Makalah Permasalahan Sampah Makalah Permasalahan Sampah 6 NOVEMBER 2014TINGGALKAN KOMENTAR BabI Pendahuluan 1.Latar Belakang Masalah Melihat kondisi lingkungan di sekitar jalan Bubu/Perjuangan yang dipenuhi sampah,kami terdorong untuk meneliti suatu masalah dan membuat makalah yang menjelaskan mengapa lingkungan tersebut di penuhi oleh sampah dan bagaimana cara mengatasinya. 2.Rumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan sehingga terjadinya penumpukan sampah pada masyarakat di jalan bubu/perjuangan? 2. Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut? 3. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 4. Bagaimana cara pengelolaan sampah yang merupakan proses daur ulang? 3.Tujuan Penelitian untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi pada masyarakat akibat sampah Bab II Landasan Teori 1.Deskripsi Lokasi Alamat lengkap lokasi:jalan Bubu/Perjuangan (Depan akbid cipto Medan) Kondisi lokasi:kurang tertata(kotor) Kondisi masyarakat:tingkat pendidikan (SMA-S1),Pekerja(Pedagang) 2.Teori yang berkaitan dengan sampah Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang sudah memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah ini. Di Indonesia sendiri sampah telah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai.pemerintah sudah berupaya seoptimal mungkin dalam upaya menyelesaikan tentang permasalahan sampah khususnya yang berada di Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan larangan larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan, melakukan penanganan sampah
dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah(amri,s.2008 Masalah sampah). Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang ini meskipun ada larangan dilarang membuang sampah sembarangan mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah,dll. sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup manusia(r,soemandi.2008.sampah). Berdasarkan komposisi/ asalnya sampah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. 2. Sampah Anorganik (non-organik). Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah deterjen, dll(hendry,dkk 2009). Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable).sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori, antara lain : 1. Sampah Basah (Garbage). Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti Indonesia.
2. Sampah Kering (Rubbish). Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan: ) Metalic Rubbish misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas. ) Non Metalic Rubbish misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik, dan batu-batuan(neolaka,amus.2010). Dampak Pencemaran Sampah Di Medan sendiri, produksi sampah yang besar baik dari penduduk maupun sampah dari industri tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik.sampah-sampah yang dihasilkan tersebut kebanyakan tidak dikelola dengan baik sehingga akibatnya sering kita temui tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan, mengotori selokan atau saluran air, dan lebih banyak lagi yang mencemari sungai, juga menimbulkan penyakit. Sampah-sampah itulah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di daerahdaerah tertentu karena menghambat saluran air yang ada sehingga air hujan yang seharusnya bisa ditampung meluap hingga menggenangi jalan raya, hampir di setiap hujan deras. Faktor-faktor yang menyebabkan buruknya pengelolaan sampah di Semarang antara lain karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat sudah sangat terbiasa membuang sampah-sampahnya ke sungai tanpa peduli bahwa itu akan menimbulkan pencemaran. Ketidakdisiplinan masyarakat dalam membuang sampah juga seing terjadi di mana saja, seperti di tempat umum atau di jalan raya, seolah-olah masyarakat tidak peduli bahwa perilakunya membuat lingkungan menjadi tidak sedap dipandang. Hal ini sangat berbeda dengan kota-kota besar lain yang masyarakatnya punya kesadaran tinggi tentang menjaga lingkungannya, sehingga tempat-tempat umum di sana selalu terlihat rapi dan bersih. Faktor lainnya adalah kurangnya fasilitas kebersihan yang seharusnya tersedia, misalnya di tempat-tempat umum ataupun di pinggir jalan.hal ini kemudian menjadi alasan bagi masyarakat untuk membuang sampah sesuka hatinya karena tidak menemukan tempat sampah. Kemudian kurangnya peran pemerintah dalam menangani masalah ini juga menjadi salah satu faktor. Sebenarnya pemerintah sudah mempunya aturan tentang pengelolaan sampah, seperti UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan Permendagri No 33 Tahun 2010 tentang pengelolaan persampahan. Namun realita yang terjadi aturanaturan ini tidak banyak merubah keadaan. Pencemaran sungai dan laut akibat sampah, sampah yang berserakan di tempat-tempat umum, dan lain sebagainya sepertinya tidak berkurang. Kemampuan Pemerintah dalam menangani sampah masih sangat terbatas. Secara Nasional, dari tahun 2000sampai2005,tingkat pelayanan baru mencapai 40 % dari volume sampah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk yang tinggi menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang harus dikelola setiap hari sehingga bertambah sulit karena semakin besar beban yang harus ditangani. Namun semua itu kembali kepada masyarakat jika masyarakat tidak sepenuhnya sadar lingkungan bukan tidak mungkin masalah yang ditimbulkan dari pencemaran sampah akan menjadi masalah yang sangat besar terutama bagi masyarakat sendiri, berbagai macam masalah kesehatan, social, dan ekonomi pun akan datang dengan sendirinya dan akan mengganggu kenyamanan masyarkat. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi : Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Selain itu Sampah yang tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi bermacam-macam fungsinya, Antara lain : 1. Sebagai sarana penularan penyakit. Hal ini timbul karena sampah basah (garbage) dapat menjadi tempat bersarangnya dan berkembangbiaknya dari bermacam-macam Vektor penularan penyakit. Vektor yang dimaksud adalah: lalat, Kecoak, nyamuk, dan tikus(achmad.2008). Bab III Metode penelitian 1.Waktu dan tempat Hari ke 1.Jumat,07 Februari 2014(13.30) Hari ke 2.Sabtu,08Februari 2014 (10.00 ) Hari ke 3,Minggu,09Februari 2014(11.30) 2.Prosedur kerja 1.Mempersiapkan alat tuli tulis,buku,kertas Hvs dan Kamera 2. menentukan lokasi yang akan diamati 3. mengamati Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan)
4. melihat dan mengamati sampah yang ada di sekitar Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 5. memphoto sampah yang ada di sekitar Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 6. mengelompokkan sampah yang organic dan anorganik 7. mewawancarai tentang permasalahan sampah yang ada di sekitar Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 8. membuat hasil pengamatan pada data identifikasi sampahyang diteliti 9. membuat hasil pengamatan selama 3 hari berturut-turut. 3.Teknik analisis data Teknik Observasi (Pengamatan), teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati. Teknik interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara. wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive dengan narasumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat lokasi penelitian. Lampiran foto lokasi Jum at,07 Februari 2014 Sabtu, 08 Februari 2014 Sabtu,08 Februari 2014 Bab IV Hasil dan Pembahasan 1.Tabulasi indektifitas sampah Identifikasi Sampah : Mentabulasi sampah kedalam dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik No Hari/Tangga l Organik Jumlah Anorganik Jumlah 1 Jum at,07-02-2014 Daun 1000-1500 Helai daun Plastik bungkus makanan 500-700 Bungkus Rokok 23 Botol plastik 67 Tissue 52 Ketas Koran 7 2 Sabtu,08-02-2014 Daun 1000-1600 Plastik bungkus 650-700
Helai daun Kertas Rokok 12 makanan Botol plastik 50 Tissue 45 Kertas Koran 14 3 Minggu,08-02-2 Daun 1000-1550 HelAI daun Plastik bungkus makanan 530-600 Kertas Rokok 29 Botol plastik 60 Tissue 68 Kertas Koran 14 2.Hasil wawancara 1. Nama : Bapak Rauf Umur : 46 tahun Pekerjaan : karyawan swasta Hasil wawancara : Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat? Jawab: Menurut bapak masalah lingkungan yang dihadapi warga cukup terganggu dengan adanya sampah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut? Jawab: Dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare.akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya. 2. Nama : Ibu titi mia Umur : 35 tahun Pekerjaan : pedagang
Hasil wawancara : Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat? Jawab: Menurut ibu masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat Medan, yaitu sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya dirasakan juga oleh warga sekitar. 3. Nama : Ibu yane Umur : 32 tahun Pekerjaan : ibu rumah tangga Hasil wawancara : Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut dan apakah mereka tidak pedulu akan sampah tersebut? Jawab: Menurut ibu, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare dan kurang nya kesadaran masyarakat setempat dengan adanya sampah dan mereka hanya mengharapkan petugas kebersihan untuk membersihkan lingkungan ini. 3.Pembahasan terdadap semua data yang di dapat Sampah merupakan suatu material yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang memiliki fungsi yang tidak sama dari fungsi awal/semulanya.berdasarkan jenis nya sampah dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1.Sampah Organik Sampah organik yang banyak kami jumpai di jalan perjuangan adalah Daun,bungkus rokok,tissue dan Koran yang mana sampah sangat berserakan di mana mana apalagi banyak terdapat di god atau saluran air dan bahkan ada yang berserakan di sepanjang jalan. 2.Sampah Anorganik Sampah anorganik yang banyak kami jumpai di jalan perjuangan adalah Plastik bungkus makanan dan botol plastic yang mana sampah sangat berserakan di mana mana apalagi banyak terdapat di god atau saluran air dan bahkan ada yang berserakan di sepanjang jalan. Solusi yang dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di jalan bubu/perjuangan dilakukan dengan beberapa cara seperti:
1.Yang paling utama adalah kesadaran diri masing masing terhadap sampah.kita harus sadar bahwa peran lingkungan atau pun kebersihan lingkungan sangan penting untuk kita terutama buat kesehatan. 2.Dalam hal mengurangi sampah juga dapat dilakukan dengan saling mengingatkan kepada sesame untuk membuang sampah pada tempat nya,dengan begitu tercipta lingkungan yang bersih. 3.Kita dapat juga mengurangi sampah dengan memisahkan antara sampah organic dengan sampah anorganik,untuk sampah organic kita dapat menanggulangi nya dengan cara melakukan pengomposan terhadap jenis sampah ini sehingga frekuensi sampah pun sedikit.untuk sampah anorganik dapat ditanggulagi dengan cara mewlakukan metode daur ulang.kita dapat ditanggulangi dengan mengolah limbah limbah plastic atau pun botol minuman menjadi barang barang ataupun sesuatu yang memiliki nilai ekonomis sehingga sampah menjadi berkurang. 4.Solusi mengatasi permasalahan terrsebut 1.Menyediakan tong sampah dengan catetan, tong sampah harus ada kedua sisi dengan jarak nya 10 meter 2.Membuat spanduk spanduk yang memuat kebersihan lingkungan supaya masyarakat sadar sendiri 3.Kesadaran diri masing-masing akan pentingnya kebersihan lingkungan dan dengan begitu sampah dapat berkurang 4.Saling mengingatkan antara satu dan lainnya akan bahaya sampah yang sangat mengancam kesehatan kita. Bab V Penutup 1.Kesimpulan Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang sudah memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah in Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang ini meskipun ada larangan dilarang membuang sampah sembarangan mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah,dll. 2.Saran Sebagai warga yang peduli dengan lingkungannya hendaknya kita harus saling membantu sesama untuk menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Dimulai dengan cara membiasakan diri untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat sehingga membuat lingkungan bersih dan nyaman.dan setidaknya mengurangi jenis penyakit yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. memisahkan antara
sampah organik dan sampah anorganik merupakan hal yang baik untuk menanggulangi permasalahan sampah.pengelolaan TPA sebaiknya dilakukan secara tepat dan benar, sehingga tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Daftar pustaka Achmad.2008.Kimia Lingkungan.Yogyakarta:Balai Pustaka Amri,S.2008.Sulap sampah jadi bermanfaat.bandung :Media tama Hendary,dkk.2009.Pemanfaatan Sampah.Jakarta:PT Gramedia Neolaka,Amus.2010.Kesadaran Lingkungan.Jakarta:Reneka cipta R,Soemandi.2008.Sampah.Jakarta:Gramedia https://nurmayanimaya.wordpress.com/tag/makalah-permasalahan-sampah/