BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan hubungan antar bangsa dihadapkan pada kondisi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era modern ini setiap negara dituntut untuk maju dan berkembang,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan perusahaan lazimnya bertujuan memaksimumkan. kemakmuran pemegang saham (stokcholders). Kemakmuran para pemegang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan makanan dan minuman merupakan satu alternatif investasi yang diminati investor. Perusahaan industri makanan dan minuman memiliki prospek yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target investasinya. Penyebabnya adalah hasil industri ini cenderung digemari oleh masyarakat seperti makanan ringan, minuman berenergi, hingga minuman kemasan yang mudah untuk dibawa-bawa. Perusahaan makanan dan minuman merupakan kategori barang konsumsi perusahaan industri manufaktur, dimana produknya sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga prospeknya menguntungkan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang, hal ini terbukti pada saat terjadinya krisis global, hanya perusahaan makanan dan minuman yang dapat bertahan dalam terjangan krisis global. Permintaan pada sektor tersebut tetap tinggi. Industri makanan dan minuman dapat bertahan tidak tergantung pada bahan baku eksport dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Menghadapi situasi dan kondisi perekonomian seperti sekarang ini setiap perusahaan harus mampu melakukan pengelolaan terhadap setiap kegiatankegiatan usahanya. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi keuangan. Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur 1

2 yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Laba dapat dioptimalkan melului peningkatan penjualan produk-produk perusahaan dan meminimalkan biaya operasi. Laba sangat penting bagi perusahaan karena untuk melangsungkan hidupnya suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan, tanpa keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.para direktur, pemilik perusahaan dan yang paling utama pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Salah satu yang bisa dilakukan perusahaan adalah menjaga kualitas kerja dalam perusahaan itu sendiri, terutama dalam hal upaya peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk menilai suatu perusahaan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dalam analisis ini diperlukan suatu ukuran perbandingan untuk mengetahui profitabilitas. Dalam hal ini, profitabilitas perusahaan dapat diukur menggunakan rasio : Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets atau Return On Investment dan Return On Equity (Agus Sartono, 2010:123). Penulis menggunakan rasio profitabilitas khususnya Return On Assets (ROA). ROA merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin

3 tinggi rasio ini, semakin baik suatu perusahaan, karena return semakin besar (Mahmud M. Hanafi dan Abdul Hanafi, 2009:159). Profitabilitas merupakan salah satu rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Profitabilitas merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh perusahaan. (R.Agus Hartono, 2010:123) Rasio profitabilitas ini sering dipakai manajemen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, disamping perlu mempertimbangkan masalah pembiayaan terhadap aktiva tersebut. Nilai profityang mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva dapat menghasilkan laba. Nilai profit yang disebabkan karena perusahaan mengalami kerugian, hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba. Unsur-unsur yang mempengaruhi peningkatan profitabilitas perusahaan, diantaranya adalah faktor perputaran modal kerja, struktur modal dan total asset turnover yang maksimal. Pada dasarnya setiap perusahaan akan melalukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk mebiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun membiayai investasi jangka panjang. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja. Sedangkan struktur modal digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan

4 akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Keadaan sktuktur modal akan berakibat langsung pada posisi keuangan perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan. Penggunaan modal dari pinjaman akan meningkatkan risiko keuangan, berupa biaya bunga yang harus dibayar, walaupun perusahaan mengalami kerugian (Teguh Mizwar, 2010). Selain modal kerja dan sturktur modal, total asset turnover juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas, dimana total asset turnover merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa aset. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien penggunaan aset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Pengelolaan perusahaan yang lebih baik atas faktor-faktor produksi dimilikinya melalui suatu proses produksi. Diantara faktor-faktor produksi tersebut adalah faktor modal berupa aktiva tetap (fixed assets), yang memegang peranan cukup penting dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap berfungsi untuk mendukung menjalankan kegiatan perusahaan, yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Pengelolaan aktiva secara efektif dan efisien otomatis dapat meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Setiap perusahaan akan melakukan pengukuran terhadap profitabilitas yang diperolehnya. Pengukuran terhadap profitabilitasakan memungkinkan bagi perusahaan, dalam hal ini pihak manajemen untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Profitabilitas dinilai sangat penting, karena

5 untuk melangsungkan hidupnya suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa keuntungan akan sulit bagi perusahaan menarik modal keluar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai penjualan dan ditunjukan dengan menurunnya nilai return on assets (ROA) pada perusahaan makanan dan minuman. Perputaran modal kerja pada tahun 2012 mengalami penurunan yang sangat drastis dan mempengaruhi profitabilitas menurun. Struktur modal yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Dan pada Total Asset Turn Over mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Lalu untuk mengukur rasio profitabilitas itu sendiri, penulis menggunakan salah satu bagian rasio profitabilitas yaitu Return On Assets (ROA). Karena ROA dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk. Grafik dibawah ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur menggunakan ROA pada sektor makanan dan minuman dari tahun 2012-2016 mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Return On Assets (ROA) ini setiap tahunnya mengalami fluktuasi, nilai profit yang rendah menunjukan bahwa perusahaan tidak begitu berhasil karena tidak efisien dan tidak efektifnya produksi, distribusi, keuangan atau manajemen umum, yaitu kondisi umum perusahaan yang tidak menguntungkan atau kelebihan investasi dalam aktiva.

6 Rasio yang tinggi menunjukan adanya manajemen yang efisien melalui organisasi perusahaan yang menguntungkan. Grafik 1.1 Rata-rata ROA Pada Tahun 2012-2016 pada Tiga Sektor Perusahaan Manufaktur 25 Makanan dan Minuman 20 15 10 Makanan dan Minuman 5 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: www.idx.co.id (sudah diolah) Berdasarkan grafik 1.1 ditemukan beberapa fenomena yang terjadi bahwa rata-rata return on assets (ROA) mengalami kenaikan pada tahun 2014 ke 2016. Tingkat profitabilitas return on assets (ROA) di perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014 cenderung mengalami penurunan pada tahun 2009-2010. Hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai penjualan dan ditunjukan dengan menurunnya nilai return on assets (ROA) pada perusahaan makanan dan minuman pada tahun 2012 sebesar 12,44 menjadi 11,29 pada tahun 2013, namun pada tahun 2014 mengalami kenaikan yaitu dari tahun 2013 sebesar 11,29 menjadi 11,51 pada tahun 2014 dan pada tahun 2015-2016 kembali naik sebesar 18,52 menjadi 21,49 pada tahun 2016.

7 Sehari-hari modal kerja dibutuhkan untuk pendanaan kegiatan operasional perusahaan yang diharapkan akan dapat kembali lagi masuk ke dalam kas perusahaan dalam jangka pendek, dengan demikian dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode dalam perusahaan. Periode perputaran modal kerja pada saat kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai pada saat kembali lagi menjadi kas. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan di produksi sampai barang tersebut dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan Grafik 1.2 Perputaran Modal Kerja Pada Tahun 2012-2016 pada TigaSektor Perusahaan Manufaktur 10 0-10 -20-30 -40-50 -60-70 -80-90 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber:www.idx.co.id (sudah diolah) Makanan dan Minuman

8 Grafik 1.2 menunjukan bahwa perputaran modal kerja pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016 dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2014 ke 2015. Perputaran modal kerja mengalami kenaikan pada tahun 2012, pada tahun 2014 mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2015 mengalami kenaikan kembali. Selain perputaran modal kerja perusahaan, struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan, karena di dalam struktur keuangan tercermin keseluruhan pasiva dalam neraca yaitu keseluruhan modal asing (baik jangka panjang maupun jangka pendek) dan jumlah modal sendiri. Kombinasi yang baik akan menghasilkan struktur modal yang optimal. Struktur modal dapat diketahui dengan membandingkan total utang dengan total modal sendiri. Perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, yaitu perusahaan yang mempunyai utang sangat besar karena akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto, 2004:297). Grafik 1.3 Struktur Modal Pada Tahun 2012-2016 Pada pada Tiga Sektor Perusahaan Manufaktur 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber:www.idx.co.id (sudah diolah) Makanan dan Minuman

9 Grafik 1.3 menunjukan bahwa struktur modal pada perusahaan manufaktur dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2014. Struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman cenderung mengalami kenaikan pada tahun 2014 ke 2015 dan menurun kembali pada tahun 2015 ke 2016. Selain itu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian atau kegiatan lainnya adalah Total assets turn over (TATO) menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Grafik 1.4 Total Asset Turn Over pada Tahun 2012-2016 pada Tiga Sektor Perusahaan Manufaktur 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Makanan dan Minuman 2012 2013 2014 2015 2016 Malakan dan Minuman Sumber: www.idx.co.id (sudah diolah) Grafik 1.4 menunjukan bahwa Total asset turn over pada perusahaan makanan dan minuman, otomotif dan logam cenderung mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya.

10 Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR MODAL DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016 1.2 Identifikasi Masalah Untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, perlu ada pengidentifikasian masalah sehingga hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Penulis dapat mengidentifikasi permasalahan dari latar belakang adapun permasalahan tersebut, yaitu : 1. Perputaran modal kerja cenderung mengalami kenaikan pada tahun 2012 dan mengalami penurunan pada tahun 2014. 2. Stuktur modal dari tahun cenderung mengalami penurunan pada tahun 2012 dan mengalami kenaikan pada tahun2014. 3. Total Asset Turn Over cenderung mengalami penurunanpada tahun 2012 dan mengalami kenaikan pada tahun 2013 dan 2016. 4. Profitabilitas return on assets berfluktuatif setiap tahunnya dari tahun 2012-2016. Pada tahun 2012 mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2013 dan 2014 mengalami kenaikan.

11 1.3 Rumusan Masalah Melihat peranan dari pengelolaan modal kerja dan struktur modal yang penting dalam menunjang kegiatan perusahaan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perputaran modal kerja pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 2. Bagaimana struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 3. Bagaimana Total Asset Turn Over pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 4. Bagaimana Return On Assets (ROA) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 5. Seberapa besar pengaruh perputaran modal kerja,struktur modal dan total asset turn over terhadap Profitabilitas Return On Assets (ROA) perusahaan secara simultan maupun parsial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan sehingga dapat dicapai tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis.

12 1. Perputaran modal kerja pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 2. Struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 3. Total Asset Turn Over pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 4. ROA pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 5. Besarnya pengaruh perputaran modal kerja,struktur modal, dan Total Asset Turn Over terhadap profitabilitas di perusahaan manufaktur sektor makan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016 secara simultan dan parsial. 1.5 KegunaanPenelitian antara lain: Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, 1.5.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoritis, yaitu merupakan pemahaman secara nyata dari teori yang diperoleh selama proses perkuliahan dengan praktik dilapangan, sehingga akan menambah wawasan pengetahuan, khususnya dalam masalah Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Total Asset Turnover dan Profitabilitas.

13 1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis a. Mengetahui perkembangan Bursa Efek Indonesia dan perusahaanperusahaan yang di teliti. b. Mengetahui bagaimanapenerapan teori-teori dan konsep-konsep tentang Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal dan Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas Retun On Assets. c. Memperoleh pemahaman mengenai faktor-faktor yang dapat mempengarui Profitabilitas dalam suatu perusahaan. d. Peneliti dapat mengetahui fluktuasinya kondisi Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal dan Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas Return On Assets. e. Sebagai bekal bagi penulis untuk menjadi investor yang handal di kemudian hari. 2. Bagi perusahaan a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk mengidentifikasi besarnya risiko dan tingkat likuiditasnya masing-masing perusahaan. b. Penelitian ini diharapkan menjadi sarana pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga investor tertarik Profitabilitas perusahaan terus meningkat. c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan kegiatan usahanya dan pengambilan keputusan financial.

14 3. Bagi investor a. Dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu penilaian dalam pemilihan investasi. b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk investor tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Profitabilitas. c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk investor dalam memilih perusahaan-perusahaan dengan prospek yang positif. d. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk investor dalam mengetahui tingkat risiko yang terdapat pada suatu perusahaan. 4. Bagi pihak lain a. Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada masyarakat umum terhadap bidang manajemen khususnya mengenai Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Total Asset Turn Over dan Profitabilitas Retun On Assets. b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Return On Assets untuk mahasiswa atau peneliti selanjutnya. c. Penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi dan menjadi sumber informasi untuk penelitian yang relevan. d. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pembelajaran mengenai topik-topik manajemen keuangan.