KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi yang disusun sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. korosi pada baja karbon dalam media NaCl jenuh CO 2 dan dalam media NaCl

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. IV.1 Media uji dan kondisi pertambangan minyak bumi. Media yang digunakan pada pengukuran laju korosi baja karbon dan

KATA PENGANTAR. Segala puji hanya milik sang penguasa alam, yang tak pernah berhenti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Allium sativum L., bawang putih, EIS, inhibitor korosi, polarisasi, Tafel

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

DAFTAR ISI T6 21 2l 2T 30 30

KATA PENGANTAR Preparasi Ligan Anilinditiokarbamat sebagai Pengompleks Logam Transisi melalui Ekstraksi Cair-cair Vera Mufsiroh, 2013

3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan

Laporan Tugas Akhir. Saudah Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA

STUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra)

Bab III Metodologi Penelitian

PREPARASI PADA REAKSI HIDROGENASI PERENGKAHAN KATALITIK ASAM OLEAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sintesis Cairan Ionik Turunan Imidazolin. Dalam penelitian ini, cairan ionik turunan imidazolin yang digunakan

ldentlflkasl ENZIM EIPOKSIGENASE DARl BEBERAPW VARlETAS KACANG TANAW (Arachis hypogaea)

Pembimbing: Dr. Ing. Cynthia L. Radiman Dr. Hj. Sadijah Achmad, DEA Dr. H. Bunbun Bundjali. Yayan Sunarya

ISOLASI PROTEASE DARI BUAH LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DENGAN TEKNIK SALTING OUT MENGGUNAKAN GARAM AMMONIUM SULFAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

DEA JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS

4 Hasil dan Pembahasan

PERILAKU INHIBITOR KOROSI PADA RADIATOR

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa korosi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa

BAB III METODE PENELITIAN

PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

PENGARUH KONSENTRSI CaCO 3 TERHADAP SIFAT KOROSI BAJA ST.37 DENGAN COATING PANi (HCl) CaCO 3

TESIS. KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SEBAGAI ADSORBEN Pb(II) PEANUT (Arachis hypogaea L.) SHELL AS Pb(II) ADSORBENT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III. METODE PENELITIAN

MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI KOMPOSIT BENTONIT-KITOSAN UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT. Diajukan Oleh: Stephen Utomo NRP:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI LOGAM KROMIUM, NIKEL, DAN TEMBAGA DARI AIR LIMBAH ELEKTROPLATING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

KINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ELEKTRODA BESI-ALUMUNIUM DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK

PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI

PREPARASI KOMPOSIT TiO 2 -SiO 2 DENGAN METODE SOL-GEL DAN APLIKASINYA UNTUK FOTODEGRADASI METHYL ORANGE

UJI KAPASITAS DAN ENERGI ADSORPSI KARBON AKTIF, KITOSAN-BENTONIT, DAN KOMBINASINYA TERHADAP RESIDU PESTISIDA ENDOSULFAN DAN ION

Hasil Penelitian dan Pembahasan

SKRIPSI. KUALITAS MINUMAN SERBUK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) DENGAN VARIASI KONSENTRASI MALTODEKSTRIN DAN SUHU PEMANASAN

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bab II Tinjauan Pustaka

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

PEMANFAATAN BIO INHIBITOR DAUN SUKUN TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN 3,5 % NaCl DAN 1 M H 2 SO 4

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

4 Hasil dan Pembahasan

PENGARUH WAKTU TERHADAP KECEPATAN KOROSI LOGAM Fe, Ni, DAN Cr PADA BAJA SS 304 DALAM MEDIUM ASAM SULFAT (H 2 SO 4 ) 1M SKRIPSI NUR ASMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PROSES PEMBUATAN PULP DARI AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PROSES ACETOSOLV

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci : mentol, minyak permen, mentha piperita, hidrogenasi, natrium

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU, ION KLORIDA DAN ION SULFIDA PADA KOROSI Cu-37Zn DALAM MEDIUM NETRAL

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

Yogyakarta, Juni Penulis. vii

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

Wassalamu alaikum Wr.Wb. Bandung, Februari Penulis. viii

PEMANFAATAN OBAT SAKIT KEPALA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3,5% NaCl DAN 0,1M HCl

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi yang disusun sebagai laporan hasil penelitian yang telah dilakukan yang berjudul Ekstrak Polipeptida dari Ampas Kecap sebagai Material Alternatif Inhibitor Korosi pada Pendingin Radiator Otomotif (Radiator Coolant) dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan skripsi ini. Banyak pihak yang berperan besar dalam mewujudkan keberhasilan penelitian dan skripsi yang saya buat. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Yayan Sunarya, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, dorongan, nasihat, masukan serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi. 2. Ibu Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si., selaku dosen pembimbing II dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat bermanfaat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Kimia yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan. 4. Bapak Tisna, staf dan seluruh laboran Jurusan Pendidikan Kimia yang telah memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis dalam pelaksaan praktikum maupun penelitian. i

5. Dr. H. Bunbun Bundjali dan seluruh Laboran kimia ITB atas bantuan dan kerjasamanya selama melakukan penelitian di Laboratorium. 6. Semua pihak di Dirjen Dikti yang telah memberikan bantuan berupa dana dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian. 7. Orang tua serta seluruh keluarga besar tercinta yang telah ikhlas memberikan dukungan moral dan materil. 8. Adiatandy Geovani atas semangat, dukungan, dan inspirasinya yang membangun selama 4 tahun terakhir. 9. Rekan satu tim penelitian yaitu Aan Anih dan Anjar Lestari atas bantuan, antusiasme dan kerjasamanya. 10. Iis Rosliana, Ni Putu Vijayoni Kusuma Dewi, Fuzi Hasanah Iskandar dan Lafita Kaova Ayzedara yang selalu memberikan saran, masukan, doa, motivasi, dan semangat kepada penulis. 11. Rekan-rekan Kimia C 2007, atas kekeluargaan dan persaudaraannya. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, mohon maaf dan terima kasih atas segala bantuannya selama ini. Dengan mengetahui banyaknya kekurangan pada saat penelitian dan penyusunan skripsi, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki skripsi yang penulis buat. Bandung, Agustus 2011 Penulis ii

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv vii viii x BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Tujuan Penelitian... 5 1.5 Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 6 2.1 Korosi... 6 2.1.1 Penyebab Korosi... 7 2.1.2 Jenis-jenis Korosi... 7 2.1.3 Korosi CO 2. 9 2.1.4 Korosi pada Sistem Pendinginan 10 2.1.5 Penanggulangan Korosi... 11 2.1.6 Inhibitor Korosi. 13 2.1.7 Asam Amino sebagai Inhibitor Korosi. 15 2.2 Protein... 15 iii

2.2.1 Ampas Kecap... 16 2.2.2 Isolasi Protein... 2.2.3 Hidrolisis dan KLT 18 20 2.3 Radiator Coolant... 21 2.4 EIS, Tafel dan Efisiensi Inhibisi... 24 2.4.1 EIS... 24 2.4.2 Metode Tafel... 2.4.3 Efisiensi Inhibisi 27 29 2.5 Isoterm Adsorpsi... 30 BAB III METODA PENELITIAN. 33 3.1 Desain Penelitian... 33 3.2 Persiapan Alat dan Bahan... 34 3.2.1 Alat... 34 3.2.2 Bahan... 35 3.3 Ekstraksi Polipeptida... 35 3.3.1 Ekstraksi Polipeptida melalui Metode Pengendapan dengan Asam Asetat 10%... 35 3.3.2 Fraksinasi Polipeptida dengan Ammonium Sulfat... 36 3.4 Tahap Preparasi... 36 3.4.1 Tahap Preparasi Material... 36 3.4.2 Tahap Preparasi Larutan Uji... 37 3.5 Pengukuran Laju Korosi dan Efisiensi Inhibisi... 38 3.5.1 Metode EIS... 38 3.5.2 Metode Tafel... 39 iv

3.6 Karakterisasi Polipeptida Hasil Ekstraksi... 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. 41 4.1 E 41 kstraksi Polipeptida oleh Asam Asetat... 4.2 Fraksinasi Polipeptida oleh Ammonium Sulfat... 43 4.3 A 46 nalisis Daya Inhibisi Korosi... 4.3.1 Pengaruh Konsentrasi... 46 4.3.2 Pengaruh Suhu... 58 4.3.2.1 Metoda EIS... 59 4.3.2.2 Metode Tafel 61 4.4 Hubungan tenperatur dengan energi aktivasi. 4.5 Isoterm Adsorpsi. 4.6 Analisis posul 20% dengan Metode FTIR 4.7 Analisis Hasil Hidrolisis dan KLT... 63 65 67 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 5.1 Kesimpulan... 74 5.2 Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA... 76 LAMPIRAN... 78 v

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Fisiosorpsi dan Kemisorpsi.. 31 Tabel 4.1 Data fraksinasi protein dengan menggunakan ammonium sulfat. 45 Tabel 4.2 Pengaruh konsentrasi ampas kecap terhadap tahanan larutan (R s ), tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibisi (EI) dalam media uji. 48 Tabel 4.3 Pengaruh konsentrasi poas terhadap tahanan larutan (R s ), tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibisi (EI) dalam media uji... 50 Tabel 4.4 Pengaruh konsentrasi posul 0-10% terhadap tahanan larutan (R s ), tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibisi (EI) dalam media uji 52 Tabel 4.5 Pengaruh konsentrasi posul 10-20% terhadap tahanan larutan (R s ), tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibisi (EI) dalam media uji 54 Tabel 4.6 Pengaruh konsentrasi posul 20-30% terhadap tahanan larutan (R s ), tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibisi (EI) dalam media uji.. 57 Tabel 4.7 Pengaruh suhu media uji terhadap tahanan larutan (R s ),tahanan transfer muatan (R ct ), kapasitansi lapis rangkap (C dl ) dan persentase efisiensi inhibsi (%EI) posul 10-20% 40 ppm 60 Tabel 4.8 Tabel nilai Ea pada larutan tanpa dan dengan inhibitor inhibitor 40 ppm dalam radiator coolant dan suhu berbeda. 64 Tabel 4.9 Tabel sifat adsorpsi isoterm prosul 10-20% dalam radiator coolant dan suhu 27 0 Cberdasarkan Flory-Huggins.. 67 Tabel 4.10 Data spektroskopi IR polipeptida fraksi 10-20%. 68 Tabel 4.11 Hasil Uji KLT polipeptida hasil isolasi dibandingkan terhadap asam amino standar. 70 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Korosi Logam dengan Pengendalian dan tanpa Pengendalian 6 Gambar 2.2. Pengaruh suhue terhadap laju korosi 11 Gambar 2.3 Struktur Protein 16 Gambar 2.4. Kedelai hitam.. 17 Gambar 2.5. Asam amino yang terdapat dalam kacang kedelai hitam. 17 Gambar 2.6. Sistem pendingin menggunakan cairan... 23 Gambar 2.7 Sistem pendinginan udara. 24 Gambar 2.8. Alur Nyquist. 26 Gambar 2.9. Rangkaian listrik ekivalen dengan kurva impedansi 26 Gambar 2.10. Ekstrapolasi Tafel... Gambar 2.11 Perbedaan ikatan fisiosorpsi dan kemisorpsi. 28 30 Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian... 34 Gambar 3.2 Sel Elektrokimia dengan tiga elektroda (a) dan elektroda kerja (b). 36 Gambar 3.3 Larutan Uji 37 Gambar 4.1 Persamaan reaksi pada Uji Biuret. 43 Gambar 4.2 Hasil Tes Biuret 45 Gambar 4.3 Pengaruh penambahan konsentrasi ampas kecap secara terus menerus terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu kamar. 48 Gambar 4.4 Persen inhibisi ampas kecap pada media radiator coolant jenuh CO 2 dengan variasi konsentrasi pada suhu 27 C.. 49 vii

Gambar 4.5 Pengaruh penambahan konsentrasi poas secara terus menerus terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu kamar... 49 Gambar 4.6 Persen inhibisi poas pada media radiator coolant jenuh CO 2 dengan variasi konsentrasi pada suhu kamar. 50 Gambar 4.7 Pengaruh penambahan konsentrasi poas 0-10% terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu kamar 51 Gambar 4.8 Persen inhibisi posul 0-10% pada media radiator coolant jenuh CO 2 dengan variasi konsentrasi pada suhu 27 C 53 Gambar 4.9 Pengaruh penambahan konsentrasi posul 10-20% terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu kamar. 54 Gambar 4.10 Persen inhibisi posul 10-20% pada media radiator coolant jenuh CO 2 dengan variasi konsentrasi pada suhu kamar... 55 Gambar 4.11 Pengaruh penambahan konsentrasi posul 20-30% terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu kamar 56 Gambar 4.12 Persen inhibisi prosul 20-30% pada media radiator coolant jenuh CO 2 dengan variasi konsentrasi pada suhu kamar.. 57 Gambar 4.13 Pengaruh variasi suhu terhadap spektra impedansi kuningan dalam media radiator coolant jenuh CO 2 pada posul 10-20% konsentrasi 40 ppm 59 Gambar 4.14 Persen efisiensi inhibisi prosul 10-20% 40 ppm dengan variasi suhu menggunakan metoda EIS.. 60 Gambar 4.15 Aluran ekstrapolasi tafel blanko dengan variasi suhu. 61 Gambar 4.16 Aluran ekstrapolasi tafel prosul 10-20% 40 ppm dengan variasi suhu. 62 Gambar 4.17 Hubungan suhu dan arus korosi pada kuningan dalam radiator coolant jenuh CO 2 pada suhu berbeda dengan inhibitor 40 ppm 63 Gambar 4.18 Grafik sifat adsorpsi isoterm prosul 10-20% dalam radiator coolant dan suhu 27 0 C berdasarkan Flory-Huggins... 66 Gambar 4.19 Spektra FTIR polipeptida.. 68 Gambar 4.20 Gambar lempeng KLT yang telah ditotoli sampel dan standar serta disemprot dengan Ninhidrin 70 viii

Gambar 4.21 Interaksi polipeptida terhadap logam a) arg-leu-met; b)arg-met-leu; c) leu-arg-met; d) leu-met-arg; e) met-arg-leu; f) met-leu-arg. 71 LAMPIRAN A. Perhitungan Pembuatan Larutan Induk.. 78 B. Perhitungan Variasi Konsentrasi Sampel (secara Kontinu)... 78 C. Kurva Impedansi Hasil Overlays Metode EIS pada Penentuan Konsentrasi Optimum Semua Sampel dengan Suhu Tetap (27 o C).. C.1 Sampel Ampas Kecap 79 C.2 Protein Hasil Pengendapan Oleh As.Asetat 10%. 80 C.3 Protein Hasil Fraksinasi oleh Ammonium Sulfat 0-10%. 80 C.4 Protein Hasil Fraksinasi oleh Ammonium Sulfat 10-20% 81 C.5 Protein Hasil Fraksinasi oleh Ammonium Sulfat 20-30% 81 D. Kurva Impedansi Hasil Overlays Metode EIS pada Penentuan Suhu Optimum dengan Konsentrasi Inhibitor Tetap (Sampel Ekstrak Protein Hasil Fraksinasi oleh Ammonium Sulfat 10-20% dengan Konsentrasi 40 ppm)... 82 E. Kurva Hasil Ekstrapolasi Metoda Tafel pada Penentuan Suhu Optimum Tanpa Inhibitor (blanko) 82 E.1 Suhu 27 o C... 82 E.2 Suhu 45 o C... 83 E.3 Suhu 65 o C... 83 F. Kurva Hasil Ekstrapolasi Metoda Tafel pada Penentuan Suhu Optimum dengan Penambahan Inhibitor (40 ppm).. 84 F.1 Suhu 27 o C... 84 F.1 Suhu 45 o C.. 84 79 ix

F.1 Suhu 65 o C... 85 x