BAB I PENDAHULUAN. berasal dari laut dan sisanya 26% dari air tawar (Mariyono dan A.Sundana,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembudidayaan ikan saat ini merupakan kegiatan yang marak dilakukan, baik

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. energi, vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sekarang ini. Oleh karena itu ketertarikan para budidaya

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karena sebagai salah satu sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALMAN JUDUL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjajikan. Sehingga perawatan dan pemeliharaan yang intensif pada ayam. broiler akan menghasilkan keuntungan yang berlipat.

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

BAB I PENDAHULUAN. teratas penyebab kematian dibandingkan stroke, kanker paru-paru, kanker

TEGUH HERLAMBANG

Aplikasi Metode ForwardChaining Untuk Mengidentifikasi Jenis Penyakit Pada Kucing Persia

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai

2015 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ikan mas tergolong dalam jenis ikan air tawar. Ikan mas terkadang juga

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam habitat akuatik/perairan maupun terestrial/daratan. Keanekaragaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI JENIS PENYAKIT PADA KELINCI DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, pemanfaatan teknologi internet sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA PADA TANAMAN MANGGA DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit yang mampu menggantikan peran kelapa (cocos nucifera), sebagai

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS KELOMPOK SISTEM PAKAR NAMA KELOMPOK : FERI DWI UTOMO ROBBY INDRAWAN SUDRAJAT SEPTIAWAN PRIO SETIADI

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

Aplikasi Diagnosa Penyakit Telinga dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Muhammad Nur Arsandi Ka09

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembudidayaan ikan saat ini merupakan kegiatan yang marak dilakukan, baik sekedar hobi maupun kebutuhan pangan. Hasil produksi pembudidayaan ikan mencapai kurang lebih dua juta ton per tahun, sebagian besar 74% berasal dari laut dan sisanya 26% dari air tawar (Mariyono dan A.Sundana, 2002). Dibandingkan ikan air laut pembudidayaan ikan air tawar membutuhkan biaya yang tidak terlalu mahal dan ikan air tawar merupakan bahan pangan yang berprotein, murah, dan mudah dicerna oleh tubuh. Oleh sebab itu banyak orang yang melakukan pembudidayaan pada ikan air tawar. khususnya ikan gurame. Ikan gurame adalah jenis ikan yang berhabitat di air tawar yang di pelihara untuk kebutuahan konsumsi. Budidaya ikan gurame juga salah satu usaha rumahan yang sangat menjajikan. Karena ikan gurame merupakan salah satu ikan yang tinggi nilai ekonomisnya. Tetapi ikan gurame juga ikan yang mudah terserang hama penyakit di banding dengan ikan lainnya. Penyakit dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan berkembang di dalam tubuh sehingga organ tubuh terganggu.jika salah satu atau sebagian organ tubuh terganggu, akan terganggu pula pada seluruh jaringan tubuh, lingkungan, dan patogen. Dalam kondisi tubuh yang buruk, sangatlah besar kemungkinan terserang penyakit. Sebaliknya jika kondisi tubuhnya baik, sangat kecil kemungkinan terserang penyakit. Kondisi perubahan lingkungan 1

secara mendadak yang membuat tubuh mengalami kondisi keadaan tidak siap dalam menghadapi suatu kondisi tertentu.(khairumam dan Khairul, 2000). Penyakit merupakan salah satu faktor penghamabat yang sangat besar. Dalam budidaya ikan sudah lama di kenal dan timbul gejala yang berarti apabila pembudidayaan semakin intensif. Bermacam-macam faktor lingkungan dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit dan faktor-faktor abiotik dan biotik seperti temperatur, intensitas cahaya, komposisi kimiawi dalam air, penceramaran atau polusi, juga derajat keasaman. Selain itu usaha pembudidayaan ikan air tawar khususnya ikan gurame merupakan satu peluang usaha yang menjanjikan. Tetapi meskipun usaha ini menjanjikan bukan berarti usaha ini tidak mempunyai kendala. Sangat banyak kendala yang di temui oleh para pembudidaya ikan air tawar. Banyak kendala yang bisa diatasi akan tetapi tidak sedikit pula kendala yang sulit untuk di atasi dan pada akhirnya menyebabkan pembudidaya ikan akan merugi. salah satunya adalah sulitnya mencari seorang pakar ikan gurame di ponorogo.. Salah satu alternatif untuk membantu para peternak dalam melakukan budidaya ikan karena keterbatasan pakar perikanan adalah menghasilkan sebuah sistem pakar. Melalui sistem pakar dapat melakukan diagnosa awal untuk mengetahui semua gejala, penyakit dan sejumlah alternatif solusinya. Sistem pakar sebagai alat bantu yang secara otomatis dan cepat dapat melakukan diagnosa dan memberikan informasi mengenai cara penganggulangannya. Sistem pakar memiliki fungsi untuk menirukan pengetahuan dan kemampuan dari seorang pakar. Penggunaan istilah pakar 2

untuk mendeskripsikan seseorang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang tertentu. Melalui sistem pakar dapat membantu peternak dan masyarakat awam untuk segera mengambil tindakan pencegahan sewaktu ada indikasi gejala dan penyakit yang menyerang ikan gurame. Keberadaan sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan gurame dapat memberikan banyak kemudahan bagi siapa saja yang ingin membudidayakan atau sekedar memeliharanya. Kegiatan ini jelas, selain dapat menghemat waktu dan biaya pengobatannya, juga dapat memberikan banyak informasi tambahan mengenai proses perawatan ikan gurame secara keseluruhan. Penyakit ikan merupakan hal yang tidak diinginkan bagi pembudidaya ikan, karena dapat menyebabkan panen tidak maksimal dan kematian masal pada ikan, akibatnya mereka mengalami banyak kerugian. Untuk itu dibutuhkan penanggulangan yang cepat agar menghindari hal tersebut. Pembudidaya membutuhkan informasi yang memadai mengenai cara mencegah dan mengobati penyakit yang diderita ikan, tetapi ketersediaan informasi mengenai penyakit ikan masih sedikit. Maka atas dasar latar belakang di atas penulis memberi judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ikan Gurame Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android. 3

B. PERUMUSAN MASALAH Berdasrkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang ada adalah: 1. Bagaimana membangun sistem pakar untuk mencari solusi, saran, dan pengobatan atas permasalahan yang di hadapi dalam budidaya ikan gurame? 2. Bagaimana mengimplementasikan metode forward chaining dalam pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit ikan gurame? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari pembuatan sistem pakar ini adalah: 1. Membangun sistem pakar untuk mencari solusi, saran, dan pengobatan atas permasalahan yang di hadapi dalam budidaya ikan gurame. 2. Mengimplementasikan metode forward chaining dalam pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit ikan gurame. D. BATASAN MASALAH Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan agar permasalahan yang timbul dapat di atasi dengan sebaik mungkin dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, antara lain yaitu : 1. Penyakit yang akan di identifikasi sebanyak 7 penyakit yaitu Dactilogyrus dan grodactilus, bintik putih, mata belo, jamur, bakteri, bercak merah, columnaris. 2. Metode penalaran yang di gunakan yaitu Forward Chaining. 3. Admin bisa menginputkan jenis penyakit dan gejala gejala. 4

4. User bisa mengakses sistem pakar untuk mengetahui penyakit apa yang terjadi pada ikan guramenya. E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengenalkan sistem pakar pada pembudidaya ikan air tawar yaitu ikan gurame. 2. Memberikan informasi terkait penyakit ikan gurame agar dapat mengurangi kerugian akibat penyakit yang diderita ikan dan meningkatkan hasil produksi. 3. Terciptanya sistem pakar sebagai pengganti ahli dalam bidang penyakit ikan gurame. 4. Bagi pembudidaya pemula dapat memulai usaha budidaya tanpa harus mempunyai pengetahuan tentang penyakit ikan gurame dan cara mengatasinya. 5