BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Demikian juga di Indonesia sepak bola sangat digemari oleh semua lapisan kalangan masyarakat baik dari tingkat daerah, nasional, dan internasional, dari usia anak-anak, dewasa hingga orang tua, dari yang bermain atau sebagai penonton. Dewasa ini permainan sepakbola tidak sekedar dilakukan untuk tujuan rekreasi dan pengisi waktu luang akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal dan bisa sebagai mata pencaharian. Sepak bola merupakan permainan yang menggunakan waktu 2 x 45 menit. Dalam waktu 90 menit tersebut, seorang pemain sepak bola dituntut untuk selalu bergerak. Tidak hanya sekedar bergerak, namun dalam bergerak tersebut masih melakukan berbagai gerak fisik lainnya seperti berlari sambil melakukan dribbling bola, berlari kemudian harus berhenti tiba-tiba, berlari sambil berbelok 90 derajat, bahkan 180 derajat. Melompat (jumping), meluncur (sliding) beradu badan (body-charge), bahkan terkadang berlanggar dengan pemain lawan dalam kecepatan tinggi. Semua itu memerlukan kualitas kondisi fisik pada tingkat tertentu, untuk bisa memainkan bola tersebut dengan baik (Apriyadi, 2014). Melihat hal tersebut kondisi fisik yang baik sangat penting dimiliki oleh seorang atlet. Jika atlet dalam kondisi yang tidak baik seorang atlet tidak akan bisa 1
2 melakukan teknik teknik secara sempurna oleh sebab itu kondisi fisik adalah modal dasar untuk dapat mencapai keterampilan yang optimal bagi atlet (Sajoto, 1995). Kondisi fisik adalah salah satu unsur pendukung yang sangat penting untuk menunjang performa di lapangan. Kondisi fisik akan mempengaruhi permainan secara signifikan. Komponen komponen kondisi fisik yang harus dimiliki pemain sepak bola adalah 1). Speed (Kecepatan), 2). Strength (Kekuatan), 3) Endurance (Daya tahan), 4). Flexibility (Fleksibilitas), 5) Accuration (Akurasi),6).Power (DayaLedak), 7). Coordination (Koordinasi), 8). Reaction (Reaksi), 9). Balance (Keseimbangan), 10). Agility (Kelincahan) (Ismoyo, 2014). Permainan sepakbola membutuhkan tingkat kelincahan (agility) yang tinggi dan juga salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan kemampuan pemain sepak bola juga, beberapa bentuk aktivitas di lapangan yang membutuhkan kelincahan pada saat menggiring bola sampai dribbling dengan cepat menuju gawang melewati beberapa lawan yang menjaga daerah dengan formasi tertentu. Kelincahan sangat menentukan agar bisa menerobos menghindari hadangan dari lawan agar bisa memasukkan bola ke gawang lawan. Selain itu kelincahan juga bermanfaat bagi para atlet agar tidak mudah jatuh & cedera saat berlari di lapangan (Muhyi Faruq 2009). Kelincahan bukan merupakan komponen fisik tunggal akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi dan power (Ismaryati,2009:41). Menurut Muchtar (1992) ada 3 latihan untuk meningkatkan kelincahan yaitu shuttle run, zig-zag run dan lari rintangan. Dilihat dari ketiga latihan tersebut shuttle run tersebut yang paling sering diterapkan dalam latihan
3 sepak bola adalah dengan menggunakan Agility ladder exercise dengan metode lateral run. Jenis latihan ini penerapannya dengan menggunakan media kotak tangga yang disebut dengan tangga kelincahan. Kemudian untuk tekniknya dengan lari menyamping di dalam lintasan berupa tangga tersebut. Latihan ini sangat bagus untuk meningkatkan kelincahan, karena latihan ini melatih konsentrasi gerak yang tinggi (Apriyadi, 2014). Latihan agility ladder exercise metode lateral run merupakan bentuk latihan yang menuntut konsentrasi tinggi dan koordinasi gerakan yang kompleks. Faktor tersebut akan mempengaruhi peningkatan momen gaya kontraksi otot, sehingga terjadi peningkatan pada koordinasi sistem keterampilan motorik yang dapat memicu meningkatnya kelincahan (Maulana, 2012). Setelah dikaji lagi latihan ini hanya dapat meningkatkan koordinasi neuromuscular, keseimbangan, kecepatan reaksi, kekuatan otot saja tetapi tidak signifikan meningkatkan fleksibiltas yang merupakan salah satu dari komponen penting kelincahan, maka dari itu perlu adanya latihan yang mampu meningkatkan fleksibilitas tersebut (Yunitasari, 2015). Flesibilitas memiliki pengertian yaitu luas gerak satu (LGS satu atau range of motion persendian atau beberapa persendian. Dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa fleksibilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk menampilkan suatu keterampilan yang memerlukan ruang gerak sendi yang luas dan memudahkan dalam melakukan gerakan-gerakan yang cepat (Ariyadi, 2012). Penelitian Prasetyo (2014) tentang Korelasi Fleksibilitas, Kecepatan Dan Indeks Masa Tubuh Dengan Kelincahan Pada Pemain Futsal menyimpulkan
4 bahwa fleksibiltas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan. Berdasarkan pada penelitian tersebut peneliti ingin menambahkan dan mengkombinasikan metode latihan fisioterapi untuk meningkatkan fleksibilitas tersebut di antaranya adalah dengan menggunakan neural mobilization dan contract relax stretching. Dari penelitian Dabholkar Tejashree (2014) tentang Effect Of Neural Mobilization On Agility In Asymptomatic Subjects Using Sliders Technique menghasilkan kesimpulan bahwa neural mobilization meningkatkan fleksibilitas lebih baik daripada grup tanpa perlakuan terhadap peningkatan kelincahan. Sedangkan dari penelitian Rima Yunitasari (2015) Pengaruh pemberian contract relax stretching Terhadap Tingkat Kelincahan Pemain Ukm Bola Voli Putri Ums menyebutkan bahwa contract relax stretching mempunyai pengaruh yang intensif dengan menggunakan dosis yang benar secara signifikan terhadap peningkatan kelincahan. Kedua penelitian tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengangkat latihan neural mobilization dan contract relax stretching dalam pemain sepak bola. Selain itu belum banyaknya dilakukan penelitian terhadap latihan ini juga menjadi salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian tentang latihan neural mobilization dan contract relax stretching terhadap peningkatan kelincahan pada pemain sepak bola. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengangkat judul Perbandingan Neural Mobilization Dan Contract Relax Stretching Pada Latihan Agility Ladder Exercise Metode Lateral Run Dalam Meningkatkan Kelincahan Pemain Sepak Bola Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
5 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah penambahan neural mobilization pada latihan agility ladder exercise metode lateral run efektif dalam meningkatkan kelincahan pemain sepak bola? 2. Apakah penambahan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run efektif dalam meningkatkan kelincahan pemain sepak bola? 3. Apakah ada perbedaan antara neural mobilization dan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run dalam meningkatkan kelincahan pemain sepak bola? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum tentang neural mobilization dengan contract relax stretching dan latihan agility ladder exercise metode lateral run dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk membuktikan neural mobilization pada latihan agility ladder exercise metode lateral run efektif dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola.
6 2. Untuk membuktikan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run efektif dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola. 3. Untuk membuktikan perbedaan antara neural mobilization dengan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run dalam meningkatkan kelincahan pemain sepak bola 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca (mahasiswa) tentang perbandingan neural mobilization dengan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola.. 2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi para pembaca (mahasiswa) dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat khususnya fisioterapis olahraga, pelatih atau trainer pengaruh penambahan neural mobilization dengan contract relax stretching pada latihan agility ladder exercise metode lateral run dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola.