BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pusat Wisata Buku Islam di Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Batas. Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Rekreasi Area Car Free Day Solo (Penekanan pada Aktivitas Kuliner)

EXECUTIVE GAME CENTER

Bab II Gambaran Umum Kota Surakarta

BAB III KAJIAN LAPANGAN. (2010) dan kepadatan penduduk /km 2. Kota dengan luas 44 km 2. dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN KAWASAN HERITAGE DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

BAB III GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1-3 Gambar 1. Geger Pecinan Tahun 1742 Gambar 2. Boemi Hangoes Tahun 1948 Gambar 3.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Didasari keinginan yang kuat bagi terciptanya kemakmuran masyarakat luas, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM. dan Bujur Timur, dengan luas 3.185,80. Luas Area ( ) 32,50 586, ,36

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DESKRIPSI JUDUL Pengembangan Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Pusat Energi Alam

Bhagyashri, Pranav, & Achaliyaparag, 2012).

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta terletak antara BT BT dan. lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM SITE PERENCANAAN. Gambar Peta Surakarta Sumber : (Bappeda, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan :Pengembangan wilayah (Regional Development) adalah upa ya

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pusat : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal dan sebagainya (Wikipedia, 2015). Informasi : Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerim. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan.(wikipedia, 2015) Pariwisata : Suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Kodhyat, 1996). Terpadu Di : Menyatukan hal-hal yang terpisah menjadi satu kesatuan. : Penunjuk kata tempat. Surakarta : Surakarta atau Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah tempat yang akan membuat Anda terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno(www.surakarta.go.id). 1

Pusat Informasi Pariwisata Terpadu di Surakarta merupakan salah satu sarana yang disediakan Dinas Pariwisata Kota Surakarta guna melayani para wisatawan yang datang ke Kota Surakarta. Di tempat ini, wisatawan akan memperoleh berbagai macam informasi mengenai sektor pariwisata yang berada di Kota Surakarta. Selain itu dengan adanya pusat informasi pariwisata terpadu ini wisatawan dapat lebih mudah memperoleh informasi mengenai hotel dan travel agent yang ada di Kota Surakarta. 1.2 Latarbelakang 1.2.1 Sejarah singkat kotasurakarta Surakarta yangbiasa disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km 2. Kota dengan luas 44 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan.. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755(www.surakarta.go.id). Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah 2

kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. 1.2.2 Lokasi kota Surakarta Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15 110 45` 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangannya(www.surakarta.go.id). Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, sedang batas wilayah sebelah selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam lima wilayah Kecamatan yang meliputi 51 Kelurahan. Suhu udara Masimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajad Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajad. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya. 3

Gambar 1. 1Peta Surakarta Sumber: http//:www.surakarta.go.id, 2014 1.2.3 Peran informasi dan promosi bagi pariwisata Kegiatan informasi dan promosi objek wisata sangat berpengaruh terhadap minat dan motivasi wisatawan. Suatu kegiatan informasi dan promosi objek wisata yang terencana, terarah, terpadu, dan efektif akan dapat terlaksana dengan baik apabila terdapat informasi yang cukup terhadap wisatawan. Juga sebaliknya, perlu adanya banyak data tenteng minat dan motivasi dari wisatawan dari wisatawan domestikmaupun mancanegara yang perlu dijaring untuk study yang bersifat umum sebagai landasan untuk melancarkan promosi yang memikat bagi para wisatawan sehingga arah dari promosi tersebut lebih mengena, dalam arti dapat dipasarkan dengan tepat. Sebagai bangunan yang berfungsi mewadahi aktifitas yang berhubungan dengan informasi pariwisata dan budaya yang ada di Kota Surakarta, bangunan Pusat Informasi Pariwisata Terpadu mempunyai peran yang besar bagi pariwisata dan kebudayaan yang ada di Kota Surakarta karena belum ada bangunan pusat 4

informasi yang dibangun permanen untuk mewadahi aktifitas pariwisata sehingga dapat memperkenalkan pariwisata secara terpadu kepada wisatawan, baik domestic maupun mancanegara. 1.3 Permasalahan dan Persoalan 1.3.1 Permasalahan Belum adanya wadah yang berfungsi sebagai pusat informasi pariwisata yang dapat memberikan gambaran umum secara keseluruhan tentang pariwisata yang ada di wilayah Kota Surakarta. 1.3.2 Persoalan Lokasi mampu dicapai dari lokasi wisata yang ada di Surakarta, sekaligus menunjang ekstensi kegiatan dalam tata ruang makro. Sistem bangunan sebagai wadah kegiatan promosi, pameran, penelitian dan pengelolaan. 1.4 Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan Tempat yang dapat memberikan informasi secara lengkap kepada wisatawan yang berkunjung di Kota Surakarta. 1.4.2. Sasaran Pusat informasi wisata yang selaras dengan kebutuhannya. 1.5 Lingkup Pembahasan Pemecahan masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, terutama yang berkaitan dengan masalah lokasi. 5

1.6 Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam menyusun DP3A ini adalah metode analisis, sintesis, dimana data yang dianalisis disatukan kembali untuk disintesiskan. Hasil dari sintesis sintesis dirangkum sebagai dasar konsep perencanaan dan perancangan. Adapun tahap yang dilalui sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam proses perencanaan dan perancangan. 2) Menganalisa permasalahan berdasarkan data primer dan sekunder serta menyimpulkan yang digunakan sebagai alternatif pemecahan. 3) Mengadakan pendekatan pendekatan untuk mendapatkan solusi dan merumuskan hasil hasil sintesis kedalam suatu rumusan konsep perancangan. 1.6.1 Pengumpulan Data a.) `Kajian teoritis Studi literatur, yaitu mengambil dari beberapa sumber yang bisa digunakan untuk menjawab setiap permasalahan dengan pemecahan yang mempunyai dasar. b.) Data 1. Observasi literatur, yaitu mengambil dari beberapa sumber yang bisa digunakan untuk menjawab setiap permasalahan dengan pemecahan yang memiliki dasar. 2. Interview, yaitu dengan Penulis melakukan tanya jawab kepadanarasumber atau dosen pembimbing secara langsung. 6

3. Survei lapangan, yaitu dengan melihat langsung bagaimana keadaan asli dari wilayah yang akan dijadikan lokasi atau mengambil data data site lokasi. 4. Studi komparasi, mengadakan studi banding terhadap obyek sejenis untuk mendapatkan referensi dan gambaran terhadap desain perancangan. 1.6.2 Analisis Yaitu dengan cara menganalisa data-data fisik dan non-fisik yang diperlukan, untuk disajikan sebagai pertimbangan dalam mendesain sesuai standart dan literatur yang sudah ada, antara lain: Pengolahan Data Pengolahan Konsep 1.6.3 Analisa Sintesa Yaitu dengan melakukan review pokok pembahasan masalah, kemudian disimpulkan menjadi suatu rangkuman konsep yang telah terpilih, diteliti, dan dipelajari. 1.6.4 Konsep Perencanaan dan Perancangan Membuat konsep/dasar perencanaan dan perancangan dengan menggunakan metode diskriptif untuk memperjelas dan memperkuat yang satu dengan yang lainnya, yang diwujudkan dalam sebuah konsep perencanaan dan perancangan. 7