TINJAUAN PUSTAKA. Kemasaman (ph) tanah yang cocok untuk kacang tanah adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA PEMBERIAN PUPUK KIESERIT

Gambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. rhizobium pengukat N dari udara. Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15-20

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas kancil merupakan varietas yang tahan terhadap layu dan agak tahan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

I. PENDAHULUAN. berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan.

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanah Kemasaman (ph) tanah yang cocok untuk kacang tanah adalah 6.5-7.0. Tanah yang baik sistem drainasenya akan menciptakan aerase yang lebih baik, sehingga akar tanaman akan lebih mudah menyerap air, hara nitrogen dan O 2. Drainase yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap respirasi akar tanaman, karena O 2 dalam tanah rendah (Kasno, et.al., 1993 dalam Ratnapuri). Tanah dan lingkungan yang ideal untuk pertanaman kacang tanah adalah tanah yang cukup mengandung unsur hara makro dan mikro. Unsur hara mikro antara lain karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrigen (N), Fosfor (F), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S); sedangkan unsur hara mikro antara lain besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), seng (Zn), cuprum (Cu), boron (B) dan klor (Cl) (Pitojo, 2005 dalam Simamora). Kacang tanah memberikan hasil terbaik jika ditanam pada tanah yang remah dan berdrainase baik, terutama tanah berpasir. Tanah bertekstur ringan memudahkan penembusan dan perkembangan polong, yang biasanya terjadi di bawah permukaan tanah. Ketersediaan kalsium tanah sangat diperlukan agar biji dapat tumbuh dengan baik (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998 dalam Simamora). Iklim Selain tanah, faktor iklim memiliki pengaruh besar terhadap pertanaman kacang tanah. Faktor iklim terdiri atas suhu, cahaya, dan curah hujan. Secara umum, tanaman ini tumbuh paling baik dalam kisaran suhu udara 25-35 0 C dan tidak tahan terhadap embun dingin. Suhu tanah merupakan faktor penentu dalam

perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanaman. Suhu tanah yang ideal untuk perkembangan ginofor adalah 30-34 o C, sementara suhu optimal untuk perkecambahan benih berkisar antara 20-30 o C (Pitojo, 2005 dalam Ratnapuri). Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0-500 m dpl. Tanaman ini tidak terlalu memilih tanah khusus. Diperlukan iklim yang lembab. Di daerah yang memiliki musim kemarau panjang, kacang tanah memerlukan pengairan, terutama pada fase perkecambahan, pembuahan dan pengisian polong (Mangoendidjojo, 2003 dalam Laksana). Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga rontok dan tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah yang mengakibatkan polong menjadi busuk (Yufdi et al, 2006 dalam Hamdani). Varietas Kacang Tanah Daya hasil kacang tanah varietas-varietas unggul di Indonesia kurang dari 2,5 ton/ha (Hidayat et al., 2000). Varietas unggul di USA sebagian besar termasuk dalam ssp. Hypogeae yang dicirikan oleh ketiadaan bunga pada cabang utama, tumbuh menjalar (runner), dan membentuk bunga dan polong yang tersebar pada sepanjang cabang lateral (Wynne dan Coffelt, 1982). Daya hasil varietas unggul Hypogeae di USA dapat melebihi 6 ton/ha (Cullbreath et al., 1997). Karakter agronomis yang mendukung daya hasil tinggi ssp. Hypogae antara lain memiliki polong dan biji berukuran besar, jumlah polong banyak yang berhubungan dengan tipe pertumbuhan menjalar atau setengah menjalar. Jika dibandingkan dengan yang tumbuh tegak, kacang tanah yang tumbuh menjalar berpotensi menghasilkan

polong lebih banyak karena jumlah ginofor yang dapat mencapai tanah dan membentuk polong lebih banyak. Polong kacang tanah terbentuk dari ginofor yang dapat mencapai tanah. Rata-rata panjang ginofor yang membentuk polong pada Arachis hypogaeaadalah 7 cm atau kurang (Ono,1979). Walaupun jumlah polong per tanaman tidak meningkat, daya hasil suatu galur atau varietas akan meningkat jika ukuran polong dan biji lebih besar. Varietas merupakan sekelompok tanaman yang mempunyai ciri khas yang seragam dan stabil serta mengandung perbedaan yang jelas dari varietas yang lain. Varietas kacang tanah pada umumnya berupa varietas murni yang berasal dari galur homozigot yang homogen. Hingga tahun 2005, masih di lepas 29 varietas kacang tanah, antara lain Varietas Gajah, Varietas Kelinci, Varietas Bima. Varietas Gajah memiliki hasil rata-rata, umur berbunga, umur polong tua, bobot 100 biji: 1,8 ton/ha, 30 hari, 100 hari, 53 g. Varietas Kelinci memiliki hasil ratarata, umur berbunga, umur polong tua, bobot 100 biji: 2,3 ton/ha, 25-29 hari, + 95 hari, + 45 g. Varietas Bima memiliki hasil rata-rata, umur berbunga, umur polong tua, bobot 100 biji: 1,6-2,5 ton/ha, 28-31 hari, 90-95 hari 30-40 g. (Suhartina, 2005). Pembentukan cabang termasuk pada pertumbuhan vegetatif bersama tinggi tanaman, pada pertumbuhan vegetatif umumnya hara yang diperlukan adalah nitrogen, selain itu membutuhkan Mg untuk pertumbuhan batang utama. Terjadinya pertumbuhan batang utama menimbulkan persaingan hormonal, akibatnya pertumbuhan batang lebih dipacu dibandingkan dengan terbentuknya tunas baru pada batang utama. Jumlah cabang yang dihasilkan dipengaruhi oleh pertumbuhan batang utama, karena cabang primer itu tumbuh

pada batang utama, sehingga perbedaan yang ditimbulkan juga berbeda (Afrizal, 2003 dalam Puspita). Varietas akan menentukan produktifitas yang dicapai. Jadi perbedaan produksi pada masing-masing varietas kacang tanah lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik selain itu fosfor juga sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman, dimana P yang cukup akan meningkatkan jumlah buah yang dihasilkan (Adisarwanto, 2000 dalam puspita) Berat 100 biji merupakan salah satu parameter pengamatan yang erat hubungannya dengan produksi yang dicapai. Bila berat 100 biji tinggi maka semakin banyak pula hasil yang akan diperoleh. Namun semua itu sebagian masih dipengaruhi oleh genotipe dan varietas tanaman itu sendiri. bahwa berat 100 biji merupakan salah satu parameter pengamatan yang erat hubungannya dengan produksi yang dicapai. Bila berat 100 biji tinggi maka semakin banyak pula hasil yang akan diperoleh. Namun semua itu sebagian masih dipengaruhi oleh genotipe dan varietas tanaman itu sendiri (Sitompul dan Guritno, 2005 dalam Pramita) Pupuk Guano Tanaman kacang tanah membutuhkan dosis pupuk nitrogen sebanyak 50 100 kg urea/ha, 100 kg SP-36 dan 75 kg KCl diberikan saat tanam (Purnomo dan Purnawati, 2009 dalam Sondakh, et.al ). Kotoran kelelawar yang sering disebut guano, ternyata menyimpan potensi besar sebagai pupuk organik yang mengandung beberapa macam unsur hara yang tidak mempunyai efek samping terhadap tanah dan tidak mengandung residu berbahaya baik bagi tanah maupun tanaman. Nafos Guano mengandung unsur

hara P 2 O 5 total, 22-26%, CaO, 35-40%, SiO 2, 8,80%, Fe 2 O 3, 1,6%, TiO 2, 0,008%, Al 2 O 3, 15,90%, MgO, 1,099% (Syofia et al., 2014). Salah satu penelitian yang mampu membuktikan kegunaan guano sebagai bahan dasar pupuk organik adalah penelitian Universitas Cornell di New York- Amerika Serikat. Perbandingan nutrien pada beberapa hewan Ayam: N 3.6%, P 1.3%, K 1.3%, Sapi potong N 2.0%, P 0.65%, K 1.6%, Bebek N 2.6%, P 0.8%, K 0.5%, Kambing N 4.0%, P 0.61%, K 2.8%, Guano kelelawar N 5.7%, P 8.6%, K 2.0%, Kuda N 2.5%, P 0.25%, K 0.8%, Manusia N 2%, P 1%, K 0.2%, Babi N 2.8%, P 1%, K 1.2%, Burung merpati N 6.5%, P 2.4%, K 2.5%, Kelinci N 4.8%, P 2.8%, K 1.2%. Dapat dilihat bahwa guano memiliki tingkat nitrogen terbesar setelah kotoran merpati. Namun, menduduki urutan pertama dalam bagian kadar unsur fosfat dan menduduki urutan ketiga terbesar bersama kotoran sapi perah dalam kadar kalium. Dari keterangan tersebut guano kelelawar mengandung paling banyak fosfat. Fosfat merupakan bahan utama penyusun pupuk selain nitrogen dan Potasium. Guano juga mengandung unsur mikro seperti magnesium oksida (MgO) dan kalsium oksida (CaO) yang dibutuhkan tanaman. Tidak seperti pupuk kimia buatan, guano tidak mengandung zat pengisi. Guano tertahan lebih lama dalam jaringan tanah, meningkatkan produktivitas tanah dan menyediakan makanan bagi tanaman lebih lama dari pada pupuk kimia buatan. (Http.www.css. Cornell, educ. Fertilizer analisis. Pdf, 2016 dalam Rajagukguk). Manfaat dari penggunaan guano antara lain dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan jumlah dan aktifitas metabolik jasad mikro di dalam tanah, penyumbang unsur P ke dalam tanah, serta meningkatkan pertumbuhan akar dan tunas. Dari hasil penelitian Rajagukguk (2014) menyatakan

bahwa kandungan ph pupuk guano yaitu 4,66, C-organik 15,31 %, N-total 1,36 %, C/N 11,26, P 2 O 5 0,124 %, K 2 O 0,034% dan MgO 0,085 %. Pemberian guano tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah. Hal ini disebabkan karena pupuk guano tidak mencukupi kebutuhan unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan kacang tanah. Kacang tanah tetap memerlukan penambahan pupuk NPK buatan, pupuk guano hanya sebagai suplemen dan untuk memperbaiki kesuburan fisik tanah. Kalaupun akan dilakukan pengurangan pupuk buatan maksimal 25-50% (Samijan, 2007). Selanjutnya Sulaeman et. al., (2002) menyatakan bahwa pupuk guano termasuk dalam kategori pupuk jangka panjang yaitu unsur P relatif lambat tersedia, sehingga relatif tidak sesuai untuk tanaman semusim. Jumlah polong yang terbentuk per tanaman bervariasi, tergantung varietas, kesuburan tanah dan jarak tanaman (Suprapto, 2002). Unsur Mg dapat berperan penting dalam meningkatkan ph tanah, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah, selain itu Mg juga berperan sebagai fosfor yang sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman, dimana P yang cukup akan meningkatkan jumlah buah yang dihasilkan. Kekurangan fosfor dapat memperlambat proses pematangan buah, warna daun lebih hijau dari pada keadaan normalnya dan daun yang tua tampak menguning, sehingga hasil buah dan biji berkurang (Hanafiah, 2005 dalam Puspita). Sesuai dengan pendapat Lingga (2003) yang menyatakan bahwa fosfor dapat mempercepat penuaan buah atau pemasakan biji serta meningkatkan hasil biji-bijian. Jika kekurangan unsur kalium dan fosfor maka dapat menyebabkan

kematangan buah terlambat dan ukuran buah menjadi kecil (Novizan, 2002). unsur fosfor diperlukan tanaman kacang tanah untuk pertumbuhan dan pembentukan polong serta biji. Ketersediaan unsur fosfor di dalam tanah berfungsi untuk pembentukan polong dan penambahan unsur Mg pada tanah yang kurang subur akan dapat meningkatkan bobot biji dan produksi kacang tanah (Sumarno, 2002 dalam Hayati) jumlah cabang yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh pertumbuhan tinggi tanaman, sehingga pertumbuhan tinggi akan lebih dominan terhadap pertumbuhan cabang akibat terjadinya persaingan dalam pemanfaatan hasil fotosintesis antara batang dan cabang primer. Menurut Harjadi (1998), setiap varietas tanaman selalu terdapat perbedaan respons genotipe pada berbagai kondisi lingkungan tumbuh. Hal ini tentu berpengaruh terhadap penampilan feno-jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 10 tipe dari tiap varietas apabila berinteraksi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Pitojo (2010) menyatakan juga bahwa kekurangan unsur fosfor menyebabkan tanaman kacang tanah kerdil, kurus, daun berukuran kecil dan berwarna hijau pucat, polong yang terbentuk sedikit dan hasil rendah. Rendahnya laju pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah apabila dosis pupuk SP-36 dalam jumlah berlebihan (200 kg ha-1), hal ini disebabkan pada dosis tersebut jumlah unsur haranya dalam keadaan berlebihan sehingga dapat menekan laju pertumbuhan tanaman. Peningkatan pertumbuhan generatif (produksi) tanaman kacang tanah juga dipengaruhi oleh ketersedian hara P dan K. Fosfor sebagai ortho-fosfat memiliki peran penting dalam reaksi enzim yang tergantung pada fosforilase. Hal ini karena

semua inti sel tanaman mengandung fosfor, sangat penting dalam pembelahan sel, dan juga untuk perkembangan jaringan meristem (Sarief, 1985). Tanaman kacang tanah hanya menyerap phospat dalam jumlah yang kecil, namun phospat sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan pembentukan biji kacang tanah (Sumarno, 1986). Kalium juga merupakan salah satu unsur hara yang diperlukan tanaman dan sangat mempengaruhi tingkat produksi tanaman (Sarief, 1985). Kalium diserap tanaman dalam bentuk K+. K berfungsi sebagai aktivator enzim dalam proses fotosintesis dan respirasi (Hanafiah, 2007 dalam Hayanti)