BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural 7.1 Uraian Umum Dalam permasalahan proyek inidibagi menjadi beberapa kriteria yang akan di bahas dibawah ini : 1. Desain Perubahan gambar kerja yang disesuaikan permasalahan di lapangan, sehingga dalam beberapa hal tidak sesuai gambar rencana. Jika hal ini terjadi maka untuk menyelesaikannya dengan mengubah gambar kerja sesuai dengan kejadian atau perubahan yang terjadi di lapangan. 2. Pelaksanaan Pelanggaran terhadap K3, diantara nya: 1) Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah untuk melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau dapat melukai badan. 2) Sepatu Kerja Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki untuk menghindari benda-benda tajam yang dapat melukai bagian kaki. 3) Helm VII- 1
Helm digunakan untuk perlindungan kepala dari benda-benda yang bisa jatuh dari proyek, trutama pekerja yang dilapangan dianjurkan memakai helm sesuai standar. Agar pada saat bekerja dapat terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. 4) Sarung tangan Tujuan dari penggunaan sarung tangan adalah untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan keras selama menjalankan kegiatan. 5) Masker Pelindung pernapasan sangat diperlukaan oleh pekerja konstruksi mengingat lokasi proyek yang berbahaya bagi pernapasan. 6) Kacamata kerja Kacamata pengaman digunakan untuk perlindungan terhadap mata dari debu kayu, batu dan serpihan besi yang berterbang tertiup angin. 7) P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) Apabila terjadi kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharus nya dilakukan pertolongan pertama diproyek. VII- 2
8) Merokok Bahaya merokok, untuk menghindari kebakaran, sabaik nya pekerja tidak merokok pada saat bekerja trutama dilokasi yang mudah terbakar. 3. kendala kendala dalam pelaksanaan dan pembuatan dinding precast : a. Sempitnya lahan dalam pembuatan cetakan dinding precast sehingga harus memindahkan sebagian material kedalah semi basement yang membutuhkan waktu yang sangat lama. b. Sering terjadinya hujan di sore hingga malam hari. Karena pengecoran yang dilakukan di proyek Bintaro Icon pada malam hari, dikarenakan pada siang hari jalan disekitar proyek Bintaro Icon selalu padat dengan kendaraan motor dan mobil. c. Pada saat fabrikasi besi cetakan dinding precast membutuhkan ketelitian dan ukuran yang tepat sesuai kebutuhan yang diinginkan. d. Membutuhkan waktu yang lama dalam pengelasan embedded supaya menyatu dengan balok. 7.2 Tinjauan Khusus Tinjauan khusus kami pasa saat kerja praktik dalam pembuatan dan pemasangan dinding precats dan perhitungan kekuatan baut. Dinding precast sebagai dinding arsitektual penutup dinding luar agar pekerjaan menjadi lebih sederhana dan pelaksanaan lebih cepat. Bebrapa keuntungan beton precast antara lain adalah : VII- 3
a. Waktu pelaksanaan kerja lebih cepat, karena elemen bangunan yang tipikal bisa dikerjakan secara parallel sehingga setelah tiba di lokasi pekerjaan dapat segera dipasang. b. Mutu lebih terjamin c. Tidak terlalu berpengaruh terhadap cuaca d. Produktivitas lebih tinggi Beberapa kekuarangan beton precast antara lain : a. Memerlukan biaya transportasi yang cukup besar b. Memerlukan alat berat dengan kapasitas yang ralativ besar untuk pelaksanaan pemasangannya c. Perlu perhatian khusus pada sambungan sambungannya d. Memerlukan lahan yang luas untuk proses produksinya. Spesifikasi teknis beton struktur di proyek Bintaro Icon : Tabel 7.1 Mutu beton(apartement) Tabel 7.2 Mutu beton(apartement) VII- 4
Pemasngan Dinding Precast Tabel 7.3 Mutu beton(kanto) Gamabr 7.1 Tampak Persefektif Apartement VII- 5
Gambar 7.2 Tampak Utara VII- 6
Gamabar 7.3 Tampak Timur Gambar 7.4 Tampak Selatan VII- 7
Gamabar 7.5 Tampak Barat Dinding precast sebagai dinidng arsitektual penutup dinding luar agar pekerjaan menjadi lebih sederhana dan pelaksanaan lebih cepat. Tahap fabrikasi dinding precast : 1. Membuat molding atau cetakan dinding precast panel sesuai dengan desain yang diinginkan 2. Memasang tulangan rebar, rebar umum yang digunakan untuk panel dinding adalah Wiremesh VII- 8
3. Setelah rebar dipasang, pada bagian tertentu yang nanti akan digunakan sebagai pengait ke struktur di pasang brecket embedded. Setelah dipasang kemudian di cor. Gambar 7.6 Proses Fabrikasi Dinding Precast VII- 9
Gambar 7.7 Dinding Precast VII- 10
Gambar 7.8 Prinsip Precast Site Plan Proyek Mixed Use Bintaro Icon Gambar 7.9 Side Plan Proyek Mixed Use Bintaro Icon VII- 11
Detail Embedded Gambar 7.10 Detail Embedded Perhitungan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Panel Precast 1. Production a) PembuatanMoulding per type : ± 7 harikerja (1x pelaksanaan) b) Pembesian + Pengecoran : ± 1 harikerja c) Proses Curing : ±1 hari d) Proses Repair &Pengecekankualitas : ± 1 harikerja Total Production : ± 3hari/Type panel 2. Installation a. Man power : ± 3 group/tim (1 group = 4 orang) VII- 12
Asumsipemasangan : ± 3 pcs/tim/hari (Waktu normal) b. Menaikan precast kelantai/posisi Tertentu (rata2) : ± 60menit/pcs c. Proses Setting + Fixing : ± 120 menit/pcs Total : ± 180 menit/pcs/tim 3. Produktivitas Jumlah Panel 665 Panel JumlahCetakan 20 Cetakan WaktuFabrikasi + Pengecoran + Pengangkatan + Perapihan + Install = ± 3 Hari WaktuPelaksanaan ± 99 hari Analisa Saat Pengangkatan Gambar 7.11 Tampak samping detail dinding precast VII- 13
Desain Mutu Precast a. Mutu Beton ( f c ) : 25 Mpa b. Mutu Tulangan ( fy ) : 400 Mpa c. Mutu Plat Baja : Bj 37 d. Type Dynabolt : M10 e. Ketebalan Dinding : 8 cm Analisa Embedded L10.10.8 Sehingga penggunaan L 10.10.8 mampu menahan beban yang ada. VII- 14