TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA (S1) DOSEN : DRS. TAHAJUDIN SUDIBYO - 1 -
ABSTRAK Sebagaimana telah diketahui dalam ilmu bahasa bahwa pernyataan adalah sederetan kata-kata yang mengandung makna. Maka dalam Pancasila terdiri atas sederetan kata yang struktural merupakan suatu frase (sederetan kata-kata) yang mengandung makna tertentu. Untuk memahami makna yang terkandung dalam sila-sila Pancasila maka terlebih dahulu perlu dianalisis satuan frase pada sila-sila Pancasila tersebut. Deretan kata-kata pada Pancasila tersebut masing-masing sila berupa suatu frase yang terdiri atas unsur inti frase dan keterangan. Hal itu dapat diamati pada silasila Pancasila. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan Yang Maha Esa mengkaruniakan wilayah, tanah air Indonesia beserta kekayaan alamnya kepada Bangsa Indonesia. Mengkaruniakan rahmat atas Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, dan berlakunya UUD 1945. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradap. Jaminan hak-hak asasi Warga Negara seperti tercantum dalam pasal 27,28,29,30 ayat(1) dan UUD 1945. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, penjajahan harus dihapuskan karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. (UUD 1945 alenia 1). Tiap-tiap warga Negara berhak dan Wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara (Pasal 30 ayat(1) UUD 1945). Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Negara Indonesia yang bersatu adalah hasil perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia yang telah sampai kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, serta terlaksananya cita-cita kemerdekaan. (Pembukaan UUD 1945 alenia II). Sila keempat, Kerakyaatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan. Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuh oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945). Negara Indonesia berkedaulatan rakyat, berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan. (Pembukaan UUD 1945 alenia IV). - 2 -
Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (Pembukaan UUD 1945 alenia IV). Negara mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (Pembukaan UUD 1945) (Pokok Pikiran Kedua). Kepada para warga Negara diberi hak kebebasan dalam memilih pekerjaan dan diberi hak akan pekerjaan serta penghidupan yang layak. (PPYK, hal 61-67) - 3 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pancasila adalah Dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945 diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No..7. Maka setiap warga negara perlu dan seharusnya mempelajari, mendalami, menghayati dan selanjutnya untuk diamalkan dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terutama di dunia pendidikan sejak dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila perlu diperkembangkan, agar pendidikan tentang Pancasila di Indonesia lebih berkembang untuk kemajuan bangsa yang positif. Karena melalui penanaman pendidikan Pancasila sejak dini ibarat pondasi dalam membentengi,menahan deburan ombak perintang yang keras. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah landasan dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan yuridis, tujuan nasional bangsa Indonesia, tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan pancasila,kompetensi yang diharapkan dari kuliah pendidikan pancasila itu? 1.3 Pendekatan Landasan Pendidikan Pancasila (Landasan Yuridis) Dalam pelaksanaan pendidikan Pancasila dilakukan berdasarkan sistem peraturan perundang-undangan sebagai berikut : a) Undang-Undang Dasar 1945 Sesuai dengan isi yang terkandung dalam UUD 1945, bahwa setiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat(1) serta Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan Pendidikan Nasional dalam suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dalam Undang-Undang, ayat(2). - 4 -
Terutama tujuan negara yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Pemerintah negara Indonesia bertujuan... mencerdaskan kehidupan bangsa (Alenia IV). b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dalam pelaksanaannya pendidikan nasional diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989, tentang sistem pendidikan nasional Indonesia. Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa:... Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Pasal 1 ayat(2). c) Ketetapan No. II/MPR/1978 Bahwa Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan terwujudnya tujuan Nasional serta cita-cita bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Demikianlah maka dalam pelaksanaan perkuliahan Pancasila berlandaskan pada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada antara lain sesuatu dengan amanat dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, serta ketetapan No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. d) Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 38/Dikti/Kep/2002, tanggal 18 juli 2002, tentang Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Keribadian di Perguruan Tinggi. e) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (pendidikan Pancasila secara eksplisit tidak tercantum di dalamnya sebagai bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), Pancasila tetap menjadi landasan filosofi bagi sistem pendidikan nasional). - 5 -
BAB II PEMBAHASAN A. Tujuan Pendidikan Nasional Berdasarkan Pasal 3 Ayat(2) Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 tersebut di atas tentang Kompetensi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa: 1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati nuraninya. 2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya. 3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. 4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menghalang persatuan Indonesia. Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganilisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Dalam realisasi pendidikan nasional pada hakikatnya secara umum memiliki suatu tujuan, antara lain sebagai berikut: Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana termuat dalam GBHN Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan - 6 -
rasa kesetiakawanan sosial. Belajar dan Mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam GBHN Tahun 1993 tersebut maka konsekuensinya pada setiap jenjang pendidikan termasuk pendidikan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila. Tujuan pendidikan Pancasila ini juga sangat menentukan masa depan bangsa terutama dalam kaitannya dengan ketahanan mental ideologis bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila karena dalam pergantian generasi bangsa masalah yang sangat penting dan esensial adalah pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. B. Tujuan Pendidikan Mental Pancasila Dalam realisasi pendidikan Pancasila termasuk pendidikan mental Pancasila, memiliki suatu tujuan yang tercantum dalam GBHN 1993 yaitu tertuang dalam ketetapan Nomor II/MPR/1993, tentang Pendidikan Nasional serta tujuan Pendidikan mental Pancasila P-4, yang bunyinya sebagai berikut:... Pancasila termasuk pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Pendidikan moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa serta unsur-unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan khususnya nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, dilanjutkan dan makin ditingkatkan di semua jenis dan di jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta. Dalam pelaksanaanya terdapat dua macam sistem yaitu lewat penataran untukmengembangkan dalam hal pengamalannya dan dalam bentuk perkuliahan untuk mengembangkan bidang pengetahuannya secara ilmiah. Dua jalur ini harus dilaksanakan secara serentak ditingkat pendidikan tinggi karena untuk tingkat pendidikan tinggi segala transformasi pengetahuan termasuk pendidikan Pancasila harus dapat dipahami secara ilmiah sehingga setelah kuliah para sarjana kita sebagai calon pengganti pemimpin bangsa akan memiliki wawasan pengetahuan yang ilmiah dan luas tentang pandangan hidup. Di samping itu juga perlu dipelajari segala fungsi dan kedudukan Pancasila dalam hubungannya dengan masalah-masalah yuridis konstitusional dan kenegaraan. - 7 -
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Pancasila merupakan landasan yuridis konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945. Hal ini menjadikan pancasila sebagai dasar hukum negara yang harus ditaati dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, serta mendukung kerakyatan yang mengutamakan upaya mewujudkan suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat. Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual. - 8 -
DAFTAR PUSTAKA Setijo, Pandji. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Grasindo, 2010. Kaelan. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Paradigma, 1996. - 9 -