BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI, 2007), angka nasional untuk AKI sebesar 228 per

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEPATUHAN DAN TATA CARA MINUM TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. membawa resiko bagi ibu. Menurut World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

I. PENDAHULUAN. seorang wanita yang melahirkan bayi yang dapat hidup pada setiap

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKIJANG Ratna Juwita STIKes Tengku Maharatu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. serius di negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization

PENELITIAN ANEMIA DAN KONTRAKSI RAHIM DALAM PROSES PERSALINAN. Novita Rudiyanti*, Diana Metti*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS T YOHAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

ALI SADIKIN NIM : J

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai di Negara berkembang termasuk di Indonesia, salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi (Arisman,2010;h.172), dan anemia defisiensi zat besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465). Menurut WHO dalam Saifuddin (2007;h.281) 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 116.01/100.000 kelahiran, keadaan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun 2010 yaitu sebesar 104,97/100.000 angka kelahiran hidup, kejadian kematian maternal pada waktu hamil sebesar 25,75% (Dinkes Prov Jateng,2011;h.13). Angka kejadian kematian ibu di Kabupaten Banyumas 2011 adalah sebesar 129,35/100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2010 adalah sebesar 116,8/100.000 kelahiran hidup, dengan demikian AKI tahun 2011 mengalami peningkatan yang melebihi target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kab Banyumas,2011;h.9). Berdasarkan data dari WHO (1993-2005), prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia sebesar 48,1%, prevalensi anemia pada ibu hamil terdapat di Afrika 55,8% dan 41,6% di Asia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas tahun 2007), prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5%. 1

2 Hasil survey anemia pada ibu hamil di 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil sebanyak 57,7% (Dinkes Prov Jateng,2013). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas (2012) ibu hamil yang datang periksa Hb dengan hasil kadar Hb 8-10 gr% mencapai 5.307 atau 20,12%, keadaan ini menunjukkan masih tingginya kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil survey anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja tahun 2012 prevalensi anemia pada ibu hamil sebanyak 7,9% (Dinkes Kab Banyumas,2013). Anemia selama masa kehamilan dapat menimbulkan pengaruh kurang baik bagi ibu diantaranya abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Anemia juga berbahaya saat persalinan, dapat terjadi retensio plasenta perdarahan postpartum karena atonia uteri, pada kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder. Pada kala nifas dapat terjadi subinvolusi uteri yang dapat menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium (Manuaba,2010;h.240). Anemia selama masa kehamilan di Indonesia lebih banyak disebabkan karena defisiensi zat besi dan perdarahan akut atau merupakan interaksi keduanya (Saifuddin,2007;h.281). Hasil penelitian yang dilakukan Nora, RV (2008) di Kabupaten Indragiri Hulu menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia, dimana ibu hamil dengan pengetahuan kurang baik mempuanyai resiko lebih besar untuk mengalami anemia dari pada ibu hamil yang berpengatahuan baik, sementara pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan dan umur (Notoatmodjo,2003).

3 B. Rumusan Masalah 1. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di dunia menurut WHO tahun 1993-2005 sebesar 48,1% 2. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2007 sebesar 24,5% 3. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di Jawa Tengah menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2007 sebanyak 57,7% 4. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Banyumas tahun 2012 sebanyak 20,12% 5. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja tahun 2012 sebanyak 7,9 % 6. Ibu hamil dengan anemia akan berpengaruh terhadap kehamilannya dapat juga menyebabkan abortus, hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum. Anemia juga berbahaya saat persalinan yaitu dapat terjadi retensio plasenta perdarahan postpartum karena atonia uteri, pada kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder. Pada kala nifas dapat terjadi subinvolusi uteri yang dapat menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerpurium (Manuaba,2010;h.240) 7. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nora, RV (2008) kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan, dimana ibu hamil dengan pengetahuan kurang baik mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami anemia daripada ibu hamil yang berpengetahuan baik, sementara pengetahuan pengetahuan dipengaruhi oleh umur dan pendidikan (Notoatmodjo,2003).

4 Berdasarkan latar belakang rumusan masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja dengan pertanyaan penelitian : Bagaimanakah gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja?. C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja. 2. Tujuan khusus a. Menggambarkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dan umur b. Menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia c. Menggambarkan kejadian anemia pada ibu hamil D. Manfaat penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas diharapkan dari hasil penelitian ini, Dinas Kesehatan dapat menyusun strategi untuk menekan kejadian anemia, yaitu dengan memberikan tablet penambah darah yaitu preparat Fe sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. 2. Bagi Puskesmas, memberikan informasi tentang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja.

5 3. Bagi institusi pendididkan memberikan informasi mengenai gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia. 4. Bagi peneliti, peneliti dapat bertambah wawasan dan pengalaman dari melakukan penelitian tentang gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia. E. Keaslian penelitian Penulis meyakini bahwa penelitian tentang gambaran tingkat pendidikan, umur dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja tahun 2013 ini belum pernah dilakukan oleh orang lain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Lestari, S. Astuti, R. dan Mifbakhuddin (2006) dalam penelitiannya dengan judul Hubungan antara Usia Ibu Hamil, Paritas, Pendidikan, dan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian anemia di Rumah Bersalin Utami Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Rumah Bersalin Utami pada Bulan Juni 2006, sampel seluruh anggota populasi. Variabel bebas: usia ibu hamil, paritas, pendidikan, dan pengetahuan tentang anemia, variabel terikat: kejadian anemia. Sedangkan uji statistik menggunakan Uji Chi Square. Hasil : Sebesar 56,7% ibu hamil berusia 20 sampai 35 tahun, rata-rata 26,15 dengan standar deviasi 6,078; sebesar 98,3% paritas kurang dari 2 rata-rata 0,70 dengan standar deviasi 0,79. 70,0% berpendidikan dasar, rata-rata 9,22 dengan standar deviasi 2,624; sebesar 50% memiliki pengetahuan kurang, rata-rata 55,5833 dengan

6 standar deviasi 15,56530; sebesar 78,3% ibu hamil menderita anemia, ratarata kadar Hb 9,9580 dengan standar deviasi 1,2432. Kejadian anemia pada usia kurang 20 tahun 83,3% usia 20-35 tahun 73,5% dan lebih 35 tahun 87,5%. Kejadian anemia pada paritas >2 sebesar 100% dan < 2 sebesar 77,97 %. Kejadian anemia pendidikan tinggi 33,3%. Menengah 60% dan dasar 88,1%. Kejadian anemia pada pengetahuan baik 0%, sedang 66,7% dan kurang 90%. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil dan paritas dengan kejadian anemia, ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia. Muzayaroh (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pencegahan anemia selama Kehamilan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyat. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar pada Bulan April dan Mei 2007, dengan pengambilan sampel dengan cara random sampling yaitu kuota sampling, teknik pengambilan data dengan penyebaran kuesioner yang kemudian di analisa dengan menggunakan person product moment. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tinggi dengan prosentase 46,7% dan pencegahan anemia selama kehamilannya baik dengan persentase sebesar 43,3%. Uji korelasi dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh hasil 0,866 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan pencegahan anemia selama kehamilan.

7 Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan penelitian diatas adalah pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan, umur dan tingkat pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas II Sokaraja, yang akan dilakukan dari Bulan Maret sampai dengan Bulan Juni 2013.