Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 332~338 PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 332 Susi Susilowati 1, Susliansyah 2, Ririn Restu Aria 3 1 AMIK BSI Bogor e-mail: susi.sss@bsi.ac.id 2 AMIK BSI Bekasi e-mail: Susliansyah.slx@bsi.ac.id 3 AMIK BSI Jakarta e-mail: ririn.rra@bsi.ac.id Abstrak Sistem informasi penerimaan peserta didik baru merupakan aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk memudahkan calon siswa didalam melakukan pendaftaran dimana saja dan kapan saja tanpa terhalang oleh waktu dan tempat,calon siswa dapat melihat semua informasi yang dibutuhkan pada saat penerimaan siswa baru mulai dari ketentuan persyaratan yang dibutuhkan, mengisi data calon siswa serta melakukan pembayaran melalui webiste tersebut sehingga memberikan kemudahan serta mempersingkat waktu dalam proses penerimaan siswa baru.sistem informasi ini juga mampu meningkatkan produktifitas kerja petugas pendaftaran sehingga mampu melakukan pengolahan data penerimaan peserta didik baru dengan cepat, tepat dan akurat. Metode yang digunakan didalam pengembangan perangkat lunak yaitu metode Rational Unified Process (RUP) dengan melakukan observasi terhadap sistem berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Tunas Bangsa Cibinong dan melakukan wawancara terhadap bagian yang terlibat dalam sistem pendaftaraan peserta didik baru. Metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) yang nantinya akan menggunakan usecase diagram dalam mendefinisikan kebutuhan dari sistem yang dikembangkan, activity diagram untuk melakukan perancangan logika Keywords: Sistem Informasi, Pendaftaran Peserta Didik Baru, usecase diagram, activity diagram, RUP. 1. Pendahuluan Penerimaan siswa baru merupakan bagian terpenting bagi sekolah yang dilakukan setiap tahunnya. SMK kesehatan Tunas Bangsa Cibinong dalam proses penerimaan siswa masih dilakukan secara manual dimana calon siswa harus mengisi formulir secara manual serta melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan dimana dalam proses penerimaan siswa, dokumen calon siswa adalah bagian terpenting karena berisi informasi yang akan digunakan dalam proses lebih lanjut dimana bisa diketahui berapa orang yang melakukan pendaftaran disesuaikan dengan kapasitas yang ada di sekolah tersebut. Di SMK Kesehatan Tunas Bangsa Cibinong belum ada sistem yang digunakan secara komputerisasi sehingga bisa menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data calon siswa yang akan diolah oleh bagian penerimaan siswa baru. Seiring dengan teknologi yang digunakan saat ini, sekolah mulai mengganti sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi agar lebih mengefektifkan dan mempercepat proses pengolahan data serta meningkatkan produktifitas petugas penerimaan siswa baru. Untuk mempersingkat waktu digunakan sistem berbasis webiste untuk menggantikan sistem penerimaan secara manual. Dengan menggunakan website calon siswa dapat melihat semua informasi yang dibutuhkan pada saat penerimaan siswa baru mulai dari ketentuan persyaratan yang Diterima 7 Februari, 2014; Revisi 2 Maret, 2014; Disetujui 15 Maret, 2014
dibutuhkan, mengisi data calon siswa serta melakukan pembayaran melalui webiste tersebut sehingga memberikan kemudahan serta mempersingkat waktu dalam proses penerimaan siswa baru. Dalam penerimaan siswa baru di SMK Kesehatan Tunas Bangsa ini akan dibuat dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) merupakan metode rekayasa perangkat lunak yang menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu bagaimana membuat suatu aplikasi penerimaan peserta didik baru berbasis web menggunakan metode rational unified process, sehingga memudahkan bagi calon siswa didalam melakukan pendaftaran tanpa terhalangi oleh waktu dan tempat serta memudahkan bagi petugas pendaftaran didalam melakukan pengolahan data penerimaan peserta didik baru menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. 2. Metode Penelitian A. Sumber Data : Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Data Primer Diperoleh dengan melakukan pengamatan tentang kegiatan penerimaan peserta didik baru di beberapa sekolah serta website-website yang sudah. 2. Data Sekunder Mencari buku-buku referensi dan browsing internet untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. B. Metode Pengembangan Sistem Menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1. Inception (permulaan) Spesifikasi kebutuhan yang diperlukan pada sistem informasi penerimaan peserta didik baru adalah data calon siswa, data pendaftaran dan data pembayaran. 2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Rancangan Sistem dipaparkan menggunakanmenggunakan permodelan Unified Modelling Language (UML) yaitu diagram aktivitas untuk memodelkan prosedural dari sistem serta diagram usecase untuk memodelkan kebutuhan fungsi dari masing-masing pengguna. 3. Construction(konstruksi) Desain sistem diimplementasikan menggunakan HTML, CSS, Javascript, Jquery, Mysql, dan PHP. 3. Kajian Literatur A. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan bagian yang penting pada manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan dan sumber informasi berupa data yang telah diproses dan menghasilkan data baru yang lebih berarti dan berguna bagi penggunanya. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli pada dasarnya sistem informasi memiliki kesamaan, yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan dari sistem yang diberlakukan. Dari beragam definisi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), proses (data menjadi informasi), dan sasaran atau tujuan. Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya (Kadir,2003) B. Rational Unified Process Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu: a. Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspekaspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. b. Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek- 333
aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment. perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. 4. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user. Gambar 1. Arsitektur Rational Unified Process Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari: 1. Inception (permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements). 2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dan arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype) dan menghasilkan Lifecycle Architecture Milestone. 3. Construction(konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem dan lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk C. Unified Modeling Language Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem denganmenggunakan diagram. UML terdiri dari bermacammacam diagram yang digunakan untuk permodelan pada saat pengembangan sistem mulai dari tahap analisi sampai implementasi. Pada saat melakukan desain sistem, tidak harus semua diagram pada UML diimplementasikan akan tetapi UML merupakan diagram yang saling terkait oleh karena itu perlu adanya kekonsistenan rancangan diagram yang satu dengan lainnya. 334
Modelling Language (UML). Gambar 2. Diagram UML 1. Use Case Diagram Menurut Yasin (2012) mengemukakan bahwa use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case adalah sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaanpekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dana merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. 2. Activity Diagram Menurut Yasin (2012) mengemukakan bahwa activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari level atas secara umum. 4. Pembahasan Metode Penelitian yang digunakan didalam pengembangan perangkat lunak adalah Rational Unified Process (RUP) yang mempunyai 4 tahap fase pengembangan yaitu inception, elaboration, construction dan transition. Untuk notasi permodelannya menggunakan Unified A. Fase Inception Pada fase ini dilakukan pemodelan proses bisnis yang dibutuhkan dan mendefinisikan kebutuhan user yang akan dibuat. Berikut adalah analisa kebutuhan untuk perancangan sistem informasi penerimaan peserta didik baru berbasis web: a. Admin Seorang admin atau administrator bertugas untuk menverifikasi calon siswa yang telah daftar. b. Pengunjung Pengunjung hanya dapat melihat profil sekolah seperti sejarah, visi misi sekolah, fasilitas sekolah, kesiswaan seperti ekstrakurikuler, prestasi, tenaga pendidik dan juga bisa melihat pendaftar. c. Calon Siswa Calon siswa dapat mendaftar terlebih dahulu untuk melengkapi persyaratan tertentu seperti melengkapi biodata dan nilai. Setelah melengkapi biodata dan nilai, admin akan mengubah status verifikasi calon siswa. Setelah di verifikasi, calon siswa melakukan pembayaran. Kemudian calon siswa harus melakukan konfirmasi pembayaran dan dapat mencetak dokumen sebagai bukti pendaftaran Berikut adalah diagram use case aktoraktor yang terdapat dalam sistem yaitu pengunjung, calon siswa dan administrator. a. Aktor Pengunjung mempunyai sebuah use case yaitu pendaftar. Pada use case ini pengunjung dapat melakukan daftar sebagai calon siswa. Gambar 3. Diagram Use Case Pengunjung b. Aktor Calon Siswa mempunyai use case yaitu : 1. Login sebagai autorisasi untuk masuk kedalam sistem. 2. Akun untuk melakukan proses pendaftaran dengan melakukan pengisian biodata dan nilai ujian 335
nasional. 3. Konfirmasi Pembayaran untuk melakukan konfirmasi pembayaran yang sudah dilakukan calon siswa. 4. Cetak Dokumen untuk melakukan pencetakan dokumen sebagai bukti dari proses pendaftaran yang sudah dilakukan oleh calon siswa. Cetak dokumen hanya dapat dilakukan jika sudah melakukan proses pendaftaran dan konfirmasi pembayaran. 5. Daftar Peserta untuk melihat daftar peserta dari calon siswa yang mendaftar dan sudah diverifikasi pembayaran. a. Aktivitas Calon Siswa Gambar 4. Diagram Use Case Calon Siswa c. Aktor Administrator mempunyai usecase yaitu : 1. Login sebagai autorisasi untuk masuk kedalam sistem. 2. Calon PPDB untuk melakukan verifikasi status kelengkapan biodata calon siswa, pembayaran dan hasil seleksi 3. Pembayaran untuk melihat data konfirmasi pembayaran Gambar 6. Diagram Activity Calon Siswa b. Aktivitas Admin Gambar 5. Diagram Usecase Admin B. Fase Elaboration Pada fase ini dilakukan analisis dan desain sistem. Untuk menggambambarkan analisis dan desain sistem yang akan dibuat penulis menggunakan permodelan UML yaitu activity diagram. Berikut workflow (aliran kerja) dari sistem informasi pendaftaran peserta didik baru : Gambar 7. Diagram Activity Admin 336
C. Fase Construction Pada fase ini dilakukan implementasi dari sistem. Berikut implementasi Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru : a. Tampilan Halaman Pendaftar Pada halaman ini calon siswa dapat melakukan proses registrasi untuk mendapatkan nomer peserta dan kata sandi agar dapat melakukan proses pendaftaran selanjutnya. Gambar 8. Halaman Pendaftar b. Tampilan Halaman Login Calon Siswa Pada halaman Calon Siswa dapat melakukan login untuk masuk pada halaman pendaftaran. Gambar 11. Halaman Lengkapi Biodata e. Tampilan Halaman Masukkan nilai UN Pada halaman ini Calon Siswa melakukan pengisian nilai ujian UN. Gambar 9. Halaman Login c. Tampilan Halaman Akun memilih menu pengisian biodata diri dan nilai ujian nasional. Gambar 12. Halaman Masukkan Nilai UN f. Tampilan Halaman Pembayaran melakukan konfirmasi pembayaran yang sudah dilakukan. Gambar 10. Halaman Akun d. Tampilan Halaman Lengkapi Biodata Pada halaman ini Calon Siswa melakukan pengisian biodata diri. Gambar 13. Halaman Konfirmasi Pembayaran g. Tampilan Halaman Cetak Dokumen melakukan pencetakan dokumen bukti pendaftaran. Pencetakan ini hanya dapat dilakukan jika calon siswa sudah 337
melakukan pembayaran dan data sudah diverifikasi oleh admin. k. Tampilan Halaman Pembayaran Pada halaman ini Admin dapat melihat data pembayaran yang sudah dilakukan oleh calon siswa. Gambar 14. Halaman Cetak Dokumen h. Tampilan Halaman Informasi melihat apakah data pendaftaran sudah diverifikasi oleh sekolah (admin) Gambar 15. Halaman Daftar Peserta i. Tampilan Halaman Login Admin Pada Halaman ini Admin melakukan login untuk dapat melakukan pengelolaan data pendaftaran calon siswa. Gambar 16. Halaman Login Admin j. Tampilan Halaman Verifikasi Pada halaman ini Admin dapat melakukan verifikasi data untuk mengubah status pendaftaran calon siswa. Gambar 18. Halaman Pembayaran Admin 5. Simpulan Berdasarkan pokok pembahasan yang sudah diuraikan maka dapat diambi kesimpulan bahwa sistem informasi penerimaan peserta didik baru secara online dapat memberi beberapa keuntungan yaitu : a. Memudahkan calon siswa dalam melakukan proses pendaftaran dimana saja dan kapan saja tanpa batas ruang dan waktu. b. Memudahkan admin didalam mengelola data penerimaan peserta didik baru. c. Penggunaan internet memudahkan dalam mempromosikan sekolah sehingga tidak ada batas untuk siapapun dimanapun untuk melihat website ini. Referensi Ependi Usman, Kunang Yesi Novaria and Novifika Seva. (2015). Implementasi Metode Rational Unified Process Pada Mobile Digital Library MATRIK. Vol. 16: No.1, 34-44 Firdaus. (2007). 7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQl dengan Dreamweaver. Palembang : Maxikom. Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Rosa, A.S dan M. Shalahuddin. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, Modula, Bandung. Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gambar 17. Halaman Verifikasi Admin 338