BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2013. Penulis melakukan penelitian pada Bank DKI Syariah melalui situs resmi Bank DKI Syariah yaitu www.dkisyariah.co.id dan situs resmi Bank Indonesia yaitu di www.bi.go.id. B. Gambaran Umum Bank DKI Syariah 1. Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian mengenai skripsi ini di Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim yang beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim 153 Tanah Abang Jakarta Pusat 10246. Telp 021-390 9706, 390 1466, 390 1340. 2. Sejarah Singkat Bank DKI Syariah Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT. Bank DKI berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 6/371/DPbS tanggal 8 Maret 2004, yang diresmikan operasional usahanya pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H. Sutiyoso bertempat di Gedung Cabang Syariah Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim no, 153, Jakarta Pusat. 44
45 Dengan pemberian modal dari PT. Bank DKI pada saat dibentuknya unit usaha syariah sebesar Rp 2 miliar dan di akhir tahun 2007 meningkat menjadi Rp 100 miliar, Bank DKI Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank DKI Syariah dijadikan mitra bagi pengguna jasa perbankan yang mayoritas berbisnis berdasarkan prinsip syariah. Peresmian Unit Usaha Syariah PT. Bank DKI oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H Sutiyoso { 16 Maret 2004 } Dalam waktu 7 tahun, total aset yang dikelola Bank DKI Syariah telah mencapai Rp. 638,31 milyar, Dana Pihak Ketiga yang dihimpun sebesar Rp. 361,45 milyar dan Portofolio pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp. 602,58 milyar. Pada tahun 2010, Bank DKI Syariah dapat membukukan laba sebesar Rp. 15,46 milyar. Pada akhir periode Desember 2010, Bank DKI Syariah telah memiliki Jaringan Kantor sebanyak 49 unit, terdiri dari ; 2 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang Pembantu, 7 Kantor Kas dan 37 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di wilayah Jadebotabek ditambah dukungan fasilitas ATM 24 jam melalui kerjasama dengan ATM Bank DKI dan ATM Bersama.
46 3. Visi dan Misi Bank DKI Syariah Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim dalam usahanya memiliki visi dan misi sebagai berikut: a. Visi Bank DKI Syariah Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan b. Misi Bank DKI Syariah Bank berkinerja unggul, masyarakat dan andalan Pemprov. DKI yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayan terpadu dan professional. 4. Budaya Kerja Bank DKI Syariah antara lain : Teguh dan tegarkan kami dalam menjaga komitmen untuk bekerja dalam satu teamwork yang saling melengkapi. Dengan semangat profesionalisme yang diiringi dengan ketulusan hati untuk selalu bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk menegakkan disiplin yang dilandasi kerja keras secara cerdas serta memiliki integritas yang tinggi sehingga terpatri menjadi budaya kehidupan kami sehar-hari. Agar kami semua terpacu untuk dapat mewujudkan Bank DKI untuk Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
47 5. Produk dan Jasa Bank DKI Syariah Adapun produk dan jasa yang disediakan oleh Bank DKI Syariah antara lain: a) Produk Dana 1) Tabungan ib Simpeda 2) Tabungan ib Taharoh 3) Giro ib 4) Deposito ib 5) Wakaf Uang 6) Tabunganku ib b) Pembiayaan 1) Pembiayaan ib Multiguna 2) KPR ib DKI Syariah 3) Pembiayaan ib Modal Kerja 4) Pembiayaan ib Investasi 5) Pembiayaan Investasi 6) Pembiayaan Pengurusan Haji ib (Talangan Haji) 7) Gerai Emas c) Jasa 1) Jasa Produk 2) JasaOperasional 3) Jasa Investasi
48 6. Struktur Organisasi Bank Syariah Struktur organisasi pada bank syariah adalah sebagai berikut : a. Rapat Umum Pemegang Saham Dalam struktur organisasi bank syariah, pemegang saham bertindak sebagai pemilik modal dan terdiri dari orang-orang yang berpartisipasi membeli saham bank syariah dengan nominal ribuan sampai milyaran. b. Dewan Komisaris Badan yang menentukan garis-garis kebijakan perusahaan yang merupakan lembaga tertinggi yang diangkat oleh RUPS. Dewan Komisaris bertugas mengawasi pekerjaan Direksi agar sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan Dewan Komisaris c. Dewan Direksi Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang yaitu Direktur Bidang Pengelolaan Dana dan Risiko, Direktur Bidang Pemasaran, Direktur Bidang Operasi dan Bidang Kepatuhan. d. Dewan Pengawas Syariah Dewan yang dibentuk untuk mengawasi jalannya bank syariah agar tetap sesuai dengan prinsip syariah. Tugas Dewan Pengawas adalah mendiskusikan masalah-masalah dan transaksi-transaksi bisnis yang dihadapkan kepadanya sehingga dapat ditetapkan kesesuaian dengan syariah islam.
49 Wewenang Dewan Pengawas Syariah adalah memberikan pedoman atau garis-garis besar syariah baik untuk penyerahan maupun penyaluran dana serta kegiatan bank lainnya dan mengadakan perbaikan terhadap suatu produk yang ada atau sedang dijalankan apabila dinilai bertentangan dengan syariah. C. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat, mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti dalam hal ini adalah Evaluasi Penerapan PSAK No 107 untuk Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank DKI Syariah. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Library Research (Riset Kepustakaan) Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari beberapa literatur, seperti majalah, buku-buku serta beberapa surat kabar maupun tabloid mingguan yang relevan dengan pembahasan guna memperoleh bahan dasar pengetahuan yang bersifat teoritis 2) Field Research (Riset Lapangan)
50 Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara penelitian langsung diperusahaan untuk mendapatkan data primer, penelitian ini dilakukan dengan cara: a. Interview, yaitu wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dengan masalah yang diteliti b. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan/peninjauan langsung terhadap objek yang diteliti. c. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan, termasuk dokumen pendukung yang dapat digunakan sebagai masukan dalam penulisan. E. Jenis Data 1. Data primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner (sugiyono:2009). Data primer diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan staf perusahaan mengenai sejarah perusahaan mengenai sejarah, keadaan umum perusahaan, aktivitas-aktivitas perusahaan dan data-data fisik hasil observasi. Meliputi dokumen-dokumen, catatan-catatan dan laporan-laporan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan yang menyangkut dengan pembiayaan ijarah.
51 2. Data sekunder Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumentasi (Sugiyono:2009). Data sekunder dikumpulkan Dari bahan studi pustaka, yaitu buku-buku/literature-literatur, catatan-catatan serta sumber lain yang berkaitan dengan pembiayaan ijarah. Dan data ini dijadikan sebagai dasar disiplin ilmu yang akan dibandingakan dengan praktek kegiatan perusahaan sehari-hari. E. Metode Analisis Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang dapat diukur sacara tidak langsung, dapat diterangkan melalui keterangan, penjelasanpenjelasan, dan pembahasan-pembahasan secara teoritis untuk mengevaluasi pengukuran, pengakuan, dan pencatatan atas pendapatan dan beban terhadap transaksi pembiayaan ijarah maka penulis mendasarkan pada kesesuaiannya antara praktek akuntansi yang diterapkan pada DKI Syariah dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.