BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan di tahap implementasi ini juga sesuai dengan analisa kebutuhan. 5.1. Lingkkungan Implementasi Pada penelitian ini lingkungan implementasi meliputi lingkungan perangkat keras (hardware). 5.1.1 Perangkat Keras Spesifikasi hardware-hardware yang digunakan pada implementasi sistem jaringan komputer dengan fitur Hot Standby Router Protocol (HSRP) sebagai berikut : 1. Router Cisco 2801-4 port fastethernet 100 Mbps - IOS c2800-entservicesk9-mz.124-13b.bin - RAM 256 MB 2. Switch Cisco - 24 port fastethernet 100 Mbps 3. PC (host) - CPU Intel Core i3-4030u 1,9GHz - RAM 2 GB - HDD 500 GB 4. Server (server FTP) - CPU Intel Xeon E3-1220V - RAM 4 GB - HDD 1 TB 5.2. Implementasi Topologi jaringan pada gambar 4.1 disusun untuk menghubungkan host pada kantor cabang Pisangan dengan data center Kuningan. Yang dikonfigurasi pertama kali adalah pengalamatan IP pada router yang telah disebutkan pada tabel 4.1. Setelah konfigurasi pengalamat IP pada router dilakukan selanjutnya adalah konfigurasi routing. Routing yang digunakan adalah Open Shortest Path First (OSPF) yang akan menghubungkan, BACKUP ROUTER, dan ISP_Cloud. Selanjutnya adalah konfigurasi fitur Hot Standby Router Protocol 5-1
(HSRP) dimana kedua router menggunakan IP virtual dan group yang sama. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan : 5.2.1. Pengalamatan IP pada Router Pada setiap interface router yang aktif harus memiliki minimal 1 buah IP address, dan setiap interface pada router harus memiliki IP address yang berbeda juga memiliki network address yang berbeda. Berikut command pada router untuk konfigurasi IP address pada interface : a. ROUTER MAIN R1#configure terminal R1(config)# interface fastethernet 0/0 R1(config-if)# ip address 202.101.90.2 255.255.255.252 R1(config-if)# duplex auto R1(config-if)# speed auto R1(config-if)# no shutdown R1(config-if)# interface fastethernet 0/1 R1(config-if)# ip address 192.168.0.2 255.255.255.0 R1(config-if)# duplex auto R1(config-if)# speed auto R1(config-if)# no shutdown b. BACKUP ROUTER R2#configure terminal R2(config)# interface fastethernet 0/0 R2(config-if)# ip address 1.1.1.2 255.255.255.252 R2(config-if)# duplex auto R2(config-if)# speed auto R2(config-if)# no shutdown R2(config-if)# interface fastethernet 0/1 R2(config-if)# ip address 192.168.0.3 255.255.255.0 R2(config-if)# duplex auto R2(config-if)# speed auto R2(config-if)# no shutdown 5-2
5.2.2. Konfigurasi Routing OSPF pada Router Routing OSPF dibutuhkan untuk acuan pada router dalam mengirimkan paket data menuju node tujuan, seperti jalur mana yang dipilih dalam mengirimkan paket data. Berikut command untuk konfigurasi routing OSPF pada router : a. ROUTER MAIN R1#configure terminal R1(config)# router ospf 1 R1(config-router)# network 192.168.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)# network 202.101.90.0 0.0.0.3 area 0 b. ROUTER BACKUP R2#configure terminal R2(config)# router ospf 1 R2(config-router)# network 192.168.0.0 0.0.0.255 area 0 R2(config-router)# network 1.1.1.0 0.0.0.3 area 0 5.2.3. Verifikasi Routing OSPF Setelah dilakukan konfigurasi routing OSPF pada kedua router, harus dipastikan routing sudah saling bertukar informasi routing dan juga mengecek pada tabel routing pada masingmasing router. Pada router Cisco untuk memastikan konfigurasi OSPF bisa dengan command show ip ospf neighbour dan untuk melihat tabel routing bisa dengan command show ip route. Gambar 5.1 show ip ospf neighbor dan show ip route pada ROUTER MAIN 5-3
Pada gambar 5.1 terlihat status OSPF dan tabel routing pada ROUTER MAIN. ROUTER MAIN sudah mememiliki informasi tentang rute-rute menuju Server FTP yang berda di data center Kuningan dan host-host yang berda di kantor cabang Pisangan. Untuk menuju Server FTP data center Kuningan paket data diarahkan ke IP 202.101.90.1 yang merupakan IP perangkat ISP yang terhubung ke ROUTER MAIN. Sedangkan untuk menuju host-host pada kantor cabang Pisangan paket data diarahkan ke interface Fe0/1 pada ROUTER MAIN yang terhubung dengan SW DISTRIBUSI kantor cabang Pisangan. Gambar 5.2 show ip ospf neighbor dan show ip route pada ROUTER BACKUP Pada gambar 5.2 terlihat status OSPF dan tabel routing pada ROUTER BACKUP. ROUTER BACKUP sudah mememiliki informasi tentang rute-rute menuju Server FTP yang berda di data center Kuningan dan host-host yang berda di kantor cabang Pisangan. Untuk menuju Server FTP data center Kuningan paket data diarahkan ke IP 1.1.1.1 yang merupakan IP perangkat ISP yang terhubung ke ROUTER BACKUP. Sedangkan untuk menuju host-host pada kantor cabang Pisangan paket data diarahkan ke interface Fe0/1 pada ROUTER MAIN yang terhubung dengan SW DISTRIBUSI kantor cabang Pisangan. 5.2.4. Konfigurasi HSRP pada Router Hot Standby Router Protocol (HSRP) menggunakan sistem IP virtual. Berikut command untuk menjalankan protokol Hot Standby Router Protocol (HSRP) pada kedua router sebagai link redudancy : a. ROUTER MAIN R1#configure terminal R1(config)# interface fastethernet 0/0 5-4
R1(config-if)# standby 1 ip 192.168.0.1 R1(config-if)# standby 1 priority 110 R1(config-if)# standby 1 preempt b. ROUTER BACKUP R2#configure terminal R2(config)# interface fastethernet 0/0 R2(config-if)# standby 1 ip 192.168.0.1 Keterangan : 1. standby 1 ip 192.168.0.1 : Command untuk konfigurasi group dan IP virtual, dari command tersebut group nya adalah 1 dan IP virtual nya adalah 192.168.0.1. 2. standby 1 priority 110 : Command untuk konfigurasi pada router yang nantinya untuk menentukan active dan standby router, default priority adalah 100. 3. standby 1 preempt : Command untuk pengambil alihan active router dengan pengecekan priority. 5.2.5. Verifikasi Konfigurasi HSRP Setelah dilakukan konfigurasi fitur HSRP pada kedua router, harus dipastikan fitur HSRP sudah bekerja dan saling bertukar hello messages. Pada router untuk memastikan konfigurasi HSRP dan status router bisa dengan command show standby. Gambar 5.3 show standby pada ROUTER MAIN Pada gambar 5.3 diinformasikan bahwa R1 atau ROUTER MAIN berada dalam status active dengan virtual IP 192.168.0.1 dan memiliki priority 110. 5-5
Gambar 5.4 show standby pada ROUTER BACKUP Pada gambar 5.4 diinformasikan bahwa R2 atau ROUTER BACKUP berada dalam status standby dengan virtual IP 192.168.0.1 dan memiliki priority 100. 5.3. Hasil Pengujian Pengujian fitur Hot Standby Router Protocol (HSRP) pada jaringan komputer PT Lumbung Riang Communication menggunakan metode black box. Juga membandingkan performansi jaringan komputer sebelumnya dengan performansi jaringan komputer setelah diterapkan fitur HSRP berdasarkan parameter-parameter yang sudah ditentukan, juga membandingkan tingkat availibility jaringan komputer. 5.3.1. Skenario Uji Coba Black Box Tabel 5.1 Skenario Pengujian Backup Link dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil yang Diharapkan 1 Test Backup Link Interface Backup Link Melakukan test ping IP interface pada masing-masing router Backup Router yang baru diimplementasikan berjalan dengan baik Tabel 5.2 Skenario Pengujian Link Failover dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil yang Diharapkan 1 Test Link Failover Perpindahan dari ke BACKUP ROUTER Mematikan link dengan cara shutdown salah satu interface router Jalur data berpindah dari ke BACKUP ROUTER 5-6
Tabel 5.3 Skenario Pengujian Link Failover 2 dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil yang Diharapkan 1 Test Link Failover Perpindahan dari ke BACKUP ROUTER Mematikan Jalur data berpindah dari ke BACKUP ROUTER 5.3.2. Hasil Uji Coba Black Box Tabel 5.4 Hasil Pengujian Backup Link dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil Pengujian 1 Test Backup Link Interface Backup Link Melakukan test ping IP interface pada masing-masing router Ping IP interface pada masing-masing router hasilnya reply dan komunikasi data berjalan lancar Tabel 5.5 Skenario Pengujian Link Failover dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil Pengujian 1 Test Link Failover Perpindahan dari ke BACKUP ROUTER Mematikan link dengan cara shutdown salah satu interface router Jalur data berpindah dari ke BACKUP ROUTER dan BACKUP ROUTER menggantikan peran MAIN ROUTER ketika terjadi gangguan pada MAIN ROUTER Tabel 5.6 Skenario Pengujian Link Failover dengan Black Box Id Uji Nama Uji Fungsi yang Diuji Skenario Hasil Pengujian 1 Test Link Failover Perpindahan dari ke BACKUP ROUTER Mematikan Jalur data berpindah dari ke BACKUP ROUTER 5-7
5.3.3. Skenario Uji Coba Performansi Jaringan Setelah semua yang diperlukan untuk membangun sistem pada tugas akhir ini selesai, maka ada beberapa sekenario yang akan dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap performansi protokol HSRP dalam menjaga availibility jaringan komputer, dimana nantinya performansi jaringan komputer sebelumnya dengan jaringan komputer dengan fitur HSRP akan dibandingkan sesuai dengan parameter QoS yang akan diukur. Adapun sekenarionya sebagai berikut : 1. performansi transfer data dengan parameter QoS saat belum terjadi link failure. Akan dilakukan transfer data dengan melakukan pengunggahan data dari Server FTP pada host. Untuk pengujian performansi dilakukan pengambilan data selama 1 menit dilanjut pengukuran dan pembandingan QoS. 2. performansi transfer data dengan parameter QoS saat terjadi link failure. Akan dilakukan transfer data dengan melakukan pengunggahan data dari Server FTP pada host. Ketika proses pengunggahan berlangsung akan dilakukan pemutusan link pada ROUTER MAIN selama 1 menit. Untuk pengujian performansi dilakukan pengambilan data selama 1 menit dilanjut pengukuran dan pembandingan QoS. Tabel 5.7 Tabel QoS Skenario 1 No Status Jarkom Packet Loss Avrg Delay Throughput 1 Tanpa HSRP packet loss saat link normal pada jaringan tanpa HSRP 2 Dengan HSRP packet loss saat link normal pada jaringan dengan HSRP rata-rata delay saat link normal pada jaringan tanpa HSRP rata-rata delay saat link normal pada jaringan dengan HSRP throughput saat link normal pada jaringan tanpa HSRP throughput saat link normal pada jaringan dengan HSRP 5-8
Tabel 5.8 Tabel QoS Skenario 2 No Status Jarkom Recovery Time Packet Loss Avrg Delay Throughput 1 Tanpa HSRP waktu yang dibutuhkan jaringan komputer kembali beroprasi saat terjadi link failure jaringan tanpa HSRP 2 Dengan HSRP waktu yang dibutuhkan jaringan komputer kembali beroprasi saat terjadi link failure jaringan dengan HSRP packet loss saat link failure pada jaringan tanpa HSRP packet loss saat link failure pada jaringan dengan HSRP rata-rata delay saat link failure pada jaringan tanpa HSRP rata-rata delay saat link failure pada jaringan dengan HSRP throughput saat link failure pada jaringan tanpa HSRP throughput saat link failure pada jaringan dengan HSRP 5.3.4. Hasil Uji Coba Performansi Jaringan Setelah dilakukan pengujian berdasarkan skenario 1 dan skenario 2, berikut untuk tabel hasil uji coba : Tabel 5.9 Tabel Hasil QoS Packet Loss No Status Jarkom Jumlah Packet yg Jumlah Packet yg Dikirim Packet Loss 1 Tanpa HSRP 17176 17176 0 % 2 Dengan HSRP 17180 17180 0 % Tabel 5.10 Tabel Hasil QoS Packet Loss No Status Jarkom Total Latency Jumlah Paket yg Avrg Delay 1 Tanpa HSRP 180 sec 17176 0,01048 sec 2 Dengan HSRP 180 sec 17180 0,01047 sec 5-9
Tabel 5.11 Tabel Hasil QoS Throughput No Status Jarkom Total Latency Jumlah Paket yg Throughput 1 Tanpa HSRP 180 sec 17176 95.42 bps 2 Dengan HSRP 180 sec 17180 95.44 bps Tabel 5.12 Tabel Hasil QoS Skenario 1 No Status Jarkom Packet Loss Avrg Delay Throughput 1 Tanpa HSRP 0 % 0,004374 sec 113010,046 bps 2 Dengan HSRP 0 % 0,004369 sec 113058,134 bps Pada tabel 5.7 dapat dilihat hasil pengukuran skenario 1, untuk jaringan komputer tanpa HSRP dan dengan HSRP jika dalam kondisi jaringan komputer normal performansi keduanya tidak berbeda jauh. Tabel 5.13 Tabel Hasil QoS Recovery Time No Status Jarkom Recovery Time 1 Tanpa HSRP 89 sec 2 Dengan HSRP 10 sec Tabel 5.14 Tabel Hasil QoS Packet Loss No Status Jarkom Jumlah Packet yg Jumlah Packet yg Dikirim Packet Loss 1 Tanpa HSRP 17176 14881 13,36 % 2 Dengan HSRP 17180 16836 2 % Tabel 5.15 Tabel Hasil QoS Average Delay No Status Jarkom Total Latency Jumlah Paket yg Avrg Delay 1 Tanpa HSRP 180 sec 14881 0,01209 sec 2 Dengan HSRP 180 sec 16836 0,01069 sec 5-10
Tabel 5.16 Tabel Hasil QoS Throughput No Status Jarkom Total Latency Jumlah Paket yg Throughput 1 Tanpa HSRP 180 sec 14881 82.7 bps 2 Dengan HSRP 180 sec 16836 93.54 bps Tabel 5.17 Tabel Hasil QoS Skenario 2 No Status Jarkom Recovery Time Packet Loss Avrg Delay Throughput 1 Tanpa HSRP 89 sec 13,36 % 0,01209 sec 82.7 bps 2 Dengan HSRP 10 sec 2 % 0,01069 sec 93.54 bps Pada tabel 5.8 dapat dilihat hasil pengukuran skenario 2, untuk jaringan komputer tanpa HSRP dan dengan HSRP jika dalam kondisi jaringan komputer terdapat link failure performansi jaringan komputer dengan HSRP lebih baik dibanding jaringan komputer tanpa HSRP. 5-11