BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

NASKAH PUBLIKASI NILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU GROUP BAND UNGU. (Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Tidak baik disini adalah tidak layak untuk dinyanyikan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut yaitu ketrampilan dan kreatifitas yang terbentuk oleh manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai ragam kesenian dan kebudayaan. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual, dan (5) peragaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang seni adalah masalah klasik, dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Sang Kholiq untuk beribadah.manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak

RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. didapat dalam semua kebudayaan dimanapun di dunia. Unsur kebudayaan universal

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

pula mengajak dan megajari anaknya untuk bernyanyi bersama ataupun mengajarinya bermain alat musik. Belajar bernyanyi sangatlah bermanfaat bagi anak u

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi dan kemampuan manusia untuk mengembangkan sangat beragam. Keragaman tersebut antara lain dalam pengembangan kreatifitasnya. Seperti halnya dalam manusia menciptakan sebuah lagu dengan baik ataupun tidak. Tidak baik disitu adalah tidak nyaman didengarkan dan layak untuk dinyanyikan yang membuat kalangan lain merasa dirugikan. Tuhan telah memberikan manusia otak yang brilian, manusia dapat berfikir dan mempunyai pengetahuan untuk mengembangkannya. Secara umum, otak manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas. Fungsi dari otak kanan ini adalah untuk mengurusi proses berpikir kreatif manusia. Sedangkan fungsi dari otak kiri biasanya sangat bermanfaat saat digunakan untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Seni merupakan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui media yang disebut dengan karya seni, yang sejatinya adalah proses kreativitas dari manusia itu sendiri. Karya seni merupakan wujud dari ide-ide, gagasan-gagasan, kejadian ataupun perasaan penciptanya. Seni merupakan media ekspresi yang diungkapkan dengan perasaan didalam proses penciptaan karya seni melalui media musik. Seniman memiliki 1

2 sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Seni merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Seni media komunikasi dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti kritik sosial, gagasan, kebijaksanaan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Nilai seni merupakan hakikat seni yang didalamnya terdapat muatan nilainilai seperti nilai pengetahuan, nilai religi, nilai sosial, dan nilai seni. Biasanya nilai-nilai tersebut saling terkait. Nilai-nilai itu merupakan pesan yang hakiki dipandang baik dan dijadikan acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni pada dasarnya memiliki dua nilai yang berbeda, yaitu nilai instrinsik dan nilai instrumental. Nilai instrinsik suatu karya seni sangat tergantung pada kekayaan internal, kualitas, dan hubungan internal yang diciptakannya. Sementara itu nilai instrumental suatu karya seni dimaksudkan sebagai nilai yang diakibatkan dari perwujudan aktual suatu karya seni terhadap orang yang melihat, meraba, menikmati, dan mengapresiasikannya (Pannen, 2002: 19). Seni dalam pendidikan dan pendidikan dalam seni merupakan sebuah program yang mengharapkan siswa pandai dalam bidang seni, dengan demikian seni memiliki peran penting dalam pendidikan: Arah atau pendekatan seni baik itu seni rupa, seni musik, seni tari ataupun seni teater, secara umum dapat dipilah menjadi dua pendekatan, yakni seni dalam pendidikan dan pendidikan melalui seni. Pertama, seni dalam pendidikan. Secara hakiki materi seni penting diberikan kepada anak. Maksudnya adalah, keahlian melukis, menggambar, menyanyi, menari, memainkan musik dan keterampilan lainnya perlu ditanamkan kepada

3 anak dalam rangka pengembangan kesenian dan pelestarian kesenian. Seni dalam pendidikan ini sejalan dengan konsep pendidikan yaitu sebagai proses pembudayaan yang dilakukan dengan upaya mewariskan atau menanamkan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi berikutnya. Oleh sebab itu, seni dalam pendidikan merupakan upaya kita sebagai pendidik seni dan juga lembaga yang menaungi kita untuk mewariskan, melestarikan, dan mengembangkan berbagai jenis kesenian yang ada baik lokal maupun mancanegara. Kedua, pendidikan melalui seni. Plato menyatakan bahwa seni seharusnya menjadi dasar pendidikan. Dari pendapat ini kita bisa beranggapan bahwa sesungguhnya seni atau pendidikan seni mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pendidikan secara umum (Eisner, 1972 dan Chapman, 1978). Seni media edukasi merupakan karya seni yang digunakan untuk media pendidikan. Dalam arti menyanyikan dan menghayati dalam syair lagu. Group Band Ungu misalnya, karya-karya dalam menciptakan lagu banyak diterima oleh masyarakat. Dalam syair karya-karya mengandung nilai moral. Banyak kalangan yang mengapresiasi lagu-lagu ciptaannya baik, bahkan beberapa kalangan menganggap lagu-lagu Group Band Ungu mempunyai nilai-nilai moral yang kental. Nilai moral adalah nilai yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari kehendak atau kemauan (Muin, 2006:49). Nilai moral merupakan nilai yang penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai makhluk pribadi, makhluk Tuhan, maupun makhluk sosial. Nilai moral merupakan nilai yang digunakan sebagai dasar, tuntunan, dan tujuan manusia dalam kehidupannya. Dalam mengkaji nilai-nilai moral pada syair lagu tersebut, perlunya penulis menggunakan pendekatan Hermeneutika. Menurut Stefan sebagaimana yang (dikutip Kurniawan, 2011:1), objek sesungguhnya yang ingin dibidik dalam prosedur Hermeneutika objektif adalah rekaman interaktif atau tindakan sosial

4 nyata yang ditransmisikan secara simbolis. Baik dalam bentuk tertulis secara visual, atau gabungan dalam berbagai media atau sesuatu yang direkam dengan cara yang lain. Sebagaimana dari paparan tersebut, perlu adanya pemfokusan terhadap syair yang akan dianalisis dengan metode Hermeneutika. Lagu-lagu yang dinyanyikan Grop Band Ungu banyak memuat lirik-lirik yang istimewa. Beberapa diantaranya adalah rangkaian kata yang indah dan penuh dengan nilai-nilai pada lagu Grop Band Ungu. Syair-syair lagu tersebut antara lain: 1) Ku Pinang Kau Dengan Bismillah; 2) Dengan Nafasmu; 3) Andai Ku Tahu; 4) Dia Maha Sempurna; 5) Doa Untuk Ibu; 6) Para Pencarimu; 7) Surgamu; 8) Sesungguhnya; 9) Surga Hati; 10) Syukur (Alhamdulillah); 11) Hidup Hanya Sementara; 12) Hanya Kau (http://band.ungu.com/lyric.php). Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan karakter siswa yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban untuk menjadi siswa yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Proses pembelajaran PKn sangat penting karena setiap mata pelajaran memiliki tujuan yang harus dicapai. Pembelajaran PKn selalu menyangkut dimensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai sesuai dengan konsep pembelajaran PKn. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian mengkaji Nilai-Nilai Moral Dalam Syair lagu Group Band Ungu, Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana kegiatan penting dalam mengadakan penulisan karya ilmiah. Adanya permasalahan maka berarti dalam penelitian telah mengidentifikasi persoalan yang akan diteliti secara jelas berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut Bagaimana Nilai-Nilai Moral Dalam Syair Lagu Group Band Ungu, Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas sekaligus sebagai acuan agar dapat bekerja secara terarah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan nilai-nilai moral dalam syair lagu Group Band Ungu, Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn. D. Manfaat Atau Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Masukan guna pengembangan konsep seni khususnya lagu dalam proses pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sabagai dasar untuk kegiatan penelitian yang selanjutnya yang sejenis.

6 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Memanfaatkan lagu sebagai media pembelajaran. b. Alternatif media pembelajaran PKn yang menyenangkan dan menarik minat siswa. E. Daftar Istilah Daftar istilah merupakan penjelasan dari istilah yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul. Adapun kata-kata tersebut adalah sebagai berikut: 1. Konsep Nilai Nilai dalam bahasa Inggris adalah value, bahasa latin valere, artinya berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat (Sauri & Hufad, 2007: 43). Dalam kamus besar bahasa Indonesia, nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Kattsoff (dalam Sauri & Hufad, 2007: 46) mengungkapkan bahwa hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga macam, pertama nilai sepenuhnya berhakekat subyektif, tergantung kepada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri. Kedua, nilai merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dapat diketahui melalui akal. Ketiga nilai-nilai merupakan unsur-unsur objektif yang menyusun kenyataan (Sauri & Hufad, 2007: 46).

7 Paradigma hermeneutika dalam perpesktif pembelajaran PKn lebih sesuai jika dipergunakan untuk mendekonstruksi suatu konsep yang mengandung beberapa cakupan nilai, misalnya nilai agama, nilai kemasyarakatan, nilai sosial-budaya, nilai filsafaf, nilai kehidupan, dan sebagainya. Sulistyono (dalam Celine, 2011: 19) membagi nilai menjadi tujuh macam, yaitu (1) nilai intelektual, (2) nilai personal dan fisik, (3) nilai kerja, (4) nilai penyesuaian, (5) nilai sosial, (6) nilai keindahan, dan (7) nilai rekreasi. 2. Nilai Moral Nilai moral adalah pengetahuan atau pengertian yang terkait dengan penilaian patut tidak patut, atau layak tidak layak suatu perbuatan dilakukan. Ukuran dari nilai moral adalah hati nurani seseorang. Jika hati nurani merasa tersinggung, baik positif misalnya tersanjung, maupun negatif misalnya dihina, maka ukuran tentang perilaku tersebut adalah nilai moral (Soeroso, 2006: 44). Nilai-nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari kelahirannya, melainkan sesuatu yang diperoleh dari luar. Sebagaimana aspek kepribadian yang diperlihatkan seseorang sebagian adalah hasil pengaruh-pengaruh dan rangsangan-rangsangan dari luar, demikian pula halnya dengan tingkahtingkah laku yang bermoral (Gunarsa, 2005:38).

8 3. Nilai Moral dalam Syair Lagu Syair/ lirik lagu merupakan simbol bahasa yang digunakan komponis dalam mengekspresikan perasaan untuk mempermudah pendengar dalam mencerna karya musiknya. Dalam menciptakan lagu terkadang komponis membuat perulangan baik dalam musiknya maupun syairnya guna memperoleh keindahan, nilai rasa dan daya pemahaman yang kuat (Kurdi, 2011: 43-44). 4. Syair Lagu sebagai Media Pendidik Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Gagne (dalam Sanaky, 2009: 3), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Sedangkan Briggs (dalam Sanaky, 2009: 3), mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar. Kesadaran akan arti penting musik penting sebagai media belajar anak, mendorong orang tua memperkenalkan anak-anaknya dengan musik sedini mungkin (Kanisius, 2006: 164). Menurut Moreno (dalam Kanisius, 2006: 171-172) seorang psikolog yang juga pemusik, peneliti musik Afrika. Minimal guru harus menggunakan musik/atau lagu sebagai media. Seperti menghafal lagu abcdefg. Belajar bahasa Inggris juga sudah banyak menggunakan metode bernyanyi.

9 5. Syair Lagu untuk Pembelajaran PKn Dengan memasukkan materi-materi seperti menghafal kosa-kata ke dalam sebuah lagu yang disukai anak, maka dengan sendirinya anak akan dengan mudah menghafalkannya, selain itu anak juga akan merasa bersemangat ketika menghafal bersama teman-temannya di dalam kelas (Hariyono, 2012: 1). Lagu memberikan harapan sebagai alat pembelajaran yang efektif bila digunakan dalam kaitannya dengan metode pembelajaran. Lagu (nyanyian) banyak diyakini dapat melejitkan imajinasi dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi yang disimpan oleh diri seseorang. Media lagu dirasa cukup efektif untuk digunakan agar belajar terasa menyenangkan, yaitu belajar dengan lagu atau bernyanyi.