SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: WIDARTI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan Nasional

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menghadapi tantangan era globalisasi. diantaranya melalui pendidikan.pengertian pendidikan telah dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang marak menjadi

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 (Burhanuddin, 2007: 82), mengungkapkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

Transkripsi:

PENGARUH PERSEPSI SISWA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh: WIDARTI A 210 050 065 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan juga bermakna proses membantu individu baik jasmani maupun rohani kearah terbentuknya kepribadian utama (pribadi yang berkualitas). Kualitas manusia yang dimaksud adalah pribadi yang paripurna, yaitu pribadi yang serasi, selaras, dan seimbang dalam aspek-aspek spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. Oleh sebab itu, maka makna inti dan tujuan dari pendidikan adalah terwujudnya kepribadian yang optimal dari setiap peserta didik. Tujuan ini pulalah yang ingin dicapai oleh pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling.

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap kegiatan pendidikan hendaknya diarahkan untuk tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang optimal sesuai potensi dan karakteristiknya masing-masing. Guna mewujudkan pribadi yang berkembang optimal, kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya bersifat instruktural belaka, akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap peserta didik secara pribadi memperoleh layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan; yaitu membantu setiap pribadi peserta didik agar berkembang secara optimal. Pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dari tingkat satuan pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi dewasa ini semakin dibutuhkan seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga persoalan pun muncul dengan segala kompleksitasnya. Dunia pendidikan tampaknya belum sepenuhnya mampu menjawab berbagai persoalan akibat perkembangan IPTEK, indikasinya adalah munculnya berbagai penyimpangan perilaku dikalangan peserta didik yang seyogyanya tidak dilakukan oleh seorang atau orang yang disebut terdidik. Perilaku yang menyimpang dikalangan peserta didik tersebut antara lain seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obat terlarang, psikotropika, perilaku seksual menyimpang dan lain sebagainya. Di jakarta Geng Nero, yang merupakan geng sadis dikalangan remaja putri sudah satu tahun lebih berkiprah. Dalam kurun waktu tersebut, ternyata mereka telah memakan banyak korban.

Awalnya geng ini dibentuk saat para anggota duduk dibangku kelas 3 SLTP di pati dan berlangsung hingga sekarang, kata Kasat Reskrim Polres Pati AKP Sukhan kepada okezone, sabtu (14/6/2008). Di jakarta puluhan siswa SMP terlibat tawuran. Adu kuat dengan saling melempar batu dan mengeluarkan senjata tajam ini melibatkan puluhan siswa SMP ( www.liputan 6.com & http://news.okezone.com ). Guna memecahkan persoalan-persoalan seperti tersebut di atas, proses pendidikan dan pembelajaran perlu bersinergi dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah perlu dilakukan, sehingga pelayanan bimbingan dan konseling benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Kenyataan yang sering terjadi adalah bahwa bimbingan dan konseling sering dipahami atau dimaknai secara beragam oleh para siswa. Dengan perkatan lain bimbingan dan konseling di sekolah sering dipersepsikan positif dan negatif oleh para siswa. Munculnya persepsi positif tentang adanya pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah karena siswa tersebut tahu dan mengerti bahwa palayanan kegiatan bimbingan dan konseling sangat menguntungkan dan dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa secara optimal dan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing serta membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa. Selain itu ada juga sebagian siswa yang mempersepsikan negatif tentang adanya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, hal ini juga disebabkan karena ketidaktahuannya siswa akan tugas, fungsi dan tanggung

jawab dari guru bimbingan dan konseling. Selain itu disebabkan oleh tidak disusunnya program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis di sekolah. Selain di lingkungan sekolah, proses belajar bisa juga berlangsung di lingkungan keluarga. Karena bagaimanapun juga keluarga merupakan tempat pertama kali anak memperoleh pendidikan, tempat dimana anak mendapatkan landasan dasar bagi proses belajar, serta tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan dari orang tua mereka. Keluarga disebut juga sebagai lembaga pendidikan informal karena pendidikan di lingkungan keluarga tidak memiliki rencana dan program yang resmi seperti lembaga pendidikan lainnya. Akan tetapi disisi lain pendidikan di lingkungan keluarga mempunyai sifat kodrati maksudnya adalah bahwa antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik mempunyai ikatan darah secara kodrati dan alami. Dengan demikian pendidikan di lingkungan keluarga disebut juga sebagai pendidikan tradisi yang mana pendidikan itu diterima manusia semenjak manusia itu lahir. Kehidupan siswa dalam lingkungan keluarga tentulah berbeda-beda (beragam) antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Keragaman dalam lingkungan keluarga dapat kita lihat dari pola asuh orang tua dalam mendidik anak. Jenis pola asuh orang tua dalam mendidik anak tersebut antara lain adalah otoriter, liberal, dan demokratis. Dari keragaman jenis pola asuh orang tua dalam mendidik tentunya beragam pula hasil prestasi belajar anak tersebut. Maksudnya adalah prestasi belajar yang diraih oleh siswa tentu beragam, keragaman prestasi belajar itu disebabkan oleh karena ada beberapa faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar, Baik faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri ataupun faktor dari luar diri siswa. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi antara lain : ada siswa yang berasal dari lingkungan keluaraga dengan pola asuh yang otoriter dengan prestasi belajar yang bagus, atau malah justru prestasi belajarnya jelek. Ada siswa yang berasal dari lingkungan keluarga dengan pola asuh yang liberal akan tetapi prestasi belajarnya jelek atau malah sebaliknya. Bahkan ada juga siswa dengan hasil prestasi yang biasa-biasa saja, yang mana mereka berasal dari lingkungan keluarga yang demokratis atau bisa juga prestasinya malahan bagus. Berdasarkan atas uraian permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul PENGARUH PERSEPSI SISWA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS IX SMP N 2 MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009 / 2010. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangat penting, hal ini dikarenakan agar masalah yang diteliti menjadi lebih terarah, sesuai sasaran dan tujuan yang diharapkan. Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada: 1. Persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan konseling yang dibatasi pada semua bidang-bidang, jenis layanan kegiatan bimbingan konseling serta kegiatan pendukung bimbingan konseling yang hanya dibatasi pada bidang

aplikasi instrumentasi bimbingan konseling dan penyelenggaraan himpunan data. 2. Lingkungan keluarga yang dibatasi pada lingkungan keluarga yang demokrasi. 3. Prestasi belajar yang dibatasi pada nilai mata pelajaran ekonomi. 4. Penelitian hanya memilih siswa kelas IX SMP N 2 Mojosongo Boyolali tahun ajaran 2009 / 2010. C. Perumusan Masalah Berdasarkan judul, pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas IX SMP N 2 Mojosongo Boyolali? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas IX SMP N 2 Mojosongo Boyolali? 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan konseling dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 Mojosongo Boyolali?. D. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang dapat dijadikan petunjuk supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar. 4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan konseling dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Sebagai bahan masukan bagi Biro BK tentang pentingnya kegiatan bimbingan konseling disekolah. 2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar. 3. Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya F. Sistematika Skripsi Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang materi yang akan penulis teliti. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, Pembatasan masalah, Perumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang Tinjauan tentang persepsi siswa dalam kegiatan bimbingan dan konseling, Pengertian persepsi, Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, Aspek-aspek persepsi, Pengertian bimbingan dan konseling, Fungsi bimbingan dan konseling, Tujuan bimbingan dan konseling, Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling di sekolah, Program bimbingan dan konseling di sekolah, Tinjauan lingkungan keluarga, Sifat keluarga, Fungsi keluarga, Peranan keluarga, Pengaruh keluarga terhadap prestasi belajar, Tinjauan prestasi belajar, Pengertian belajar, Pengertian prestasi belajar, Faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang Pengertian Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Tempat Penelitian, Populasi, Sampel, Sampling,. Variabel Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Uji Instrumen, Uji Prasyarat Analisis, Teknik Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang Pembahasan dari hasil penelitian yang berupa penjelasan tehnik, Pengumpulan data dan Analisis data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.