PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

THE EFFECT OF EXERCISE DUMBBLE CURL ON THE POWER OF ART ARM AND SHARE ATLET PRINCIPLES FPTI PEKANBARU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

THE EFFECT PARTNER-RESISTED BACK SQUAT EXERCISE TOWARD STRENGHT OF LEG MUSCLE OF SMAN 2 PEKANBARU MAN VOLLYBALL CLUB

PENGARUH LATIHAN H-MOVEMENT TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

THE EFFECT OF STANDING DUMBELL TRICEPS EXTENSION EXERCISE TOWARD THE STRENGTH OF ARMS AND SHOULDER MUSCLE OF 2014 FEMALE STUDENTS A OF RIAU UNIVERSITY

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

THE INFLUENCE OF SKIPPING ON THE SPEED OF TABLE TENNIS MAN S TEAM SMA NEGERI OLAHRAGA RIAU PROVINCE

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

THE EFFECT INTERVAL TRAINING EXERCISE TOWARD CARDIORESPIRATORY ENDURANCE OF FENCING MEN JUNIOR ATHLETE OF BENGKALIS FENCING CLUB

PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

THE EFFECT OF BENCH PRESS EXERCISE ON ARM MUSCLE AND SHOULDER STRENGTH AGAINST PUNCHING AT MALE BOXING ATHLETE DENPAL BOXING CAMP PEKANBARU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE EFFECT OF INSTEP DRIVE EXERCISE TRACKING ON SHOOTING SKILL ON TEAM SSB DURI GALAXY

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE EFFECT OF EXERCISE PUSH-UP (GRIP ON THE BODY) TO SPEEDHIT GYAKUSUKI IN ATHLETES KARATE PUBLIC WORKS PEKERJAAN UMUM (PU) PARIT INDAH PEKANBARU

THE EFFECT OF MULTIBALL TRAINING ON BACKHAND DRIVE SKILL OF TABLE TENNIS MALE ATHLETES IN STUDENT EDUCATION AND TRAINING CENTER (PPLP) RIAU

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Pengaruh Latihan Reverse Curl Terhadap Ketepatan Smash pada Pemain Bulutangkis Siswa Sma Olahraga Pekanbaru.

PENGARUH LATIHAN BEANBAG RELAYTERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADAATLET ATLETIK PUTRA PPLP RIAU

/ Handphone:

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

PENGARUH LATIHAN DRIBBLE BACK AND FORTH BETWEEN THREE CONES TERHADAP KOORDINASI DRIBBLE PADA PEMAIN SSB YAPORA PRATAMA U-15.

Kuanawaty 1, Drs. Slamet, S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

THE EFFECT OF UNDER THE BASKET SHOT TRAINING TO THE SKILL OF SHOOTING THE BASKETBALL GAME ON MALE OF CLUB ANGKASA JUNIOR TUALANG KABUPATEN SIAK

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

THE INFLUENCE OF CONTROLLED SPEED POLYGON EXERCISE TOWARD RESISTANCE IN FEMALE FUTSAL TEAM DABORIBO

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

Education Coaching Sports Faculty of Teacher Training and Education Riau University

THE EFFECT OF PARALLEL BAR DIPS EXERCISE ON MUSCLE STRENGTH IN SHOULDER AND ARMS TEAM MARTIAL ARTS SMPN 6 RUMBAI

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

EFFECT OF CIRCUIT TRAINING EXERCISE (TRAINING CIRCUIT) FOOTBALL TEAM OF RESISTANCE SMP 29 PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

PENGARUH LATIHAN SHADOW DRILL TERHADAP HASIL KECEPATAN PEMAIN BASKET SMAN HANDAYANI PEKANBARU

EFFECT OF EXERCISE ARM CURL ABILITY TO BLOW CLEAR BADMINTON ON ATHLETE CLUB PB. KINANTAN TANAH DATAR

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF SIDE TO SIDE BOX SHUTTLE EXECISE ON LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AS SEEN IN BADMINTON GAME U CLUB PB ANGKASA PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

Education Coaching Sports Faculty of Teacher Training and Education Riau University

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

THE INFLUENCE OF BOX JUMP TRAINING TO LEG MUSCLES POWER ON SPORT LADIES STUDENTS IN THE SEMESTER OF 6 A YEAR 2013 RIAU UNIVERSITY

EFFECT PLYOMETRIC EXERCISES (DOUBLE LEG BOUND) ON POWER ON LEG MUSCLE SON EXTRACURRICULAR FUTSAL TEAM SMA DHARMA LOKA PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

SPORT TRAINING EDUCATION STUDIES FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN 10-CONE SNAKE DRILL TERHADAPKELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SSB GENARIPEKANBARU

THE EFFECT OF DRILL PASSING BALL ON PASSING ACCURACY FOOTBALL IN PATRIOT MUDA U-15 KUOK FOOTBALL SCHOOL

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN LATIHAN BEBAN DUMBBEEL TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN JODAN TZUKI PADA KENSHI KEMPO DI DOJO TADULAKO JUMAIN

Education of physical training Faculty of teachers training and educational science University of riau

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

UNDER THE INFLUENCE SERVICE TRAINING ON THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE WOMEN S VOLLEYBALL TEAM MAN 1 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

THE EFFECT OF DRIBBLE SLALOM TRAINING ON MAN 1 MUARA FAJAR PEKANBARU SOCCER TEAM S DRIBBLING ABILITY

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN BACKHAND PERMAINAN BULU TANGKIS PADA EXTRAKULIKULER PUTRA PSBR RUMBAI PEKANBARU

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

THE EFFECT OF COUPLE DOWN PASSING DRILLS TOWARD PASSING DOWN SKILLS TO VOLLEYBALL TEAM SMPN 06 SIAK HULU

EFFECT OF EXERCISE ON BEANBAG RELAY FOR SPEED RUN TO SCHOOL FOOTBALL PLAYERS (SSB) PCSS U-13 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMA 1 KAMPAR JURNAL

Transkripsi:

1 PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU M.Imron Subroto 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email: m.imroensubroto@yahoo.co.id, No HP:08536509577,Ramadi46@yahoo.co.id, ardiah_juita@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract, This research conducted to determine whether there is any influence bench dip exercise on the arm and shoulder muscles power for Teratai Tennis Club Pekanbaru, so when the players do forehand technic they get maximum results. Themethod ofthis research is experimental treatment (Experimental research), with in this research Teratai Tennis Club Pekanbaru.This population in this research is the players of Teratai Tennis Club Pekanbaru and the sample is a 6 members. Expanding dynamometer test as the instrument, which is designed to measure the strength of the arm and shoulder muscles. Then the data is processed with statistics, lilifors test with 0,05α significant level for normality test. The influence of bench dip exercise on arm and shoulder muscles strength as the hyphothesis. Based on the T analysis produces T Test at 22.24 and T Table 2.015 means T Test > T Table. Based on the analysis of statistical data, 17.50 is the average of Pree-test and 22.17 the average post-test. So, the data is normal. In conclusion, there is any influence of Bench Dip exercise on the arm and shoulder muscles strength for Teratai TennisClub Pekanbaru. Keywords: Bench Dip, arm and shoulder muscles strength.

2 PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU M.Imron Subroto 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email: m.imroensubroto@yahoo.co.id, No HP:08536509577,Ramadi46@yahoo.co.id, ardiah_juita@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan bench dipterhadap kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain teratai tennis club pekanbaru, sehingga pada saat melakukan pukulanmendapatkan hasil yang maksimal.bentuk penelitian ini adalah penelitian dengan perlakuan percobaan (Eksperimental), dengan populasipemain teratai tennis club pekanbaru, data dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 6 orang. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tesekspanding dynamometer, yang bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu. Setelah itu, data diolah dengan statistik, untuk menguji normalitas dengan uji lilifors pada taraf signifikan 0,05α.Hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh latihan bench dipterhadap kekuatan otot lengan dan bahu.berdasarkan analisis uji t menghasilkan T hitung sebesar 22,24 dan T tabel 2,015, berarti T hitung >T tabel. Berdasarkan analisis data statistik, terdapat rata-rata pree-test sebesar 17,50 dan rata-rata post-test sebesar 22,17, maka data tersebut normal. Dengan demikian, terdapat Pengaruh Latihan Bench DipTerhadap Kekuatan Otot Lengan dan Bahu Pada Pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Kata kunci: Bench Dip, Kekuatan Otot Lengan dan Bahu

3 PENDAHULUAN Olahraga telah menjadi gejala sosial yang telah menyebar keseluruh dunia.olahraga telah menjadi tontonan, pendidikan, mata pencaharian, kesehatan, kebudayaan dan merupakan suatu objek yang tidak pernah membosankan bagi masyarakat. Spirit inilah yang akhirnya dimanifestasikan dalam undang-undang no 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya pasal 6 yang menyatakan antara lain : setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk 1. Melakukan kegiatan olahraga, 2.Memperoleh pelayanan dalam olahraga, 3.Memilih dan mengikuti jenis atau cabang olahraga yang sesuai dengan hak dan minatnya, 4.Memperoleh pengarahan, pembinaan dan pengembangan dalam keolahragaan. Untuk mengimbangi tantangan global dunia, manusia harus banyak berkreasi positif dengan berbagai pemikiran-pemikiran dan kegiatan-kegiatan yang dapat menguntungkan manusia sehingga tercapailah manusia yang berkualitas dalam hal pemerataan sumber daya manusia, seperti berprestasi dalam olahraga. Dengan prestasi olahraga bukan hanya pemerataan sumber daya manusia saja yang terlihat, tetapi dengan prestasi olahraga dapat meningkatkan dan mengharumkan nama bangsa suatu negara di pentas regional dan Internasional. Salah satu cabang olahraga yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia dipentas regional dan Internasional salah satunya olahraga tennis lapangan. Tenis lapangan adalah permainan paling atraktif yang melibatkan banyak elemen, ada etika, kecermatan dan sportifitas.tenis juga termasuk permainan olahraga bola kecil dan dimainkan dengan menggunakan raket.tenis lapangan dapat dimainkan oleh putra dan putri, permainan tunggal, ganda dan ganda campuran. Olahraga tenis ini dimainkan di atas lapangan yang berukuran panjang 23,77 m dan lebar 10,97 m. Di Indonesia, badan tingkat nasional yang menangani olahraga tenis adalah PB Pelti (Pengurus Besar Penyelenggara Tenis Lapangan Indonesia). Badan ini yang menangani serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan prestasi tenis di Indonesia.Program kerja yang dilakukan adalah melakukan pencarian dan pembinaan bakat serta menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan tenis tingkat nasional.pb Pelti juga mempunyai agenda kejuaraan tenis profesional yang disebut dengan Indonesian Open yang diikuti oleh beberapa petenis profesional di Indonesia serta beberapa petenis profesional dari negara-negara lainnya. (Agus Salim, 2008 : 17) Setiap kegiatan olahraga memiliki maksud, tujuan dan manfaat tertentu seperti : kesegaran, kebugaran, rekreasi, kesenangan serta prestasi. Tetapi pada saat ini tujuan olahraga lebih menitik beratkan pada pencapaian prestasi.untuk mencapai prestasi yang gemilang tidak semudah membalikkan telapak tangan, artinya untuk mencapai suatu prestasi harus diiringi dengan usaha dan latihan yang giat, karena untuk mencapai prestasi yang gemilang diperlukan kondisi fisik yang prima sehingga mampu menghasilkan keterampilan yang baik (excellent). Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya.artinya didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan.adapun Komponen-komponen tersebut diantaranya yaitu: 1. Kekuatan (Strenght); 2. Daya tahan (endurance); 3.Daya ledak otot (muscular explosive power); 4.Kecepatan (speed); 5.Kelentukan (flexibility); 6.Keseimbangan (balance); 7.Koordinasi (coordination); 8.Kelincahan (agility); 9.Ketepatan (accuracy); 10.Reaksi (reaction). Sajoto (1995:9).

4 Demikian juga dalam permainan tenis lapangan, komponen biomotor kekuatan diperlukan sebab tujuan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik petenis yang mencakup peningkatan kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas otot. Petenis yang memiliki kualitas fisik prima, termasuk didalamnya komponen biomotor kekuatan, akan menghasilkan laju pukulan bola yang cepat dan akurat. Selain itu, petenis mampu bergerak untuk menjangkau dan menguasai seluruh lapangan permainan. (Sukadiyanto, 2008 : 99) Kekuatan (Strenght) adalah komponen kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan atau menerima beban sewaktu bekerja. Menurut William J. Kraemer dan Steven J. Fleck dalam bukunya Strenght Training For Young Athletes ada banyak bentuk latihan kekuatan, diantaranya adalah :Push up, Bench Dip, Dumbell Concentration Curl, Barbell Wrist Curl, Reverse Wrist Curl, Bar Dip, Standing Barbell Elbow (Arm) Curl dan sebagainya. Dari hasil pengamatan di lapangan melalui latihan dan pertandingan, kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru masih bisa di kategorikan rendah. Ini dikarenakan dalam melakukan pukulan forehand maupun backhand masih mudah dikembalikan oleh lawan. Maka dari itu, untuk membuktikan apakah bentukbentuk latihan di atas dapat meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu, maka perlu diadakan penelitian. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul Pengaruh Latihan Bench Dip Terhadap Kekuatan Otot Lengan dan Bahu Pada Pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah preetest posttest one group design yang diawali dengan melakukan preetest ekspanding dynamometer.(ismaryati, 2008:116).Setelah itu orang coba diberikan program latihan bench dip selama 16 kali pertemuan. Setelah diberikan latihan selama 16 kali pertemuan, maka dilakukan posttest ekspanding dynamometer.(ismaryati, 2008:116). Untuk melihat apakah ada peningkatan setelah melakukan latihan bench dipterhadap kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain teratai tennis club pekanbaru. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada rancangan sebagai berikut : 0 1 X 0 2 Ket : 0 1 = preetest X = perlakuan 0 2 =posttest

5 Populasi dalam penelitian ini adalah pemain tertatai tennis club Pekanbaru yang berjumlah 6 orang yang terdiri dari kelompok putra. Berhubung jumlah sampel hanya 6 orang, maka penulis mengambil seluruh sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel ditetapkan dengan mengambil seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling). Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008:124). Berdasarkan penentuan sampel diatas maka didapat sampel sebanyak 6 orang pemain teratai tennis club Pekanbaru. Data yang diinginkan dalam penelitian ini adalah dilakukan dua kali tes yaitu tes awal (pree-test) tes ekspanding dynamometer sebelum melakukan latihan bench dip dan tes akhir (post-test) tes ekspanding dynamometersetelah melakukan latihan bench dip selama 16 kali pertemuan, dari bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015. Sampel berjumlah sebanyak 6 orang pemain teratai tennis club Pekanbaru. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kualitas melalui tes sebelum dan sesudah memberikan perlakuan latihan Bench Dip.Data yang diambil melalui tes dan pengukuran terhadap 6 orang pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan Bench Dip yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan kekuatan otot lengan dan bahu dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. 1. Data Hasil Pree-test Test Ekspanding Dynamometer Setelah dilakukan test ekspanding dynamometer sebelum dilaksanakan latihan Bench Dip maka didapat data awal (pree-test) test ekspanding dynamometer sebagai berikut : skor tertinggi 23, skor terendah 15, dengan rata-rata 17,50, varian 11,10, standar deviasi 3,33, data analisis pree-test ekspanding dynamometer dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Analisis Hasil Pree-test Ekspanding Dynamometer STATISTIK Pree-test Sampel (Jumlah Obyek) 6 Jumlah Keseluruhan 105 Mean (Rata-rata) 17,50 Maximum (Tertinggi) 23 Minimum (Terendah) 15 Variance (Varian) 11,10 Standar Deviasion (Standar Diviasi) 3,33

Frekuensi Kumulatif 6 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pree-test Ekspanding Dynamometer Frekuensis Kelas Interval Absolut Relatif 15-17 4 66,67% 18-20 21-23 24-26 1 16,67% 1 16,66% 0 0 Jumlah 100% Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dari 6 sampel, sebanyak 4 orang (66,67%) dengan rentangan interval 15-17, 1 orang (16,67%) dengan rentangan interval 18-20, 1 orang (16,66%) dengan rentangan interval 21-23. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram di bawah ini: 70 66.67 60 50 40 30 20 10 0 16.67 16,66 4 1 1 15-17 18-20 21-23 Nilai Interval Gambar 6.Histogram Data Hasil Pree-test Ekspanding Dynamometer 2. Data Hasil Post-test Test Ekspanding Dynamometer Setelah dilakukan test ekspanding dynamometer setelah diterapkan perlakuan latihan bench dip maka didapat data akhir Hasil ekspanding dynamometer adalah sebagai berikut: skor tertinggi 27, skor terendah 19, dengan rata-rata 22,17, standar deviasi 3,19 dan varians 10,17, Analisis Hasil Post-Test ekaspanding dynamometerdapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Frekuensi Kumulatif 7 Tabel 3. Analisis Hasil Post-test Ekspanding Dynamometer STATISTIK Post-test Sampel (Jumlah Obyek) 6 Jumlah Keseluruhan 133 Mean (Rata-rata) 22,17 Maximum (Tertinggi) 27 Minimum (Terendah) 19 Variance (Varian) 10,17 Standar Deviasion (Standar Diviasi) 3,19 Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Post-test Ekspanding Dynamometer Frekuensi Kelas Interval Absolut Relatif 19-21 3 50% 22-24 25-27 28-30 1 16,67% 2 33,33% 0 0 Jumlah 6 100 Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dari 6 sampel, sebanyak 3 orang (50%) dengan rentangan interval 19-21, 1 orang (16,67%) dengan rentangan interval 22-24, dan 2 orang (33,33%) dengan rentangan interval 25-27. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram di bawah ini: 60 50 50.00 40 30 33.33 20 10 0 16.67 3 1 2 19-21 22-24 25-27 Nilai Interval Gambar 7.Histogram Data Hasil Post-test Ekspanding Dynamometer

8 B. Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis dimaksudkan untuk menguji asumsi awal yang dijadikan dasar dalam menggunakan teknik analisis varians.asumsi adalah data yang dianalisis diperoleh dari sampel yang mewakili populasi yang berdistribusi normal, dan kelompok-kelompok yang dibandingkan berasal dari populasi yang homogen.untuk itu pengujian yang digunakan yaitu uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji liliefors dengan taraf signifikan 0,05 dengan hasil dari pengujian persyaratan sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan uji liliefors, hasil uji normalitas terhadap variabel penelitian yaitu latihan bench dip (X) hasil test ekspanding dynamometer (Y) dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5. Uji Normalitas Data hasil Test Ekspanding Dynamometer Variabel L hitung L tabel Keterangan Hasil Pree-test Ekspanding Dynamometer 0,2734 0,319 Normal Hasil Post-test Ekspanding Dynamometer 0,2517 0,319 Normal Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Dari tabel 5 diatas terlihat bahwa data hasil pree-test ekspanding dynamometer setelah dilakukan perhitungan menghasilkan L hitung sebesar 0,2734 dan L tabel sebesar 0,319. Ini berarti L hitung < L tabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil pree-test test ekspanding dynamometer adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil test ekspanding dynamometer post-test menghasilkan L hitung 0,2517< L tabel sebesar 0,319. Dapat disimpulkan bahwa penyebaran data hasil test ekspanding dynamometer adalah berdistribusi normal. C. Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai dengan masalahnya yaitu : terdapat pengaruh latihan Bench Dip (X) yang signifikan dengan kekuatan otot lengan dan bahu (Y). Berdasarkan analisis uji t menghasilkan T hitung sebesar 22,24 dan T tabel 2,015. Berarti T hitung > T tabel.dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak H 1 diterima.

9 Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : H a :Tidak terdapat pengaruh latihan bench dip (X) terhadap kekuatan otot lengan dan bahu (Y) pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru H a :Terdapat pengaruh latihan bench dip (X) terhadap kekuatan otot lengan dan bahu(y) pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan bench dip (X) dengan kekuatan otot lengan dan bahu (Y) pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru, taraf α 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Pembahasan Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokkan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: pengaruh latihan bench dip terhadap kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru, ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel tersebut diatas. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh latihan bench dip dengan kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Untuk mendapatkan kekuatan otot lengan dan bahu yang baik tentu diperlukan metode latihan yang mengarah pada kekuatan otot lengan dan bahu, salah satu bentuk latihannya adalah latihan bench dip yang dikembangkan oleh William J.Kraemer dan Steven J.Fleck (1983:118). Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan bench dip terhadap kekuatan otot lengan dan bahu pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah kualitas melalui tes sebelum dan sesudah memberikan perlakuan latihan bench dip selama 16 kali pertemuan. Data yang diambil melalui tes dan pengukuran terhadap 6 orang pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Berdasarkan hasil pree-testtest ekspanding dynamometer sebelum dilaksanakan latihan bench dip, maka didapat data awal sebagai berikut: skor tertinggi 23 dan skor terendah 15. Selanjutnya diberikan perlakuan latihan bench dip selama 16 kali pertemuan. Setelah diberikan perlakuan latihan bench dip selama 16 kali pertemuan, maka didapat data akhir (post-test) test ekspanding dynamometer sebagai berikut: skor

10 tertinggi 27 dan skor terendah 19. Dan berdasarkan analisis data statistik terdapat ratarata pree-test sebesar 17,50 dan rata-rata post-test sebesar 22,17. Berdasarkan analisis uji t menghasilkan T hitung sebesar 22,24 dan T tabel 2,015. Berarti T hitung > T tabel. Berdasarkan uji t setelah dihitung dasar terdapat perbedaan angka yang meningkat atau naik sebesar 4,67. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot lengan dan bahu pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru berpengaruh dengan latihan bench dip yang dibutuhkan untuk mendukung frekuensi saat melakukan latihan dalam meningkatkan hasil kekuatan otot lengan dan bahu. Berdasarkan hasil temuan dan pengolahan data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat Pengaruh latihan bench dip (X) dengan kekuatan otot lengan dan bahu (Y) pada pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru. Rekomendasi Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini saran yang mungkin dapat berguna dalam upaya meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu adalah:: 1. Diharapkan agar penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu. 2. Diharapkan agar menjadi dorongan dalam meningkatkan kualitas permainan menjadi lebih baik. 3. Diharapkan bagi pemain Teratai Tennis Club Pekanbaru, agar lebih kreatif menggali dan mengembangkan bakat yang telah dimiliki dan mencoba metode latihan yang lebih baik, efektif dan efesien. 4. Bagi peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan olahraga.

11 DAFTAR PUSTAKA Agus Salim, (2008). Buku Pintar Tenis. Nuansa : Bandung Asril, (2000).Pembinaan Kondisi Fisik.UNP Press : Padang Harsono (1988).Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching Ismaryati (2008), Tes dan Pengukuran Olahraga. UNS Press :Surakarta Jon Visbeen (1987), TENNIS. PT. ROSDA JAYAPUTRA: Jakarta Sukadiyanto. (2008). Metode Melatih Fisik Petenis. FIK UNY Sajoto (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.Dahara Prize :Semarang Syafrudin (1996), Pengantar Ilmu Melatih.UNP Press :Padang Syafrudin (2011), Teori dan Aplikasinya dalam pembinaan olahraga.unp Press : Padang Sugiono (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. ALFABETA : Bandung UU RI N0.3 (2005), Sistem Keolahragaan Nasional.SINAR GRAFIKA : Jakarta William J.Kraemer, PhD dan Steven J.Fleck, PhD (1993), Strenght Training For Young Athletes Zulkarnain, & Ritonga, Zulfan. (2007). Statistik Penelitian.Pekanbaru