HUBUNGAN USIA. Oleh: J DOKTER

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Faktor Resiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan. The Risk Factors Of Hypertension in Pregnancy PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT DR. OEN SURAKARTA PERIODE HALAMAN JUDUL SKRIPSI

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat,

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL APRILIA MEGAWATI NIM A010

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

setiap tahun satu tiap 4 menit. Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum merupakan kunci bagi kesehatan

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat,

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan

HUBUNGAN USIA, GRAVIDITAS DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Pre-Eklampsia Berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

Karakteristik pasien dengan preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU TAHUN 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

Hubungan Riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Kehamilan Ganda dengan Kejadian Preeklampsi pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Umum Sumedang

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KELUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA KASUS-KASUS PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2012

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGARUH USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RSUD SIDOARJO

Transkripsi:

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RISIKO TINGGI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT (PEB) DI RS. DR. OEN SURAKARTAA PERIODE 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Oleh: SELLY ANNISZAVURI PRIMADHANI J500130066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

i

ii

iii

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RISIKO TINGGI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA BERAT (PEB) DI RS. DR. OEN SURAKARTA PERIODE 2013-2015 ABSTRAK Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu, paling banyak terlihat pada usia kehamilan 37 minggu. Faktor penyebab preeklamsia diantaranya adalah usia ibu hamil risiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan usia ibu hamil risiko tinggi dengan kajadian preeklamsia berat. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sample dengan purposive sampling sejumlah 52 pasien ibu hamil, 26 pasien ibu hamil dengan preeklamsia berat dan 26 pasien ibu hamil yang tidak dengan preeklmsia berat yang dilakukan di RS. DR. OEN SURAKARTA. Data diperoleh dari data sekunder menggunakan rekam medis. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik chi square dengan program spss 20.0. Jumlah ibu hamil yang memiliki usia risiko rendah 163 (80,7%) pasien dari 202 sample. Ibu hamil yang memiliki usia risiko tinggi 39 (19,3%) dari 202 pasien. Setelah dilakukan uji analisis Chi-Square didapati nilai significancy (p) adalah 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil risiko tinggi dengan kejadian preeklamsia berat dengan ratio pravelensi (PR) 4,59. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia ibu hamil risiko tinggi dengan kejadian preeklamsia berat. Kata Kunci: Usia ibu hamil risiko tinggi, Preeklamsia berat ABSTRACT Preeclampsia is a pregnancy-specific syndrome in the form of reduced organ perfusion due to vasospasm and endothelial activation, which is characterized by increased blood pressure and proteinuria. Preeclampsia occurs in pregnancy over 20 weeks, most visible at 37 weeks gestation. One of the factors causing preeclampsia is high risk maternal age. The aim of this study was to determine the relationship relationship between high risk maternal age and incidence of severe preeclampsia in Dr. Oen Hospital Surakarta. The study was observational analytic with cross sectional approach, sampling with purposive sampling, total sample of this study are 52 patients, 26 patients with severe preeclampsia and 26 without severe preeclampsia. Using secondary data obtained from medical in Dr. OEN Hospital Surakarta. The results were tested by chi-square test with SPSS 20.0 program. The amount of pregnant women who have a low risk age are 163 (80.7%) patients of 202 samples. Pregnant women who have a high risk age are 39 (19.3%) of 202 patients. After the Chi-Square test analysis found value significancy (p) is 0.000, which means there is a significant relationship between high risk maternal age and incidence of severe preeclampsia and prevalence ratio 1

(PR) 4.59. There is a significant relationship between high risk maternal age and incidence of severe preeclampsia in Dr. Oen Hospital Surakarta period 2013-2015 Keywords: high risk maternal age, Severe preeclampsia 1. PENDAHULUAN Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat dengan sepertiganya mengancam nyawa ibu. Komplikasi yang terjadi pada kehamilan mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah yang diperkirakan terjadi 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10 % di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara maju (Prawirohardjo, 2014). Secara global 80% kematian penyebab kematian ibu tergolong pada kematian ibu secara langsung. Artinya kematian ibu yang terjadi akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Komplikasi penyebab langsung yaitu perdarahan (28% biasanya perdarahan pasca persalinan), preeklamsia dan eklamsia (13%), infeksi pada kehamilan (10%) partus macet (8%) (Denantika, Serudji, & Revi, 2015) dan sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2014). Menurut WHO angka kejadian pre-eklamsia di negara berkembang adalah 16%, 9% kejadian di Asia dan Africa, dan sebanyak 26% di Amerika Latin dan Karibia (Arun Jeyabalan, 2013) Di Amerika kematian ibu yang disebabkan oleh preeklampsia adalah sebanyak 15% ( National Institutes Of Health, 2002). Angka kejadian preeklampsia di Indonesia adalah 7-10% (Hadijono, 2009) Berdasarkan data Dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah tercatat kematian ibu karena pre-eklamsia atau eklamsia adalah 24,22% (Dinkes Jateng, 2015) 2

Menurut penelitian usia ibu saat hamil dapat mempengaruhi kehamilan maupun persalinan. Usia ibu terlalu muda dan usia ibu terlalu tua akan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terjadi komplikasi pada kehamilan (Kurniasari dkk, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. Djamil Padang kejadian preeklampsia berat dapat terjadi pada berbagai kategori usia ibu. Ibu hamil dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun dianggap sebagai salah satu faktor risiko untuk mengalami preeklampsia berat (Denantika dkk, 2015). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti berkeinginan mengetahui apakah ada hubungan usia ibu hamil risiko tinggi dengan kejadian preeklmsia berat di Rs. Dr. Oen Surakarta pada periode 2013-2015. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Yaitu penelitian dimana variabel independent dan variabel dependent dinilai secara simultan pada satu waktu, sehingga dalam studi ini tidak ada follow up (Swarjana, 2015). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia berat dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Data diambil dari data sekunder pada buku catatan bersalin di kamar bersalin RS Dr. Oen Surakarta pada periode 2013-2015. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampel. Sample penelitian yang digunakan adalah ibu yang hamil di Rs. Dr. Oen Surakarta pada bulan Januari 2013 sampai bulan Desember 2015 yang terdiagnosis preeklamsia berat (PEB) dan tidak terdiagnosis sebagai kelompok kontrol. Kriteria eksklusi untuk pengambilan data yaitu ibu hamil di sertai penyulit kehamilan lain seperti diabetes melitus, hidramnion, dan hipertensi kronik. Berdasarkan kriteria tersebut sample 3

yang digunakan adalah 78 sampel yang terbagi menjdi dua kelompok, yaitu kelompok sample preeklamsia berat dan kelompok sample yang tidak preeklamsia berat 3.1.1 Deskripsi Penelitian Tabel 1. Distribusi sample preeklamsia berat (PEB) dan tidak preeklamsia berat Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Risiko Tinggi <20 dan >35 tahun 39 50 Risiko Rendah 20 35 tahun 39 50 Total 78 100 Sumber: Data sekunder Berdasarkan data distribusi sampel pada tabel 4.1 didapatkan bahwa jumlah sample pada masing masing kelompok penelitian adalah 39 sampel untuk kelompok usia risiko tinggi dan 39 sampel untuk kelompok usia risiko rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah sampel telah memenuhi syarat besar sampel minimal, yakni 26 sampel. Tabel 2. Distribusi preeklamsia berat dan tidak preeklamsia berat berdasarkan tahun kejadian. Tahun kejadian PEB Tidak PEB Total n % n % N % 2013 10 14.3 13 14.7 29 29.0 2014 10 11.4 13 11.6 23 23.0 2015 12 12.3 13 12.7 25 25.0 Total 38 38.0 39 39.0 77 100 Sumber: Data Sekunder Berdasarkan data distribusi preeklamsia berat dan tidak preeklamsia berat menurut tahun kejadian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa kejadian preeklamsia berat pada tahun 2013 terdapat 10 (14,3%) pasien tidak preeklamsia berat terdapat 13 (14,7%) pasien. Kejadian preeklamsia pada tahun 2014 terdapat 10 (11,4%) pasien tidak preeklamsia 13 (11,6%) pasien. kejadian preeklamsia pada tahun 2015 terdapat 12 (12,3%) pasien dan tidak preeklamsia berat terdapat 13 (12,7%) pasien. 4

Tabel 3. Distribusi Sampel Usia Ibu Hamil yang Memiliki Risiko Tinggi dan Risiko Rendah Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Risiko Rendah (20-35 tahun) 49 63.6 Risiko Tinggi (<20 dan >35 tahun) 28 36.4 Total 77 100 Sumber: Data sekunder Berdasarkan data distribusi sampel usia ibu yang melahirkan pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang memiliki risiko rendah yaitu sebanyak 49 (63,6%) pasien dan usia ibu hamil yang memiliki risiko tinggi sebanyak 28 (36,4%) pasien. 3.1.2 Analisis Hubungan Usia Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Kejadian Preeklamsia Berat Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, data sampel kemudian disusun dalam tabel tabulasi silang yang menghubungkan dua variabel yang diteliti. Tabel 4. Tabel 2x2 Usia Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Preeklamsia Berat PEB Tidak PEB Total Risiko Rendah Frekuensi 12 37 49 Persentase 15,6% 48,1% 63,6% Fh 24,8 24,2 49,0 Risiko Tinggi Frekuensi 26 2 28 Persentase 33,8% 2,6% 36,4% Fh 14,2 13,8 28,0 Total Frekuensi 39 39 77 Persentase 50,0% 50,0% 100,0% Fh 39,0 39,0 77,0 Sumber: Data sekunder diolah Desember 2016 Dari tabel diatas dapat dilihat usia ibu hamil risiko rendah tanpa preeklamsia berat (PEB) terdapat 37 (48,1%) pasien dan ibu hamil risiko rendah dengan preeklamsia terdapat 12 (15,6%) pasien. Sedangkan Usia ibu hami risiko tinggi tanpa preeklamsia berat (PEB) sebanyak 2 (2,6%) pasien dan usia ibu hamil risiko tinggi dengan preeklamsia berat (PEB) terdapat 26 (33,8%) pasien. 5

Tabel 5. Hasil Uji Chi Square Usia Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Kejadian Preeklamsia Berat (PEB) Tidak P PEB Total RP CI PEB Value Risiko Rendah (<20 dan >35 tahun) 12 37 39 0,000 10,6 15,6% 48,1% 63,6% Risiko Tinggi (20-35 tahun) 26 2 28 38,8% 2,6% 36,4% Total 39 39 77 50% 50% 100% Sumber: Data sekunder diolah Desember 2016 2,754-40,574 Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value 0,000, dimana jika nilai p < 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. 3.2 Pembahasan Penelitian ini dilakukan di rumah sakit. Dr. Oen surakarta dimana pada tahun 2014 terdapat 1245 kasus persalinan normal dan 727 kasus persalinan secara caesar. Tahun 2015 terdapat 999 kasus persalinan secara normal dan 571 kasus persalinan secara caesar. Peneliti menggunakan 202 sampel ibu hamil di Rs. Dr. Oen Surakarta. yang diambil berdasarkan kriteria retriksi yang sudah ditetapkan. Sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan preeklamsia berat dan kelompok tidak preeklamsia berat. Berdasarkan penelitian usia ibu hamil risiko tinggi dengan preeklamsia berat terdapat 26 pasien dan usia ibu hamil risiko tinggi tanpa preeklamsia berat terdapat 2 pasien. Sedangkan usia ibu hamil risiko rendah tanpa preeklamsia berat terdapat 27 pasien dan usia ibu hamil risiko rendah dengan preeklamsia berat terdapat 12 pasien. Dari hasil uji statistik chi square yang dilakukan, didapatkan hasil pvalue 0.000. variabel yang diteliti dianggap memiliki hubungan yang signifikan jika pvalue <0,05. Sehingga hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan usia ibu hamil risiko tinggi dengan kejadian preeklamsia berat di Rs. Dr. Oen Surakarta. 6

Hasil uji statistika juga menunjukkan nilai rasio pravelensi (RP) sebesar 10,6 dengan Confident Interval (CI) 95% 2,754-40,574. Rasio pravelensi adalah perbandingan antara pravelensi efek pada kelompok yang tidak memiliki risiko. Rasio pravelensi menunjukkan peran faktor risiko dalam terjadinya efek pada studi Cross-Sectional. Rp >1 menunjukkan bahwa usia ibu hamil risiko tinggi (<20->35 tahun) merupakan faktor risiko terjadinya preeklamsia berat dan pada usia ibu hamil risiko tinggi (<20->35 tahun) dapat terjadi preeklamsia berat 10,6 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil risiko rendah (20-35 tahun). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2015) yang meneliti tentang hubungan usia,paritas dan diabetes melitus pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2014 dengan hasil yang signifikan berupa pvalue 0,000 dan OR 15.515. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pada usia <20 tahun termasuk dalam usia risiko tinggi. Terdapat 74,4% usia ibu hamil risiko tinggi (<20 dan >35 tahun) Karena pada usia tersebut keadaan alat reproduksi belum bisa menerima kehamilan. Resiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka belum siap untuk menanggung beban kehamilan dimana alat-alat kandungan masih lemah. secara psikis maupun fisik. Secara psikis seorang remaja belum siap menjadi seorang ibu, secara fisik organ reproduksi remaja belum cukup matang untuk menanggung beban kehamilan dimana keadaan alat reproduksi masih lemah hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya keracunan berupa preeklamsia atau toksemia gravidarum. Pada penelitian yang dilakukan oleh Denantika (2015) tentang hubungan status gravida dan usia ibu terhadap kejadian preeklamsia berat. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetya (2015) meneliti hubungan usia dengan kejadian preeklamsia berat, terdapat 19 pasien preeklamsia berat dengan usia ibu risiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun). usia ibu hamil risiko tinggi >35 tahun memiliki risiko 3,955 kali lebih tinggi untuk terjadi preeklamsia berat dengan pvalue <0,05. Usia ibu hamil risiko tinggi 7

>35 tahun akan terjadi penurunan fungsi dari organ reproduksi. Dimana pada usia tua (>35 tahun) juga berhubungan dengan teori iskemia implantasi plasenta, bahwa trofoblas diserap kedalam sirkulasi yang memicu peningkatan sensitivitas terhadap angiotensin II, renin aldosteron sehingga dapat terjadi spasme pembuluh darah serta tahanan terhadap air dan garam yang mengakibatkan hipertensi yang memicu timbulnya preeklamsia pada ibu hamil. 4. PENUTUP Ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara hubungan usia ibu hamil risiko tinggi dengan kejadian preeklamsia berat di Rs. Dr. Oen Surakarta (P<0,05). Hal ini berarti perbedaan tingkat usia ibu saat hamil dapat menyebabkan preekolamsia berat (PEB). PERSANTUNAN Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ketua Penguji Dr. Devi Usdiana Rosyidah, M sc, kepada Anggota Penguji Dr. Nurmahmudah, M sc, kepada Pembimbing Skripsi Dr. Supanji Raharja Sp, OG (K) dan seluruh biro skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Arun Jeyabalan. 2013. Epidemiology of preeclampsia: Impact of obesity. Department of Obstetrics, Gynecology and Reproductive Sciences. Bakti Husada. 2013, Jendela data dan Informasi Kesehatan Tahun 2013. Jakarta, Jawa Barat. Cunninggham. 2012. Obstetri Williams (Edisi 23. vol. 2 ed.). Jakarta: EGC. Dahlan. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Denantika. 2015, Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu terhadap Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. Dinkes Jateng. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dinkes Jateng. 2015. Buku Saku Kesehatan Tahun 2015. Semarang, Jawa Tengah: Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 8

Dinkes Jatim. 2011, Profil kesehatam Jawa Timur Tahun 2011. Surabaya, Jawa Timur Dorlan. 2002. Kamus saku kedokteran Dorland (ed. 29 ed.). Jakarta: EGC. Hadijono. 2009. Kadar D-dimer pada ibu hamil dengan preeklampsia berat dan normotensi di RSUP Dr. Kariadi. Vol 33, No 2. Health. 2002. Working Group Report On High Blood Pressure In Pregnancy. Karima. 2015. Hubungan Faktor Risiko dengan kejadian Pre-eklamsia Berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Katja Lampinen. 2009. vascular dilatory function an cardiovascular risk factors in women a with history of preeklamsia. Kemenkes RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia Mother's Day. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI. Kurniasari. 2015. Hubungan Usia, Paritas Dan Diabetes Mellitus Pada Kehamilan Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. jurnal kesehatan holistik. Langelo. 2013. Faktor risiko kejadian preeklampsia di RSKD ibu dan anak Siti Fatimah Makassar. Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB (2 ed.). Jakarta: EGC. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan (1 ed.). Yogyakarta: Balai pustaka. National Institutes Of Health. 2002. Working Group Report On High Blood Pressure In Pregnancy. Notoadmojo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo. 2014. Ilmu Kebudanan (Ke-4 ed.). Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiryohardjo. Puspitasari. 2015. Hubungan Usia, Graviditas Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan. Ramdhan. 2015. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Pendidikan Dokter. vol.2. Rozikhan. 2007. Tesis. Diambil kembali dari Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia. 9