Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Do a & Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut Al-Qur an dan As-Sunnah

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

PERAYAAN NATAL BERSAMA

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Aturan Mengenal Khalifah Allah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Syarah Istighfar dan Taubat

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Adat Kebiasaan Hari Raya, Pengobatan Memakai Kalung dan Tentang Bai'at ADAT KEBIASAAN DI HARI RAYA, PENGOBATAN MEMAKAI KALUNG DAN TENTANG BAI AT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

1. Ya Allah, sesungguhnya kami memuji-mu, meminta tolong kepada-mu, dan memohon petunjuk dari-mu, kami berlindung dan bertawakal kepada-mu, kami

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Oleh: M. Taufik. N.T

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Iman Kepada KITAB-KITAB

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Hadits-hadits Shohih Tentang

Saudara Udi el Shin, Malang, Jawa Timur. Pertanyaan :

Transkripsi:

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan menurut al-qur an dan al-hadits tentang: 1. Adzan awal sebelum adzan shalat shubuh. 2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. 3. Syafa atul Ujma dari Nabi Muhammad saw. Jawaban: 1. Adzan awal sebelum adzan shalat shubuh Hukum melakukan adzan awal sebelum melaksanakan adzan shalat Shubuh telah pernah dijelaskan pada kolom Fatwa Agama Majalah Suara Muhammadiyah. Penjelasan itu dapat dibaca pada buku Tanya Jawab Agama Jilid III halaman 94 sampai dengan 100 yang disusun oleh Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kesimpulan dari penjelasan itu ialah bahwa adzan awal sebelum melakukan adzan shalat Shubuh itu dibolehkan karena ada dasarnya, yaitu Sunnah maqbulah. 2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw berarti bahwa si pengucap shalawat itu berdoa kepada Allah Swt agar kepada Nabi Muhammad saw selalu dilimpahkan kesejahteraan dan keberkatan, begitu pula kepada keluarga beliau. Dasarnya ialah firman Allah Swt: إ ن اهلل و م ال ئ ك ت ه ي ص ل ون ع ل ى الن ب ي اأ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ص ل وا ع ل ي ه و س ل م وا ت س ل يم ا. Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. [QS. al-ahzab (33): 56]. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw ada dua macam, yaitu: a. Membaca shalawat dalam shalat, hukumnya wajib. Ada beberapa lafadz shalawat yang diajarkan Nabi Muhammad saw kepada para shahabat, namun dalam lafadz-lafadz itu tidak terdapat perkataan sayyidina. Lafadz-lafadz itu ialah:

ع ن ح ي د الس اع د ي أ ن ه م ق ال وا ي ا ر س ول اهلل ك ي ف ن ص ل ي ع ل ي ك ف ق ا ل ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م ق ول وا الل ه م ص ل ع ل ى م م د و أ ز و اج ه و ذ ر ي ت ه ك م ا ص ل ي ت ع ل ى إ ب ر اه يم و ب ار ك ع ل ى م م د و أ ز و اج ه و ذ ر ي ت ه ك م ا ب ار ك ت ع ل ى إ ب ر اه يم إ ن ك ح يد م يد. ]رواه مسلم[. Artinya: Diriwayatkan dari Abu Humaid as-sa diyyi, sesungguhnya mereka berkata: Ya Rasulullah, bagaimana kami bershalawat atas engkau? Rasulullah saw menjawab: katakanlah olehmu (lafadznya terdapat pada hadits di atas), yang artinya: Wahai Allah, limpahkanlah kemurahan-mu atas Muhammad, dan atas istri-istrinya dan keturunannya sebagaimana yang telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim, dan limpahkanlah berkat-mu atas Muhammad, istriistrinya dan keturunannya sebagaimana yang telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia. [HR. al-bukhari dan Muslim]. ع ن ك ع ب ب ن ع ج ر ة ف ق ال س أ ل ن ا ر س ول اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م ف ق ل ن ا ي ا ر س ول اهلل ك ي ف الص ال ة ع ل ي ك م أ ه ل ال ب ي ت ف إ ن اهلل ق د ع ل م ن ا ك ي ف ن س ل م ع ل ي ك م ق ال ق ول وا الل ه م ص ل ع ل ى م م د و ع ل ى آل م م د ك م ا إ ب ر اه يم إ ن ك ح يد م يد الل ه م ب ار ك ع ل ى ص ل ي ت ع ل ى إ ب ر اه يم و ع ل ى آل م م د و ع ل ى آل م م د ك م ا ب ار ك ت ع ل ى إ ب ر اه يم و ع ل ى آل إ ب ر اه يم إ ن ك ح يد م يد. ]متفق عليه[. Artinya: Diriwayatkan dari Ka ab bin Ujrah, kami bertanya kepada Rasulullah saw, kami berkata: Ya Rasulullah, bagaiamana bershalawat atasmu Ahlul Bait? Sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada kami bagaimana mengucapkan salam kepada engkau. Rasulullah saw berkata, katakanlah olehmu: (lafadz terdapat pada hadits di atas), yang artinya: Wahai Allah, limpahkanlah kemurahan-mu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Wahai Allah, limpahkanlah berkat-mu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana yang telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia. [Muttafaq Alaih].

b. Membaca shalawat di luar shalat, hukumnya sunnah. Sebagaimana halnya dengan doa, maka mengucapkan shalawat itu seperti mengucapkan doa, yaitu dengan ikhlas semata-mata mencari ridla Allah, dengan berbisik dan lemah lembut, tidak dengan suara yang keras, sebagaimana firman Allah Swt: و اذ ك ر ر ب ك ف ن ف س ك ت ض ر ع ا و خ يف ة و د ون ا ل ه ر م ن ال ق و ل ب ال غ د و و ا آلص ال و ال ت ك ن م ن ال غ اف ل ي. Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [QS. al-a raf (7): 205]. Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah berpendapat bahwa lafadz shalawat yang paling baik dibaca ialah lafadz shalawat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw kepada para shahabat sebagaimana terdapat pada hadits-hadits di atas. 3. Syafa atul Ujma dari Nabi Muhammad saw Mungkin yang saudara maksud ialah Syafa atul Uzhma, bukan Syafa atul Ujma sebagaimana yang tertulis pada pertanyaan saudara. Syafa atul Uzhma ialah semacam pengampunan umum yang diberikan Allah Swt kepada sebahagian manusia di akhirat nanti dengan memberikan izin kepada Nabi Muhammad saw untuk melaksanakannya. Pada waktu itu manusia dalam keadaan resah dan bingung menghadapi nestapa yang mereka alami. Mereka mendatangi para Nabi supaya mereka memohonkan kepada Allah agar nestapa itu dijauhkan dari mereka. Para Nabi menyatakan bahwa mereka tidak sanggup melaksanakannya. Akhirnya atas petunjuk Nabi Isa as mereka mendatangi Nabi Muhammad saw agar beliau memohon kepada Allah Swt sehingga derita yang mereka tanggung itu hilang. Setelah beliau berdoa Allah Swt mengabulkannya dengan memberi izin kepada beliau untuk memberi syafa at (pertolongan) kepada mereka. Berdasarkan izin itu beliau membebaskan orang-orang yang beriman dari derita itu dan memasukkan mereka ke dalam surga, sedang orang-orang kafir dimasukkan ke dalam neraka, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits: ع ن أ ن س ب ن م ال ك ر ض ي اهلل ع ن ه ق ال ق ال ر س ول اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م ي م ع اهلل الن اس ي و م ال ق ي ام ة ف ي ق ول ون ل و اس ت ش ف ع ن ا ع ل ى ر ب ن ا ح ت ي ر حي ن ا م ن م ك ان ن ا ف ي أ ت ون آد م ف ي ق ول ون أ ن ت ال ذ ي خ ل ق ك اهلل ب ي د ه و ن ف خ ف يك م ن ر وح ه و أ م ر ال م ال ئ ك ة ف س ج د وا ل ك ف اش ف ع ل ن ا ع ن د ر ب ن ا ف ي ق ول ل س ت ه ن اك م

و ي ذ ك ر خ ط يئ ت ه و ي ق ول ائ ت وا ن وح ا أ و ل ر س ول ب ع ث ه اهلل ف ي أ ت ون ه ف ي ق ول ل س ت ه ن اك م و ي ذ ك ر خ ط يئ ت ه ائ ت وا إ ب ر اه يم ال ذ ي ا ت ذ ه اهلل خ ل يال ف ي أ ت ون ه ف ي ق و ل ل س ت ه ن اك م و ي ذ ك ر خ ط يئ ت ه ائ ت وا م وس ى ال ذ ي ك ل م ه اهلل ف ي أ ت ون ه ف ي ق ول ل س ت ه ن اك م ف ي ذ ك ر خ ط يئ ت ه ائ ت وا ع يس ى ف ي أ ت ون ه ف ي ق ول ل س ت ه ن اك م ائ ت وا م م د ا ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م ف ق د غ ف ر ل ه م ا ت ق د م م ن ذ ن ب ه و م ا ت أ خ ر ف ي أ ت و ن ف أ س ت أ ذ ن ع ل ى ر ب ف إ ذ ا ر أ ي ت ه و ق ع ت س اج د ا ف ي د ع ن م ا ش اء اهلل ث ي ق ال ل ار ف ع ر أ س ك س ل ت ع ط ه و ق ل ي س م ع و اش ف ع ت ش ف ع ف أ ر ف ع ر أ س ي ف أ ح د ر ب ب ت ح م يد ي ع ل م ن ث أ ش ف ع ف ي ح د ل ح د ا ث أ خ ر ج ه م م ن الن ار و أ د خ ل ه م ا ل ن ة ث أ ع ود ف أ ق ع س اج د ا م ث ل ه ف الث ال ث ة أ و الر اب ع ة ح ت م ا ب ق ي ف الن ار إ ال م ن ح ب س ه ال ق ر آن. ]رواه البخاري ومسلم[. Artinya: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: berkata Rasulullah saw: Nanti Allah akan mengumpulkan manusia di hari kiamat, lalu mereka berkata, seandainya ada orang yang memohonkan syafaat kepada Tuhan kami untuk kami sehingga kami terbebas dari keadaan kami ini. Lalu mereka datang kepada Nabi Adam, mereka berkata: Engkaulah orang yang diciptakan Allah dengan tangan-nya (langsung) dan meniupkan kepada engkau ruh dari-nya dan memerintahkan malaikat, lalu mereka sujud kepada engkau, maka berilah kami syafaat yang berasal dari Tuhan kami. Adam menjawab: bukan aku yang dapat memberikannya, sambil menyebut kesalahan-kesalahannya. Adam berkata: datanglah kepada Nuh Rasul yang pertama kali diutus Allah. Lalu mereka datang kepada Nuh dan Nuh menjawab: aku bukanlah orang yang dapat memberikannya, sambil menyebut kesalahan-kesalahannya. Datanglah kepada Ibrahim orang yang dijadikan Allah teman-nya. Lalu mereka datang kepada Ibrahim dan Ibrahim menjawab: aku bukanlah orang yang dapat memberikannya, sambil menyebut kesalahan-kesalahannya. Datanglah kepada Musa orang yang pernah berbicara dengan Allah. Lalu mereka datang kepada Musa dan Musa menjawab: aku bukanlah orang yang dapat memberikannya, sambil menyebut kesalahan-kesalahannya. Datanglah kepada Isa dan Isa menjawab: aku bukanlah orang yang dapat memberikannya, datanglah kepada Muhammad saw, karena sesungguhnya Muhammad telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang. Mereka pun mendatangiku, maka aku pergi minta izin kepada Tuhanku. Maka ketika aku melihat-nya aku segera sujud, Ia membiarkanku sesuai dengan yang dikehendaki-nya.

Kemudian dikatakan: Angkatlah kepala engkau, mintalah pasti diberi, katakanlah niscaya akan didengar, mintalah syafaat pasti diberi. Lalu aku mengangkat kepalaku, lalu aku memanjatkan pujian kepada Tuhanku sesuai dengan yang diajarkan kepadaku, kemudian aku diizinkan memberi syafaat kepada orang-orang tertentu. Kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan aku masukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menyatakan dan bersujud seperti semula, kemudian ketiga dan keempat, sehingga yang tinggal dalam neraka adalah orang yang tidak percaya dan menantang al-qur an. [HR. al-bukhari dan Muslim]. Di samping hadits di atas, ada lagi beberapa hadits shahih yang menerangkan tentang syafaat itu dan isinya sama dengan isi hadits di atas. Dari penjelasan hadits di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Hak memberi syafaat itu hanya ada pada Allah, sebagai yang ditegaskannya: م ن ذ ا ال ذ ي ي ش ف ع ع ن د ه إ ال ب إ ذ ن ه. Artinya: Siapakah yang dapat memberi syafa at di sisi Allah tanpa izin-nya. [QS. al-baqarah (2): 255]. b. Pada hari kiamat Nabi Muhammad saw diberi izin oleh Allah untuk memberi syafaat kepada sebahagian manusia sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-nya. c. Di antara yang diberi syafaat itu ialah orang-orang yang beriman kepada al-qur an dan tidak menentangnya. Wallahu a lam bish-shawwab. *km) Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah E-mail: tarjih_ppmuh@yahoo.com dan ppmuh_tarjih@yahoo.com