SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAMBANG SUPAGI A

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

( Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Sawit Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN AJARAN 2009/ 2010

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun sektor pendidikan secara terarah, bertahap dan terpadu.

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pemerintah, masyarakat dan pengelola pendidikan pada umumnya.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu yang berharga yang dapat diwariskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dan dalam upaya. memahami ilmu pengetahuan yang lainnya. Tujuan dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

ZAMRONI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE SNOW BALL DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

Transkripsi:

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DAN PEMBINAAN AKHLAK DALAM KELUARGA TERHADAP KECENDERUNGAN BERFIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS I SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A 220 040 005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak yang kritis memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar akan segala hal baru, anak banyak mengajukan pertanyaan, sehingga orang tua tidak jarang kehabisan bahan untuk menjawab. Anak seperti inilah yang mempunyai kesempatan besar untuk menjadi orang yang cerdas dan pandai, karena mereka haus akan ilmu pengetahuan. Berfikir secara kritis berarti melihat secara skeptis terhadap apa yang telah terjadi dalam hidup ini, juga merupakan usaha untuk menghindarkan diri dari ide dan tingkah laku yang telah menjadi kebiasaan. Anak dapat mengembangkan diri dalam membuat keputusan, penilaian serta menyelesaikan masalah. Kemampuan membuat keputusan dan menyelesaikan masalah akan sering dihadapi ketika menginjak dewasa. Belajar berfikir secara kritis merupakan tugas yang tidak ringan. Keluarga dan lingkungan anaklah yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian, perilaku, dan kecenderungannya sesuai dengan bakat yang ada dalam dirinya (Zurayk, 1994: 21). Hal yang sering dikeluhkan orang tua dalam membimbing belajar ialah kenyataan bahwa bagi orang tua lebih mudah mengajari anak dengan mendikte daripada merangsang untuk berfikir kreatif atau kritis, sebagai contoh membahas contoh soal yang dikutip dari buku lebih mudah daripada menyuruh anak untuk membuat atau mencari sendiri contoh soal.

Pengalaman seorang anak akan menunjukan kecakapan orang tuanya dengan mewarisi seperempat sifat dari generasi pertama kakeknya, seperdelapan dari generasi kedua kakeknya dan seterusnya. Orang tua merupakan pihak yang penting dalam menanamkan dan menumbuhkan sikap dan perilaku anak. Kesukseskan atau kegagalan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan anak pada masa kecilnya dan ini merupakan tanggung jawab keluarga (Zurayk, 1994: 23). Seorang anak akan menyerap pola perilaku yang umum berlaku di sekitarnya, yang kemudian mengkristal menjadi bagian tingkah lakunya. Anak biasanya menggunakan pertimbangan akhlak dari pengalaman sekitarnya itu sebagai pijakan dalam melihat segala bentuk kehidupan (Zurayk, 1994: 22). Karenanya bimbingan orang tua termasuk penanaman akhlak pada anak memiliki peran potensial dalam menciptakan kecenderungan berfikir kritis pada anak dalam arti mampu memutuskan secara kritis mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik dan menganggap penting untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga terhadap kecenderungan berfikir kritis pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. B. Identifikasi Masalah Kecenderungan berfikir kritis pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat terkait, baik yang berasal dari dalam diri siswa atau lingkungan keluarga dan masyarakat. Artinya tidak ada faktor tunggal yang secara otomatis

mempengaruhi timbulnya kecenderungan berfikir kritis pada siswa. Faktor-faktor yang dimaksud secara lebih kongkrit misalnya: intensitas bimbingan belajar orang tua, cara orang tua mendidik anak dalam keluarga, latar belakang pendidikan orang tua, wawasan dan pengetahuan orang tua, pergaulan anak di luar rumah, kondisi lingkungan sosial, aktifitas anak di luar rumah dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga terhadap kecenderungan berfikir kritis pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. Dalam hal ini dapat diduga bahwa intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga diasumsikan berkaitan dengan kecenderungan berfikir kritis pada siswa. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas masih sangat luas, sehingga sulit dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah, sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini dipandang perlu membatasi ruang lingkup masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang menjadi sasaran peneliti. Obyek penelitian ini meliputi: a. Intensitas bimbingan belajar orang tua.

b. Pembinaan akhlak dalam keluarga. c. Kecenderungan berfikir kritis. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 378 orang siswa. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana diungkapkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan pokok sebagai berikut: Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga terhadap kecenderungan berfikir kritis pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. E. Tujuan Penelitian Sebagaimana pembatasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dirinci menjadi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui intensitas bimbingan belajar orang tua pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. 2. Untuk mengetahui cara dan pelaksanaan pembinaan akhlak dalam keluarga pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. 3. Untuk mengetahui kecenderungan berfikir kritis pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang berarti (signifikan) dari intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga terhadap

kecenderungan berfikir kritis pada siswa kelas I SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah mengenai pengaruh intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga terhadap kecendrungan berfikir kritis pada siswa. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan atau pedoman untuk penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga serta kecenderungan berfikir kritis pada siswa. b. Memberikan alternatif solusi dalam rangka menghadapi dan memecahkan kendala yang berkaitan dengan intensitas bimbingan belajar orang tua dan pembinaan akhlak dalam keluarga serta kecenderungan berfikir kritis pada siswa. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pada pembaca dalam memahami isi skripsi ini, maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penyusunan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut:

Bagian awal meliputi: Halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstrak. Bab I Pendahuluan, meliputi: Latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Landasan teori diawali dengan tinjauan pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya kerangka teori yang dimulai dengan tinjauan teoritis mengenai bimbingan belajar yang berisi: Pengertian bimbingan belajar, unsur-unsur bimbingan belajar, prinsipprinsip bimbingan belajar, pihak-pihak yang berperan dalam bimbingan belajar dan intensitas bimbingan belajar orang tua. Uraian teoritik berikutnya mengenai pembinaan akhlak, yang berisi: Pengertian akhlak, ruang lingkup akhlak, macammacam akhlak, pembinaan akhlak dan pembinaan akhlak dalam keluarga. Selanjutnya mengenai berfikir kritis yang mencakup: Pengertian berfikir kritis, aspek-aspek berfikir kritis, manfaat berfikir kritis dan kecenderungan berfikir kritis. Kemudian uraian mengenai keterkaitan bimbingan belajar dengan pembinaan akhlak. Selanjutnya mengenai keterkaitan bimbingan belajar dengan kecenderungan berfikir kritis. Kerangka teoritik yang terakhir adalah mengenai intensitas bimbingan belajar dan pembinaan akhlak orang tua pengaruhnya terhadap kecenderungan berfikir kritis, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kerangka pemikiran serta hipotesis. Bab III Metode penelitian berisi: Tempat dan waktu penelitian; populasi, sampel, sampling dan prosedur pengambilan sampel; variabel-variabel penelitian;

metode dan teknik pengumpulan data; teknik uji validitas dan reliabilitas instrumen; teknik uji persyaratan analisis; dan teknik analisis data. Bab IV Hasil penelitian berisi: Deskripsi data yang mencakup data hasil uji coba (try out), validitas dan reliabilitas instrumen beserta analisisnya maupun data hasil penelitian, pengujian persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil analisis data. Bab V berisi: Kesimpulan, implikasi hasil penelitian dan saran, kemudian bagian akhir dari skripsi ini berisi uraian daftar pustaka, lampiran dan daftar ralat (bila ada).