UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

dokumen-dokumen yang mirip
UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

Peluang Investasi Agribisnis Jagung

PENGARUH KEPADATAN POPULASI TERHADAP HASIL DUA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

mas Guh dan mbak Wid,

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. kingdm: plantae, divisio: Spermathopyta, class: Monocotyledoneae, Ordo:

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESPON VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk Class Monocotyledone, ordo Graminae,

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Jagung

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke

Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. roots) yang berkembang dari radicle (akar kecambah) embrio. Akar sementara

TINJAUAN PUSTAKA. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (monoecious) yaitu letak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Transkripsi:

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA Oleh Fetrie Bestiarini Effendi A01499044 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

RINGKASAN FETRIE BESTIARINI EFF ENDI. Uji Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Hibrida pada Tingkat Populasi Tanaman yang Berbeda (Dibimbing oleh DWI GUNTORO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi empat varietas jagung hibrida yang ditanam pada tingkat populasi yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru Darmaga dengan ketinggian tempat lebih kurang 250 m di atas permukaan laut. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan September 2003 sampai Januari 2004. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi (split plot) dengan dua faktor yaitu varietas jagung hibrida dan populasi tanaman. Varietas jagung hibrida sebagai petak utama terdiri dari empat taraf yaitu NK-11, NK-33, P-12, dan C-7. Populasi tanaman sebagai anak petak terdiri dari empat taraf yaitu populasi 40 000 tanaman/ha dengan jarak tanam 100 cm x 25 cm, populasi 60 000 tanaman/ha dengan jarak tanam 100 cm x 16.5 cm), populasi 80 000 tanaman/ha dengan jarak tanam 100 cm x 12.5 cm, dan populasi 100 000 tanaman/ha dengan jarak tanam 84 cm x 12 cm. Percobaan dilakukan dalam tiga ulangan sehingga seluruhnya terdapat 48 satuan percobaan. Satuan percobaan berupa petak dengan ukuran 4 m x 5 m. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, Indeks Luas Daun (ILD), bobot basah tongkol berkelobot, bobot basah tongkol tanpa kelobot, bobot kering tongkol, bobot pipilan kering, rendemen, serta panjang dan diameter tongkol. Varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada 3 dan 7 MST serta panjang tongkol. Varietas NK-11 dan P-12 memiliki rata-rata tinggi tanaman pada 7 MST yang tertinggi. Panjang tongkol terpanjang dihasilkan oleh varietas P-12 dan C-7. Jumlah daun, diameter batang, Indeks Luas Daun (ILD), bobot basah tongkol berkelobot, bobot basah tongkol tanpa kelobot, bobot kering tongkol tanpa kelobot, bobot pipilan kering, rendemen dan diameter tongkol. tidak dipengaruhi oleh varietas.

Populasi berpengaruh terhadap semua peubah pertumbuhan dan produksi kecuali rendemen kering. Produksi pipilan kering jagung pada populasi 40 000 tanaman/ha memiliki nilai terendah. Produksi pipilan kering tertinggi untuk semua varietas yang diuji dicapai pada populasi 60 000 tanaman/ha. Populasi optimum untuk varietas NK-11 yaitu 100 000 tanaman/ha, varietas NK-33 yaitu 87 500 tanaman/ha, varietas P-12 yaitu 62 500 tanaman/ha dan varietas C-7 yaitu 50 000 tanaman/ha.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 Hipotesis... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Botani dan Syarat Tumbuh Jagung... 3 Varietas Hibrida... 4 Populasi Tanaman dan Jarak Tanam... 4 BAHAN DAN METODE... 7 Tempat dan Waktu... 7 Bahan dan Alat... 7 Rancangan Percobaan... 7 Analisis Data... 8 Pelaksanaan Penelitian... 8 Pengamatan... 9 HASIL DAN PEMBAHASAN... 11 Hasil... 11 Keadaan Umum Percobaan... 11 Tinggi Tanaman... 12 Jumlah Daun... 13 Diameter Batang... 14 Indeks Luas Daun... 15 Bobot Basah Tongkol Berkelobot... 15 Bobot Basah Tongkol Tanpa Kelobot... 16 Panjang dan Diameter Tongkol... 17 Bobot Kering Tongkol Tanpa Kelobot... 18 Bobot Pipilan Kering... 19 Rendemen Kering... 22 Pembahasan... 22 KESIMPULAN DAN SARAN... 27 Kesimpulan... 27 Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 28 LAMPIRAN i iii

DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 1. Rekapitulasi Uji F pada Berbagai Peubah Pengamatan... 12 2. Tinggi Tanaman pada Saat 3 7 MST pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 13 3. Jumlah Daun pada Saat 3 7 MST pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 13 4. Diameter Batang pada Saat 3 7 MST pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 14 5. Interaksi antara Varietas dan Tingkat Populasi terhadap Diameter Batang pada 3 MST... 15 6. Indeks Luas Daun (ILD) pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 15 7. Bobot Basah Tongkol Berkelobot pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 16 8. Bobot Basah Tongkol Tanpa Kelobot pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 17 9. Panjang dan Diameter Tongkol pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 17 10. Bobot Kering Tongkol Tanpa Kelobot pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 18 11. Bobot Pipilan Kering pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 19 12. Rendemen Kering pada Perlakuan Varietas dan Tingkat Populasi... 22 Lampiran Nomor Halaman 1. Data Iklim Bulan September 2003 Januari 2004... 31 2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman... 32 3. Analisis Ragam Jumlah Daun... 33 4. Analisis Ragam Diameter Batang... 34

5. Analisis Ragam Indeks Luas Daun (ILD)... 35 6. Analisis Ragam Hasil dan Komponen Hasil... 36 7. Deskripsi Jagung Varietas P-12 (30A97)... 38 8. Deskripsi Jagung Varietas C-7... 39

DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman 1. Regresi Pengaruh Populasi terhadap Bobot Pipilan Kering Jagung Varietas NK-11... 20 2. Regresi Pengaruh Populasi terhadap Bobot Pipilan Kering Jagung Varietas NK-33... 20 3. Regresi Pengaruh Populasi terhadap Bobot Pipilan Kering Jagung Varietas P-12... 21 4. Regresi Pengaruh Populasi terhadap Bobot Pipilan Kering Jagung Varietas C -7... 21 Nomor Lampiran Halaman 1. Kondisi Pertanaman pada 5 MST... 40 2. Tongkol Tanpa Kelobot pada Tingkat Populasi Tanaman yang Berbeda... 41

PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai potensi dan prospek yang baik. Selain sebagai bahan pangan terpenting kedua setelah beras, jagung banyak digunakan sebagai sayuran, pakan ternak, dan bahan baku industri. Belakangan ini arti penting komoditas ini semakin meningkat dengan meningkatnya pemanfaatan jagung sebagai bahan pakan ternak. Di Indonesia, produktivitas rata-rata jagung pipilan yaitu 3.3 ton/ha dengan luas areal tanam 3 357 000 ha dan produksinya mencapai 11 225 000 ton pada tahun 2004 (Deptan, 2006). Pada tahun yang sama, produksi ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara penghasil jagung dunia seperti Amerika Serikat dengan produksi mencapai 298 233 008 ton dan Cina sebesar 131 700 000 ton (FAO, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung antara lain dengan perbaikan teknik budidaya, yaitu penggunaan varietas unggul dan pengaturan tingkat populasi yang optimal. Salah satu varietas unggul adalah varietas hibrida, yang mempunyai potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas bersari bebas, berumur genjah, dan resisten terhadap hama dan penyakit. Syariefa (2002) menyatakan bahwa rendahnya produktivitas nasional disebabkan petani lebih banyak menggunakan benih lokal yang produksi rata-ratanya hanya 1-3 ton/ha, sedangkan pemanfaatan benih hibrida kurang dari 20%. Beberapa varietas hibrida sudah banyak beredar di masyarakat antara lain varietas Cargill, Pioneer, dan Bisi. Masing-masing varietas hibrida tersebut mempunyai potensi dan rata-rata hasil yang tinggi. Untuk varietas hibrida baru, perlu dicari cara budidaya yang menghasilkan produksi maksimum di lapang, salah satunya dengan pengaturan tingkat populasi. Menurut Berger (1962), jumlah tanaman per satuan luas sangat mempengaruhi produksi jagung. Jumlah populasi tanaman yang dianjurkan berbeda-beda berdasarkan varietas yang ditanam, musim tanam, dan kondisi tanah. Pengaruh bertambahnya populasi per hektar menurut Sudjana et al. (1991)

yaitu akan menambah umur berbunga, tinggi tanaman dan tinggi tongkol, jumlah tanaman rebah dan jumlah tongkol barren (tongkol tidak berbiji), dan mengurangi umur masak. Namun demikian peningkatan populasi juga akan diikuti oleh peningkatan hasil tanaman jagung. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi empat varietas jagung hibrida yang ditanam pada tingkat populasi yang berbeda Hipotesis 1. Terdapat pengaruh varietas terhadap pertumbuha n dan produksi jagung hibrida. 2. Terdapat pengaruh tingkat populasi terhadap pertumbuhan dan produksi jagung hibrida. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara varietas dan tingkat populasi terhadap pertumbuhan dan produksi jagung hibrida.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Jagung Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam ordo Tripsaceae, famili Poaceae, subfamili Panicoideae, dan genus Zea. Tanaman jagung memiliki akar serabut dengan tiga tipe akar, yait u akar seminal yang tumbuh dari radikula dan embrio, akar adventif yang tumbuh dari buku terbawah, dan akar udara (brace root) (Sudjana et al., 1991). Batang jagung berbentuk silindris dan terdiri dari sejumlah ruas dan buku, dengan panjang yang berbeda -beda tergantung varietas dan lingkungan tempat tumbuh (Goldsworthy dan Fischer, 1992). Daun jagung muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah daun menyelubungi ruas batang. Tepi helaian daun halus dan kadang berombak. Bagian atas epidermis umumnya berbulu dan mempunyai barisan memanjang yang terdiri dari sel-sel bulliform. Bagian bawah permukaan daun tidak berbulu (glabrous) dan umumnya mengandung stomata lebih banyak dibandingkan dengan permukaan atas (Subandi et al., 1988). Tanaman jagung merupakan tanaman berumah satu (monoecious) dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Rangkaian bunga terdapat dalam spikelet dengan bunga jantan di ujung tanaman (apikal) dan bunga betina di ketiak daun (aksilar). Jagung bersifat protandrus yaitu mekarnya bunga jantan (pelepasan tepun sari) biasanya terjadi satu atau dua hari sebelum munculnya tangkai putik. Oleh karena itu jagung merupakan spesies yang menyerbuk silang (Fischer dan Palmer, 1992). Jagung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 0 1 300 m di atas permukaan laut. Menurut Effendi (1985), tanaman jagung akan tumbuh baik pada tanah yang subur, drainase baik, suhu hangat 21-32 0 C, curah hujan merata sepanjang tahun, serta curah hujan bulanan sekitar 100-125 mm. Tanah yang baik untuk ta naman jagung adalah tanah dengan ph optimum 6.0-7.0. Jagung termasuk tanaman C-4 yang mampu beradaptasi baik pada faktorfaktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Ditinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C-4 beradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasi surya yang tinggi dengan suhu siang dan malam tinggi serta kesuburan tanah yang relatif rendah. Sifat yang menguntungkan dari tanaman jagung sebagai tanaman