BAB 1 PENDAHULUAN. manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

Lampiran 19 Tabel dan Pehitungan Uji Keberartian Regresi dan. Uji Kelinieran Regresi Lampiran 20 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga menciptakan suatu manajemen yang baik. mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satunya adalah koperasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan yang baik merupakan sesuatu hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perubahan perilaku. Perguruan tinggi harus mampu. penting yang perlu dibenahi adalah kinerja pegawainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian Robbins

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut terjadi mulai dari perusahaan kecil, menengah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja. untuk peran dan tanggung jawab yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah sumber dari kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi. 1 Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Manusia merupakan faktor yang strategis dalam semua kegiatan institusi atau organisasi selanjutnya. Terutama tenaga kerja manusia sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kinerja yang efektif. Kinerja memiliki arti suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mangkunegara, kinerja diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2 Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan, jika kinerja pegawai buruk maka produktivitas perusahaan juga akan 1 Meldona, Manajeman Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, Cetakan 1 (Malang: UIN-Malang Press, 2009) hlm. 15. 2 Anwar Prabu Mangkunegara,Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 164. 1

2 berkurang, tetapi jika kinerja pegawai baik produktivitas yang diharapkan akan mudah tercapai. Kinerja sangat berkaitan dengan sumber daya manusia yang cukup urgen bagi perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan jika kinerja karyawan itu baik dan terarah. Kinerja karyawan adalah tingkat dimana karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. 3 Kinerja karyawan perlu diukur dan dinilai agar pencapaian pelaksanaa kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, atau proses. Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau melebihi standar pekerjaan dapat dikatakan kinerja seorang karyawan termasuk pada kategori baik. 4 Penilaian kinerja biasanya diukur dalam beberapa kriteria tergantung jenis industri dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan menilai semua karyawannya saat bekerja. 3 Asri Laksmi Riayi, Manajeman Sumber Daya Manusia Masa Kini, Edisi Pertama (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013), hlm.113. 4 Wilson Bagun, Manajeman Sumber Daya Manusia (t.tp: PT Gelora aksara pratama, 2012), hlm.231

3 Bekerja merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan bekerja seorang muslim akan dapat mengekspresikan dirinya sebagai manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna didunia. Setiap pekerjaan yang baik yang dilakukan karena Allah sama halnya dengan melakukan jihad fi sabilillah. 5 Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, diantaranya yaitu dengan memperhatikan sikap etos kerja Islam. Karakteristik etos kerja yang islami, digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman sebagai fondasi yang utama. Secara normatif mestinya Islam mampu menjadi sumber motivasi yang kuat dalam mewujudkan etos kerja, disamping memandang penting semua bentuk kerja yang produktif. Ciri orang yang bekerja dengan etos kerja islami nampak pada sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang dilandasi oleh keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu ibadah dan berprestasi itu indah. Toto tasmara menyebutnya ada semacam panggilan dari hatinya terus menerus memperbaiki diri, mencari prestasi bukan prestase, dan tampil sebagai bagian dari umat yang terbaik (khairu ummah). 6 Etos kerja adalah nilai-nilai atau norma kerja yang diterima sebagai pedoman atau pola tingkah laku tenaga kerja. Karyawan yang memenuhi etika kerja akan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan baik 5 Agung Istiadi, Manajeman Berbasis Syariah(Yogyakartan : Aswaja Pressindo, 2013), hlm.110 6 Agung Istiadi, Manajeman Berbasis Syariah(Yogyakartan : Aswaja Pressindo, 2013), hlm.111

4 sehingga dapat meningkatkan produktivitas. 7 Islam mengakui adanya kenyataan bahwa harta dihasilkan bersama oleh tenaga kerja dan modal. Oleh karena tenaga kerja itu memiliki posisi yang secara komparatif lebih lemah, islam telah menetapkan beberapa aturan untuk melindungi hak-haknya. Sebenarnya, hak-hak tenaga itu adalah tanggung jawab majikan dan begitu pula sebaliknya. 8 Adapun bentuk etos kerja yang diterapkan pada PT POS Indonesia cabang pekalongan adalah adanya kegiatan rutin pengajian kecil yang diadakan setiap 2 minggu sekali setiap hari sabtu dengan menghadirkan seorang Kyai atau Ustadz untuk mengisi tausiah keagamaan untuk para karyawan POS. Selain etos kerja Islam, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja. Menurut Sastrohadiwiryo, disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturanperaturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. 9 Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disiplin tidak hanya dalam 7 Sindu Mulianto, Eko Ruddy Cahyadi, Muhammad Kareber Widjajakusuma, Panduan Lengkap Supervisi Diperkarya Perspektif Syariah ( Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2006), hlm.191 8 Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Edisi Pertama ( Jakarta: Kencana, 2012),hlm.192 9 Arum Eka Murni, Analisis Pengaruh Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai (Universitas Diponegoro, 2014), hlm.3

5 bentuk ketaatan saja melainkan juga tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi, berdasarkan pada hal tersebut diharapkan efektifitas pegawai akan meningkat dan bersikap serta bertingkah laku disiplin. Disiplin harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Penegakkan disiplin kerja adalah memberlakukan peraturan dan tata tertib kerja dengan menanamkan etika seta norma kerja sehingga tercipta suasana kerja yang tertib, aman, tenang, dan menyenangkan. 10 Pada PT POS indonesia cabang Pekalongan tersedia fasilitas absen sebagai bentuk kedisiplinan kehadiran karyawan dengan menggunakan tombol jari, apabila karyawan yang sering datang terlambat akan diberikan sanksi berupa teguran atu bahkan dikeluarkan. Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja adalah lingkungan kerja. Menurut Alex S. Nitisemito, lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat dipengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diembankan. Lingkungan kerja memang tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun jika kondisi lingkungan kerja tidak memadai maka akan membuat pegawai merasa tidak nyaman dalam menyelesaikan tugasnya dan hal tersebut dapat menurunkan kinerja pegawai. 11 10 Sindu Mulianto, Eko Ruddy Cahyadi, Muhammad Kareber Widjajakusuma, Panduan Lengkap Supervisi Diperkarya Perspektif Syariah( Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2006), hlm.171. 11 Arum Eka Murni, Analisis Pengaruh Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai (Universitas Diponegoro, 2014), hlm.7.

6 Lingkungan kerja pada PT POS Indonesia cabang Pekalongan cukup luas untuk meletakkan barang-barang kiriman pada pelanggan. Adapun faktor lingkungan yang menggangu sesama karyawan yaitu apabila ada karyawan yang memainkan musik terlalu keras sehingga menggangu konsentrasi karyawan lain. Salah satu cara manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. 12 Mereka menyumbangkan apa yang menurut mereka berharga, baik tenaga maupun pengetahuan yang dimiliki. Seorang pekerja sebagai tukang pikul barang merasa bahwa kekuatan fisik yang dimiliki adalah sesuatu yang berharga mereka sumbangkan atas pekerjaannya. Untuk memindahkan barang dari suatu tempat ketempat lain mereka akan memperoleh balasan yang setimpal atas pekerjaannya. Kompensasi merupakan semua bentuk pembayaran yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk pembayaran langsung (dalam bentuk uang) atau tidak langsung (dalam bentuk tunjangan dan insentif). 13 Kompensasi kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai jika sebuah kinerja itu dihargai dengan sebuah kompensasi maka kepuasan karyawan akan tercapai. Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai apabila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. Kompensasi bukan hanya penting untuk para 12 Wilson Bagun, Manajeman Sumber Daya Manusia (t.tp : Erlangga ), hlm. 225. 13 Asri Laksmi Riayi, Manajeman Sumber Daya Manusia Masa Kini, Edisi Pertama (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013), hlm.113

7 karyawan saja, melainkan juga penting bagi organisasi itu sendiri karena program-program kompensasi merupakan pencerminan agar organisasi dapat mempertahankan sumber daya manusia Kompensasi sangat penting bagi karyawan karena pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan memotivasi karyawan. Oleh karena itu, perhatian organisasi untuk perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang pemberian kompensasi tidak memadai, prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun. PT POS Indonesia cabang Pekalongan selain memberikan kompensasi dalam bentuk gaji juga memberikan tunjangan untuk karyawannya yaitu tunjangan jabatan dan tunjangan struktural. PT POS Indonesia merupakan perusahaan yang melayani jasa pengiriman dalam bentuk barang atau surat. PT POS Indonesia berdiri sudah sejak lama dan merupakan pendahulu dari layanan jasa pengiriman baik surat maupun kiriman barang. Awal didirikan di Batavia (sekarang Jakarta ) oleh gubernur Jendral G.W Baron Van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746. 14 Sudah banyak penghargaan yang diraih oleh PT POS Indonesia dalam bersaing dengan perusahaan dalam bidang jasa pengiriman lainnya. Adapun penghargaan yang telah diperoleh yaitu penghargaan superbrand, penghargaan BUMN marketing award 2013 dan penghargaan QMC. 14 http://www.posindonesia.co.id/index.php/loginall-comuser-views/tarif-kiriman

8 PT POS Indonesia cabang Pekalongan mempunyai 63 karyawan yang tersebar di berbagai bidang yaitu bagian pelayanan bagian operasional, bagian sumber daya manusia, bagian antaran atau kurir dan ruang pimpinan cabang dapat dilihat pada tabel perilaku karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan berikut ini. Tabel 1.1 Karakteristik Karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan. NO Pembagian Karyawan 1. Bagian pelayanan 2. Bagian operasional 3. Bagian sumber daya manusia 4. Bagian antaran atau kurir 5. Pimpinan cabang Total Karyawan Jumlah Jenis karakteristik Karyawan karyawan Rajin Teliti Cepat Ramah Disiplin 12 orang 31 orang 5 orang 14 orang 1 orang 63 orang Sumber: Bagian sumber daya manusia PT POS Indonesia cabang Pekalongan. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat tema penelitian dengan judul: PENGARUH ETOS KERJA ISLAM, DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT POS INDONESIA CABANG PEKALONGAN.

9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Apakah etos kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan? 2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan? 3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan? 4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan? 5. Apakah etos kerja islam, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk menganalisis pengaruh etos kerja Islam terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan 2. Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan

10 3. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan 4. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang Pekalongan 5. Untuk menganalisis pengaruh etos kerja Islam, disiplin kerja, lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan PT POS Indonesia cabang pekalongan D. Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut. 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh etos kerja Islam, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT POS Indonesia cabang Pekalongan. 2. Manfaat Praktis 1. Bagi perusahaan Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pimpinan PT POS Indonesia cabang Pekalongan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan secara lebih optimal.

11 2. Bagi Akademisi Sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi mereka yang membutuhkan informasi dalam bidang sumber daya manusiakhususnya mengenai etos kerja Islam, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi yang mempengaruhi kinerja karyawan sebagai dasar perbandingan untuk dijadikan evaluasi. 3. Bagi peneliti Dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan pada kasus dilapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang dapat diperbaiki. E. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas mengenai skripsi ini, maka sistematika pembahasannya akan dibagi kedalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Pembahasan BAB II KERANGKA TEORI Bab ini berisi Landasan Teori, Tinjauan Pustaka, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis.

12 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi Jenis dan Pendekatan Penelitian, Setting Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi, Sampel,Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan data Penelitian, Teknik Pengolahan Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi Deskripsi Data, Analisis Data, dan Pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi Simpulan dan Saran.