BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Secara umum, penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dimana tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan tingkat ketergantungan antara variabel variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei dengan melakukan wawancara langsung serta menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data. Unit analisis yang dituju ialah individu yaitu karyawan di PT. Betawi Mas Cemerlang. Sedangkan Time Horizon yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross - sectional dimana pengambilan data dilakukan hanya pada satu waktu dan satu kali dan bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Desain penelitian ini dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut ini dimana keterangan dari tabel 3.1 adalah sebagai berikut: T-1 : Untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja. T-2 : Untuk menganalisa pengaruh inovasi terhadap kinerja. T-3 : Untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan dan inovasi terhadap kinerja 26

27 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Desain Penelitian Penelitian Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian T-1 Asosiatif Survei Cross - Sectional T-2 Asosiatif Survei Cross - Sectional T-3 Asosiatif Survei Cross Sectional 3.2 Definisi Operasional Variabel Tabel 3.2 berikut ini adalah operasionalisasi variabel yang diteliti: Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Kepemimpin an (X1) Konsep Variabel Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan manajer perusahaan untuk mengarahkan (directing) dan mempengaruhi (influencing) para bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas serta proses memotivasi Sub Variabel Mutu kepemimpi -nan Efektivitas pemimpin Indikator Skala Skala pengukur an visioner bersemangat perhatian percaya diri berwibawa integritas motivator yakin dan optimis terampil dan ahli bertanggung jawab taktik pengaruh sifat pengikut komunikator berkualitas ordinal diubah menjadi interval likert

28 pihak lain untuk bekerja sesuai tujuan tertentu. terbuka Inovasi (X2) inovasi adalah proses mengubah ide ide kreatif menjadi produk atau metode kerja yang berguna. Struktural Sumber daya berlimpah Komunikasi antar unit Tekanan waktu yang minimal Dukungan kerja dan non kerja Ordinal diubah menjadi interval likert Budaya Penerimaan ambiguitas Kendali ekternal Toleransi resiko Tolerani konflik Fokus pada hasil Fokus pada sistem terbuka Umpan balik positif Sumber daya Komitmen pada pelatihan dan pengembangan Keamanan kerja Orang orang kreatif Kinerja (Y) kinerja adalah produk yang dihasilkan oleh seorang pegawai dalam satuan waktu Kemampuan indiviudu Pengetahuan akan tugas Pemahaman akan tugas Kemampuan menjalankan tugas Ordinal diubah menjadi interval likert

29 yang telah ditentukan dengan kriteria tertentu pula. Produknya dapat berupa layanan jasa dan barang. Satuan waktu yang ditentukan bisa satu tahun, dua tahun, bahkan lima tahun atau lebih. usaha yang dicurahkan Dukungan organisasi etika kerja tingkat kehadiran motivasi Fasilitas perusahaan Pelatihan karyawan Peralatan produksi Teknologi yang digunkan 3.3 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data kuantitatif dimana data yang berbentuk angka atau data yang berbentuk kata, kalimat,skema, gambar (data kualitatif) yang diangkakan yang diperoleh langsung dari PT. Betawi Mas Cemerlang. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban jawaban atas pertanyaan dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. Betawi Mas Cemerlang. Jenis dan sumber data ini dapat dilihat dari tabel 3.3 berikut ini dimana keterangan dari tabel 3.3 adalah sebagai berikut: T-1 : Untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja. T-2 : Untuk menganalisa pengaruh inovasi terhadap kinerja. T-3 : Untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan dan inovasi terhadap kinerja.

30 Tabel 3.3 Jenis Dan Sumber Data Tujuan Penelitian Jenis dan Sumber Data Data Jenis Data Suber Data T-1 Karyawan PT. Betawi Mas Cemerlang T-2 Karyawan PT. Betawi Mas Cemerlang T-3 Karyawan PT. Betawi Mas Cemerlang Data Kuantitatif Data Kuantitatif Data Kuantitatif Data Primer, data dari hasil jawaban pada kuesioner Data Primer, data dari hasil jawaban pada kuesioner Data Primer, data dari hasil jawaban pada kuesioner 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1) Studi pustaka, membantu peneliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca literatur - literatur yang berisi teori-teori, konsep dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2) Wawancara, dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung pada observasi awal dengan pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mendukung penelitian.

31 3) Kuesioner, merupakan alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. Kuesioner ini berupa daftar pernyataan yang menggunakan skala pengukuran likert. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2011: 37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2003) dalam Riduwan dan Kuncoro (2011: 39) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampel probability dimana semua orang yang akan diambil sampelnya dan memiliki peluang yang sama. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat walaupun diambil secara acak karena sampel yang diambil telah mewakili keseluruhan populasi. Jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini berdasarkan ketentuan Slovin dimana Slovin memasukan unsur kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi. Nilai toleransi ini dinyatakan dalam persentase (Anwar Sanusi, 2011: 101). Rumus yang digunakan adalah :

32 n = N 1 + Nα 2 dimana n = ukuran sampel ; N = ukuran populasi; dan α = toleransi ketidaktelitian (dalam persen). PT. Betawi Mas cemerlang memiliki jumlah populasi penelitian sebanyak 119 orang. Ketidaktelitian yang dikehendaki adalah 5%, jadi jumlah sampel yang diperlukan untuk diteliti adalah 91.71 orang ~ dibulatkan menjadi 92 orang. 3.6 Metode Analisis Dalam penelitian ini, data menjadi acuan yang sangat penting karena berfungsi untuk menggambarkan variabel variabel yang diteliti serta sebagai dasar pembuktian hipotesis dimana setelah data terkumpul, maka data diproses dengan menggunakan metode regresi sederhana untuk setiap hubungan variabel secara partial dan menggunakan metode regresi berganda untuk setiap hubungan variabel secara simultan. Proses analisa ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 sehingga hasil yang diperoleh benar-benar konkret dan memiliki tingkat kesalahan yang sangat kecil sehingga data tersebut menjadi valid. 3.6.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu

33 dicari harga korelasi antara bagian bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Riduwan dan Kuncoro, 2011 : 216 217). Untuk menghitung validitas alat ukur dapat digunakan rumus: r hitung = n( X i Y i )- ( X i ).( Y i ) [n. X 2 i ( X i ) 2 ]. [n. Y 2 i ( Y i ) 2 ] Dimana : r hitung X i Y i n = koefisien korelasi = jumlah skor item = jumlah skor total (seluruh item) = jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : t hitung = r n 2 1 r 2 Dimana : t r n = nilai t hitung = koefisien korelasi hasil r hitung = jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut : Antara 0,800 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 0,799 : tinggi

34 Antara 0,400 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 0,399 : rendah Antara 0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid) 3.6.2 Uji Reliabilitas Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011 : 220 221) uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah alpha. Langkah langkah mencari reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut : Langkah 1 : menghitung varians skor tiap tiap item dengan rumus : S i = ( X i ) 2 dimana : Si = varians skor tiap tiap item 2 X i - N 2 X i = jumlah kuadrat item X i ( X i ) 2 = jumlah item Xi dikuadratkan N N = jumlah responden Langkah 2 : kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus : S i = S 1 + S 2 + S 3...S n Dimana : S 1 = jumlah varians semua item S 1, S 2, S 3... n = varians item ke-1,2,3...n Langkah 3 : menghitung varians total dengan rumus : S t = ( X t ) 2 dimana : S t = varians total 2 X t - N 2 X t = jumlah kuadrat X total ( X t ) 2 = jumlah item X total dikuadratkan N N = jumlah responden

35 Langkah 4 : masukkan nilai Alpha dengan rumus : k S 1 r 11 =. 1 - k 1 S t dimana : r 11 = Nilai reliabilitas S 1 = jumlah varians skor tiap tiap item S t = varians total K = jumlah item Kemudian diuji dengan uji reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal akhir yaitu : rb = n ( XY) ( X). ( Y) { n. X 2 ( X) 2 }. { n. Y 2 ( Y) 2 } Harga r XY atau r b ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r awal akhir. Untuk mencari reliabiltas seluruh tes digunakan rumus spearman brown yakni : 2. r b r 11 = 1 + r b Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0, 05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n -2 ). Kemudian membuat keputusan membandingkan r 11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan : jika r 11 > r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak reliabel. 3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Normalitas

36 Data yang berdistribusi normal merupakan salah satu distribusi dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Distribusi sampling adalah distribusi peluang dari seluruh nilai yang memungkinkan dapat dilakukan menggunakan statistik ketika dihitung dari sampel acak dari ukuran yang sama, diturunkan dari populasi yang spesifik. Distribusi sampling bisa memiliki distribusi data normal atau tidak normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampelnya, maka data akan mendekati normal. 3.6.3.2 Uji Heterokedatisitas Menurut Wijaya (2004) dalam Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011: 66) heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan / observasi. Jika varians dari residual dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedatisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi heterokedatisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas, yaitu dengan melihat scatterplot serta melalui / menggunakan uji gletjer, uji Park, dan uji White. Uji heterokedatisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot. 3.6.4 Korelasi Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antar variabel yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antar

37 variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja. Dalam korelasi kita belum menentukan dengan pasti variabel independent dan dependentnya seperti yang kita lakukan dalam analisis regresi 3.6.4.1Korelasi Pearson Adalah mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi Pearson ini digunakan untuk mengukur korelasi data interval dan rasio. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011: 61-62), Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson Tahun 1900. Kegunaan dari PPM ini untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Rumus yang digunakan korelasi PPM (sederhana) : Rxy = n ( XY) ( X). ( Y) { n. X 2 ( X) 2 }. { n. Y 2 ( Y) 2 } Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 bererti korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai berikut.

38 Tabel 3.4 Interpretasi Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber : Riduwan (2005:136) dalam Riduwan dan Kuncoro (2011:62) 3.6.5 Analisis regresi Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statisik yakni: 1. Analisis regresi linear sederhana. Menurut Anwar Sanusi (2011: 131 134) pada umumnya, regresi linear sederhana terdiri atas dua variabel. Satu variabel yang berupa variabel terikat yang sering diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa variabel bebas yang sering diberi simbol X. Bentuk umum dari persamaan regresi dinyatakan dalam rumus : Ŷ = a + bx Dimana : Ŷ = nilai prediksi dari variabel Y berdasarkan nilai variabel X a = titik potong Y; merupakan nilai Y ketika X = 0

39 b = kemiringan atau slope atau perubahan rata rata dalam Ỳ untuk setiap perubahan dari satu unit X, baik berupa peningkatan maupun penurunan X = Nilai Variabel X yang dipilih Adapun nilai b (koefisien regresi) dan nilai a (konstanta) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : b = a = n ( XY) ( X)( Y) n ( X 2 ) ( X) 2 Y X - b n n dimana n = jumlah pengamatan (sampel) X = nilai variabel bebas Y = nilai variabel terikat 2. Analisis regresi linear berganda. Menurut Anwar Sanusi (2011: 134 135) regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Dengan demikian, regresi linear berganda dinyatakan dalam rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = kinerja X 1 = kepemimpinan X 2 = inovasi a = konstanta

40 b 1,b 2 = koefisien regresi e = variabel pengganggu 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang akan diuji nilai kebenarannya. Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan / pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan secara kuantitatif (dalam bentuk angka). Dalam menerima atau menolak suatu hipotesis yang kita uji, ada satu hal yang harus dipahami, bahwa penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan menerima suatu hipotesis semata-mata mengimplikasikan bahwa kita mempunyai bukti untuk mempercayai sebaliknya. Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan diterima membawa penggunaan istilah penggunaan hipotesis nol. Penerimaan hipotesis nol dilambangkan dengan Ho mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif, yang dilambangkan dengan H 1. Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan / sama dengan antara parameter dengan statistik (data sampel), baik itu kurang dari sama dengan, sama dengan, dan lebih dari sama dengan. Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif yang menyatakan adanya perbedaan / tidak sama dengan antara parameter dan statistik. 3.7.1 Prosedur Uji Hipotesis: a. Menentukan Ho dan Ha

41 Pernyataan pada Ho dan Ha selalu berlawanan b. Menentukan Statistik Tabel Nilai statistik tabel biasanya dipengaruhi oleh: 1. Selang kepercayaan Untuk keseragaman, digunakan tingkat kepecayaan 95 % jadi tingkat kesalahan atau α = 5%. *Penjumlahan dari tingkat kepercayaan dan tingkat kesalahan itu harus 100% 2. Derajat Kebebasan Derajat kebebasan atau degree of freedom sangat bervariasi bergantung pada metode yang dipakai atau jumlah sampel yang diperoleh. 3. Jumlah sampel yang didapat c. Menentukan Statistik Hitung Nilai statistik hitung bergantung pada metode parametrik yang digunakan. d. Mengambil Keputusan Keputusan terhadap hipotesis diatas ditentukan dengan: 1. Membandingkan tingkat signifikansi (Sig ) dengan tingkat kesalahan (5%, 1%). Sig > tingkat kesalahan, maka Ho diterima Sig < tingkat kesalahan, maka Ho ditolak 2. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel t hitung > t tabel, maka Ho ditolak t hitung < t tabel, maka Ho diterima

42 3.7.2 Rancangan Uji Hipotesis 1. Merumuskan hipotesa. Ho: artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha: artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α. Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 5% dengan: df = n k Dimana: df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel k = banyaknya koefisien regresi + konstanta 3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau ditolak. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut: Ho diterima apabila t (α / 2; n k) t hitung t (α / 2; n k), artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n k) atau t hitung < -t (α / 2; n k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

43 Gambar 3.1 Pengujian Hipotesis 4. Mengambil keputusan Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada variabel dependent. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dapat ditentukan dengan: 1. Membandingkan nilai probabilitas sig dengan nilai probabilitas 0,05 - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima. 2. Hipotesis pengujian secara parsial antara X dan Y Ho: Variabel X tidak berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel

44 Y. H1: Variabel X berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel Y. Kepemimpinan (X1) Kinerja (Y) Inovasi (X2) Gambar 3.2 Tujuan Penelitian Variabel X dan Y Secara Parsial *Hipotesis pengujian secara parsial antara X1 dan Y Ho: Variabel Kepemimpinan tidak berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel Kinerja. H1: Variabel Kepemimpinan berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel Kinerja. *Hipotesis pengujian secara parsial antara X2 dan Y Ho: Variabel inovasi tidak berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel Kinerja. H1: Variabel Inovasi berkontribusi secara parsial dan signifikan terhadap variabel Kinerja. 3. Hipotesis pengujian secara simultan antara X 1, X 2 dan Y Ho: Variabel X 1, X 2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y.

45 H1: Variabel X 1, X 2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. Kepemimpinan (X1) Inovasi (X2) Kinerja Perusahaan (Y) Gambar 3.3 Tujuan Penelitian Variabel X 1, X 2 dan Y Secara Simultan *Hipotesis pengujian secara simultan antara X 1, X 2 dan Y Ho: Variabel Kepemimpinan dan inovasi tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Kinerja. H1: Variabel Kepemimpinan dan inovasi berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Kinerja. 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti mengawali dengan melakukan survey awal langsung ke PT. Betawi Mas Cemerlang yang berlokasi di Jl. Narogong Raya KM. 12 No 56, Desa Cikiwul, Bekasi 17310. Survey dilakukan untuk mendapatkan data data yang dibutuhkan. Kemudian, data-data yang didapatkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi untuk

46 mengetahui bagaimanakah pengaruh variabel kepemimpinan dan inovasi terhadap kinerja. Dengan diketahuinya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan tentang besarnya pengaruh antar variabel yang diteliti sehingga dapat berguna sebagai bahan masukkan untuk perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin.