HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

MHD. ARIF

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL. Oleh ZULHERI

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

BAB III METODE PENELITIAN

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PUTRASD 039 AIR TERBIT KEC. TAPUNG KAB. KAMPAR JURNAL. Oleh AYU HERIZON

RELATIONSHIP SPEED AND LEG MUSCLE STRENGTH IN THE ABILITY OF SHOOTING SSB TARUNA MANDIRI U-17 PEKANBARU

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

JURNAL. Oleh MASRIZAL

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMA 1 KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

Hubungan Kecepatan Lari 100 M dengan Kemampuan Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola pada Siswa SMU Negeri 2 Kendari *

/ Handphone:

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

Oleh: Afid Arifianto

JURNAL. Oleh ZULPIKAR

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

CONTRIBUTION EXPLOSIVE POWER LIMB MUSCLES AND COORDINATION EYES AND FEET WITH ACCURACY SHOOTING SCHOOL FOOTBALL PATRIOT MUDA KUOK

JURNAL. Oleh : SUGA AL HUDA NPM: Di Bimbing Oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

Transkripsi:

1 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL Oleh TRI WAHYU AGUSTI 1405166575 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 EXPLOSIVE POWER LEG MUSCLES CORRELATION WITH BALL SHOOTING ABILITY OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR IN SMAN 1 KAMPAR Tri Wahyu Agusti 1,Drs. Slamet, M.Kes AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti, M.Pd 3 triw.agusti@yahoo.com 1, slamet.kepelatihan@yahoo.com 2, nitawijayanti87@yahoo.com3 PHYSICAL EDUCATION HEALT AND RECREATION FACULTY OF TEACHER TRAINNING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY Abstract: Based on the researcher s observation of football exstracurricular in 1 kampar high school. Researcher found many student have frequent errors in shooting, when the student shooting ball not on target so in the game often lose, shooting technique a weakness of student in football extracurricular of SMAN 1 Kampar. The purpose of this research is to see how much the correlation of explosive power leg muscle with ability shooting ball of football extracurricular in SMAN 1 Kampar. Population in this research were all students in football extracurricular in SMAN 1 Kampar amount 22 people. Based on population that is not so large and within the limits the researchers set the whole population is used as a sample. The research sample as many as 22 people. Research instrument used explosive power leg muscles data test and the result of shooting ball. Data were analyzed by product moment correlation.based on research results, it can be concluded as follows : Shows that there is corelations explosive power leg muscles with ability shooting, which shows r hitung >r tabel padaα=0,05 Key word : Power, Leg Muscles, Shooting, Football.

2 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR Tri Wahyu Agusti 1,Drs. Slamet, M.Kes AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti, M.Pd 3 triw.agusti@yahoo.com 1, slamet.kepelatihan@yahoo.com 2, nitawijayanti87@yahoo.com3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak: Berdasarkanobservasi atau pengamatan secara langsung pada tim sepakbola SMA I Kampar dari beberapa kali tim SMAN 1 Kampar melakukan pertandingan ataupun latihan sering terjadi kesalahan dalam melakukan shooting, sehingga setiap melakukan shooting banyak yang tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan, sehingga didalam pertandingan sering mengalami kekalahan, teknik shooting ini merupakan kelemahan yang mendasar yang sering terjadi pada anak- anak SMAN 1 Kampar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar Hubungan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan shooting sepakbola SMA I KAMPAR. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh tim sepakbola SMA 1 KAMPAR yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan populasi yang tidak begitu besar dan dalam batas kemampuan maka peneliti menetapkan seluruh populasi dijadikan sampel ( total sampling). Dengan demikian sampel yang diteliti adalah tim sepakbola SMA 1 sebanyak 22 orang. Instrumen penelitian yang digunakan tes data daya ledak otot tungkai dan hasil shooting. Data yang diperoleh di analisis dengan korelasi product moment,. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil shooting ke gawang dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikulersepakbola SMA Negeri 1 kampar. Hal ini terlihat dari hasil analisi yang diperoleh yaitu r hitung > r tabel pada α=0,05. Kata kunci: Daya Ledak Otot Tungkai, Shooting

3 PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang berkembang dan giat melaksanakan pembangunan disegala bidang baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik maupun bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama rakyat yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan suatu perjuangan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan social dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang RI no. 3 Tahun 2005 pasal 18 yang berbunyi sebagai berikut:olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, Olahraga pendidikan dilaksanakan balk pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau pada tim., Olahraga pendidikan dimulai pada usia dini, Olahraga pendidikan pada jalur pendidikan formal dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan, Olahraga pendidikan pada jalur pendidikan nonformal dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, Olahraga pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dibimbing oleh guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan. Banyak cabang olahraga di Indonesia baik pembinaan pada organisasi keolahrgaan, sekolah dan di kalangan masyarakat umum, Antara lain cabang olahraga sepakbola. Cabang olahraga sepakbola di Indonesia sudah berkembang dengan baik namun perkembangannya belum merata kedaerah-daerah. Seperti didaerah Riau prestasi sepakbola belum bisa bersaing ketingkat nasional. Meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga membutuhkan kesiapan segala faktor pendukung yang mengarah kepada tercapainya prestasi yang diinginkan. Prestasi yang baik hanya dapat dicapai oleh penguasaan materi olahraga telah dapat diterapkan dengan baik pula. Selain itu meningkatkan prestasi dalam olahraga juga bisa dilakukan melalui jenjang pendidikan (sekolah), Salah satunya pada materi cabang permainan olahraga sepakbola. Hal inibertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik melalui usia dini karena di usia inilah kemampuan anak akan terlihat. Namun dari banyak faktor yang ada, faktor internal seperti teknik merupakan dasar untuk mencapai prestasi, tanpa memiliki teknik seseorang pemain sepak bola tidak dapat melaksanakan permainan. Dalam sepak bola seseorang pemain harus menguasai teknik dasar untuk dapat bermain. Darwis (1999: 9) mengemukakan bahwa teknik dasar dalam permainan sepak bola dikelompokkan pada dua teknik yaitu teknik dengan bola terdiri dari menendang, mengiring bola, menyundul bola, melempar bola dan teknik penjaga gawang, sedangkan teknik tampa bola terdiri dari atas lari, lompat, tackling, teknik penjaga gawang Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah teknik sangat dibutuhkan dalam suatu permainan, dengan kata lain teknik harus dilatih agar dapat mencapai prestasi tinggi. Salah satu teknik yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola adalah teknik shooting, karena shooting sangat diperlukan dalam permainan sepak bola untuk lebih memudahkan berbagai situasi di dalam permainan atau

4 pertandingan. Pada sepak bola modern sekarang ini seorang pemain sepak bola dituntut untuk memiliki teknik yang komplek untuk prestasi yang maksimal. Kemampuan tendangan ke gawang merupakan hal yang sangat penting dalam permainan sepakbola. Kemampuan tendangan ke gawang merupakan salah satu kunci dalam menciptakan gol ke gawang lawan. Apabila tendangan bagus maka bola akan mudah masuk ke gawang. Sebaliknya, jika tendangan ke gawang tidak bagus maka bola akan melenceng dari gawang atau dengan mudah di tangkap penjaga gawang.sman 1 Kampar tidak saja berkompeteni dibidang ilmu pengetahuan saja, tetapi SMAN 1 Kampar juga berkompetensi dibidang pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani yang biasa di laksanakan di SMAN 1 Kampar adalah bolavoli, bola basket, Sepakbola, takraw dan Pimpong.Pembelajaran penjas di SMAN 1 Kampar tidak hanya di lakukan pada jam pelajaran tetapi ada pada jam-jam non mengajar yaitu pengembangan diri dan pada tim. Cabang olahraga pada pengembangan diri (intrakurikuler) adalah bolavoli dan basket, sedangkan pada pada timnya adalah cabang sepakbola. Pencapaian dalam latihan cabang sepakbola, banyak faktor yang mempengaruhinya baik itu kekuatan, daya tahan, koordinasi, kelentukan, dan kecepatan. Seperti yang djelaskan Syafruddin (1993:36) komponen kondisi fisik tersebut adalah daya tahan (endurance), kekuatan (strength), daya ledak (power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibiliti), kelincahan (balance), dan koordinasi (coordination), (Sajoto, 1995:8). SMAN 1 Kampar telah memiliki beberapa prestasi sebelumnya namun pada saat ini prestasi mulai hilang atau susah untuk mendapatkan prestasi yang baik. Namun, sekarang ini ada beberapa kelemahan yang nampak seiring dengan terjadinya pada anak- anak SMAN 1 Kampar dalam melakukan permainan sepak bola, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pelatih dalam memberikan metode- metode latihan shooting,ataupun juga teknik yang lain. Penekanan teknik yang seharusnya diberikan seorang pelatih terhadap atletnya didalam melakukan shooting dimana seharusnya penempatan kaki tumpu dan berkenaan kaki dengan bola, serta motivasi yang kurang diberikan seorang pelatih terhadap atletnya. Hal tersebutlah yang menyebabkan teknik di dalam melakukan shooting kurang baik, sehingga banyak diantara anak- anak tidak akurat atau belum maksimal dalam melakukan teknik shooting, hal ini dapat dibuktikan dan dilihat dari beberapa kali tim SMAN 1 Kampar melakukan pertandingan ataupun latihan sering terjadi kesalahan dalam melakukan shooting, seharusnya melakukan shooting tetapi tidak dilakukan, sehingga setiap melakukan shooting banyak anak- anak tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan, sehingga didalam pertandingan teknik shooting ini merupakan kelemahan yang mendasar yang sering terjadi pada anak- anak SMAN 1 Kampar. Agar teknik shooting maksimal dapat dipegaruhi beberapa foktor yaitu kekuatan tendangan, kecepatan dalam menendang, daya ledak otot tungkai terhadap tendangan, panjang tungkai, letak kaki tumpu saat akan menendang, perkenaan kaki dengan bola dan koordinasi gerakan badan saat melakukan tendangan.

5 Setelah di observasi di lapangan, penulis menemukan masalah, atlet SMAN 1 Kampar masih kurang dalam kemampuan shooting dan juga belum diketahui seberapa besar hubungan eksplosive power otot tungkai terhadap hasil shooting dalam olah raga sepak bola, untuk itulah peneliti ingin melihat dan mengetahui lebih jauh apa saja yang menyebabkan hal itu terjadi.sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini yang berjudul Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai Dengan Kemampuan ShootingTim Sepakbola SMA Negeri 1 Kampar. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas daya ledak otot tungkai dengan variabel terikat hasil shooting. Koefisien korelasi salah satu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel. (Arikunto, 2002:31). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel yaitu variabel bebas dan terikat.populasi penelitian ini adalah pemain sepakbola SMA Negeri 1 kampar yang mengikuti pada tim yang berjumlah 22 orang Teknik mengumpulkan data dalam penelitian ini menggukan teknik total sampling dengan mengambil keseluruhan objek. Berdasarkan jenisnya data yang diperlukan dalam penelitian adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya melalui tes dan pengukuran yaitu data daya ledak otot tungkai dan hasil shooting. Tes daya ledak otot tungkai dengan menggunakan alat Standing Broad Atau LongJump yang bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai dalam arah vertikal (Ismaryati 2006:61). 17 a. Alat yang digunakan 1) Lantai yang datar dan rata 2) Meteran 3) Isolasi atau Tepung 4) Bendera kecil b. Pelaksanaan 1) Testi berdiri dibelakang garis batas, kaki sejajar, lutut ditekuk, tangan dibelakang badan. 2) Ayun tangan dan melompat sejauh mungkin kedapan dan kemudian mendarat dengan kedua kaki bersama-sama. 3) Beri tanda bekas pendaratan dari bagian tubuh yang terdekat dengan garis start. 4) Testi melakukan 3 kali loncatan. 5) Sebelum melakukan tes yang sesungguhnya testi boleh mencoba sampai dapat melakukan gerakan yang benar. c. Penilaian 1) Hasil loncatan testi diukur dari bekas pendaratan badan atau anggota badan yang terdekat dengan garis start.

6 2) Nilai yang diperoleh testi adalah jarak loncatan terjauh yang diperoleh dari ketiga loncatan. Gambar 2. Posisi Awal dan Akhir Saat Melakukan Standing Broad Jump Sumber (google.com/standing broad jump/ www. woodgrovesec.moe.edu.sg) Tujuan : Mengukur keterampilan menembak atau menendang bola ke sasaran (Shooting) (Nurhasan, 2001:162) Alat yang digunakan: a) Bola b) Stop watch c) Gawang d) Nomor - nomor e) Tali Petunjuk pelaksanaan: a) Testee berdiri dibelakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 m didepan gawang/sasaran b) Tidak ada aba-aba dari tester c) Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti mengenai sasaran d) Testee diberi tiga kali kesempatan Gerakkan dinyatakan gagal apabila: e) keluar dari daerah sasaran f) Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran Cara menskor g) Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran yang ditentukan h) Bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

7 Gambar 3.3. Diagram lapangan tes menembak bola kesasaran Sumber. (Nurhasan, 2001:162) Uji normalitas data menggunakan liliefors untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, data yang dihubungkan berpola linier dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama. Analisis korelasi yang digunakan untuk membuktikan penelitian yang diajukan, adapun rumus korelasi tersebut menggunakan rumus korelasi product moment oleh peason dalam sudjana ( 1992:38 ) 1. Pengujian kenormalan data dengan uji lilieofors 2. Perhitungan korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus: n XY X Y r XY = (Sudjana,1992:38) 2 2 2 2 n X ( X ) n Y ( Y) Keterangan: R xy N X Y x y x 2 y 2 Xy = Korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah subyek = Skor pada variabel X = Skor pada variabel Y = Jumlah skor variabel X = Jumlah skor variabel Y = Jumlah dari kuadrat skor X = Jumlah dari kuadrat skor Y = Skor X kali skor Y HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengukuran daya ledak otot tungkai dilakukan dengan tes standing broad jump terhadap 22 orang sampel, didapat skor tertinggi 2,2, skor terendah 1.5, rata-rata (mean) 1,74, simpangan baku (standar deviasi) 0,17. Pengukuran ketepatan shooting ke gawang dilakukan dengan memasukkan bola sesuai nomor pada kotak yang sudah diberi nilai dan waktu terhadap 22 orang sampel, didapat skor tertinggi 122,05, skor terendah 99.40, rata-rata (mean) 105,96, simpangan baku (standar deviasi) 5,61.

8 Analisis uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 1. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan 1 Daya ledak otot tungkai 0.184 0.190 Normal 2 Hasil shooting ke gawang 0.167 0.190 Normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel hasil shooting ke gawang, daya ledak otot tungkai lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis yaitu terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil shooting ke gawang. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil shooting ke gawang sebesar 105,96, dengan simpangan baku 5,61. Untuk skor rata-rata daya ledak otot tungkai didapat 1,74 dengan simpangan baku 0,17. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai dan hasil shooting ke gawang, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,433 berarti, r hitung (0,442) > r tab (0,433), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai dengan hasil shooting ke gawang dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 kampar. Tabel 2. Analisis Korelasi Antara Daya ledak Otot Tungkai dengan Hasil Shooting Ke Gawang (X-Y) Dk=N-1 rhitung rtabel α = 0.05 Kesimpulan 21 0,462 0,433 Ha diterima Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil shooting ke gawang pada taraf signifikan α = 0.05. Pembahasan Sistem otot terdidri dari beberapa bagian saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagin besar otot kita menempel pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan juga menegang susunan otot merupakan suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pengertian daya ledak otot tungkai

9 adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk melakukan aktifitas dari beberapa kombinasi otot untuk menghasilkan tenaga dengan kuat dan cepat. Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola cepat dan tepat kearah sasaran, baik kepada teman maupun sasaran dalam membuat gol kegawang lawan. Pada kenyataannya berhasil atau tidak memasukkan bola ke gawang bukan hanya memerlukan daya ledak tetapi juga ketepatan. Cobalah untuk sering berlatih menendang bola kesasaran diawali dengan menendang bola secara lurus. Teknik menendang bagi setiap pemain sangat penting karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan sepakbola itu sendiri yaitu memasukkan bola ke gawang lawan. Tanpa penguasaan teknik menendang yang memadai maka tujuan permainan sepakbola cendrung tidak tercapai secara maksimal. Perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai (X) dengan hasil shooting ke gawang (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 2006:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan hasil shooting ke gawang diperoleh r hitung 0.462 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0.433. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil shooting ke gawang. dengan demikian baik daya ledak otot tungkai yang dimiliki atlet maka semakin baik pula hasil shooting yang diperoleh. Dari penjelasan di atas jelas bahwa daya ledak otot tungkai sangat berpengaruh terhadap hasil shooting ke gawangdalam permainan sepakbola. Ini terlihat dari hasil perhitungan analisis yang menyatakan terdapat hubungan sigifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap hasil shooting ke gawang yang ditentukan dari hasil analisis yang diperoleh. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan yaitu Dari hasil yang diperoleh daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil shooting ke gawang dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 kampar. Hal ini terlihat dari hasil analisi yang diperoleh yaitu r hitung > r tabel pada α=0,05. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada: 1. Pelatih dapat memperhatikan daya ledak otot tungkai pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 kampar 2. Bagi atlet agar dapat memperhatikan dan menerapkan daya ledak otot tungkai untuk menunjang kemampuan hasil shooting ke gawang. 3. Bagi atlet agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hasil shooting ke gawang.

10 4. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hasil shooting ke gawang. DAFTAR PUSTAKA Arsil, (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Coever, W. (1987). Sepakbola Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta: Gramedia Hadi, Sustrisno. (1984). Statistic Jlit II. Yogyakarta:Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Harsono. (1993) Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching Jakarta: Departemen Pendidika dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Menegpora RI. (2005). Undang- Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem keolahragaan Indonesia. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia. Nurhasan, (1988). Peningkatan dan Peminaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Poerwadarminto. (1986). Kamus UmumBahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Bahasa Soejadanto, Agus. (1981). Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses. Surabaya: Angkasa Baru Syafruddin, (1996). Dasar - Dasar Kepelatihan Olahraga. Padang FIK UNP Padang