Makalah Permasalahan Sampah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

BAB II KAJIAN TEORITIS. tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

Gambar 2.1 organik dan anorganik

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA BLURU KIDUL RW 11 KECAMATAN SIDOARJO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP)

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB III STUDI LITERATUR

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

Kuesioner Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lubang Resapan Biopori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

MAKALAH PENGOLAHAN SAMPAH KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

1. Pendahuluan ABSTRAK:

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak

TENTANG LIMBAH PADAT

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah : 1. Tinjauan pustaka : melalui media buku, koran dan internet.

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG. yang langsung dialirkan pada sungai. Hal tersebut menyeba bkan pe ndangkalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk dunia bergerak cepat dan terus bertambah. Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. yang belum bisa ditangani dengan tuntas, terutama dikota-kota besar. Rata-rata

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan protein hewani, ini ditandai dengan peningkatan produksi daging

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 2 Juni 2014 DAMPAK MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DI TPAS NAMO BINTANG DELISERDANG.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan haruslah diperhatikan oleh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

PRODUK DAUR ULANG LIMBAH

KATA PENGANTAR. Reyhan R. Antariksa

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

Transkripsi:

Makalah Permasalahan Sampah Makalah Permasalahan Sampah 6 NOVEMBER 2014TINGGALKAN KOMENTAR BabI Pendahuluan 1.Latar Belakang Masalah Melihat kondisi lingkungan di sekitar jalan Bubu/Perjuangan yang dipenuhi sampah,kami terdorong untuk meneliti suatu masalah dan membuat makalah yang menjelaskan mengapa lingkungan tersebut di penuhi oleh sampah dan bagaimana cara mengatasinya. 2.Rumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan sehingga terjadinya penumpukan sampah pada masyarakat di jalan bubu/perjuangan? 2. Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut? 3. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 4. Bagaimana cara pengelolaan sampah yang merupakan proses daur ulang? 3.Tujuan Penelitian untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi pada masyarakat akibat sampah Bab II Landasan Teori 1.Deskripsi Lokasi Alamat lengkap lokasi:jalan Bubu/Perjuangan (Depan akbid cipto Medan) Kondisi lokasi:kurang tertata(kotor) Kondisi masyarakat:tingkat pendidikan (SMA-S1),Pekerja(Pedagang) 2.Teori yang berkaitan dengan sampah Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang sudah memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah ini. Di Indonesia sendiri sampah telah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai.pemerintah sudah berupaya seoptimal mungkin dalam upaya menyelesaikan tentang permasalahan sampah khususnya yang berada di Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan larangan larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan, melakukan penanganan sampah

dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah(amri,s.2008 Masalah sampah). Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang ini meskipun ada larangan dilarang membuang sampah sembarangan mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah,dll. sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup manusia(r,soemandi.2008.sampah). Berdasarkan komposisi/ asalnya sampah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. 2. Sampah Anorganik (non-organik). Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah deterjen, dll(hendry,dkk 2009). Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable).sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori, antara lain : 1. Sampah Basah (Garbage). Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti Indonesia.

2. Sampah Kering (Rubbish). Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan: ) Metalic Rubbish misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas. ) Non Metalic Rubbish misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik, dan batu-batuan(neolaka,amus.2010). Dampak Pencemaran Sampah Di Medan sendiri, produksi sampah yang besar baik dari penduduk maupun sampah dari industri tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik.sampah-sampah yang dihasilkan tersebut kebanyakan tidak dikelola dengan baik sehingga akibatnya sering kita temui tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan, mengotori selokan atau saluran air, dan lebih banyak lagi yang mencemari sungai, juga menimbulkan penyakit. Sampah-sampah itulah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di daerahdaerah tertentu karena menghambat saluran air yang ada sehingga air hujan yang seharusnya bisa ditampung meluap hingga menggenangi jalan raya, hampir di setiap hujan deras. Faktor-faktor yang menyebabkan buruknya pengelolaan sampah di Semarang antara lain karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat sudah sangat terbiasa membuang sampah-sampahnya ke sungai tanpa peduli bahwa itu akan menimbulkan pencemaran. Ketidakdisiplinan masyarakat dalam membuang sampah juga seing terjadi di mana saja, seperti di tempat umum atau di jalan raya, seolah-olah masyarakat tidak peduli bahwa perilakunya membuat lingkungan menjadi tidak sedap dipandang. Hal ini sangat berbeda dengan kota-kota besar lain yang masyarakatnya punya kesadaran tinggi tentang menjaga lingkungannya, sehingga tempat-tempat umum di sana selalu terlihat rapi dan bersih. Faktor lainnya adalah kurangnya fasilitas kebersihan yang seharusnya tersedia, misalnya di tempat-tempat umum ataupun di pinggir jalan.hal ini kemudian menjadi alasan bagi masyarakat untuk membuang sampah sesuka hatinya karena tidak menemukan tempat sampah. Kemudian kurangnya peran pemerintah dalam menangani masalah ini juga menjadi salah satu faktor. Sebenarnya pemerintah sudah mempunya aturan tentang pengelolaan sampah, seperti UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan Permendagri No 33 Tahun 2010 tentang pengelolaan persampahan. Namun realita yang terjadi aturanaturan ini tidak banyak merubah keadaan. Pencemaran sungai dan laut akibat sampah, sampah yang berserakan di tempat-tempat umum, dan lain sebagainya sepertinya tidak berkurang. Kemampuan Pemerintah dalam menangani sampah masih sangat terbatas. Secara Nasional, dari tahun 2000sampai2005,tingkat pelayanan baru mencapai 40 % dari volume sampah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk yang tinggi menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang harus dikelola setiap hari sehingga bertambah sulit karena semakin besar beban yang harus ditangani. Namun semua itu kembali kepada masyarakat jika masyarakat tidak sepenuhnya sadar lingkungan bukan tidak mungkin masalah yang ditimbulkan dari pencemaran sampah akan menjadi masalah yang sangat besar terutama bagi masyarakat sendiri, berbagai macam masalah kesehatan, social, dan ekonomi pun akan datang dengan sendirinya dan akan mengganggu kenyamanan masyarkat. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi : Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Selain itu Sampah yang tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi bermacam-macam fungsinya, Antara lain : 1. Sebagai sarana penularan penyakit. Hal ini timbul karena sampah basah (garbage) dapat menjadi tempat bersarangnya dan berkembangbiaknya dari bermacam-macam Vektor penularan penyakit. Vektor yang dimaksud adalah: lalat, Kecoak, nyamuk, dan tikus(achmad.2008). Bab III Metode penelitian 1.Waktu dan tempat Hari ke 1.Jumat,07 Februari 2014(13.30) Hari ke 2.Sabtu,08Februari 2014 (10.00 ) Hari ke 3,Minggu,09Februari 2014(11.30) 2.Prosedur kerja 1.Mempersiapkan alat tuli tulis,buku,kertas Hvs dan Kamera 2. menentukan lokasi yang akan diamati 3. mengamati Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan)

4. melihat dan mengamati sampah yang ada di sekitar Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 5. memphoto sampah yang ada di sekitar Lokasi Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 6. mengelompokkan sampah yang organic dan anorganik 7. mewawancarai tentang permasalahan sampah yang ada di sekitar Jalan Bubu/Perjuangan(depan akbid cipto medan) 8. membuat hasil pengamatan pada data identifikasi sampahyang diteliti 9. membuat hasil pengamatan selama 3 hari berturut-turut. 3.Teknik analisis data Teknik Observasi (Pengamatan), teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati. Teknik interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara. wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive dengan narasumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat lokasi penelitian. Lampiran foto lokasi Jum at,07 Februari 2014 Sabtu, 08 Februari 2014 Sabtu,08 Februari 2014 Bab IV Hasil dan Pembahasan 1.Tabulasi indektifitas sampah Identifikasi Sampah : Mentabulasi sampah kedalam dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik No Hari/Tangga l Organik Jumlah Anorganik Jumlah 1 Jum at,07-02-2014 Daun 1000-1500 Helai daun Plastik bungkus makanan 500-700 Bungkus Rokok 23 Botol plastik 67 Tissue 52 Ketas Koran 7 2 Sabtu,08-02-2014 Daun 1000-1600 Plastik bungkus 650-700

Helai daun Kertas Rokok 12 makanan Botol plastik 50 Tissue 45 Kertas Koran 14 3 Minggu,08-02-2 Daun 1000-1550 HelAI daun Plastik bungkus makanan 530-600 Kertas Rokok 29 Botol plastik 60 Tissue 68 Kertas Koran 14 2.Hasil wawancara 1. Nama : Bapak Rauf Umur : 46 tahun Pekerjaan : karyawan swasta Hasil wawancara : Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat? Jawab: Menurut bapak masalah lingkungan yang dihadapi warga cukup terganggu dengan adanya sampah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut? Jawab: Dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare.akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya. 2. Nama : Ibu titi mia Umur : 35 tahun Pekerjaan : pedagang

Hasil wawancara : Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat? Jawab: Menurut ibu masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat Medan, yaitu sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya dirasakan juga oleh warga sekitar. 3. Nama : Ibu yane Umur : 32 tahun Pekerjaan : ibu rumah tangga Hasil wawancara : Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut dan apakah mereka tidak pedulu akan sampah tersebut? Jawab: Menurut ibu, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare dan kurang nya kesadaran masyarakat setempat dengan adanya sampah dan mereka hanya mengharapkan petugas kebersihan untuk membersihkan lingkungan ini. 3.Pembahasan terdadap semua data yang di dapat Sampah merupakan suatu material yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang memiliki fungsi yang tidak sama dari fungsi awal/semulanya.berdasarkan jenis nya sampah dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1.Sampah Organik Sampah organik yang banyak kami jumpai di jalan perjuangan adalah Daun,bungkus rokok,tissue dan Koran yang mana sampah sangat berserakan di mana mana apalagi banyak terdapat di god atau saluran air dan bahkan ada yang berserakan di sepanjang jalan. 2.Sampah Anorganik Sampah anorganik yang banyak kami jumpai di jalan perjuangan adalah Plastik bungkus makanan dan botol plastic yang mana sampah sangat berserakan di mana mana apalagi banyak terdapat di god atau saluran air dan bahkan ada yang berserakan di sepanjang jalan. Solusi yang dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di jalan bubu/perjuangan dilakukan dengan beberapa cara seperti:

1.Yang paling utama adalah kesadaran diri masing masing terhadap sampah.kita harus sadar bahwa peran lingkungan atau pun kebersihan lingkungan sangan penting untuk kita terutama buat kesehatan. 2.Dalam hal mengurangi sampah juga dapat dilakukan dengan saling mengingatkan kepada sesame untuk membuang sampah pada tempat nya,dengan begitu tercipta lingkungan yang bersih. 3.Kita dapat juga mengurangi sampah dengan memisahkan antara sampah organic dengan sampah anorganik,untuk sampah organic kita dapat menanggulangi nya dengan cara melakukan pengomposan terhadap jenis sampah ini sehingga frekuensi sampah pun sedikit.untuk sampah anorganik dapat ditanggulagi dengan cara mewlakukan metode daur ulang.kita dapat ditanggulangi dengan mengolah limbah limbah plastic atau pun botol minuman menjadi barang barang ataupun sesuatu yang memiliki nilai ekonomis sehingga sampah menjadi berkurang. 4.Solusi mengatasi permasalahan terrsebut 1.Menyediakan tong sampah dengan catetan, tong sampah harus ada kedua sisi dengan jarak nya 10 meter 2.Membuat spanduk spanduk yang memuat kebersihan lingkungan supaya masyarakat sadar sendiri 3.Kesadaran diri masing-masing akan pentingnya kebersihan lingkungan dan dengan begitu sampah dapat berkurang 4.Saling mengingatkan antara satu dan lainnya akan bahaya sampah yang sangat mengancam kesehatan kita. Bab V Penutup 1.Kesimpulan Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang sudah memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah in Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang ini meskipun ada larangan dilarang membuang sampah sembarangan mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah,dll. 2.Saran Sebagai warga yang peduli dengan lingkungannya hendaknya kita harus saling membantu sesama untuk menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Dimulai dengan cara membiasakan diri untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat sehingga membuat lingkungan bersih dan nyaman.dan setidaknya mengurangi jenis penyakit yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. memisahkan antara

sampah organik dan sampah anorganik merupakan hal yang baik untuk menanggulangi permasalahan sampah.pengelolaan TPA sebaiknya dilakukan secara tepat dan benar, sehingga tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Daftar pustaka Achmad.2008.Kimia Lingkungan.Yogyakarta:Balai Pustaka Amri,S.2008.Sulap sampah jadi bermanfaat.bandung :Media tama Hendary,dkk.2009.Pemanfaatan Sampah.Jakarta:PT Gramedia Neolaka,Amus.2010.Kesadaran Lingkungan.Jakarta:Reneka cipta R,Soemandi.2008.Sampah.Jakarta:Gramedia https://nurmayanimaya.wordpress.com/tag/makalah-permasalahan-sampah/