UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PASSING DALAM BERMAIN SEPAKBOLA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN YANG INOVATIF

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PASSING DALAM BERMAIN SEPAKBOLA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN YANG INOVATIF

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Muh Tasor

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

ABSTRAK. Kata Kunci : peningkatan kemampuan tolak peluru dengan Pembelajaran modifikasi peluru dari bola Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

PENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM GULING DEPAN DENGAN PEMBELAJARAN BERVARIASI PADA SISWAKELAS 4 SDN KREBET 3MASARANSRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 6 KOTA MALANG

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Kata Kunci : meningkatkan peningkatan kemampuan guling depan dengan pembelajaran yang variatif

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

TATANG ISKANDAR Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Universitas Islam 45 Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran berolahraga bukan hanya akan mendapat kesehatan jasmani saja, namun

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH: KHOIRUL UMAM NPM: P

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 3 Tambun Selatan Bekasi.

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi

BAB 1 PENDAHULUAN.

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PASSING DALAM BERMAIN SEPAKBOLA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN YANG INOVATIF Ratna Kumala Setyaningum ratnakumala05@gmail.com Dosen PKO FKIP UTP Khoirul Anwar Mahasiswa PKO FKIP UTP ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah (1).Mengetahui peningkatan prestasi penguasaan dasar-dasar khusunya pasing dalam bermaian sepakbola bagi siswa dengan diterapkannya pembelajaran yang inovatif. (2) Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepakbola pada siswa setelah diterapkan metode pembelajaran yang inovatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I Kedawung, Sragen tahun pelajaran 2016/2017. SMP N I Kedawung, yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 10 siswa putra dan 20 siswi putri, dan seluruh populasi dari kelas 8a akan di jadikan sempel penelitian yaitu 30 siswa. Adapun jenis tes yang digunakan adalah: (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Catatan Lapangan. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebesar 60,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 6,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu sebesar 62,20 dan persentase ketuntasan sebesar 10,00%. Namun, peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata kemampuan lari pendek siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 74,70 dengan persentase ketuntasan sebesar 80,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses pembelajaran pasing sepakbola depan melalui pendekatan pembelajaran variatif berlangsung dinamis dan menyenangkan dan hasil pengamatan terhadap guru saat pembelajaran juga meningkat di setiap pertemuan. Kata kunci : sepakbola, passing, pembelajaran inovatif, PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sederhana dan murah. Bahkan hampir tidak memerlukan biaya.namun bila pertandingan yang professional, olahraga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk

mengelola dan menghidupi sebuah klub sepakbola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepakbola dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastik, jeruk bali (keprok) atau jerami, kertas, serabut kelapa, yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan pengelolaan yang lebih profesional. Bila dikaji bersama pola permainan sepakbola. Itu sederhana, pola permainan hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention) dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa bola, menggiring bola, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain. Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh, kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki) Berdasarkan uraian-uraian diatas, cabang olah raga bola sepakbola menarik untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepakbola Indonesia semakin diminati masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar dengen club-club di negeri luar. Sedangkan masalah yang khusus menarik untuk dibahas bersama dengan judul upaya meningkatkan prestasi belajar pasing dalam bermain sepakbola dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif pada siswa kelas 8 SMP N I Kedawung, Sragentahun pelajaran 2016/2017.

KAJIAN TEOARI Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan memasyarakat di seluruh dunia.hampir setiap orang di seluruh dunia mengenal dan menggemari permainan sepakbola. Bahkan ada beberapa negara menjadikan permainan sepakbola sebagai olahraga Nasional. Beltasar Tarigan (2001: 1) bahwa, Sepakbola merupakan permainan beregu yang paling populer di dunia dan bahkan telah menjadi permainan Nasional bagi setiap negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada saat ini permainan itu digemari di Amerika Serikat. Permainan sepakbola mempunyai daya tarik tersendiri, jika dibandingkan dengan cabang olahraga permainan lainnya.lebih lanjut Beltasar Tarigan (2001:2) menyatakan, Daya tarik permainan sepakbola adalah keterampilan memperagakan kemampuan dalam mengolah bola, penampilan usaha yang sungguh-sungguh penuh perjuangan, gerakan yang dinamis, disertai dengan kejutan-kejutan taktik, yang membuat penonton kagum melihatnya. Pendapat lain dikemukakan Joseph A. Luxbacher (1997: 1) bahwa, Alasan dari daya tarik sepakbola terletak pada kealamian permainan tersebut.sepakbola adalah permainan yang menantang secara fisik dan mental.anda harus melakukan gerakan yang terampil di bawah kondisi permainan yang waktunya terbatas, fisik dan mental yang lelah dan sambil menghadapi lawan.anda harus mampu berlari beberapa mil dalam satu pertandingan, hampir menyamai kecepatan sprinter dan menanggapi berbagai perubahan situasi permainan dengan cepat dan harus memahami taktik permainan individu, kelompok dan beregu.kemampuan untuk memenuhi semua tantangan ini menentukan penampilan anda di lapangan. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, sepakbola merupakan olahraga permainan yang di dalam pelaksanaan permainannya memiliki karakteristik tersendiri. Penampilan seorang pemain sangat bergantung pada kemampuannya memecahkan masalah yang terjadi dalam permainan yaitu, bagaimana memperagakan sebuah teknik yang serasi, ditinjau dari posisi lawan dan kawan, kemampuan fisik dan mental yang baik, kemampuan memperagakan taktik dan strategi permainan baik individu, kelompok maupun tim, usaha

yangsungguh-sungguh dan kerjasama yang kompak untuk memenangkan pertandingan. Menurut Soekatamsi (2001:16) Teknik-teknik dasar dalam sepakbola dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri atas: (a) Lari cepat dan merubah arah (b) Melompat dan meloncat (c) Gerak tipu tanpa bolayaitu: gerakan tipu dengan badan (d) Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang 2) Teknik dengan bola. (a) Mengenal bola. (b) Menendang bola (c) Menerima bola: - Menghentikan bola - Mengontrol bola (d) Menggiring bola. (e) Menyundul bola. (f) Melempar bola. (g) Gerak tipu dengan bola. (h) Merampat atau merebut bola (i) Teknik-teknik khusus penjaga gawang Salah satu yang manarik dari permainan sepakbola adalah kolektivitas tim melalui umpan pendek dan diakhiri dengan tendangan yang indah. Sebaik apapun kemampuan individu, bila tidak disertai dengan kerjasama tim, maka mustahil untuk mendatangkan kemenangan. Timo Scheunemann (2005: 58-59) bahwa, Apalah artinya bila seorang pemain mampu menggiring bola dengan baik, tanpa mampu melakukan passing bawah dengan baik. Mampu melakukan passing bawah dengan baik tentu saja penting sekali artinya, karena bermain sepakbola adalah kerjasama tim. Kerjasama dalam tim sepakbola dapat dilakukan jika tiap pemain memiliki kemampuan passing yang baik. Passing disebut juga dengan umpan.passing adalah teknik menendang bola yang bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam permainan sepakbola. Menurut Mielke (2003:19) passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain yang lain. Passing membutuhkan banyak teknik dasar untuk dapat menguasai bola dengan

baik. Penguasaan teknik passingyang baik akan memudahkan pemain dalam berlari ke ruang terbuka dan mengendalikan permainan saat menyusun strategi. Gerakan passing terdiri dari gerkan menerima dan menendang (mengoper) bola. Selain untuk latihan, permainan sepakbola ini bisa diterapkan untuk pembelajaran sepakbola di sekolah.pembelajaran cabang olahraga permainan sangat menarik diberikan kepada siswa, walaupun begitu guru harus bisa memberikan permainan-permainan yang inovatif guna menunjang ketuntasan dalam pembelajaran.kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran yang inovatif, akan meningkatkan kemampuas siswa dalam menguasai permainan sepakbola. a. Pembelajaran passing berpasangan Pembelajaran passing berpasangan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan memaksimalkan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola, karena dengan passing berpasangan anak atau siswa dapat melakukan passing lebih banyak dan dapat memaksimalkan proses pembelajaranpassing dalam permainan sepakbola. Gambar 1. Pelaksanaan Passing Berpasangan (Remmy, Muchtar. 1992 : 241) b. Pembelajaran passing dengan kelompok Dalam pembelajaran passing dalam permaian sepakbola dikarenakan jumlah sarana dan prasarana tidak mendukung rering kali guru melakukan pembelajaran passing dengan berkelompok, salah satu

maanfaat yang dapat di ambil dalam pembelajaran passing berkelompok adalah anak atau siswa akan tidak hanya belajar bagaimana cara passing yang bernar tetapi anak juga belajar bagaimana cara berkerja sama dengan sesame teman. Gambar 2. Pelaksanaan Passing berkelompok (Remmy, Muchtar. 1992 : 243) c. Pembelajaran passing dengan Permainan Dengan adanya ivovasi pembelajaran passing dengan cara bermain anak akan lebih bisa menikmati pebelajaran passing dalam permainan sepakbola karena dilakukan dengan bermain sekaligus belajar berkompetisi tanpa mengilangkan inti pembelajaran yaitu passing dalam permainan sepakbola. Gambar 3. Pelasanaan Passing Permaian (Remmy, Muchtar. 1992 : 246)

METODOLOGI PENELITIAN Instrumen pada penelitian awal berupa observasi yang menggunakan Chek list berupa pertanyaan benar salah satu unutk mempermudah proses pengambilan data dengan memberikan angka 0 untuk gerakan yang salah dan memberikan angka 1 unutk gerakan benar dan menggunakan metode observasi sistematis, yaitu: observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrument sebagai pedoman pengamatan (Winarno, 2002:66) Penelitian selanjutnya dilakukan 2 siklus, masing masing kegiatan utamanya yang ada pada setiap siklus yaitu : (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Pengamatan, (d) refleksi yang digambarkan pada gambar 4. Secara opersional langkah langkah penelitian adalah sebagai berikut : Gambar 4. Alur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2008: 16) Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas adalah: 1. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP). 3) Merancang pembelajaran dengan pembelajaran inovatif. 4) Merancang penelitian

2. Tindakan 1) Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. 2) Guru mengingatkan kembali tentang passing bawah. 3) Melalui metode demonstrasi, guru memimpin pemanasan. 4) Siswa melakukan berbagai permainan yang diberikan guru. 5) Pendinginan dengan menanyakan tanggapan mengenai kegiatan yang telah dilakukan dan guru memberi pemantapan. 3. Pengamatan 1) Mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. 2) Mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. 3) Mengamati dan mencatat persesntase siswa yang mampu menangkap materi dengan cepat. 4. Refleksi dan Analisis Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelebihan maupun kekurangan dalam pelaksaan pembelajaran passing. HASIL PENELITIAN Berdasarkan tes uji kompetensi dasar atltetik pada materi kemampuan lari pedek, ternyata hasilnya masih kurang memuaskan, padahal guru sudah berusaha semaksimal mungkin agar siswa memahami. Hasil belajar dari ranah kognitif didapat hasil rerata nilai sebesar 43,34, rerata nilai ranah afektif siswa sebesar 56,78, dan rerata nilai hasil belajar pada ranah psikomotor sebesar 63,56. Penilaian pasing sepakboladiperoleh dari hasil nilai tertinggi siswa adalah 75 dan nilai terendah 55. Nilai rata-rata kelas untuk materi pasing sepakbola hanya sebesar 60,56, dengan jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 2 siswa (6,67%) dari jumlah siswa seluruhnya 30 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 28 siswa (92,33%) dari jumlah seluruhnya 30 siswa. Sehingga disimpulkan bahwa nilai siswa kelas 3 dalam pembelajaran atletik materi pasing sepakboladi semester I tahun pelajaran 2015/2016 masih belum sesuai dengan

indikator keberhasilan belajar siswa. Indikator keberhasilan pembelajaran siswa yang diterapkan di SMP N I Kedawung, Sragen adalah minimal sebesar 70% dari total siswa dalam satu kelas telah mencapai kriteria tuntas. a. Hasil Pengamatansiklus I Pengamatan yang digunakan untuk mengamati pembelajaran pasing sepakbolamelalui pendekatan pembelajaran variatif dibuat menggunakan kriteria penilaian supaya mudah menyimpulkan hasil pengamatan. Hasil pengamatan kolaborator terhadap guru pada pembelajaran siklus I menghasilkan nilai sebesar 70 (kategori cukup). Hasil pengamatan terhadap pembelajaran senam lantai pasing sepakbolamelalui pendekatan permainan variatifpada siswa putra kelas 3 SD N Krebet 3 Masaran Sragen tahun ajaran 2015/2016 pada siklus I disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.Penilaian Pasing sepakbolasiklus I a. Penilaian ranah Psikomotor Rata-rata Nilai 68,8 Jumlah Peserta Didik Tuntas 10 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 20 Presentase Ketuntasan 33,33% Presentase yang Belum Tuntas 66,67% b. Penilaian ranah Afektif Tabel 1.1.Hasil nilai Psikomotor siklus 1 Rata-rata Nilai 66,00 Jumlah Peserta Didik Tuntas 12 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 18 Presentase Ketuntasan 40,00% Presentase yang Belum Tuntas 60,00% Tabel 1.2.Hasil nilai Afektif siklus 1

c. Penilaian ranah Kognitif Rata-rata Nilai 52,33 Jumlah Peserta Didik Tuntas 5 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 25 Presentase Ketuntasan 16,67% Presentase yang Belum Tuntas 83,33% d. Nilai Akhir Tabel1.3Hasil nilai Kognitif siklus 1 Rata-rata Nilai 62,20 Jumlah Peserta Didik Tuntas 3 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 27 Presentase Ketuntasan 10,00% Presentase yang Belum Tuntas 90,00% Tabel 1.4. Rekapitulasi nilai siklus 1 Berdasarkan hasil tes siklus I diperoleh hasil masih kurang memuaskan, padahal guru sudah berusaha semaksimal mungkin agar siswa memahami. Hasil belajar dari ranah kognitif didapat hasil rerata nilai sebesar 52,33, rerata nilai nilai ranah afektif siswa sebesar 66,00, dan rerata nilai hasil belajar pada ranah psikomotor sebesar 68,80. Penilaian pasing sepakboladiperoleh dari hasil nilai tertinggi siswa adalah 82 dan nilai terendah 45. Nilai rata-rata kelas untuk materi pasing sepakbola hanya sebesar 62,20, dengan jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 3 siswa (10,00%) dari jumlah siswa seluruhnya 30 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 27 siswa (90,00%) dari jumlah seluruhnya 30 siswa, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. b. Hasil Pengamatansiklus II Pengamatan yang digunakan untuk mengamati pembelajaran pasing sepakbolamelalui pendekatan permainan variatif dibuat menggunakan kriteria penilaian supaya mudah menyimpulkan hasil pengamatan. Hasil pengamatan kolaborator terhadap guru pada pembelajaran siklus I menghasilkan nilai sebesar

70 (kategori sedang) dan meningkat pada siklus II sebesar 90 (kategori baik).hasil pengamatan terhadap pembelajaran pasing sepakbolamelalui pendekatan pembelajaran variatif pada siswa putra kelas 8aSMP N I Kedawung, Sragen, pada siklus II disajikan pada tabel berikut: Tabel 2.Penilaian Psikomotor Pasing sepakbola Siklus II a. Penilaian ranah Psikomotor Rata-rata Nilai 75,15 Jumlah Peserta Didik Tuntas 26 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 4 Presentase Ketuntasan 86,67% Presentase yang Belum Tuntas 13,33% b. Penilaian ranah Afektif Tabel 2.1.Hasil nilai Psikomotor siklus II Rata-rata Nilai 72,00 Jumlah Peserta Didik Tuntas 22 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 8 Presentase Ketuntasan 73,33% Presentase yang Belum Tuntas 26,67% c. Penilaian ranah Kognitif Tabel 2.2.Hasil nilai Afektif siklus II Rata-rata Nilai 74,73 Jumlah Peserta Didik Tuntas 24 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 6 Presentase Ketuntasan 80,00% Presentase yang Belum Tuntas 20,00% Tabel 2.3.Hasil nilai kognitif siklus II

d. Nilai Akhir Rata-rata Nilai 77,33 Jumlah Peserta Didik Tuntas 21 Jumlah Peserta Didik Belum Tuntas 9 Presentase Ketuntasan 70,00% Presentase yang Belum Tuntas 30,00% Tabel 2.4. Rekapitulasi nilai siklus II Berdasarkan hasil tes siklus I diperoleh hasil masih kurang memuaskan, padahal guru sudah berusaha semaksimal mungkin agar siswa memahami. Hasil belajar dari ranah kognitif didapat hasil rerata nilai sebesar 72,00, rerata nilai nilai ranah afektif siswa sebesar 77,33, dan rerata nilai hasil belajar pada ranah psikomotor sebesar 75,15. Penilaian pasing sepakboladiperoleh dari hasil nilai tertinggi siswa adalah 90 dan nilai terendah 58. Nilai rata-rata kelas untuk materi pasing sepakbola hanya sebesar 74,70, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa (80,00%) dari jumlah siswa seluruhnya 30 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa (20,00%) dari jumlah seluruhnya 30 siswa, maka penelitian dianggap berhasil. PENUTUP Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan dilakukan analisis dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil pembelajaran pasing dalam sepakbolamelalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebesar 60,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 6,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu sebesar 62,20 dan persentase ketuntasan sebesar 10,00%. Namun, peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata kemampuan lari pendek siswa kembali mengalami peningkatan

sebesar 74,70 dengan persentase ketuntasan sebesar 80,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses pembelajaran pasing sepakbola depan melalui pendekatan pembelajaran variatif berlangsung dinamis dan menyenangkan dan hasil pengamatan terhadap guru saat pembelajaran juga meningkat di setiap pertemuan. Saran-saran Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya SMP N I Kedawung, Sragen tahun pelajaran 2016/2017 perlu menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap terutama media pembelajaran untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa. Sehingga siswa termotivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan kemampuannya. 2. Guru harus lebih mengembangkan pengetahuannya mengenai kegiatankegiatan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan pasing dalam sepa bola, sehingga dapat memberikan pembelajaran yang lebih bervariasi bagi anak dan tidak membuat anak bosan. 3. Guru harus menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan agar dapat menyampaikan informasi kepada anak dengan lancar dan benar. Kemandirian, keberanian, dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan masalah adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kemampuan lari pendek siswa. DAFTAR PUSTAKA Beltasar, Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Sepakbola. Jakarta: Depdiknas. Joseph A. Luxbacher. 1997. Sepakbola Langkah-langkah Menuju Sukses. Alih Bahasa. Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Remmy, Muchtar. 1992. Olah Raga Pilihan Sepak Bola, Jakarta; Depdikbud Dirjen Dikti. Scheunemann, Timo. 2005. Dasar Sepakbola Modern. Malang : Dioma Soekatamsi. 2001. Permainan Sepakbola I. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Surakhmad, Winarno. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Teknik. Bandung : Tarsito. Biodata Penulis Nama Penulis I Pendidikan Pengalaman kerja Alamat kartor Nama Penulis II Pendidikan : Ratna Kumala Setyaningum, S. Pd, M. Or : SI FKIP POK UNS Surakarta S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta : Sebagai staf penganjar pada FKIP UTP Surakarta sejak tahun 2008- sekarang : FKIP UTP Surakarta Jl. M. Walanda Maramis No. 31 Cengklik Surakarta Telp./fac. 0271854188 : Khoirul Anwar : S1 PKO FKIP UTP Surakarta