang aktif kepada ibu-ibu atau responden. Kata Kunci : pengetahuan, ibu, menopause. ABSTRACT Menopause is a condition where a person has stopped menstruation for a year. There are several signs and symptoms, they are night sweats, weight changes, skin changes, physical changes, menstrual cycle irregularities, hot flashes, vaginal wrinkles, constipation, urinary system symptoms, changes in the mouth, psychic and emotional disorders, decreased libido, memory loss, and irritability, insomnia, palpitations, and menstrual changes. The purpose of this research was to determine the mother's knowledge about the signs and symptoms of menopause in PKK Dusun Jambu Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul. The research design that used is descriptive. The population is all the mother in PKK by the number of thirty mothers with a sample of thirty respondents were taken with a total sampling technique. Variables of research is an overview of mother knowledge about the signs and symptoms of menopause collected using questionnaire with twenty questions. The data that produced were processed and analyzed as a percentage. The data presented in the form of pie charts. From the results of research, the majority of PKK members are have knowledge about the signs and symptoms of menopause in less criteria is fourteen respondents ( 47 % ). In order mothers of PKK have knowledge about signs and symptoms of menopause, need to increase knowledge by providing counseling and active information to the mothers or the respondent. Keywords : knowledge, mother, menopause Jurnal AKP 52 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016
PENDAHULUAN Menopause adalah berhentinya siklus perdarahan uterus yang teratur merupakan suatu peristiwa dalam klimakterium. Menopause biasanya terjadi antara usia 45-55 tahun. Tanda dan gejala menopause diantaranya berupa hot flushes(panas pada kulit), keluar keringat di malam hari, susah tidur, mudah lelah, perubahan berat badan, pelupa, perubahan kulit, perubahan pada mulut, kerutan pada vagina (nina, 2013). Hasil survey pendahuluan terhadap ibu-ibu, masih mempunyai tanggapan yang salah tentang menopause serta tanda dan gejala yang muncul, mereka kurang mengetahui tentang tanda dan gejala menopause dikarenakan kurangnya informasi tentang menopause serta tanda dan gejalanya. Di Jawa Timur tahun 2006 wanita yang telah mengalami menopause sebanyak 5 juta jiwa (BPS) sedangkan di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari 1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun dan 164 orang diantaranya sudah menopause (data puskesmas wonosari 2007 dalam nina 2011).Sedangkan di Dusun Jambu terdapat 127 wanita menopause di usia 45-55tahun. Khusus di PKK Desa Jambu Kec Kayen Kidul sendiri terdapat ibu-ibu PKK sebanyak 30 orang (ketua PKK 2013). Faktanya dari survey awal yang di lakukan peneliti di PKK tersebut dengan mewawancarai 5 dari 30 ibu yang hadir. Dari 5 responden, 1 mengatakan belum begitu memahami tentang menopause, 2 responden mengatakan belum memahami tanda dan gejala menopause, 1 responden mengatakan belum memahami tentang menopause serta tanda dan gejalanya dan 1 responden mengatakan bahwa setelah menopause mereka justru merasa lega lebih lepas dan bebas karena tidak khawatir untuk hamil. Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan di PKK Jambu muncul masalah berupa kurangnya pengetahuan dan informasi. Kebanyakan dari ibu-ibu tersebut kurang memahami tentang menopause serta tanda dan gejalanya. Penyebab dari kurangnya pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause diantaranya adalah tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, dan usia dari individu itu sendiri maka akan berdampak ketidaksiapan ibu baik secara fisik maupun psikis, tidak hanya itu perubahan hormonal juga mempengaruhi keadaan psikis seorang wanita. perubahan psikis tidak hanya pada keadaan hormonal tetapi juga pada perubahan emosi,seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa sepi, ketakutan, keganasan, dan tidak sabaran. Perubahan psikis ini berbeda-beda tergantung dari kemampuan si wanita untuk menyesuaikan diri. (atikah, 2010). Dalam upaya peningkatan pengetahuan ibuibu tentang tanda dan gejalamenopause maka perlu adanya peran perawat maupun di dalamnya. Maka dalam hal ini perawat dapat membantu ibuibu PKK dalam meningkatkan pemahaman tentang menopause dan tanda gejala yang muncul. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause bagi ibu-ibu sangat diperlukannya informasi yang lebih jelas sehingga ibu-ibu bisa lebih memahami apa itu arti menopause serta tanda dan gejala menopause melalui penyuluhan yang di berikan oleh peneliti serta juga diberikan leaflet agar ibu-ibu dapat bertanya dari apa yang telah di jelaskan oleh peneliti dan dari hasil ibu-ibu membaca leaflet itu sendiri. Atas dasar uraian permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian Gambaran Pengatahuan Ibu Tentang Tanda dan Gejala Menopause. METODE Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di PKK Desa Jambu Kec Kayen Kidul Kabupaten Kediri Populasi dalam penelitian ini adalah semua Semua ibu-ibu yang ada di PKK Dusun Jambu dengan jumlah 30 orang Sampel penelitian Jurnal AKP 53 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016
terdiri atas 30 orang yang ditentukan dengan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan diagram 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar mendapatkan informasi tentang tanda dan gejala menopause dari keluarga 18 responden (60%) dan sebagian kecil mendapat informasi majalah sebanyak 3 responden (10%). 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 3% (1) 30%(9) 30%(9) 27% (8) 50%(15) 40%(12) 20%(6) 30-44 45-55 56-65 SD SMP SMA S1 Diagram 1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Berdasarkan diagram 1 diatas diketahui bahwa usia terbanyak responden umur 45-55 tahun yaitu sebanyak 12 orang (40%) dan paling sedikit berusia 56-66 tahun sebanyak 9 orang (30%). 2. Karakteristik Responden Berdasarkan sumber informasi Diagram 3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan diagram 3 diatas diketahui sebagian besar 15 responden (50%) berpendidikan SD. 4. Gambaran pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause 13%(4) 17%(5) 47%(14) 40%(12) 10%(3) 60%(18) 13%(4) tenaga kesehatan keluarga majalah tidak pernah Diagram 2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan sumber informasi baik cukup kurang Diagram 4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause Berdasarkan diagram 4 diketahui dari total 30 responden sebagian besar memiliki Jurnal AKP 54 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 14 responden (47%), dan paling sedikit adalah pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (13%). PEMBAHASAN Berdasarkan diagram 4 diketahui dari total 30 responden sebagian besar memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 14 responden (47%), dan paling sedikit adalah pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (13%). Pengetahun seseorang dapat dikatakan baik, cukup dan kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, sosial budaya, dan usia. (Notoatmodjo, 2003). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan. Juga semakin cukup usia maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan bertambah sehingga lebih matang dalam berfikir. Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan, semakin cukup umur seseorang maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki sehingga pengetahuan yang didapat semakin banyak. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Demikian juga dengan sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi cara dan sikap dalam menerima informasi. Didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause termasuk dalam kategori kurang yaitu dari 30 responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (47%), hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengetahuan, pengalaman, sosial budaya selain itu juga bisa akibat dari tingkat pendidikan responden yang rendah yaitu sebagian besar responden lulusan SD sebanyak 15 responden (50%) maka sangat berpengaruh terhadap daya informasi atau daya serap responden terhadap informasi yang didapat. Usia mempengaruhi luasnya pengetahuan melalui suatu proses pengalaman. Jadi semakin tua usia responden maka semakin banyak pengalaman yang didapatkan, pengalaman tersebut bisa menambah pengetahuan yang dimiliki responden. Namun, berdasarkan data diketahui bahwa usia terbanyak responden umur 45-55 tahun yaitu sebanyak 12 orang (40%) dan paling sedikit berusia 56-66 tahun sebanyak 9 orang (30%) sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden kurang mempunyai banyak pengalaman tentang pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause. Faktor lain adalah faktor lingkungan dan sosial budaya ( termasuk didalamnya sumber informasi) juga sangat menentukan pengetahuan seseorang. Dengan sebagian besar ibu-ibu PKK mendapat informasi tentang menopause dari keluarga sebanyak 18 responden (60%), dan tenaga kesehatan sebanyak 5 responden (17%), ada juga yang pernah mendapat informasi tentang menopause serta tanda dan gejalanya dari majalah sebanyak 3 responden (10%). Namun demikian untuk meningkatkan pengetahuannya menjadi lebih baik maka diperlukan tambahan informasi dari media elektronik maupun media cetak serta responden diharapkan mengikuti penyuluhan kesehatan khususnya tentang tanda dan gejala menopause. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Gambaran pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause dapat diambil kesimpulan: 1. Gambaran pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala menopause termasuk dalam kriteria kurang yaitu 14 responden (47%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Jurnal AKP 55 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016
Ayu, ida dkk (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC Cahyonoputro. (2009). Konsep Sikap dan Teknologi. (http://cahyonoputro.blogspot.com, diakses 23/07/2013) Grossman i, dkk (1995). Ilmu endodontik dalam praktek. Jakarta: EGC Hacker, N.F. & Moore, J.G. (2001).Esensial Obstetri dan Ginekologi.Jakarta: Hipokrates. Hartini, Sri dan kariadi. (2009). Diabetes? Siapa Takut. Bandung: PT Mizan Pustaka. Hegner, B. (2003). Asisten Keperawatan (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan). Jakarta. http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/epidemiology-publichealth/2097599-kuesioner-tingkatpengetahuan-sikap-ibu/#ixzz2a4goz7im http://id.wikipedia.org/wiki/ibu.diakses 7/30/2013 Mulyani, Nina. s. (2013). Menopause. Yogyakarta: Nuha Medika. Notoatmodjo. (2007). Pendidikan dan perilaku kesehatan, jakarta : Rinneka Cipta Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rinneka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu, Jakarta :Salemba Medika Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Salemba Medika. Proverawati Atikah. (2010). menopause dan sindrome premenopause. yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta Tamsuri, A. (2008). Riset Keperawatan. Akper Pamenang. Verawati, S. N. (2012). Merawat dan Menjaga Kesehatan Wanita. Bandung: General Grafindo. Jurnal AKP 56 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016