BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keilmuannya untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

I. PENDAHULUAN. butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi menuntut manusia untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini harus dilakukan agar seseorang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek kehidupan. Bidang pendidikan juga semakin maju seiring berkembangnya zaman. Inovasi-inovasi, pengetahuan, dan teknologi baru semakin baik serta modern dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kualitas sumber daya dan kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan nasional Indonesia yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mempunyai cita-cita mulia yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang berwatak mulia. Pengembangan kemampuan, karakter, dan watak seseorang ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Melihat hal tersebut, sangat jelas bahwa pendidikan perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Upaya peningkatan sumber daya manusia agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa ditetapkan oleh pemerintah dalam standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pendidikan 1

2 nasional. Berkaitan dengan standar nasional pendidikan, pemerintah telah menetapkan standar proses dan standar kompetensi lulusan. Standar proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 65 Tahun 2013, sedangkan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan dalam Permendikbud No. 54 Tahun 2013. Standar Kompetensi Lulusan dalam Kurikulum 2013 yang tercantum pada Permendikbud No. 54 Tahun 2013 ini memberikan kriteria kualifikasi kemampuan siswa yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemampuan yang diharapkan yaitu siswa memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik sebagai bekal hidup di masa depan. Tujuan yang hendak dicapai melalui Permendikbud tersebut yaitu dapat menghasilkan generasi muda bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan peraturan tersebut, sekolah dan guru mempunyai tanggung jawab besar dalam menyelanggarakan proses pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Menurut Numan Somantri (2001:44), salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, ideologi, negara, dan agama. Pembelajaran IPS meliputi seluruh aspek kehidupan sosial yang ada di

3 masyarakat. Sejalan dengan tujuan dalam Permendikbud, materi-materi yang diajarkan pada mata pelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan generasi muda penerus bangsa untuk menjadi warga negara yang baik, demokratis, dan dapat menyikapi masalah serta memberikan solusi untuk menyelesaikannya. Materi pembelajaran IPS yang terlalu banyak dan bersifat hafalan tersebut menjadikan siswa cenderung pasif dalam mempelajari IPS. Guru yang seharusnya menjadi inspirator dan motivator siswa dalam belajar juga belum dapat menyajikan materi pembelajaran IPS dengan cara yang menarik bagi siswa. Menurut penelitian yang berjudul Potret Profesionalisme Guru Kota Yogyakarta dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan oleh Jaringan Penelitian Pendidikan Kota Yogyakarta (JP2KY) tahun 2010, menunjukkan bahwa 70 persen guru responden belum mampu memaksimalkan penggunaan teknologi, terutama dalam bidang komputer. Rata-rata guru yang belum mampu memaksimalkan penggunaan komputer adalah guru yang berusia di atas 50 tahun dan berada di wilayah pedesaan (Kompas). Hal seperti ini juga melatarbelakangi kurangnya kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan sumber belajar sebagai alat atau wahana siswa untuk belajar. Sumber belajar mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Penggunaan sumber belajar akan memberikan pengalaman yang sama kepada semua siswa. Selain itu, melalui sumber belajar yang didesain dan dirancang dengan menarik dapat membangkitkan minat dan keinginan siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan. Guru akan lebih mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran, jika menggunakan sumber belajar yang

4 sederhana dan mudah didapat, karena dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Beberapa sekolah dan guru masih banyak yang belum memanfaatkan dan mengembangkan sumber belajar dalam proses pembelajaran di kelas. Kondisi yang terjadi di beberapa sekolah pada saat proses pembelajaran IPS guru hanya menerangkan materi pembelajaran dengan metode konvensional seperti ceramah dan menggunakan media papan tulis saat menjelaskan materi, sehingga siswa kurang memperhatikan guru. Lembar Kerja Siswa atau LKS digunakan sebagai acuan sumber belajar utama untuk siswa dan kurangnya variasi penggunaan sumber belajar yang lain menjadikan pembelajaran IPS kurang diminati oleh siswa. Berdasarkan penelitian Sulastri (2013:5) pada beberapa sekolah di Yogyakarta, menunjukkan bahwa beberapa guru dalam proses pembelajaran kurang melakukan variasi penggunaan media pembelajaran. Selain itu juga ketersediaan sumber belajar juga belum mampu mendorong siswa melakukan kegiatan belajar secara mandiri. Kurangnya variasi penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang digunakan oleh guru menjadi salah satu faktor siswa menganggap mata pelajaran IPS monoton dan membosankan untuk dipelajari. Materi pelajaran IPS yang terlalu banyak dan bersifat hafalan menjadikan siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPS kurang menarik, sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran IPS. Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya adalah

5 dengan penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang menarik dan memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran. Beberapa sumber belajar yang ada dapat dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran di kelas. Salah satunya yaitu penggunaan sumber belajar berbahan cetak, salah satunya seperti brosur. Cepi Riyana (2012:28), berpendapat bahwa media cetak dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap pesan atau informasi yang disajikan. Brosur sebagai salah satu sumber belajar berbahan cetak dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa yang menarik. Bentuk yang sederhana dan bergambar pada tampilan brosur akan memberikan daya tarik tersendiri sebagai sebuah sumber belajar yang dapat dimanfaatkan baik di kelas maupun di rumah. Berdasarkan permasalahan yang ada, diperlukan adanya upaya untuk memecahkan masalah tersebut. Belum adanya sumber belajar berbentuk brosur yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS, mendorong peneliti untuk mengembangkan produk ini. Melalui penelitian pengembangan sumber belajar berbentuk brosur yang berisi gambar dan teks pendukung ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan pembelajaran IPS yang dianggap kurang menarik bagi siswa dalam proses pembelajaran di kelas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

6 1. Sebagian besar guru SMP masih banyak yang mengajar dengan mengacu pada Lembar Kerja Siswa (LKS), yang menjadikan pembelajaran kurang menarik. 2. Saat proses pembelajaran di kelas, siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru, karena guru hanya menerangkan materi dengan ceramah. 3. Kurangnya variasi sumber belajar yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pelajaran di kelas. 4. Belum adanya sumber belajar IPS berbentuk brosur yang digunakan untuk menyampaikan materi IPS. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya dibatasi pada pengembangan sumber belajar berbentuk brosur. Hal ini dikarenakan belum adanya sumber belajar IPS berbentuk brosur yang digunakan untuk menyampaikan materi IPS. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengembangkan sumber belajar berbentuk brosur untuk kelas VII SMP pada mata pelajaran IPS dengan materi keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia? 2. Bagaimana kelayakan sumber belajar berbentuk brosur untuk kelas VII SMP pada mata pelajaran IPS dengan materi keadaan alam dan aktivitas

7 penduduk Indonesia berdasarkan validasi ahli media, ahli materi, guru mata pelajaran IPS, dan tanggapan siswa kelas VII? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pengembangan sumber belajar ini yaitu: 1. Mengembangkan sumber belajar berbentuk brosur untuk mata pelajaran IPS kelas VII dengan materi keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia. 2. Mengetahui kelayakan sumber belajar berbentuk brosur untuk mata pelajaran IPS kelas VII dengan materi keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia melalui validasi ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran IPS, dan tanggapan siswa kelas VII. F. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi atau contoh perkembangan penelitian dalam bidang pendidikan IPS. b. Hasil pengembangan ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian lain, dalam upaya mengembangkan sumber belajar bentuk lainnya.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber belajar IPS khususnya dalam bentuk brosur. b. Bagi Guru Sumber belajar IPS berbentuk brosur ini diharapkan dapat menjadi referensi sumber belajar yang menarik untuk digunakan guru IPS dalam proses pembelajaran IPS di kelas. c. Bagi Siswa Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang menarik bagi siswa, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. G. Spesisifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Brosur yang dikembangkan merupakan sumber belajar yang berbentuk cetakan. 2. Brosur yang dikembangkan dicetak menggunakan jenis kertas Art Paper 150 gsm 3. Brosur yang dikembangkan berbentuk lembaran kertas yang berisi gambar berwarna serta teks pendukung gambar. 4. Brosur yang dikembangkan berbentuk lembaran kertas dua muka yang berisi materi pembelajaran IPS SMP kelas VII.

9 5. Brosur sebagai sumber belajar yang dikembangkan berisi materi keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa baik didalam maupun diluar kelas. H. Keterbatasan Pengembangan Keterbatasan dalam pengembangan ini yaitu: 1. Materi yang dikembangkan dalam sumber belajar IPS berbentuk brosur ini terbatas, yaitu hanya pada materi keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia. 2. Produk yang dihasilkan berupa brosur diuji cobakan kepada siswa kelas VII yang jumlahnya terbatas.