Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/10/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) Oleh : NICO DWI LESMANA NPM :

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Universitas Sumatera Utara

Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

Lampiran 1, Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Super Sweet Boy

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

Sumber : Nurman S.P. (

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. MATERI DAN METODE

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

III. BAHAN DAN METODE

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

LAMPIRAN. Kecamatan Tampan. Pekanbaru-Riau

\M,\\\ Lampiran I. Bagan Penempatan perlakuan berdasarkan rancangan acak lengkap M2R3 I MORI I M0R2I M1R3 III M3R1 II M2R2 II M2R2I M3R2I M1R2I M1R2 I

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

RINGKASAN Maspeke, S. P dan Nurdin

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

III. MATERI DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

III. MATERI DAN WAKTU

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA

Transkripsi:

42 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Jagung Hibrida BISI-18 Nama varietas : BISI-18 Tanggal dilepas : 12 Oktober 2004 Asal : F1 silang tunggal antara galur murni FS46 sebagai induk betina dan galur murni FS17 sebagai induk jantan Umur : 50% keluar rambut Dataran rendah : + 57 hari Dataran tinggi : + 70 hari Masak fisiologis : Dataran rendah : + 100 hari Dataran tinggi : + 125 hari Batang : Besar, kokoh, tegap Warna batang : Hijau Tinggi tanaman : + 230 cm Daun : Medium dan tegak Warna daun : Hijau gelap Keragaman tanaman : Seragam Perakaran : Baik Kerebahan : Tahan rebah Bentuk malai : Kompak dan agak tegak Warna sekam : Ungu kehijauan Warna anthera : Ungu kemerahan Warna rambut : Ungu kemerahan Tinggi tongkol : + 115 cm Kelobot : Menutup tongkol cukup baik Tipe biji : Semi mutiara Warna biji : Oranye kekuningan Jumlah baris/tongkol : 14-16 baris Bobot 1000 biji : + 303 g Rata-rata hasil : 9,1 t/ha pipilan kering Potensi hasil : 12 t/ha pipilan kering

43 Ketahanan Daerah pengembangan Keterangan Pemulia : Tahan terhadap penyakit karat daun dan bercak daun : Daerah yang sudah biasa menanam jagung hibrida pada musim kemarau dan hujan, terutama yang menghendaki varietas berumur genjahsedang : Baik ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl : Nasib W.W., Putu Darsana, M.H. Wahyudi, dan Purwoko Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, 2013

Lampiran 2. Data anslisis tanah lahan penelitian 44

45 Lampiaran 3. Jadwal kegiatan No Kegiatan 1. Penyemprotan gulma 2. Pembajakan 3. Pemetaan dan pemberian pupuk kandang Febuari - Maret 2016 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 No Kegiatan 4. Penanaman 5. Penyiraman 6. Pemupukan ke- 1 7. Penjarangan 8. Pengamatan ke-1 9. Penyianggan dan pembumbunan Maret - April 2016 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 No Kegiatan 10. Pengamatan ke-2 11. Pengamatan ke-3 12. Pemupukan kedua 13. Pengamatan ke- 4 Maret - April 2016 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 45

46 No Kegiatan 14. Pengamatan ke-5 15. Pengamatan ke-6 16. Pencabutan brangkasan tanaman 17. Pemotongan janten April - Mei 2016 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 No Kegiatan 18. - No Kegiatan 19 Panen Mei - Juni 2016 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Juni 2016 19 20 21 46

47 Lampiran 4. Tinggi tanaman jagung hibrida umur 49 HST yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata.. cm. n 1 p 1 279,0 257,5 262,2 798,7 266,2 n 1 p 2 245,6 275,5 280,9 802,0 267,3 n 1 p 3 248,8 293,3 279,1 821,2 273,7 n 2 p 1 284,0 279,5 279,9 843,4 281,1 n 2 p 2 257,9 259,2 268,2 785,3 261,8 n 2 p 3 256,3 272,8 273,0 802,1 267,4 n 3 p 1 255,9 265,0 265,6 786,5 262,2 n 3 p 2 279,6 275,0 258,8 813,4 271,1 n 3 p 3 286,3 273,3 278,5 838,1 279,4 Jumlah 2393,4 2451,1 2446,2 7290,7 Rata-rata 265,9 272,3 271,8 270,0 Uji homogenitas : X 2 hitung = 10,0 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 5. Analisis ragam tinggi tanaman jagung hibrida umur 49 HST yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 227,680557 113.8403 0,7505 tn 3,63 Perlakuan 8 1152,791626 144,0990 0,9500 tn 2,59 Urea (n) 2 14,569445 7,2847 0,0480 tn 3,63 SP-36 (p) 2 205,236115 102,6181 0,6765 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 932,986084 233,2465 1,5377 tn 3,01 Galat 16 2426,902832 151,6814 Non-aditif 1 64,090302 64,0903 0,4069 tn 4,54 Sisa 15 2362,812530 157,5208 TOTAL 26 3807,3750 KK= 4,5610 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

48 Lampiran 6. Jumlah daun tanaman jagung hibrida umur 49 HST yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata.... helai.. n 1 p 1 16,0 14,7 15,8 46,5 15,5 n 1 p 2 16,4 15,2 15,8 47,4 15,8 n 1 p 3 14,7 15,9 16,3 46,9 15,6 n 2 p 1 15,1 15,4 15,9 46,4 15,5 n 2 p 2 15,1 14,9 15,0 45,0 15,0 n 2 p 3 15,7 15,1 15,2 46,0 15,3 n 3 p 1 15,4 15,6 15,2 46,2 15,4 n 3 p 2 14,8 14,9 14,6 44,3 14,8 n 3 p 3 16,0 15,5 15,6 47,1 15,7 Jumlah 139,2 137,2 139,4 415,8 Rata-rata 15,5 15,2 15,5 15,4 Uji homogenitas : X 2 hitung = 10,7 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 7. Analisis ragam jumlah daun tanaman jagung hibrida umur 49 HST yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derjat Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 0,328071 0,1640 0,7335 tn 3,63 Perlakuan 8 2,653157 0,3316 1,4829 tn 2,59 Urea (n) 2 0,807671 0,4038 1,8057 tn 3,63 SP-36 (p) 2 0,646213 0,3231 1,4447 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 1,199273 0,2998 1,3406 tn 3,01 Galat 16 3,578342 0,2236 Non-aditif 1 0,221793 0,2218 0,9912 tn 4,54 Sisa 15 3,356549 0,2238 TOTAL 26 6,5596 KK= 3,0709 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

49 Lampiran 8. Bobot brangkasan kering tanaman jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata. gram.. n 1 p 1 156,0 96,0 93,3 345,3 115,1 n 1 p 2 55,0 79,0 78,6 212,6 70,9 n 1 p 3 95,3 113,3 125,3 333,9 111,3 n 2 p 1 83,0 74,6 89,6 247,2 82,4 n 2 p 2 129,6 48,6 72,6 250,8 83,6 n 2 p 3 104,3 132,6 150,6 283,2 141,6 n 3 p 1 72,3 118,3 86,6 277,2 92,4 n 3 p 2 90,0 82,3 137,0 309,3 103,1 n 3 p 3 139,6 116,0 104,3 359,9 120,0 Jumlah 820,8 860,7 937,9 2619,4 Rata-rata 102,6 95,6 104,2 102,3 Uji homogenitas : X 2 hitung = 5,9 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 9. Analisi ragam bobot brangkasan kering tanaman jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 380,350708 190,1754 0,2732 tn 3,63 Perlakuan 8 9278,885742 1159,8607 1,6660 tn 2,59 Urea (n) 2 249,211807 124,6059 0,1790 tn 3,63 SP-36 (p) 2 5533,961914 2766,9810 3,9743 * 3,63 Interaksi (n x p) 4 3495,711914 873,9280 1,2553 tn 3,01 Galat 16 11139,357422 696,2098 Non-aditif 1 0,030541 0,0305 0,0000 tn 4,54 Sisa 15 11139,326881 742,6218 TOTAL 26 20798,5939 KK= 26,1562 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

50 Lampiran 10. Bobot tongkol dengan kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata.. gram. n 1 p 1 258,9 249,5 144,7 653,1 217,7 n 1 p 2 291,7 239,2 234,6 765,5 255,2 n 1 p 3 313,0 263,7 251,7 828,4 276,1 n 2 p 1 230,5 270,3 200,9 701,7 233,9 n 2 p 2 281,3 264,2 245,5 791,0 263,7 n 2 p 3 270,7 240,9 263,4 775,0 258,3 n 3 p 1 285,5 235,8 270,0 791,3 263,8 n 3 p 2 258,3 320,8 243,9 823,0 274,3 n 3 p 3 259,1 263,1 307,4 829,6 276,5 Jumlah 2449,0 2347,5 2162,1 6958,6 Rata-rata 272,1 260,8 240,2 257,7 Uji homogenitas : X 2 hitung = 4,6 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 11. Analisis ragam bobot tongkol dengan kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 4703,375000 2351,6875 2,2030 tn 3,63 Perlakuan 8 9650,375000 1206,2969 1,1300 tn 2,59 Urea (n) 2 2601,597168 1300,7986 1,2186 tn 3,63 SP-36 (p) 2 5172,152832 2586,0764 2,4226 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 1876,625000 469,1563 0,4395 tn 3,01 Galat 16 17079,625000 1067,4766 Non-aditif 1 4138,591428 4138,5814 4,7971 * 4,54 Sisa 15 12941,033572 862,7356 TOTAL 26 31433,3750 KK= 12,6771 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

51 Lampiran 12. Hasil analisis ragam bobot tongkol dengan kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata..gram. n 1 p 1 2,41 2,40 2,16 6,97 2,32 n 1 p 2 2,47 2,38 2,37 7,21 2,40 n 1 p 3 2,50 2,42 2,40 7,32 2,44 n 2 p 1 2,36 2,43 2,30 7,10 2,37 n 2 p 2 2,45 2,42 2,39 7,26 2,42 n 2 p 3 2,43 2,38 2,42 7,24 2,41 n 3 p 1 2,46 2,37 2,43 7,26 2,42 n 3 p 2 2,41 2,51 2,39 7,31 2,44 n 3 p 3 2,41 2,42 2,49 7,32 2,44 Jumlah 21,90 21,73 21,35 64,98 Rata-rata 2,43 2,41 2,37 2,41 Uji homogenitas : X 2 hitung = 4,6 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 13. Hasil analisis ragam bobot tongkol dengan kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Sumber Ket. Derajad Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Kelompok 2 0,017531 0,008765 2,3560 tn 3,630 Perlakuan 8 0,035980 0,004498 1,2089 tn 2,590 Faktor I 2 0,008918 0,004459 1,1985 tn 3,630 Faktor II 2 0,018928 0,009464 2,5438 tn 3,630 Interaksi 4 0,008135 0,002034 0,5466 tn 3,010 Acak 16 0,059526 0,003720 TOTAL 26 0,113037 KK= 2,53 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

52 Lampiran 14. Bobot tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata gram.. n 1 p 1 226,6 219,4 126,5 572,5 190,8 n 1 p 2 248,4 201,7 204,1 654,2 218,1 n 1 p 3 268,4 234,2 226,3 728,9 243,0 n 2 p 1 198,4 238,0 178,2 614,6 204,9 n 2 p 2 241,6 220,3 209,5 671,4 223,8 n 2 p 3 234,8 205,5 217,3 657,6 219,2 n 3 p 1 243,0 205,8 236,3 685,1 228,4 n 3 p 2 227,3 275,3 221,2 723,8 241,3 n 3 p 3 223,3 228,8 263,4 715,5 238,5 Jumlah 2111,8 2029,0 1882,8 6023,6 Rata-rata 234,6 225,4 209,2 223,1 Uji homogenitas : X 2 hitung = 4,8 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 15. Analisis ragam bobot tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 2988,152832 1494,0764 2,0026 tn 3,63 Perlakuan 8 7212,875000 901,6094 1,2085 tn 2,59 Urea (n) 2 2271,375000 1135,6875 1,5222 tn 3,63 SP-36 (p) 2 3221,486084 1610,7430 2,1590 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 1720,013916 430,0035 0,5764 tn 3,01 Galat 16 11936,972656 746,0608 Non-aditif 1 2987,042118 2987,0421 5,0063 * 4,54 Sisa 15 8949,930538 596,6620 TOTAL 26 22138,0005 KK= 12,2432 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

53 Lampiran 16. Hasil analisis ragam bobot Bobot tongkol tanpa kelobot jagung yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata gram.. n 1 p 1 2,36 2,34 2,10 6,80 2,27 n 1 p 2 2,40 2,31 2,31 7,01 2,34 n 1 p 3 2,43 2,37 2,36 7,15 2,38 n 2 p 1 2,30 2,38 2,25 6,93 2,31 n 2 p 2 2,38 2,34 2,32 7,05 2,35 n 2 p 3 2,37 2,31 2,34 7,02 2,34 n 3 p 1 2,39 2,31 2,37 7,07 2,36 n 3 p 2 2,36 2,44 2,35 7,14 2,38 n 3 p 3 2,35 2,36 2,42 7,13 2,38 Jumlah 21,32 21,16 20,82 63,30 Rata-rata 2,37 2,35 2,31 2,34 Uji homogenitas : X 2 hitung = 4,8 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 17. Hasil analisis ragam bobot Bobot tongkol tanpa kelobot jagung yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Sumber Ket. Derajad Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Kelompok 2 0,014979 0,007490 2,1083 tn 3,630 Perlakuan 8 0,034948 0,004368 1,2297 tn 2,590 Faktor I 2 0,009933 0,004967 1,3981 tn 3,630 Faktor II 2 0,015983 0,007991 2,2495 tn 3,630 Interaksi 4 0,009032 0,002258 0,6356 tn 3,010 Acak 16 0,056839 0,003552 TOTAL 26 0,106766 KK= 2,54 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

54 Lampiran 18. Panjang tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata cm.. n 1 p 1 16,9 16,6 12,9 46,4 15,5 n 1 p 2 17,6 16,2 16,6 50,4 16,8 n 1 p 3 18,9 17,7 17,2 53,8 17,9 n 2 p 1 16,8 17,5 15,1 49,4 16,5 n 2 p 2 17,8 17,1 16,7 51,6 17,2 n 2 p 3 17,3 16,7 17,8 51,8 17,3 n 3 p 1 17,8 16,0 17,5 51,3 17,1 n 3 p 2 17,5 18,8 16,1 52,4 17,5 n 3 p 3 16,9 17,5 18,6 53,0 17,7 Jumlah 157,5 154,1 148,5 460,1 Rata-rata 17,5 17,1 16,5 17,0 Uji homogenitas : X 2 hitung = 5,7 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 19. Analisis ragam panjang tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 4,591743 2,2959 1,9164 tn 3,63 Perlakuan 8 12,946126 1,6183 1,3508 tn 2,59 Urea (n) 2 2,122125 1,0611 0,8857 tn 3,63 SP-36 (p) 2 7,526639 3,7633 3,1412 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 3,297363 0,8243 0,6881 tn 3,01 Galat 16 19,168674 1,1980 Non-aditif 1 5,436966 5,4370 5,9391 * 4,54 Sisa 15 13,731708 0,9154 TOTAL 26 36,706543 KK= 6,4231 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

55 Lampiran 20. Hasil analisis ragam panjang tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (Transf x). Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata cm.. n 1 p 1 4,11 4,07 3,59 11,78 3,93 n 1 p 2 4,20 4,03 4,07 12,29 4,10 n 1 p 3 4,35 4,21 4,15 12,70 4,23 n 2 p 1 4,10 4,18 3,89 12,17 4,06 n 2 p 2 4,22 4,14 4,09 12,44 4,15 n 2 p 3 4,16 4,09 4,22 12,47 4,16 n 3 p 1 4,22 4,00 4,18 12,40 4,13 n 3 p 2 4,18 4,34 4,01 12,53 4,18 n 3 p 3 4,11 4,18 4,31 12,61 4,20 Jumlah 37,64 37,23 36,51 111,39 Rata-rata 4,18 4,14 4,06 4,13 Uji homogenitas : X 2 hitung = 5,7 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 21. Hasil analisis ragam panjang tongkol tanpa kelobot jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (Transf x). Sumber Ket. Derajad Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Kelompok 2 0,072659 0,036329 1,9570 tn 3,630 Perlakuan 8 0,201579 0,025197 1,3573 tn 2,590 Faktor I 2 0,033271 0,016635 0,8961 tn 3,630 Faktor II 2 0,116170 0,058085 3,1289 tn 3,630 Interaksi 4 0,052138 0,013034 0,7021 tn 3,010 Acak 16 0,297021 0,018564 TOTAL 26 0,571259 KK= 3,30 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

56 Lampiran 22. Bobot 1000 butir jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata.. gram.. n 1 p 1 325,00 294,00 272,00 891,00 297,00 n 1 p 2 336,00 329,00 282,00 947,00 315,67 n 1 p 3 343,00 313,00 302,00 958,00 319,33 n 2 p 1 337,00 324,00 272,00 933,00 311,00 n 2 p 2 334,00 328,00 314,00 976,00 325,33 n 2 p 3 342,00 330,00 305,00 977,00 325,67 n 3 p 1 337,00 317,00 303,00 957,00 319,00 n 3 p 2 350,00 326,00 299,00 975,00 325,00 n 3 p 3 338,00 331,00 335,00 1004,00 334,67 Jumlah 3042,00 2892,00 2684,00 8618,00 Rata-rata 338,00 321,33 298,22 319,19 Uji homogenitas : X 2 hitung = 7,2 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 23. Analisis ragam bobot 1000 butir jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajad Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Kelompok 2 7182,444336 3591,2222 27,8810 * 3,63 Perlakuan 8 2774,666748 346,8333 2,6927 * 2,59 Urea (n) 2 1118,444458 559,2222 4,3416 * 3,63 SP-36 (p) 2 1493,777832 746,8889 5,7986 * 3,63 Interaksi (n x p) 4 162,444458 40,6111 0,3153 tn 3,01 Galat 16 2060,888916 128,8056 Non-aditif 1 781,367122 781,3671 9,1601 * 4,54 Sisa 15 1279,521794 85,3015 TOTAL 26 12018,000000 KK= 3,5557 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

57 Lampiran 24. Hasil analisis ragam bobot 1000 butir jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata.gram.. n 1 p 1 2,51 2,47 2,44 7,42 2,47 n 1 p 2 2,53 2,52 2,45 7,49 2,50 n 1 p 3 2,54 2,50 2,48 7,51 2,50 n 2 p 1 2,53 2,51 2,44 7,47 2,49 n 2 p 2 2,52 2,52 2,50 7,54 2,51 n 2 p 3 2,53 2,52 2,48 7,54 2,51 n 3 p 1 2,53 2,50 2,48 7,51 2,50 n 3 p 2 2,54 2,51 2,48 7,53 2,51 n 3 p 3 2,53 2,52 2,53 7,57 2,52 Jumlah 22,76 22,56 22,26 67,58 Rata-rata 2,53 2,51 2,47 2,50 Uji homogenitas : X 2 hitung = 7,2 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 25. Hasil analisis ragam bobot 1000 butir jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis (transf log x ). Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 0,013919 0,006960 26,5911 * 3,630 Perlakuan 8 0,005575 0,000697 2,6623 * 2,590 Faktor I 2 0,002255 0,001127 4,3077 * 3,630 Faktor II 2 0,002960 0,001480 5,6551 * 3,630 Interaksi 4 0,000359 0,000090 0,3433 tn 3,010 Acak 16 0,004188 0,000262 TOTAL 26 0,023682 KK= 0,65 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

58 Lampiran 26. Hasil perpetak panen jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata..gram.. n 1 p 1 2876,00 3011,00 1707,00 7594,00 2531,33 n 1 p 2 2925,00 2637,00 2526,00 8088,00 2696,00 n 1 p 3 3284,00 2850,00 2686,00 8820,00 2940,00 n 2 p 1 2389,00 3058,00 2408,00 7855,00 2618,33 n 2 p 2 2848,00 2797,00 2835,00 8480,00 2826,67 n 2 p 3 3047,00 2655,00 2895,00 8597,00 2865,67 n 3 p 1 3238,00 2882,00 3096,00 9216,00 3072,00 n 3 p 2 2885,00 3196,00 2700,00 8781,00 2927,00 n 3 p 3 2676,00 2813,00 3055,00 8544,00 2848,00 Jumlah 26168,00 25899,00 23908,00 75975,00 Rata-rata 2907,56 2877,67 2656,44 2813,89 Uji homogenitas : X 2 hitung = 12,9 < X 2 tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 27. Analisis ragam hasil perpetak panen jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat Kuadrat F-hitung F-tabel Bebas Tengah Kelompok 2 338659,562500 169329,7813 1,6946 tn 3,63 Perlakuan 8 693909,312500 86738,6641 0,8681 tn 2,59 Urea (n) 2 256711,109375 128355,5547 1,2846 tn 3,63 SP-36 (p) 2 93397,33598 46698,6680 0,4674 tn 3,63 Interaksi (n x p) 4 343800,875000 85950,2188 0,8602 tn 3,01 Galat 16 1598727,125000 99920,4453 Non-aditif 1 352795,971824 352795,9718 4,2474 tn 4,54 Sisa 15 1245931,153176 83062,0769 TOTAL 26 2631296,000000 KK= 11,2336 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan

59 Lampiran 28. Asumsi hasil per hektar jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis Perlakuan Ulangan I II III Jumlah Rata-rata..ton.. n 1 p 1 11.41 11.95 6.77 30.13 10.04 n 1 p 2 11.61 10.46 10.02 32.09 10.70 n 1 p 3 13.03 11.31 10.66 35.00 11.67 n 2 p 1 9.48 12.13 9.56 31.17 10.39 n 2 p 2 11.30 11.10 11.25 33.65 11.22 n 2 p 3 12.09 10.54 11.49 34.12 11.37 n 3 p 1 12.85 11.44 12.29 36.58 12.19 n 3 p 2 11.45 12.68 10.71 34.84 11.61 n 3 p 3 10.62 11.16 12.12 33.90 11.30 Jumlah 103.84 102.77 94.87 301.48 Rata-rata 11.54 11.42 10.54 11.17 Keterangan: n 1 = Dosis pupuk Urea 100 kg/ha n 2 = Dosis pupuk Urea 200 kg/ha n 3 = Dosis pupuk Urea 300 kg/ha p 1 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha p 2 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha p 3 = Dosis pupuk SP-36 300 kg/ha Lampiran 29. Rekap analisis ragam pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida yang diberi pupuk N dan P berbagai dosis. Peubah Pupuk N Pupuk P (Urea) (SP-36) Interaksi Tinggi tanaman umur 49 hst tn tn tn Jumlah daun umur 49 hst tn tn tn Bobot brangkasan kering tn * tn Bobot tongkol dengan klobot tn tn tn Bobot tongkol tanpa kelobot tn tn tn Panjang tongkol tanpa kelobot tn tn tn Bobot 1000 butir * * tn Hasil perpetak panen tn tn tn Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %

60 Gambar 3. Tata Letak Percobaan I 1 m II III n 3 p 2 n 3 p 3 n 1 p 1 0,5 m n 2 p 1 n 3 p 1 n 2 p 1 n 3 p 3 n 2 p 3 n 1 p 2 T n 1 p 1 n 2 p 2 n 3 p 2 n 2 p 3 n 2 p 1 n 3 p 1 n 3 p 1 n 1 p 2 n 1 p 3 n 1 p 3 n 1 p 1 n 2 p 2 n 2 p 2 n 3 p 2 n 3 p 3 n 1 p 2 n 1 p 3 n 2 p 3 Keterangan: n 1 = Urea 100 kg/ha p 1 = SP-36 100 kg/ha I = Ulangan 1 n 2 = Urea 200 kg/ha p 2 = SP-36 200 kg/ha II = Ulangan 2 n 3 = Urea 300 kg/ha p 3 = SP-36 300 kg/ha III = Ulangan 3

61 3,5 m 20 cm 35 cm 10 cm 70 cm X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 35 cm 2 m T Gambar 4. Tata letak tanaman Keterangan: - Satu petak percobaan berukuran 3,5 m x 2 m = 7 m 2 - Jarak tanam 70 m x 20 cm - Jumlah tanaman perpetak percobaan 50 tanaman X 2 X X X : Tanaman sempel : Tanaman populasi : Tanaman sampel brangkasan : Petak panen berukuran 2.1 m x 1,2 m = 2,52 m 2 Dalam satu petak percobaan diambil 10 tanaman sempel.

62 Gambar 5. Benih jagung BISI 18 Gambar 6. Pengambilan sampel tanah.

63 Gambar 7. Penimbanggan pupuk kandang. Gambar 8. Penimbangan pupuk N,P,K dan pasir

64 Gambar 9. Pembajakan lahan. Gambar 10. Pemetaaan lahan dan pemberian pupuk kandang.

65 Gambar 11. Penanaman Gambar 12. Pemupukan ke 1 umur 7 hst

66 Gambar 13. Penjarangan umur 7 hst Gambar 14. Pembubunan

67 Gambar 15. Pemupukan ke 2 umur 30 hst Gambar 16. Pengamatan tinggi tanaman umur 4 minggu (28 hst), 7 minggu (49 hst)

68 Gambar 17. Pencabutan tanaman sample brangkasan umur 49 hst Gambar 18. Pemotongan janten ganda umur 52 hst

69 Gambar 19. Penjemuran brangkasan tanaman Gambar 20. Jagung mulai muncul bunga jantan dan betina

70 Gambar 21. Pemanenan jagung Gambar 22. Penimbangan brangkasan kering

71 Gambar 23. Penimbangan jagung Gambar 24. Pengukuran panjang tongkol

72 Gambar 25. Penjemuran jagung Gambar 26. Pengokroan jagung

73 Gambar 27. Pemipilan jagung Gambar 28. Penimbangan biji jagung dan penghitungan 1000 butir biji