MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN WAKTU

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. J 1 = 300 g J 2 = 600 g J 3 = 900 g

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

I. METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R. Soebrantas KM 15

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

III. BAHAN DAN METODE. September 2016 di rumah kasa Growth Center Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru, pada bulan September sampai Desember 2014. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecambah kelapa sawit persilangan antara D x P yaitu Tenera di produksi PT. Topaz, mikoriza dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok, Pupuk Posfor (TSP), pupuk kandang, dan polybag. Alat yang digunakan adalah cangkul, ayakan tanah 5 mm, timbangan digital, meteran, penggaris, oven, pisau, parang, gembor, kamera dan alat tulis. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah dosis mikoriza yang terdiri dari 3 taraf yaitu: M 0 = 0 g/tanaman, M 1 = 5 g/tanaman, M 2 = 10 g/tanaman. Faktor kedua adalah dosis pupuk fosfor yang terdiri dari 4 taraf yaitu: P 0 = 0 g/tanaman, P 1 = 1 g/tanaman, P 2 = 2 g/tanaman, P 3 = 3 g/tanaman. Dari kedua faktor tersebut didapat 12 kombinasi perlakuan, sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Tabel 3.1 Kombinasi Perlakuan Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 0 M 0 P 0 M 0 P 1 M 0 P 2 M 0 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3 14

3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Lahan Lahan penelitian terlebih dahulu dibersihkan dari gulma, sisa-sisa kayu dan akar-akar tanaman lain. Kemudian dibuat naungan menggunakan paranet. 3.4.2. Persiapan Media Tanam Tanah dicampur dengan pupuk kandang. Tanah diambil dari lahan percobaan UIN Suska Riau. Perbandingan tanah dengan pupuk kandang yaitu 3:1 (Fauzi, 2008). Kemudian tanah dan pupuk yang telah dicampur dimasukkan ke dalam polybag dengan ukuran 14 x 22 cm. 3.4.3. Pemberian Perlakuan Mikoriza diberikan ke tanah sebelum kecambah ditanam sesuai dengan dosis perlakuan. Mikoriza diberikan dengan cara dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah dibuat di dalam polybag dengan dosis pemberian sesuai dengan perlakuan, selanjutnya pupuk fosfor diberikan pada tanah saat setelah tanam, dengan cara membuat lubang disekitar kecambah lalu masukkan pupuk sesuai dengan dosis perlakuan kemudian tutup kembali. 3.4.4. Penanaman Setelah dibuat lubang tanam pada media tanam polybag sedalam 1,5-2 cm, kecambah ditanam di dalam polybag yang telah diberi mikoriza sesuai dengan perlakuan dosis perlakuan, dengan radix menghadap ke bawah dan plumula berada 1 cm di bawah permukaan tanah. 3.4.5. Pemeliharaan 1. Penyiraman Bibit disiram dua kali sehari pada waktu pagi dan sore hari, dengan menggunakan alat penyiram (gembor). Jika kondisi hujan dan kondisi tanah lembab, maka bibit tidak perlu disiram. 2. Pengendalian Gulma Pengandalian gulma dilakukan dilakukan secara manual, dengan cara mencabut ataupun menggunakan cangkul. 3.4.6. Pengamatan Pengamatan tanaman bibit kelapa sawit pre nursery dari umur 0-90 hari dilakukan terhadap beberapa peubah yaitu: 15

1. Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan dilakukan dari permukaan tanah sampai bagian tanaman yang tertinggi. Pengamatan dilakukan pada umur 90 Hari Setelah Tanam (HST). 2. Panjang daun terpanjang (cm) Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur daun sampel dari basal/helaian daun sampai ujung daun. Pengamatan dilakukan pada umur 90 HST. 3. Diameter pangkal batang (mm) Pengamatan diameter pangkal batang diukur pada pangkal bibit yang telah diberi tanda 1 cm di atas media tanam. Pengamatan dilakukukan menggunakan jangka sorong dan pengamatan dilakukan pada umur 90 HST. 4. Panjang akar primer terpanjang (cm) Pengamatan panjang akar primer terpanjang dilakukan pada umur 90 HST. Pengukuran panjang akar dilakukan mulai dari pangkal akar sampai ujung akar primer terpanjang. 5. Jumlah akar primer (helai) Pengamatan jumlah akar primer dilakukan pada umur 90 HST. Pengamatan jumlah akar primer dilakukan dengan cara langsung menghitung akar primer. 6. Diameter akar primer (mm) Pengamatan diameter akar primer dilakukan pada umur 90 HST. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi jarak tiga cm dari pangakal batang dan tiga akar primer yang diukur. Pengamatan dilakukan menggunakan jangka sorong. 7. Bobot tajuk basah (g) Bobot tajuk basah diamati dengan menimbang bagian tajuk tanaman (batang dan daun) yang telah dibersihkan dari kotoran. Penimbangan dilakukan pada umur 90 HST. 8. Bobot akar basah (g) Bobot basah akar diamati dengan menimbang bagian akar tanaman yang telah dibersihkan dari kotoran. Penimbangan dilakukan pada umur 90 HST. 16

9. Bobot tajuk kering (g) Bobot tajuk kering diamati pada akhir penelitian dengan cara menimbang bagian tajuk tanaman yang terlebih dahulu dikeringanginkan, kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan dikeringkan dengan oven selama 2 x 24 jam pada suhu 60 C sampai tercapai berat konstan. 10. Bobot akar kering (g) Bobot akar kering diamati pada akhir penelitian dengan menimbang bagian akar tanaman yang telah dikeringanginkan, kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan dikeringkan dengan oven selama 2 x 24 jam pada suhu 60 C sampai tercapai berat konstan. 3.5. Analisis Data Model RAL faktorial menurut Mattjik dan Sumertajaya (2006) yang digunakan adalah: Y ijk = µ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk Y ijk : Hasil pengamatan pada faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke- j dan pada ulangan ke- k µ : Rataan nilai tengah α i β j (αβ) ij : Pengaruh faktor A pada taraf ke- i : Pengaruh faktor B pada taraf ke- j : Pengaruh interaksi dari faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke- j ε ijk : Pengaruh galat dari faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke- j dan pada ulangan ke- k Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan diolak secara statistik mengunakan Analisis Sidak Ragam Rancangan Acak Lengkap (Tabel 3.2). 17

Tabel 3.2. Sidik Ragam RAL SumberKer DerajatBe Jumlah Kuadrat F Hitung F Tabel agaman bas (DB) Kuadra Tengah 0.05 0.01 (SK) t (JK) (KT) D d-1 JKD KTD KTD/KTG - - P p-1 JKP KTP KTP/KTG - - D x P (d-1)(p-1) JK(DP) KT(DP) KT(DP)/KTG - - Galat (dp)(r-1) JKG KTG - - - Total r dp-1 JKT - - - - Faktor Koreksi (FK) = Jumlah Kuadrat Total (JKT) = - FK Jumlah Kuadrat Faktor D (JKD) = Jumlah Kuadrat Faktor P (JKP) =.. FK FK Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor D dan P {JK(DP)} = JKP JKD JKP Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKP JK(DP) JKK Uji lanjut yang akan dilakukan adalah Uji Jarak Duncan (UJD) taraf 5%. Model Uji Jarak Duncan adalah sebagai berikut: UJD α=rα (ρ, DB Galat) x α = Taraf uji nyata ρ = Banyaknya perlakuan R = Nilai dari table Uji Jarak Duncan KTG = Kuadrat Tengah Galat KTG/Ulangan 18