PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUSKESMAS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (STUDI KASUS: KECAMATAN SUKOLILO KOTAMADYA SURABAYA)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

Pemetaan Infrastruktur Dasar Kelurahan Wongkaditi Barat Berbasis Sistem Informasi Geografis

UKDW. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyediaan air yang aman dan pengelolaan limbah cair memegang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

ANALISIS IDENTIFIKASI & INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR DI KALI SURABAYA

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang

LAMPIRAN 5Deskripsi Program dan Kegiatan

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum Kantor Kecamatan Sukolilo

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk

Peran Masyarakat Tingkat Lokal dalam Perencanaan Ruang Kawasan Permukiman Kota

Analisis Konsentrasi dan Laju Angkutan Sedimen Melayang pada Sungai Sebalo di Kecamatan Bengkayang Yenni Pratiwi a, Muliadi a*, Muh.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Wilayah Kota Madiun) Menggunakan Program QUAL2Kw

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (Soegianto, 2005). Salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dihuni. Kualitas lingkungan dapat diidentifikasi dengan melihat aspek-spek

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

BAB I PENDAHULUAN I-1

ESTIMASI NILAI KERUGIAN AKIBAT PENCEMARAN. 6.1 Dampak Adanya Industri Terhadap Kualitas Lingkungan di Kelurahan Nanggewer

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 HALAMAN PENGESAHAN... II PERNYATAAN... III ABSTRACT... IV INTISARI... V KATA PENGANTAR... VI DAFTAR ISI...

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Pangkalan Balai, Desember 2013 KEPALA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN BANYUASIN

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Latar Belakang

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

BAB V Area Beresiko Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN

UJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo dengan Metode QUAL2Kw

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Kesibukan dan rutinitas membuat orang harus pergi ke suatu tempat dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk

IDENTIFIKASI POLA PENYEBARAN LIMBAH PADAT B3 DARI FASILITAS KESEHATAN DI SURABAYA TIMUR

Studi Campuran Tanah dan Kompos sebagai Media Resapan pada Daerah Genangan

PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DENGAN SISTEM OPEN SEWER UNTUK SALURAN KALIDAMI SURABAYA

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Gerak 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Metodologi 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

Repository.Unimus.ac.id

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUSKESMAS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (STUDI KASUS: KECAMATAN SUKOLILO KOTAMADYA SURABAYA) Winarno Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email: nowin59@gmail.com ABSTRAK Penyehatan lingkungan merupakan salah satu fungsi puskesmas dibidang pelayanan kesehatan masyarakat. Tujuan penyehatan lingkungan tercapainya lingkungan sehat yang dapat diwujudkan dengan upaya pelaksanaan sanitasi dasar. Upaya pelaksanaan sanitasi dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat sehat meliputi air bersih, sarana mandi cuci kakus (MCK), sarana pengelolaan sampah dan sampah sejenis sampah rumah tangga, pembuangan air limbah rumah tangga. Sistem informasi pelayanan puskesmas dikembangkan untuk menyajikan parameter lingkungan sehat yang meliputi kualitas air, pengelolaan sampah, pematusan tersier, kondisi kesehatan masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji laboratorium sampel air, pengukuran tinggi jagaan pematusan tersier, wawancara dan pengukuran sisa sampah di tempat penampungan sampah sementara, pengelolaan data laporan bulanan puskesmas, pengelolaan data demografi. Sistem informasi ini dapat dijadikan instrumen untuk setiap kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal dalam mendukung pembangunan kesehatan yang dikelola oleh puskesmas. Kata kunci: Puskesmas, Sanitasi Dasar, Penyehatan Lingkungan, Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas, Sistem Informasi Geografi. PENDAHULUAN Latar Belakang Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) adalah unit pelaksana teknis daerah dinas kesehatan kabupaten atau kota yang diberi tanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten atau kota, puskesmas berperan penting dalam menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu fungsi puskesmas adalah pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan kesehatan publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Salah satu yang termasuk pelayanan kesehatan masyarakat adalah penyehatan lingkungan. Penyehatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Penyehatan lingkungan merupakan usaha untuk C-12-1

menjadikan lingkungan menjadi sehat. Salah satu upaya penyehatan lingkungan adalah upaya pelaksanaan sanitasi dasar. Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum rumah tangga yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan dan menitik beratkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Upaya pelaksanaan sanitasi dasar meliputi air bersih, sarana mandi cuci kakus (MCK), pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, pembuangan air limbah rumah tangga. Sistem informasi pelayanan puskesmas dikembangkan untuk menyajikan parameter lingkungan sehat yang meliputi kualitas air, pengelolaan sampah, tinggi jagaan pematusan tersier, kondisi kesehatan masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji laboratorium sampel air, pengukuran tinggi jagaan pematusan tersier, wawancara dan pengukuran sisa sampah ditempat penampungan sampah sementara, pengelolaan laporan bulanan puskesmas, pengelolaan data demografi. Sistem informasi ini dapat dijadikan instrumen untuk setiap kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal dalam mendukung pembangunan kesehatan yang dikelola oleh puskesmas. METODOLOGI PENELITIAN Laporan bulanan puskesmas Peta batas Administrasi Kecamatan Sukolilo format shp Air Pematusan tersier Jumlah penduduk Sampah Parameter COD Jagaan pematusan Kepadatan penduduk Sisa sampah Rata-rata pasien per bulan dan penyakit yang mendominasi Instrumen bidang kesehatan Kebijakan bidang kesehatan Gambar 1. Flow Chart Pengolahan Data C-12-2

Gambar 1 menunjukkan flow chart pengolahan data. Dari masing-masing kelurahan diambil sampel air, pengukuran tinggi jagaan pematusan tersier, wawancara dan pengukuran sisa sampah di tempat penampungan sampah sementara, kepadatan penduduk per km 2. Data-data ini ditambah dengan data rata-rata pasien per bulan dan penyakit yang mendominasi dijadikan sebagai instrumen untuk kebijakan dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang dikelola oleh puskesmas. ANALISA DAN PEMBAHASAN 2 18 16 14 12 1 8 6 4 2 Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Gambar 2. Grafik Jumlah dan Kepadatan Penduduk Gambar 2 menunjukkan grafik jumlah dan kepadatan penduduk.jumlah penduduk di Kecamatan Sukolilo antara 6. jiwa hingga 2. jiwa.kepadatan penduduk di Kecamatan Sukolilo antara hingga 14. jiwa per km 2. 3 25 2 15 1 5 Rata - Rata COD Rata - Rata COD Gambar 3. Grafik Rata-rata COD Gambar 3 menunjukkan grafik rata-rata COD. Rata-rata COD antara mg per liter hingga 25 mg per liter. C-12-3

3 25 2 15 1 5 Rata-Rata Tinggi Jagaan Pematusan Tersier Rata-Rata Tinggi Jagaan Pematusan Tersier Gambar 4. Grafik Rata-rata Tinggi Jagaan Pematusan Tersier Gambar 4 menunjukkan grafik rata-rata tinggi jagaan pematusan tersier. Ratarata tinggi jagaan pematusan tersier antara 2 cm hingga 3 cm. 3 25 2 15 1 5 Rata-Rata Sisa Sampah Rata-Rata Sisa Sampah Gambar 5. Grafik Rata-rata Sisa Sampah Gambar 5 menunjukkan grafik rata-rata sisa sampah. Rata-rata sisa sampah antara antara 5 m 3 hingga 3 m 3. C-12-4

Rata-Rata Pasien per Bulan 6 5 4 3 2 1 Menur Pumpungan Klampis Ngasem Keputih Rata-Rata Pasien per Bulan Gambar 6. Grafik Rata-rata Pasien Puskesmas per Bulan Gambar 6 menunjukkan grafik rata-rata pasien puskesmas per bulan. Rata-rata pasien puskesmas per bulan antara 1 pasien hingga 6. pasien. 1 8 Infeksi Akut lain pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 6 4 2 Infeksi Akut lain pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Menur Pumpungan Klampis Ngasem Keputih Gambar 7. Grafik Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Gambar 7 menunjukkan grafik rata-rata pasien dengan penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas dan termasuk jenis penyakit yang mendominasi dalam satu tahun. Rata-rata pasien puskesmas per bulan antara 4 pasien hingga 9 pasien. PEMBAHASAN SECARA GRAFIK 1. Analisa Gambar 1 dan 3 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata COD. Kelurahan Nginden Jangkungan dengan kepadatan penduduk tertinggi mempunyai rata-rata COD tertinggi. Kelurahan Keputih dengan kepadatan penduduk terendah mempunyai rata-rata COD lebih rendah dibanding Kelurahan Nginden Jangkungan. C-12-5

2. Analisa Gambar 1 dan 4 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata tinggi jagaan pematusan tersier. Rata-rata tinggi jagaan pematusan tersier di Kelurahan Nginden Jangkungan hampir sama dengan rata-rata tinggi jagaan pematusan tersier di Kelurahan Keputih yaitu sekitar 23 cm. Tinggi jagaan pematusan tersier tidak hanya dipengaruhi oleh sedimentasi atau endapan lumpur tetapi juga karena sampah, sistem pematusan tersier yang tidak terintegrasi dengan baik, dimensi antara pematusan tersier yang satu dengan yang lain berbeda, kondisi fisik dari pematusan tersier itu sendiri. Peran aktif dari warga dalam memelihara pematusan tersier akan berpengaruh pada tinggi jagaan pematusan tersier. 3. Analisa Gambar 1 dan 5 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata sisa sampah ditempat penampungan sampah sementara.volume sisa sampah di tempat penampungan sampah sementara tidak hanya ditentukan oleh volume sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga tetapi juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah itu sendiri.pengelolaan sampah mencakup transportasi dari rumah ke tempat penampungan sampah sementara, kapasitas kontainer, petugas sampah, pengelolaan sampah di tempat penampungan sampah sementara, transportasi dari tempat penampungan sampah sementara ke tempat penampungan sampah akhir. 4. Analisa Gambar 6 menunjukkan bahwa puskesmas Menur Pumpungan menerima pasien lebih banyak dibanding dua puskesmas lain. 5. Analisa Gambar 7 menunjukkan bahwa penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas merupakan penyakit yang mendominasi dalam satu tahun. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan: 1. Ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata COD. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk maka semakin besar volume air limbah rumah tangga. 2. Tidak ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata tinggi jagaan pematusan tersier. Tinggi jagaan pematusan tersier sangat dipengaruhi oleh perilaku atau faktor sosial masyarakat. 3. Tidak ada hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan rata-rata sisa sampah di tempat penampungan sampah sementara. Sisa sampah di tempat penampungan sampah sementara sangat dipengaruhi oleh pengelolaan sampah terutama yang berhubungan dengan kontainer sampah, transportasi dan petugas pemilah sampah. 4. Puskesmas Menur Pumpungan menerima pasien lebih banyak dibanding dua puskesmas yang lain. DAFTAR PUSTAKA Steven Alter (1992), Information Systems a Management Perspective, 1992, Addison- Wesley Publishing Company, Inc. Hurtubise, R (1984), Managing Information System Concepts and Tools, West Hartford, CT, Kumarian Press. C-12-6

Eko Budiyanto (21), Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS, Penerbit Andi Yogyakarta. Bernhardsen, Tor (1998), Geographic Information System, Arendal Press, Washington. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 213 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan / atau Kegiatan Usaha Lainnya. www.blh.jatimprov.go.id Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/214 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. www.pu.go.id Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 21 tentang Klasifikasi Perkotaan Dan Perdesaan Di Indonesia. www.bps.go.id Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/24 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. www.binfar.kemkes.go.id Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97/MENKES/SK/VII/22 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. www.pusdaling.jatimprov.go.id Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/28 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. www.pppl.depkes.go.id Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 212 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. www.menlh.go.id Statistik Daerah Kecamatan Sukolilo 213, 214, Surabaya; Badan Pusat Statistik kota Surabaya. www.surabayakota.bps.go.id C-12-7