BAB 1 PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. berani untuk menghadapi segala perubahan yang ada dan tetap menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

BAB I PENDAHULUAN. perempuan, yang kemudian dijadikan bermacam-macam suku, bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan semua kegiatan ekonomi (muamalah) seperti jual-beli, sewa-menyewa, kerja sama dan sebagainya tidak terkecuali arisan.

BAB I PENDAHULUAN. akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

Konversi Akad Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke Empat, Jakarta,, 2008,hlm. 1076

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil bila petunjuk kehidupan yang lengkap ini dipisah-pisahkan antara

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

ekonomis. Di bidang ritel, penjualan tunai dan penjualan kredit merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Ma arif, tth) h 33. h 146. Pemberdayaan Petani Pasal 1 (15) 1 Ahmad Sudjono, Filsafat Hukum Dalam Islam, (Bandung: PT

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk. badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya


BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB III METODE PENELITIAN

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berlainan jenis antara laki-laki dan perempuan serta menjadikan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dalam surat al-maidah ayat 2, sebagai berikut: saling tolong menolong dalam hal kebaikan sejalan dengan kenyataan itu

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka perlu adanya uraian terhadap penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dalam judul ini. Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dari skripsi ini yang menyebabkan kurang terarahnya suatu penelitian maka terlebih dahulu diadakan penegasan judul. Adapun judul yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Tinjauan Hukum Islam Tentang Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi (study di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran). Adapun uraian pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini, yaitu: Tinjauan adalah pendapat meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki dan mempelajari dan sebagainya). 1 Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat beragama Islam. 2 Arisan adalah pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang, lalu diundi diantara 1 W.J.S. Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992) h.1078 2 Amir syarifuddin, Ushul Fiqh jild I, cet VI (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu, 1997) h.5

2 mereka. Undian tersebut dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. 3 Bahan Pokok adalah jenis kebutuhan pokok masyarakat secara umum sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar dan sesuatau hal yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan pemenuhan kebutuhannya atas pangan. 4 Resepsi adalah pertemuan (perjamuan) resmi yang diadakan untuk menerima tamu (pada pesta perkawinan, pelantikan). 5 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dalam judul skripsi ini Tinjauan Hukum Islam tentang Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi adalah suatu studi atau penelitian tentang bagaimana cara atau pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi yang dilaksanakan oleh masyarakat di desa Bunut Seberang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang didasarkan pada penerapan prinsip syariat Islam. B. Alasan Memilih Judul Adapun yang menjadi alasan dalam memilih dan menentukan judul tersebut adalah: 1. Alasan Objektif Arisan merupakan kegiatan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat baik di desa, kota, kantor maupun tempat lainnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah saling membantu secara personal untuk berusaha 3 W.J.S. Purwadarminta, Op Cit., h.57 4 http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kacamata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukansecara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016 5 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h.912

3 memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masingmasing anggota arisan. 2. Alasan Subjektif Bahwa judul skripsi di atas dan materi yang tersaji hingga pembahasannya masih dalam ruang lingkup objek pembahasaan dalam kajian di fakultas syari ah, terkhusus jurusan muamalah. C. Latar Belakang Islam adalah agama Allah SWT yang memberikan pedoman kepada umat manusia, yang menjaminkan mendatangkan kebahagiaan hidup perseorangan, kelompok, jasmani, rohani, material dan spiritual di dunia maupun di akhirat. 6 Sebagai agama yang telah disempurnakan, agama Islam yang di bawa Nabi Muhammad S.A.W memberikan pedoman hidup yang menyeluruh meliputi bidang akidah yaitu cara bagaimana manusia harus percaya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, ibadah yaitu cara bagaimana seharusnya manusia mengabdi kepada Allah SWT. Ahklak yaitu cara bagaimana manusia melaksanakan kehidupan bertetangga, baik dalam kehidupan berkeluarga, bernegara, berekonomi, bergaul antar bangsa dan sebagainya. 7 Begitupun kehidupan manusia yang tidak dapat terlepas dari berbagai persoalan ekonomi, baik di daerah perkotaan maupun jauh di pelosok desa. Salah satu bentuk transaksi ekonomi dalam masyarakat yaitu persoalan pinjam meminjam maupun hutang piutang. 8 Islam menyeru kepada seluruh kaum muslimin untuk membantu orang yang lemah, memberi pinjaman kepada yang membutuhkan dan lain sebagainya. Semua itu menunjukkan bahwa hak seseorang hanyalah menurut apa yang telah diperbuatnya, ia dilarang 6 Hendi Suhendi, fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.2 7 Masduha Abdurrahman, Pengantar dan Asas-asas Hukum Perdata Islam, (FiqhMuamalah), cet. ke-1, (Surabaya: Central Media, 1992), h.74. 8 Ibid., h.75

4 menindas orang lain, karena menindas orang yang lemah dan meremehkan orang yang membutuhkan pertolongan adalah perbuatan-perbuatan yang tidak religius, tidak manusiawi dan melanggar norma-norma moral. 9 Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-baqarah ayat 29 yaitu: Artinya: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. 10 Setiap orang mempunyai hak yang wajib di perhatikan orang lain dalam waktu sama juga memikul kewajiban itu diatur dengan kaidah-kaidah hukum guna menghindari terjadinya bentrok antara berbagai kepentingan. Kaidah- kaidah hukum guna mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalat. 11 Mu amalah adalah hubungan antar manusia dalam usaha mendapatkan alat-alat kebutuhan jasmaniah dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran-ajaran dan tuntutan agama. Agama Islam memberikan norma dan etika yang bersifat wajar dalam usaha mencari kekayaan untuk memberi 9 Ahmad Azhar Basyir, M.A. Asas-asasHukum Mu amalat, edisi revisi (Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII, 1993), h.7. 10 Departemen Agama RI, AL-Quran Dan Terjemahnya,(Bandung: PT Diponogoro, 2006), h.125 11 Abdullah Siddik Al-Haji, Inti Dasar Dalam Hukum Islam,cet. ke- 1, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h.2

5 kesempatan pada perkembangan hidup manusia di bidang mu amalah dikemudian hari. Islam juga memberikan tuntutan supaya perkembangan itu jangan sampai menimbulkan kesempitan-kesempitan salah satu pihak dan kebebasan yang tidak semestinya kepada pihak lain. 12 Berbagai macam usaha dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk menjaga kebutuhan yang bersifat lebih mendesak, pada tahap-tahap permulaan yang dibutuhkan adalah mengupayakan lembaga yang dapat bertindak sebagai mekanisme pendidikan yang beralih dari ekonomi statis ke ekonomi dinamis sekaligus membatasi peningkatan konsumsi yang terkandung dalam akses perubahan sosial. sebagaimana terdapat dalam Surah Al Maidah ayat 2, yaitu: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan 12 http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kacamata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukansecara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

6 binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalanghalangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolongmenolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. Ayat di atas menegaskan bahwa memberi pertolongan dalam Islam adalah merupakan tindakan yang terpuji serta mendapat pahala dari Allah SWT dengan suatu syarat bahwa memberi pertolongan itu bukan dimaksudkan untuk berbuat dosa dan kejahatan tetapi dimaksudkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. 13 Salah satu bentuk tolong menolong dari bentuk itu dinamakan arisan. Pada dasarnya perkumpulanperkumpulan arisan tidak bisa dipisahkan dari serangkaian aktifitas social, maupun kerjasama yang dilakukan masyarakat dengan menyiapkannya dalam bentuk lain (bukan uang) misalnya berupa bahan makanan pokok seperti padi atau dalam bentuk lainnya. 14 Bahkan ada juga arisan yang termasuk dalam kategori demi suatu pemenuhan kebutuhan kewajiban akan ibadah keagamaan tertentu misalnya arisan haji. Istilah arisan identik dengan tempat 13 Abdullah Siddik Al-Haji, Op Cit., h.5 14 http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kacamata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukansecara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

7 berkumpulnya para wanita yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga.. 15 Arisan juga mempunyai manfaat yang sejatinya arisan merupakan ajang perkumpulan dari sekelompok orang, dimana mereka berinisiatif untuk tetap bertemu dan bersosialisasi. Selain itu dengan mengikuti arisan juga terlatih untuk belajar menabung dan merencanakan keuangan. Secara sadar atau tidak arisan membantu untuk menyisihkan uang dan ini akan lebih mudah dari pada menyuruh diri sendiri untuk menabung. Sehingga dapat merencanakan untuk membeli sesuatu jika giliran mendapatkan Arisan tiba. Arisan bisa dikatakan sebagai tabungan, hanyasaja tabungan yang semacam ini tidak bisa di ambil sewaktu-waktu karena melalui sistem perkocokan terlebih dahulu. Arisan adalah salah satu bentuk hutang. Hutang dalam arisan serupa dengan hutang-hutang biasa, hanya saja dalam arisan berkumpul padanya hutang dan menghutangkan (piutang) serta pemanfaatan lebih dari seorang. Namun kondisi ini tidak menyebabkan dia terlepas dari hakekat dan penamaan hutang. 16 Adapun praktek dimasyarakat desa Bunut Seberang dikenal sebagai jimpitan yaitu suatu kegiatan dimana sekelompok anggota arisan yang melakukan perjanjian tentang pengembalian barang atau bahan pokok kepada salah satu anggotanya dengan waktu yang tidak ditentukan, pada awal perjanjian adanya kesepakatan untuk memberikan sejumlah bahan pokok apabila salah satu anggota jimpitan melakukan resepsi atau khitanan dengan 15 Wawancara dengan ibu nurhayati (salah satu anggota arisann jimpitan di Bunut Seberang) tanggal 31 desember 2015 16 http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kacamata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukansecara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

8 waktu yang tidak ditentukan mengenai pengembalian barang atau bahan pokok. 17 Berdasarkan prosedur pengembalian bahan pokok adanya perjanjian dengan mengembalikan sejumlah bahan pokok dengan ukuran yang sama sesuai perjanjian kesepakatan diawal. Dalam prakteknya masih saja ada sebagian yang mendapatkan barang yang belum sesuai atau memiliki kwalitas yang berbeda. Dalam perbedaan kwalitas jenis barang tersebut sudah jelas pihak yang menyelenggarakan resepsi atau anggota yang mendapatkan giliran arisan mendapatkan kerugian dari perbedaan jenis barang tersebut. Dalam pelaksanaan arisan bahan pokok ini terdapat unsur unsur yang dapat merugikan anggota lain. Berdasarkan latar belakang di atas, maka sangat menarik untuk dikaji dengan bentuk skripsi tentang pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi dan pandangan Hukum Islam terhadap arisan bahan pokok untuk resepsi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka akan merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran? 2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran? 17 Wawancara dengan ibu nurhayati (salah satu anggota arisann jimpitan di Bunut Seberang) tanggal 31 desember 2015

9 E. Tujuan dan Keguanaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way ratay Kabupaten Pesawaran. b. Untuk mengetehui tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way ratay Kabupaten Pesawaran. 2. Kegunaan penelitian Manfaat dan kegunaan penelitian ini diharapkan akan berguna antara lain: a. Segi Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian tentang Tinjauan Hukum Islam Tentang Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan diharapkan dapat di jadikan bahan informasi awal dan rujukan bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam penerapan pelaksanaan arisan dan juga untuk memperkaya khasanah pemikiran Hukum Islam khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan arisan di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran. b. Segi Praktis Kegunaan praktis, dapat melatih diri dalam melakukan penelitian dan mendapatkan pengalaman dengan memperluas wawasan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan arisan. Penelitian ini berguna untuk memberikan penerangan kepada masyarakat desa Bunut

10 F. Metode Penelitian Seberang khususnya umat Islam tentang proses atau pelaksanaan arisan yang dilakukan tanpa merugikan pihak lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian itu sendiri, sehingga penelitian itu bisa dianggap valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan profesional. Sedangkan penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemahamannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 18 1. Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian Menurut jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi atau lapangan, yakni dari berbagai informasi yang berkaitan dan dari buku-buku yang membahas tentang hutang piutang yang terkhusus pada sistem arisan dalam Hukum Islam, termasuk juga data primer hasil interview dengan para pihak yang bersangkutan sebagai objek penelitian. Jenis penelitian kepustakaan (library research) yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan buku-buku literatur dan mempelajarinya. 19 18 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Methodelogi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, Cet. II, 2010), h.1 19 Anwar Ahmadi Anwar, Prinsip-prinsip Metodelogi Research (Yogyakarta: Sumbangi, 1995) h.2

11 b. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Dalam penelitian deskriptif, dititik beratkan pada observasi dan setting alamiah. Penelitian bertindak sebagai pengamat yang hanya membuat katagori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dengan tidak memanipulasi variabel. 20 2. Data dan Sumber Data Sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari responden maupun yang berasal dari dokumen dokumen guna keperluan penelitian yang dimaksud. 21 Dalam penelitian lazimnya terdapat dua jenis data yang dianalisis, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli lapangan atau lokasi penelitian yang member informasi langsung dalam penelitian. 22 Selanjutnya data ini disebut data langsung atau data asli, adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini diantaranya riset lapangan (field Research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam konsep kehidupan yang sebenarnya. Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan penelitian yaitu data tentang Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran. 20 Ibid., h.3 21 Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Kripsi, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 51 22 Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Bandung: Sinar Baru, 1991) h.132

12 b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung dari subjek penelitiannya. 23 Data ini kemudian dipergunakan sebagai data pendukung yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data sekunder yang dipakai adalah beberapa sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, antara lain: Al-Qur an, Hadits Kitab-kitab Fiqih, Kajian-kajian yang mengenai Hukum Perjanjian dalam Islam dan literatur-literatur lainnya yang mendukung 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah seluruh objek penelitian mungkin berupa manusia, gejala-gejala, bendabenda, pola sikap, tingkah laku, dan sebagainya yang menjadi objek penelitian. 24 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota arisan jimpitan yang ada di Desa Bunut Seberang Kec.Way Ratay Kab. Pesawaran. Populasi dalam penelitian ini para anggota arisan yang mencapai 20 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. 25 Sebagaimana Suharsimi Ariskunto, berpendapat bahwa sampel adalah Sebagian atau wakil populasi. 26 Jadi sampel adalah wakil yang telah dipilih untuk mewakili populasi yang ada. 23 Kartini, Pengantar Methodologi Research, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993)h. 27 24 M. Iqbal Hasan, Op Cit., h. 58 25 Ibid., h.59 26 Suharsimi Ariskunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III Cet. Ke-4, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998) h. 62

13 Kemudian untuk menentukan besarnya sampel ini, maka menggunakan pedoman sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Ariskunto yaitu Bila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. 4. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: a. Wawancara Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang diwawancara. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 27 Metode ini dipergunakan sebagai metode pokok dalam memperoleh atau dari lokasi penelitian sehingga bentuk yang dipergunakan bebas terpimpin, yaitu penelitian terlebih dahulu mempersiapkan kerangka pertanyaan dan kepada responden diberi keluasan serta kebebasan dalam mengemukakan jawaban. Dalam wawancara ini dilakukan dengan masyarakat yang mengikuti kegiatan arisan tersebut. 28 b. Observasi Menurut S. Margono Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis 27 Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Kripsi, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 105 28 Ibid., h.106

14 terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 29 Observasi ini dilakukan di desa Bunut Seberang. Penggunaan observasi ini adalah masalah yang menjadi pokok penyelidikan bukanlah keseluruhan anggota masyarakat, akan tetapi sebagian masyarakat yang mengetahui dan yang melakukan kegiatan ini. 30 c. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui dokumen-dokumen. 31 Studi ini dilakukan dengan cara melihat dokumen serta arsip terkait yang dijadikan objek penelitian. 5. Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. 32 Pengolahan data dalam penulisan ini dengan cara: a. Pemeriksaan data yaitu proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat kekeliuran dalam pengisian data yang kurang lengkap, kurang jelas atau sudah benar dan sesuai atau relevan dengan masalah yang ada. b. Rekontruksi data yaitu penyusunan ulang secara teratur, berurutan, logis sehingga mudah dipahami dan diinterprestasi. 33 c. Sistematisasi data yaitu melaporkan secara sistematis data yang sudah diedit dan urutan masalah. 34 29 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 173 30 Ibid., h.174 31 Ibid., h. 182 32 Ibid., h. 89 33 Ibid., h.92 34 Ibid., h. 127

15 6. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dari lokasi penelitian. 35 Apabila analisis data sudah terkumpul secara keseluruhan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deduktif. Cara berfikir deduktif yaitu data dengan cara bermula dari data yang bersifat umum tersebut ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. 36 35 Ibid., hal:128 36 Suharsimi Ariskunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III Cet. Ke-4, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998) h. 28

16