Rancang Bangun Aplikasi Penanganan Komplain Menggunakan Administrative Workflow System pada PT Petrokimia Gresik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bab ini juga merancangan desain sistem dari Rancang Bangun Aplikasi

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

Jurnal Sistem Informasi

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan (Lampiran 1). Dalam proses seleksi, dokumen pelamar (CV, fotokopi

BAB II LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Adapun kebutuhan sistem terhadap perangkat

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

1. BAB I PENDAHULUAN

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di AMDK PDAM yang akan dibangun

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap yang konversi dari hasil analisis

IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. proses ekspor atau dikenal dengan sebutan forwarding agent.

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil berdasarkan model waterfall yang meliputi komunikasi, perancangan

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

TUGAS DATA WAREHOUSE

JSIKA Vol.5, No.12. Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web pada CV. DBI Webstudio

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

Sistem Perwalian Online Mahasiswa Pada Program Pendidikan Jarak Jauh

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 7. Tahun 2016 ISSN X

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJADWALAN KENDARAAN OPERASIONAL STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambar Notifikasi via

APLIKASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT TERHADAP PEMKAB MERANGIN BERBASIS WEB

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI HELPDESK

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan

PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI KELAS BERBASIS SMS GATEWAY


BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PROGRES PENGADAAN BARANG PADA BAGIAN PENGADAAN DAN LOGISTIK INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada Laboratorium Stikom Surabaya

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. waterfall. Metode waterfall yang digunakan terdapat dua tahap yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perangkat lunak dengan metode waterfall. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Multimedia Web Conference merupakan suatu website yang memiliki sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar

Transkripsi:

Rancang Bangun Aplikasi Penanganan Komplain Menggunakan Administrative Workflow System pada PT Petrokimia Gresik Afifuddin Muhajir 1) A. B. Tjandrarini ) Tegar Heru Susilo ) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 6098 Email: 1)afifuddin.muhajir@yahoo.com, )asteria@stikom.edu, )tegar@stikom.edu Abstract : In running the business process PT PetroKimia Gresik already use information technology (IT) in the form of hardware and software are handled by the IT department. Problems that occur in the use of hardware and software by other departments (external unit) submitted a complaint to the IT department. Complaint handling process is happening now is not well documented because there is no standardization of document complaints, resulting in complaints data search takes a long time. Also the head part and the external unit can not monitor the handling of complaints. Based on these issues, then made the complaint handling applications using administrative workflow system (AWS). AWS to run their activities by providing information to the user through a notification that contains instructions and comments about the activities to be done. The results showed that the application of complaint handling can help IT departments, this can be proved by the test results stating that the function can run 100% in accordance with existing procedures. Then test the results obtained 86.95%. This means the application to handle complaints can be declared fit for use. Keywords : Applications, complaints, development, monitoring PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-6, ZK, NPK Phonska, NPK Kebomas, dan pupuk Organik Petroganik. PT Petrokimia Gresik juga memproduksi produk non pupuk, antara lain: Asam Sulfat, Asam Fosfat, Amoniak, Dry Ice, Aluminum Fluoride, Cement Retarder, dll. Keberadaan PT Petrokimia Gresik adalah untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan Nasional. Salah satu penunjang utama dari bisnis PT Petrokimia Gresik yaitu Departemen Teknologi Informasi (TI). Departemen TI berperan aktif dalam mendukung jalannya kegiatan bisnis PT Petrokimia Gresik seperti pembuatan website pemasaran produk, website pengadaan barang/jasa, website penerimaan karyawan baru, penyediaan perangkat keras TI, pengelolaan jaringan serta masih banyak desktop yang dipakai dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari. Departemen TI memiliki dua bagian yaitu Bagian Pengembangan Aplikasi dan Bagian Teknik dan Operasional. Untuk pembagian tugas kerja, Bagian Pengembangan Aplikasi bertugas dalam pembuatan dan komplain dari desktop dan web, sedangakan Bagian Teknik dan Operasional bertugas dalam pengelolaan dan komplain dari perangkat keras dan jaringan komputer. Dalam mengurus segala produk TI, Departemen TI sering medapat komplain internal yaitu kerusakan produk seperti printer rusak, komputer tibatiba mati, keyboard rusak, koneksi internet terputus, salah memasukkan data pada serta masih banyak kerusakan produk lain yang harus segera diperbaiki untuk kelancaran bisnis. Pada kondisi saat ini, untuk mengajukan komplain terdapat tiga cara. Pertama yaitu unit eksternal dapat mengubungi melalui telepon, mengirim surat elektronik, dan mengirim Short Message Service (SMS) kepada karyawan Departemen TI. Kedua, unit eksternal bisa datang langsung ke Departemen TI untuk mengajukan komplain kepada karyawan. Ketiga, unit eksternal dapat mengirim memo kepada Manajer Departemen TI. Pada kondisi saat ini, proses yang terjadi dalam komplain tidak dapat terdokumentasi dengan baik dikarenakan masi belum ada standadisasi dokumen komplain sehingga dalam pencarian data komplain membutuhkan waktu untuk mendapatkan data komplain. Selain itu penggunaan kertas yang sudah ada dapat mempengaruhi biaya dari pengeluaran perusahaan. Manajer, Kepala Bagian dan unit eksternal tidak bisa mengetahui perkembangan komplain yang diajukan oleh unit eksternal karena karyawan tidak pernah melakukan perkembangan komplain. Dari proses komplain pada Departemen TI yang terbilang tidak efektif dan efisien, maka diperlukan manajemen komplain agar komplain yang terjadi pada Departemen TI dapat ditangani dengan baik. Menurut Tjiptono (005) Manajemen komplain adalah bentuk atau penataan, JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 1

pengaturan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menyelesaikan atau mengatasi sanggahan atau reaksi ketidakpuasan konsumen terhadap proses penggunaan sumber daya organisasi, pengoordinasian kegiatan organisasi, dan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen yang dilakukan tidak efektif dan efisien oleh perusahaan tersebut. Suatu sistem komplain adalah cara yang terorganisasi untuk menanggapi, mencatat laporan, dan menggunakan pengaduan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan (Ombudsman, 010). Dari kedua teori yang dijelaskan, maka didapatkan risiko-risiko yang muncul dari komplain saat ini antara lain: a. Dokumen komplain yang belum di standardisasi. b. Lamanya waktu dalam pencarian data komplain. c. Tidak dapat memantau proses perkembangan komplain. Berdasarkan proses komplain pada kondisi saat ini, maka ditemukan risiko baru yaitu memastikan alur proses komplain dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Agar alur komplain dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, maka diperlukan Administrative Workflow System. Administrative Workflow System adalah sebuah sistem workflow yang umum digunakan, yang memanfaatkan penggunaan form elektronik yang terhubung dengan surat elektronik. Sistem ini biasa dikan ke dalam tugas-tugas administrasi rutin seperti persetujuan pengajuan liburan, pemrosesan pemesanan pembelian, dll. (Chaffey, 1998) Berdasarkan permasalahan di atas dan penjelasan teori yang ada, maka diusulkan solusi untuk proses komplain yaitu dengan membuat Aplikasi Penanganan Komplain menggunakan Administrative Workflow System. Aplikasi tersebut dapat menangani proses komplain berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu, juga dapat menginformasikan kepada Manajer, Kepala Bagian dan unit eksternal dalam pemantauan perkembangan komplain yang sedang dikerjakan oleh tim perbaikan produk. Dalam alur proses komplain, menerapkan Administrative Workflow System. Administrative workflow system digunakan untuk memastikan alur proses dapat berjalan dengan baik. Dengan menggunakan Administrative Workflow System, otomatis akan mengarahkan data komplain kepada orang yang berwenang dalam komplain misalnya, kepala bagian, tim perbaikan produk atau unit eksternal melalui push message. Selain itu, proses komplain lebih efekfif dan efisien. METODE Menurut Chaffey (1998), administrative workflow systems adalah sistem alur kerja yang dapat melacak apa yang dilakukan oleh setiap pengguna dan memberikan tugas baru menurut seperangkat aturan. Administrative workflow systems tidak memerlukan struktur yang kompleks. Dalam administrative workflow systems, pengguna akan menjalankan aktivitasnya dengan mendapatkan informasi melalui yang berisi instruksi dan komentar. Administrative workflow systems merupakan salah satu tipe dari Workflow Management Systems (WFMS). Administrative workflow systems biasanya melibatkan proses pengendalian dan pemantauan sistem, biasanya sering juga disebut messaging-based workflow systems. Keuntungan dalam menggunakan administrative workflow systems adalah didasarkan pada sistem pemberitahuan yang biasanya digunakan seperti email dan biayanya tergolong murah. Administrative workflow systems umumnya digunakan dengan menggunakan form elektronik yang terhubung dengan e-mail. Sistem ini biasanya digunakan dalam tugas-tugas seperti persetujuan pengajuan liburan, proses pemesanan pembelian dan proses klaim. Dalam alur kerja berbasis seperti JetForm, pengguna mengisi form permintaan pembelian pada layar komputer dan kemudian sistem akan secara otomatis mengalihkan ke orang yang akan mengotorisasi dari departemen pembelian. Rute pengotorisasian tersebut ditentukan dan dibuat oleh administrator. Rute biasanya dicapai dengan melampirkan isi form e-mail yang kemudian akan diteruskan kepada orang yang bersangkutan. Proses pelacakan rute tujuan dan efisiensi pelaporan yang disampaikan adalah fitur penting dalam proses administrasi workflow systems ini. Resources (Computer or human) Completed by role JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page Business Process Broken down into Activity (or tasks) Broken down into Work item Defines sequence Contains Business Rule (or process definition) Workflow queue Gambar 1 Elemen Kunci Utama dalam Workflow Systems (Chaffey, 1998) Dalam penelitian ini, proses untuk membuat komplain dilakukan melalui tahapan utama, yaitu mendesain aliran data dalam sistem, mendesain database yang akan digunakan dalam sistem dan mendesain interface yang akan dibuat dalam sistem. Pada proses pertama yaitu mendesain aliran data dalam sistem dengan menggunakan data flow diagram yaitu context diagram. Proses mendesain aliran data dalam sistem dapat dilihat pada Gambar. Pada tahapan mendesain aliran data, dilakukan proses analisis kebutuhan pengguna, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan data yang dibutuhkan oleh sistem nantinya. Dalam tahapan ini, semua masukan dan keluaran dari sistem akan digambarkan dengan jelas. Entitas yang terdapat dalam sistem juga akan digambarkan dalam proses mendesain aliran data.

baru FK_SOFTWARE_MENGGATI SOFTWARE FK_KOMPLAIN_KOMPLAIN KOMPLAIN id_soft tgl_selesai status_penyelesaian diskripsi_delegasi FK_KOMPLAIN_KOMPLAIN SOFTWARE id_soft id_soft_lama id_tim nama_soft versi_soft keterangan status_soft tgl_ganti lama software komplain_soft varchar(5) varchar(00) <fk1> FK_SOFTWARE_DIKERJAKA_TIM FK_FORM_MEMPUNYAI_SOFTWARE FK_PROG_FOR_PROG_FORM_KOMPLAIN id_prog id_soft id_form tgl_prog diskripsi_prog FK_PROG_FOR_PROG_FORM_FORM id_soft id_form id_soft_lama id_form_lama nama_form status_form tgl_ganti form prog_form varchar(00) baru lama FK_FORM_MENGGANTI_FORM nik tgl_masuk prioritas diskripsi_komp status_notif diskripsi_kesesuaian id_tim nama_tim periode_tim status_tim komplain tim varchar(50) varchar(50) <fk> FK_PROG_KOM_PROG_KOMP_KOMPLAIN id_prog id_hard onen tgl_prog diskripsi_prog FK_PROG_KOM_PROG_KOMP_KOMPONEN id_hard onen id_hard_lama onen_lama nama_komponen status_komponen tgl_ganti FK_KOMPONEN_MENGGANTI_KOMPONEN baru lama prog_komponen varchar(00) komponen FK_KOMPLAIN_MENGAJUKA_PEGAWAI FK_KOMPLAIN_KOMPLAIN KOMPLAIN id_hard tgl_selesai status_penyelesaian diskripsi_delegasi FK_KOMPLAIN_KOMPLAIN HARDWARE baru komplain_hard varchar(00) id_hard id_tim id_bag id_hard_lama nama_hard status_hard tgl_ganti hardware lama FK_HARDWARE_MENGGANTI_HARDWARE <fk> <fk1> FK_KOMPONEN_MEMPUNYAI_HARDWARE FK_HARDWARE_MENGERJAK_TIM id_jab nama_jab FK_PEGAWAI_MENDUDUKI_JABATAN nik id_jab id_bag nama_peg email_peg password_peg FK_DETIL_TI_DETIL_TIM_PEGAWAI nik id_tim Detil_Tim FK_HARDWARE_MEMPUNYAI_BAGIAN FK_DETIL_TI_DETIL_TIM_TIM jabatan pegawai varchar(0) <fk1> FK_PEGAWAI_MEMPUNYAI_BAGIAN bagian id_bag id_dep <fk> nama_bag FK_BAGIAN_MEMPUNYAI_DEPARTEM id_dep nama_dep departemen JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 016 ISSN 8-17X Unit Eksternal penyelesaian peng ajuan pemberiitahuan pengajuan pemberitahuan pendelegasian Kepala Bag ian 0 AWS Komplain data pendeleg asian data perbaikan data peng ajuan + pendeleg asian TIM pemberitahuan perbaikan mbar Context Diagram Ga Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah mendesain database yang akan digunakan oleh sistem. Tahapan ini akan menjelaskan mengenai hubungan entitas yang satu dengan yang lainnya dan terhubung dengan berdasarkan indeks yang sama. Pada setiap entitas akan diperjelas dengan field pada masing-masing entitas yang digunakan untuk memudahkan dalam melihat entitas dan hubungan antar entitas tersebut. Proses mendesain database yang akan digunakan dalam sistem dapat dilihat pada Gambar. Gambar 4 Login User. Halaman Menu Pengguna Pada halaman menu pengguna dibagi menjadi tiga yaitu, menu pengguna unit eksternal, menu pengguna kepala bagian dan menu pengguna tim perbaikan produk. Untuk menu pengguna unit eksternal terdapat beberapa menu yang hanya boleh diakses oleh pengguna unit eksternal. Desain halaman menu pengguna unit eksternal dapat dilihat pada gambar 5. Gambar Physical Data Model Setelah mendesain database yang akan digunakan dalam sistem, tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah mendesain interface yang akan dibuat dalam sistem yang berguna untuk mengartikan suatu desain sistem. Pada tahapan ini, proses desain interface akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan dalam sistem yang akan dibuat. Desain interface akan menggambarkan keadaan dari masukan dan keluaran yang terjadi dalam komplain ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melalui proses tahapan dalam mendesain sistem, tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Adapun yang akan dijelaskan adalah pengajuan komplain, pendelegasian, pencatatan kerusakan, penggantian, perkembangan komplain dan penyelesaian komplain. Gambar 5 Menu Pengguna Unit Eksternal Untuk halaman menu pengguna kepala bagian terdapat beberapa menu. Menu-menu tersebut hanya dapat diakses oleh kepala bagian pengembangan dan kepala bagian teknik & operasional. Pada halaman ini terdapat menu dashboard, delegasi komplain, perkembangan komplain, tim, data komplain dan laporan komplain. Desain halaman menu pengguna kepala bagian dapat dilihat pada gambar 6. 1. Halaman Login Halaman ini digunakan oleh user untuk melakukan login akun. Pada halaman ini user memasukkan username berupa NIK dan password yang sudah dimiliki oleh masing-masing karyawan. Desain halaman login dapat dilihat pada gambar 4. JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page

Halaman ini digunakan oleh kabag pengembangan dan kabag teknik dan operasional. Pada halaman ini, kepala bagian melakukan pendelegasian komplain berdasarkan pengajuan komplain yang diajukan oleh unit eksternal. Setelah melakukan pendelegasian, sistem akan mengirim kepada tim perbaikan produk sesuai dengan produk yang dikomplain. Desain halaman pendelegasian dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 6 Menu Pengguna Kepala Bagian Pada halaman menu pengguna tim perbaikan produk terdapat beberapa menu. Menu pengguna tim perbaikan produk hanya bisa di akses oleh tim karyawan yang memiliki jabatan tim perbaikan produk dari bagian pengembangan maupun dari teknik & operasional. Desain halaman menu pengguna tim perbaikan produk dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 9 Pendelegasian Komplain 5. Tampilan Pencatatan Kerusakan Halaman ini digunakan oleh tim perbaikan produk. Pada halaman ini, tim perbaikan produk mendapat dari kepala bagian dan melakukan pemeriksaan produk yang dikomplain. Kemudian dilakukan pencatatan tindakan pada produk yang dikomplain. Desain halaman pencatatan kerusakan dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 7 Menu Pengguna Tim Perbaikan Produk. Tampilan Pengajuan Komplain Halaman ini merupakan halaman yang digunakan oleh unit eksternal untuk mengajukan komplain. Pada halaman ini unit eksternal melakukan pengajuan komplain dengan menulis keluhan dan memilih nama produk yang dikeluhkan. Desain halaman pengajuan komplain dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8 Pengajuan Komplain Gambar 10 Pencatatan Kerusakan 6. Tampilan Penggantian Produk Halaman ini digunakan oleh tim perbaikan produk. Pada halaman ini, tim melakukan penggantian produk berdasarkan hasil pemeriksaan produk yang dilakukan sebelumnya. Penggantian produk dibagi menjadi dua yaitu penggantian software dan penggantian hardware. pada penggantia software terdapat pula penggantian form yang ada pada software dan pada hardware juga terdapat penggantian komponen yang ada pada hardware tersebut. Desain halaman penggantian produk dapat dilihat pada gambar 11. 4. Tampilan Pendelegasian Komplain JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 4

Gambar 11 Pengantian Produk 7. Tampilan perkembangan Komplain Halaman ini digunakan oleh tim perbaikan porduk. Pada halaman ini, tim melakukan pencatatan perkembangan perbaikan produk komplain pada saat tim melakukan perbaikan produk. Desain halaman perkembangan komplain dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Perkembangan Komplain 8. Tampilan Penyelesaian Halaman ini digunakan oleh unit eksternal. Pada halaman ini, unit eksternal melakukan konfirmasi kesesuaian komplain awal dengan hasil produk yang sudah diperbaiki oleh tim perbaikan produk. apabila produk tidak sesuai atau masi belum bisa, maka unit eksternal dapat mengirim ketidak sesuaian kepada tim perbaikan kembali, namun apabila sesuai maka komplain akan berstatus selesai. Desain halaman penyelesaian komplain dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Penyelesaian Komplain Proses uji coba dilakukan dengan dua cara yaitu pengujian fungsional dan pengujian pengguna. Pengujian fungsional dilakukan dengan melakukan test masing-masing fungsi apakah sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Apabila uji pengguna dilakukan survei kepada unit eksternal, kepala bagian, tim perbaikan produk, ahli sistem dan manajer pada PT Petrokimia Gresik dengan menggunakan komplain. Survei dilakukan dengan cara membagikan angket dengan tujuan mencari informasi dari responden tanpa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan (Riduwan, 005). Responden yang didapat dari perusahaan yaitu 14 orang. Keterangan : 1 1,49 = Sangat Kurang 1,5,49 = Kurang,5,49 = Cukup,5 4,49 = Baik 4,5 5 = Sangat Baik Pada kondisi saat ini, dokumen komplain yang ada pada Departemen TI masih belum standardisasi, dikarenakan komplain pada Departemen TI dilakukan melalui telepon atau memberi surat kepada manajer. Setelah melakukan uji coba sistem dengan menggunakan uji fungsionalitas maka didapatkan standardisasi dokumen komplain yaitu dokumen pengajuan komplain, dokumen pendelegasian, dokumen pencatatan kerusakan, dokumen penggantian produk, dokumen perkembangan komplain dan dokumen penyelesaian komplain. Untuk melakukan pencarian data komplain pada kondisi saat ini, rata-rata membutuhkan waktu tiga menit empat puluh delapan detik pada lima dokumen komplain. Sedangkan dengan menggunakan komplain yang dapat dilihat pada hasil uji coba pengajuan komplain, hasil uji coba pencatatan kerusakan dan hasil uji coba penggantian produk, hanya membutuhkan waktu rata-rata lima belas detik. Sehingga dalam melakukan pencarian data komplain dengan menggunakan komplain menjadi tiga menit tiga puluh tiga detik lebih cepat dari pada melakukan pencarian data komplain dengan manual. Setelah dilakukan skenario uji sistem keseluruhan maka didapatkan empat variable untuk memudahkan manajer, kepala bagian dan unit eksternal dalam melakukan pemantauan data komplain. Variable tersebut yaitu pengumpulan data, kelengkapan data, pengkategorian data dan status komplain. Dari emapat variable tersebut, terdapat dua variable yang tidak bisa terpenuhi untuk memudahkan manajer, kepala bagian dan unit eksternal dalam melakukan pemantauan data komplain dengan manual. Variable tersebut yaitu pengkategorian data komplain dan status komplain. Namun pada komplain, semua variable dapat terpenuhi sehingga manajer, kepala bagian dan unit eksternal dengan mudah dapat memantau data komplain. Untuk memastikan kesesuaian alur sistem dengan prosedur yang ada maka dibuat empat skenario pengujian yaitu skenario komplain sesuai, skenario komplain tidak sesuai, skenario komplain kepada tim melalui telepon dan skenario komplain kepada kepala bagian melalui telepon. Dari empat skenario tersebut didapatkan hasil yang sesuai dengan harapan peneliti. Sehingga sudah dapat dikatakan sesuai dengan prosedur yang ada. Pada pengujian pengguna, didapatkan 14 orang untuk melakukan uji coba JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 5

komplain. Pengguna tersebut yaitu unit eksternal, kepala bagian, tim perbaikan produk, ahli sistem dan manajer. Untuk uji coba pengguna unit eksternal didapatkan nilai persentase akhir yaitu 8,5% dengan jumlah responden empat. Tabel uji coba pengguna unit eksternal dapat dilihat pada tabel 1. Untuk uji coba pengguna kepala bagian didapatkan nilai persentase akhir yaitu 8,% dengan jumlah responden dua. Tabel uji coba pengguna kepala bagian dapat dilihat pada tabel. Untuk uji coba pengguna tim perbaikan produk didapatkan nilai persentase akhir yaitu 91,1% dengan jumlah responden enam. Tabel uji coba pengguna tim perbaikan produk dapat dilihat pada tabel. Untuk uji coba ahli sistem didapatkan nilai prsrentase akhir yaitu 94,% dengan jumlah responden satu. Tabel uji coba pengguna ahli sistem dapat dilihat pada tabel 4. Uji coba manajer didapatkan persentase akhir yaitu 80% dengan jumlah responden satu. Tabel uji coba pengguna manajer dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 1 Hasil Uji Coba Pengguna Unit Eksternal Jumlah 1 - - - 8 10 18 alur proses pengajuan komplain sudah sesuai - - 1-15 dengan prosedur yang ada? memantau perkembang - - 8 5 16 an data pengajuan 4 yang diberikan oleh sistem dapat membantu mengingatka n pengguna? - - 4 10 17 Jumlah skor hasil pengumpulan data 66 Presentase hasil uji coba 8,50% Tabel Hasil Uji Coba Pengguna Kepala Bagian Jumlah 1 - - - 4 5 9 untuk melakukan pendelegasian - - - - 10 10 lebih mudah? memantau - - - - 10 10 perkembangan data 4 yang diberikan oleh sistem dapat - - - - 10 10 membantu mengingatkan pengguna? 5 memberikan informasi - - - 8-8 lama proes pengajuan komlpain setiap produk? 6 memberikan informasi seberapa sering produk di - - 6 - - 6 Jumlah skor hasil pengumpulan data 5 Presentase hasil uji coba 8,%. Tabel Hasil Uji Coba Pengguna Tim Perbaikan Produk Juimlah 1 - - - 1 15 7 Jumlah JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 6

melakukan - - - 1 15 7 pencarian histori data yang diberikan oleh sistem dapat membantu mengingatkan pengguna? - - - 8 0 8 Jumlah skor hasil pengumpulan data 8 Presentase hasil uji coba 91,10% Tabel 4 Hasil Uji Coba Pengguna Ahli Sistem Juimlah 1 4 No login berhasil sesuai dengan password masingmasing karyawan? dari unit eksternal berhasil masuk ke menu kepala bagian? dari kepala bagian berhasil masuk ke perbaikan produk? Pertanyaan - - - 4-4 - - - - 5 5 - - - - 5 5 - - - - 5 5 Jumlah 5 dari tim perbaikan berhasil - - - - 5 5 masuk ke unit eksternal? 6 dari unit eksternal berhasil - - - - 5 5 masuk ke perbaikan produk? 7 alur sistem dari - - - 4-4 Jumlah skor hasil pengumpulan data Presentase hasil uji coba 94,0% No 1 Tabel 5 Hasil Uji Coba Pengguna Manajer Pertanyaan Juimlah - - - 4-4 menampilkan - - - - perkembangan data melakukan pencarian data - - - 4-4 komplain hardware dan software? 4 dapat menampilkan laporan data komplain perbulan? - - - - 5 5 Jumlah skor hasil pengumpulan data 16 Presentase hasil uji coba 80% JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 7

Untuk menghitung jumlah rata-rata persentase uji coba pengguna pada Departemen TI didapatkan: Pengguna(n) = (jumlah responden x presentase akhir(n)) Pengguna Unit Ekternal = 4 x 8,5 = 0 Pengguna Kepala Bagian = x 8, = 166,6 Pengguna Tim Perbaikan Produk = 6 x 91,1 = 546,6 Pengguna Ahli Sistem = 1 x 94, =94, Pengguna Manajer = 1 x 80 = 80 Jumlah Hasil Pengguna = 117,4 Sehingga didapatkan rata-rata presentase akhir untuk uji coba pengguna yaitu (jumlah hasil pengguna / jumlah responden) Presentase Akhir = 117,4 / 14 = 86,95% Nilai akhir yang berupa angka persentase menunjukkan nilai 86,95%. Berdasarkan perhitungan presentase akhir dari semua pengguna, nilai tersebut berada di antara interval 81% dan 100% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. SIMPULAN Setelah melakukan pembuatan rancang bangun komplain ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dokumen komplain yang sudah distandarkan yaitu dokumen pengajuan, dokumen pendelegasian, dokumen perbaikan, dokumen penyelesaian dan dokumen perkembangan komplain yang sebelumnya tidak ada.. Aplikasi komplain dapat melakukan pencarian data komplain dengan rata-rata waktu tiga menit tiga puluh tiga detik lebih cepat dibanding pencarian manual. Dengan perolehan lima data komplain didapat pencarian manual membutuhkan rata-rata waktu tiga menit empat puluh delapan detik sedangkan untuk pencarian dengan membutuhkan rata-rata waktu lima belas detik.. Aplikasi dapat memudahkan manajer, kepala bagian dan unit eksternal dalam memantau data komplain. Dibuktikan dengan dapat memenuhi empat variable yang ditentukan dalam memantau data komplain sedangkan pemantauan manual hanya dapat memenuhi dua variable. 4. Aplikasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Dibuktikan dengan empat skenario pengujian alur sistem pada, bahwa skenario yang ditentukan didapatkan hasil yang sesuai dengan prosedur komplain. 5. Aplikasi komplain telah diuji coba oleh 14 responden PT Petrokimia Gresik dengan hasil 86,95%. Hal ini berarti dapat dinyatakan layak untuk digunakan dan termasuk dalam kategori sangat baik. RUJUKAN Chaffey, D. 1998. Groupware, Workflow and Intranets : Reengineering the Enterprise with Collaborative Software. Amerika Serikat: Digital Press Ombudsman, B. B. 010. Effective Complaint Handling Guidelines, nd Edition. Sydney. Riduwan. 005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, F. 005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. JSIKA Vol. 5, No. 4, Tahun 016, ISSN 8-17X Page 8