Rokok, PTM, dan JKN. Hasbullah Thabrany* Tenaga Ahli Dewan Jaminan Sosial Nasional. Disampaikan pada ICTOH, 16 Mei 2017 *) Pandangan pribadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

Kebijakan Umum Prioritas Manfaat JKN

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I. PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan tiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM), merupakan penyakit kronik yang tidak. umumnya berkembang lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infark miokard akut merupakan salah satu penyakit. yang tergolong dalam non-communicable disease atau

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

Evaluasi Pelayanan JKN-KIS Tahun 2017 Wilayah DKI Jakarta Dan Implementasi Vedika. BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB 1 : PENDAHULUAN. ekonomis (Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009) (1). Pada saat ini telah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BEBAN PENYAKIT TERKAIT ROKOK TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

EFEKTIVITAS BIAYA DIALISIS DI INDONESIA

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

Deni Wahyudi Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1438/Menkes/per/IX/ 2010 tentang standar pelayanan kedokteran Bab V pasal 10 ayat 4 berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penderita mengalami komplikasi pada organ vital seperti jantung, otak, maupun ginjal.

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

PENDAHULUAN. Pola penyakit yang ada di Indonesia saat ini telah. mengalami pergeseran atau sedang dalam masa transisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mengkonsumsi rokok dan produk tembakau lainnya menyebabkan

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

TANTANGAN DALAM SUSTAINABILITAS PEMBIAYAAN JKN

BAB I PENDAHULUAN. dan 8 16% di dunia. Pada tahun 1999 berdasarkan data Global burden of

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik kasus menopause..., Herdiana Christanty Sihombing, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Operasi caesar atau dalam isitilah kedokteran Sectio Caesarea, adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

KEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR

KONSUMSI ROKOK RUMAH TANGGA MISKIN DI INDONESIA DAN PENYUSUNAN AGENDA KEBIJAKANNYA

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terjadi gagal ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ginjal bisa

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Secara global, penyakit terkait dengan gaya hidup. dikenal sebagai penyakit tidak menular (PTM).

Transkripsi:

Rokok, PTM, dan JKN Hasbullah Thabrany* Tenaga Ahli Dewan Jaminan Sosial Nasional Disampaikan pada ICTOH, 16 Mei 2017 *) Pandangan pribadi

Penyakit Akibat Perokok Aktif 19/5/2017 Hasbullah Thabrany 2

Penyakit Akibat Perokok Pasif Penemuan Penyakit Akibat Rokok 50 th di Amerika, Berkembang Lambat. Efek Rokok, Laten. 19/5/2017 Hasbullah Thabrany 3

Apakah Akibat Rokok Sudah Tampak? Perubahan Beban Penyakit: 1990 2010 dan 2015, beban i Disability-Adjusted Life Years (DALYS) Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review (2014)

FAKTOR RISIKO PTM 2007 (%) 2013 (%) 1 Merokok (usia 15 th) 34,7 36,3 2 Aktifitas fisik kurang (usia 10 th) 48,2 26,1 3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia 10 th) 93,6 93,5 4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a 5 Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 0,3 n.a 6 Obesitas sentral (usia 18 th) 18,8 26,6 Sumber: Riskesdas 2007; Riskesdas 2013 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 5

Jumlah Rokok (miliar batang) Korelasi Angka Kematian Penyakit yang berhubungan dengan Rokok (Cardio Vaskular Disease dan Kanker) Mulai Tampak CVD = Peny Jantung 300 279.4 250 200 150 217 240 19/5/2017 100 50 Cukai Rokok untuk Kesehatan Bangsa-CHEPS UI 0 33 Tren konsumsi rokok 1970 2000 2008 2011 Tahun 6

Masa Depan Indonesia? Ditentukan Tren Masa Kini

Apakah JKN Sudah Terbebani? Maturitas Belum Tercapai Kini ramai perdebatan tentang JKN. Haruskah perokok dijamin? Industri menawarkan Asuransi Perokok terpisah, akal-akalan! Dana Cukai dan Pajak Rokok untuk JKN? Yang paling sulit, Politik Perubahan!! 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 8

Utilisasi Pelayanan/Jenis Penyakit & Biaya RITL Kasus Terkait Rokok, belum Cukup Besar, (sd Jan 2016) karena Usia masih relatif muda KASUS RANAP TAHUN 2014-2015 KELOMPOK PENYAKIT (CMG) NON PBI PBI TOTAL Jumlah % Jumlah % Jumlah % Sistem Pencernaan 1,213,514 15.1% 544,834 14.7% 1,758,348 15.0% Persalinan 1,008,199 12.5% 490,271 13.3% 1,498,470 12.8% Infeksi & Parasit 796,869 9.9% 324,444 8.8% 1,121,313 9.5% Sistem Kardiovaskular 689,601 8.6% 302,233 8.2% 991,834 8.4% Sistem Pernapasan 573,150 7.1% 332,625 9.0% 905,775 7.7% Sistem Repro Wanita 457,060 5.7% 267,747 7.2% 724,807 6.2% Sistem Syaraf Pusat 454,345 5.6% 247,309 6.7% 701,654 6.0% Sistem Ginjal/Kemih 445,246 5.5% 182,891 4.9% 628,137 5.3% Sistem Muskuloskeletal & Jaringan 396,153 4.9% 191,636 5.2% 587,789 5.0% THT dan Mulut 311,658 3.9% 110,535 3.0% 422,193 3.6% Bayi & Neonatus 282,565 3.5% 40,779 1.1% 323,344 2.8% Kulit, Jaringan & Payudara 266,040 3.3% 140,239 3.8% 406,279 3.5% Myeloproliferative & Neoplasma 240,615 3.0% 59,529 1.6% 300,144 2.6% Endokrin, Nutrisi & Metabolisma 219,572 2.7% 83,807 2.3% 303,379 2.6% Haemopoeitic & Kekebalan 194,404 2.4% 101,896 2.8% 296,300 2.5% Sistem Hepatobiliary & Pankreas 148,757 1.8% 64,373 1.7% 213,130 1.8% Mata & Adneksa 128,838 1.6% 65,196 1.8% 194,034 1.7% Sistem Repro Pria 77,616 1.0% 40,122 1.1% 117,738 1.0% Diterminan Kesehatan 69,714 0.9% 27,894 0.8% 97,608 0.8% Kesehatan & Perilaku Mental 47,907 0.6% 56,594 1.5% 104,501 0.9% Cedera, Keracunan Obat 25,576 0.3% 22,680 0.6% 48,256 0.4% Penyalahgunaan Obat 287 0.0% 270 0.0% 557 0.0% 8,047,686 100.0% 3,697,904 100.0% 11,745,590 100.0% BIAYA KLAIM Rerata (Rp) Total (Rp Juta) % 4,073,459 7,162,559 38.5% 3,675,157 5,507,112 29.6% 3,169,770 3,554,304 19.1% 7,739,646 7,676,444 41.2% 5,788,300 5,242,898 28.1% 3,724,627 2,699,636 14.5% 4,707,296 3,302,893 17.7% 5,425,333 3,407,852 18.3% 7,553,094 4,439,626 23.8% 3,168,768 1,337,832 7.2% 3,586,282 1,159,603 6.2% 5,252,702 2,134,063 11.5% 4,689,817 1,407,621 7.6% 4,274,944 1,296,928 7.0% 4,277,516 1,267,428 6.8% 4,887,866 1,041,751 5.6% 6,762,886 1,312,230 7.0% 6,478,015 762,709 4.1% 2,721,507 265,641 1.4% 6,258,487 654,018 3.5% 2,697,862 130,188 0.7% 2,427,588 1,352 0.0% 4,747,713 55,764,686 2.9938 BHidayat Mei 2016 6 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 9

Beban Penyakit Katastropik Cukup Besar, Tetapi Belum Dominan Non Katastropik 70,33% Katastropik 29,67% Sebanyak Rp.16,9 Triliun atau 29,67% Beban Jaminan Kesehatan terserap untuk membiayai penyakit Katastropik, yang terdiri dari : 1. Penyakit Jantung (13%) 2. Gagal Ginjal Kronik (7%) 3. Kanker (5%) 4. Stroke (2%) 5. Thalasemia (1%) 6. Haemofilia (0,2%) 7. Leukemia (0,3%) Sumber : BPJS Kesehatan, 2016

10 Klaim RJTL JKN terbanyak 03/17 NO Penyakit Kasus, 000 Klaim, Rp Milyar 1 Penyakit kronis kombinasi lain-lain 6.475 1.325 2 Terapi fisik dan muskuloskeletal 824 96 3 Dialisis 693 600 4 Peny akut kecil lain 478 92 5 Luka/injuri 375 73 6 Rehabilitasi 333 53 7 Pemeriksaan lain-lain 327 46 8 USG Ginekologis 262 81 9 Prosedur gigi 246 73 10 Prosedur lain-lain pada mata 234 56 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 11

10 Klaim RITL JKN terbanyak 03/17 NO Penyakit Kasus Klaim, Rp Milyar 1 Operasi sesar ringan 95.755 527 2 Infeksi bakteri dan parasit 78.112 197 3 Nyeri abdomen dan gastro enteritis 76.723 130 4 Infeksi non bakteri ringan 68.671 130 5 Partus per vaginam 45.958 81 6 Sistem pencernaan lain 40.363 60 7 Kasus neonatal 39.353 154 8 Prosedur kulit, lemak, ringan 31.021 143 9 Kuret & intra uterus ringan 28.381 58 10 Gastritis n ulkus ringan 26.581 68 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 12

Biaya OOP D/ JKN sakit serius. Tidak proporsional antara Dana JKN dan Cakupan Penduduk. OOP masih tinggi Dana JKN, 17% Belanja kesehatan total 68 % penduduk terjamin 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 13

Adakah drug of choice terapi JKN? Terapi rasional dan cost-effective selalu ada. Apakah pasien (Pemerintah, BPJS, DPR) mau menjalankan terapi? masalahnya? Pemerintah, DPR, dan BPJS belum memiliki pemahaman sama tentang apa yang terjadi dengan JKN dan konsumsi rokok Sudah terbentuk bibit kesadaran untuk kendali konsumsi rokok untuk JKN. Namun, kepentingan politik masih lebih besar dari kepentingan kesehatan 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 14

Terima Kasih 5/19/2017 Hasbullah Thabrany-TA DJSN 15