BAB 4 PENUTUP. yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pada banyaknya arahan Islam yang menyeru penganutnya untuk bersatu dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB V PENUTUP. sebelmunya tentang pandangan Jama ah Tablig tentang Keluarga Sakinah dalam

IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

ABSTRAK. Oleh: Andang Yazidulfalach. Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo Ak., CA.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yaitu dengan terjun

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya

I. PENDAHULUAN. dalam keluarga dibanding pria. Wanita di mana-mana mencurahkan tenaganya

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB V PENUTUP. pengetahuan hampir di semua bidang keilmuan. Dia juga memilki pengetahuan luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB III METODE PENELITIAN

Pengantar Penerbit. iii

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB IV PENUTUP. didefinisikan sebagai ruang ibadah, namun. pengkhususan, sebagai pusat kendali permukiman Tanean Lanjang

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Penghayatan hidup tak bermakna yang menyertai pengalaman derita di

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat

Syafrida, SH. Aktivis Muslimah HTI Sumsel

BAB IV PENUTUP. Rais sebagai figur pemimpin, politikus, akademisi, tokoh Muhammadiyah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono. Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4)

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

BAB III PERKEMBANGAN SENI. terkait dengan karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu al-

BAB VI P E N U T U P

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

BAB V ANALISIS DATA KEMAMPUAN DA I PEREMPUAN DALAM BERTABLIGH DENGAN TANGGAPAN JAMA AH PENGAJIAN SELAPANAN DI DESA SOJOMERTO KECAMATAN GEMUH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari ditulisnya buku oleh Lucas Pacioli yang menyinggung tentang

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

Aku tahu cara mencapai cita cita adalah dengan berusaha dengan ujur Salinlah 2 :

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai wacana bentuk analisis yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB VI PENUTUP. Adanya penyelewengan terhadap pelaksanaan khittah Tarbiyah yang lebih

BAB V PEMBAHASAN. A. Praktek Dan Pemahaman Masyarakat Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru tentang Kafa ah Dalam Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Islam sebagai simbol persatuan dan kesatuan. 2 Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB VII PENUTUP. 1. Konstruksi pemahaman aktivis organisasi keagamaan Muhammadiyah,

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sunda dan Islam dalam carita pantun Sunda Sri Sadana berlangsung secara

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS RAKYAT PAPUA BARAT DALAM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

BAB III METODE PENELITIAN

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql.

BAB I PENDAHULUAN. paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan 1. Mulyasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

Ma'had al Jamiáh dan Pembinaan Karakter Mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

MEMBANGUN BUDAYA BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

[Type text] PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KOTA SERANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SERANG

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

Transkripsi:

116 BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Jama ah Tabligh adalah sebuah gerakan Islam tradisional berbasis kultural yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India gerakan ini tetap berada pada jalur perbaikan individu sebagai fokus utama. Aspek tradisional yang terdapat pada gerakan ini adalah pada konsep gerakannya yang tidak berdinamisasi dengan kondisi dunia Islam kontemporer saat ini. Bertahan pada aktivitas kultural menjadi pilihan bagi gerakan ini untuk mengembalikan kualitas keagamaan setiap muslim. Fokus gerakan ini adalah peribadahan dan nilai spiritual yang dianggap akan menjadi jalan terbaik bagi kehidupan umat manusia. Bentuk implementasi tradisional lainnya yang dimunculkan oleh gerakan ini adalah wilayah dakwahnya yang memisahkan politik praktis dari kehidupan. Hal ini yang mendorong Jama ah Tabligh tidak mengambil bagian pada aktivitas Dunia Islam kontemporer. Seperti yang telah dijelaskan pada teori Pergerakan Dunia Islam yang dikemukakan oleh Seyyed Hossein Nasr, Jama ah Tabligh adalah salah satu gerakan yang menjadi bagian dari empat gerakan pada dunia Islam kontemporer.

117 Fundamentalis, mahdiis, modernis, dan tradisionalis. Pada gerakan tradisionalis, aspek spiritual adalah hal utama yang harus diperbaiki melalui sebuah gerakan dakwah. Gejala yang terdapat pada gerakan Islam tradisionalis inilah yang muncul pada karakteristik gerakan Jama ah Tabligh. Pengaruh lembaga-lembaga terdahulu yang berpola tradisional masih muncul pada kondisi di masa sekarang Pada Jama ah Tabligh pun muncul gejala seperti yang diungkapkan oleh Max Weber dalam teori sosiologi agama. Jama ah Tabligh adalah sebuah gerakan keagamaan yang tumbuh secara khusus. Semula berasal dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendiri organisasi itu dan para pengikutnya. Dari pengalaman demikian lahir suatu bentuk perkumpulan keagamaan, yang kemudian menjadi organisasi keagamaan yang terlembaga. Pengalaman keagamaan menunjukkan suatu terobosan pengalaman sehari-hari, dengan begitu ia merupakan pengalaman kharismatik. Dalam konteks ini Jama ah Tabligh menolak untuk dikatakan sebagai organisasi, namun pada pelaksanaannya gerakan ini terorganisir dan memiliki struktur. Walaupun bukan sebuah organisasi dengan struktur baku secara fisik yang dimunculkan ke publik, namun secara konsep Jama ah Tabligh memiliki sistem pengorganisasian yang cukup rapih. Hal ini berbeda dengan pendapat John L. Esposito yang mengatakan bahwa Jama ah Tabligh adalah organisasi yang tidak meiliki prosedur keoganisasian. Sarana dakwah yang digunakan oleh Jama ah Tabligh adalah para penggerak dakwahnya itu sendiri. Aktivitas dakwah dibawa secara langsung oleh anggotanya ke

118 berbagai daerah di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, Jama ah Tabligh telah tersebar luas. Penyebaran misi ajarannya disampaikan langsung oleh setiap anggotanya hingga ke pintu rumah objek dakwah mereka. Penulis tidak menemukan data yang menunjukkan penggunaan media lain dalam berdakwah. Pencatatan mengenai aktivitas dakwah gerakan ini lebih banyak diterbitkan oeh orang-orang diluar Jama ah Tabligh. Pada konsep pemikiran yang dibawa oleh Jama ah Tabligh, kehidupan adalah sebuah aktivitas peribadahan. Cara menjalani hidup yang terbaik adalah dengan terus meningkatkan nilai ibadah dalam kehidupan manusia. Selain terus memperbaiki ibadah dan akhlak, mengajak orang lain untuk ikut berdakwah di jalan Allah adalah salah satu nilai yang cukup penting. Konsep lainnya yang khas dari gerakan dakwah ini adalah pemunculan nilai spiritual dalam setiap aktivitasnya, ibadah yang utama adalah ibadah yang terdapat pada enam sifat sahabat yang menjadi ajaran pokok Jama ah Tabligh. Pengaruh tasawuf juga muncul pada gerakan ini. Pengaruh yang jelas terlihat terdapat pada fokus gerakan yang bertujuan memperbaiki sisi spiritualitas manusia. Pergerakan Jama ah Tabligh juga melibatkan perempuan. Namun bentuk pelibatannya tidak melalui aktivitas dakwah yang terjun langsung ke masyarakat. Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh kaum perempuan adalah dalam bentuk dukungan penuh kepada aktivitas suami sebagai kepala rumah tangga. Bentuk dukungan yang diberikan diantaranya adalah menggantikan posisi suami dan menjadi

119 kepala rumah tangga selama suami melakukan tugas dakwah keluar. Selain itu terdapat juga aktivitas dakwah seperti membentuk forum atau majelis ilmu yang mengundang masyarakat umum. Namun hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya karena majelis seperti ini lebih banyak dihadiri oleh anggota perempuan dari Jama ah Tabligh sendiri. Kesempatan untuk berdakwah dengan cara terjun langsung ke masyarakat lebih terbuka luas dan fleksibel bagi kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Mendakwahkan nilai Islam sesuai dengan konsep yang mereka fahami dan mereka anggap sebagai metode yang paling mendekati metode dakwah Nabi adalah inti dari gerakan Jama ah Tabligh. Tidak ditemukan misi untuk memperbaiki kondisi struktur kehidupan secara sosial maupun politik. Jalur yang dipilih oleh gerakan ini adalah murni dakwah melalui jalur kultural tanpa interfensi aspek politik di dalamnya. 4.2 Saran Melalui Penelitian yang dilakukan oleh penulis, berbagai fakta ditemukan. Diantaranya adalah mengenai konsep tradisional yang dimiliki oleh Jama ah Tabligh. Aspek tradisional yang ditemukan lebih cenderung kepada metode dakwah yang digunakan oleh Jama ah Tabligh, sedangkan pada konsep pemikiran tidak tergali secara mendalam sisi tradisionalnya. Hal ini dapat menjadi potensi penelitian baru bagi yang ingin meneliti mengenai pergerakan Jama ah Tabligh. Konsep tradisional

120 yang ada pada Jama ah Tabligh muncul cukup kuat pada poin organisasi dan metode dakwah yang digunakan. Tidak ditemukan data mengenai pengelolaan yang baku mengenai pengorganisasian, hal ini disebabkan oleh prinsip bahwa Jama ah Tabligh bukanlah organisasi tertentu walau aktivitasnya terorganisir. Penulis juga mendapatkan gambaran yang utuh mengenai Jama ah Tabligh melalui penelitian ini. Konsep yang berbeda dalam mengimplementasikan ajaran agama adalah sebuah kekayaan intelektual manusia. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca dapat memberikan sikap yang lebih objektif dalam memandang Jama ah Tabligh dan segala sesuatu yang ada di dalamnya sebagai sebuah khazanah intelektual manusia yang berhak untuk mendapat perlakuan yang objektif. Beberapa evaluasi penulis dalam penelitian ini adalah tidak lengkapnya informasi yang didapatkan oleh penulis dalam penjelasan mengenai sejarah masuknya Jama ah Tabligh ke Indonesia. Tidak adanya catatan sejarah yang menuliskan sejarah masuknya Jama ah Tabligh ke Indonesia membuat peneliti harus menemui langsung narasumber dari pihak Jama ah Tabligh yang dianggap sebagai pemimpin tertinggi Jama ah Tabligh di Indonesia. Dengan keterbatasan yang dimiliki penulis saat ini membuat penelusuran terhenti pada satu titik dan tidak dapat dilanjutkan. Semoga melalui penelitian pada skripsi ini, akan ada penulisan yang dapat menyempurnakan penelitian mengenai sejarah masuknya Jama ah Tabligh ke Indonesia. Hal yang disarankan oleh penulis kepada calon peneliti selanjutnya adalah mengenai keikutsertaan langsung peneliti pada aktivitas yang dilakukan oleh Jama ah

121 Tabligh. Keikutsertaan peneliti secara langsung dalam aktivitas dakwah Jama ah Tabligh akan lebih banyak membuka peluang diskusi mengenai pemikiran yang mereka bawa dalam aktivitas dakwah. Diupayakan pula agar diskusi yang dibangun tidak bersikap formal dan kaku yang mengesankan hubungan dua arah antara responden dan pewawancara karena ini akan membatasi penutur untuk mengeksplor jawabannya.