BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 NOMOR 2 SERI E PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Rumah Sakit Umum Daerah Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar menjadi Badan Layanan Umum perlu ditunjang dengan sistem pembiayaan yang memadai serta didukung dengan sistem pentarifan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat.; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pola Tarif BLUD RSUD Prof.DR.M.A Hanafiah Batusangkar; c. bahwa untuk memenuhi maksud huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tanah Datar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 23) ; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851) ; 3.Undang-Undang...
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 10.Undang-Undang...
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) ; 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1165/ MENKES/ SK/ X/ 2007 tentang Pola Tarif Rumah Sakit Badan Layanan Umum; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ; 17. Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Prof. DR.MA Hanafiah SM Batusangkar sebagai Badan Layanan Umum Daerah Batusangkar sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 67 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Prof.Dr.M.A Hanafiah SM Batusangkar sebagai Badan Layanan Umum Daerah Batusangkar (Berita Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2009 Nomor 44 Seri E ). MEMUTUSKAN...
M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG POLA TARIF BLUD RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Datar. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar. 3. Bupati adalah Bupati Tanah Datar. 4. Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) adalah Rumah Sakit Umum Daerah Prof.DR.M.A Hanafiah Batusangkar. 5. Direktur RSUD adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Prof.DR.M.A Hanafiah Batusangkar. 6. Pejabat Pengelola BLUD yang selanjutnya disebut Pejabat Pengelola adalah Pimpinan BLUD yang bertanggung jawab terhadap Kinerja Operasional BLUD yang terdiri atas Direktur, Sekretaris dan para Kepala Bidang yang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan. 7. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 8. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah Pola Pengelolaan Keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan PPK-BLUD selanjutnya disingkat BLUD-SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang menerapkan PPK- BLUD. 10.Satuan...
10. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/ barang. 11. Tarif pelayanan kesehatan adalah pungutan yang bebankan kepada subyek tarif sebagai imbalan atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit. 12. Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan pelayanan medik dan nonmedik. 13. Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu yang diberikan oleh tenaga medik Perawat dan tenaga penunjang medik lainnya berupa pemeriksaan, konsultasi, dan tindakan medik. 14. Pelayanan Non Medik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dan pihak lain di Rumah sakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan Medik meliputi pelayanan Pendidikan dan Pelatihan, Pelayanan Administrasi, Pelayanan laundry dan lain lain 15. pelayanan yang terkait dengan pelayanan kesehatan, Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa diinap di ruang rawat inap. 16. Pelayanan Rawat Darurat adalah Pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat. 17. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk obsesrvasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur. 18. Pelayanan Rawat Intensif adalah Pelayanan yang diberikan kepada Pasien dalam keadaan kritis yang memerlukan pemantauan ketat dan intensif pada ruangan khusus dengan sarana khusus dan tenaga yang terampil. 19. Pelayanan Rawat Isolasi adalah Pelayanan yang diberikan kepada Pasien pada ruangan khusus yang merawat Pasien dengan penyakit infeksi menular atau yang perlu penatalaksanaan khusus. 20. Pelayanan Rawat Sehari/One day Care di Rumah Sakit adalah pelayanan kepada pasien untuk obsesvasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, tindakan medik, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lain dan menempati tidur kurang dari 24 jam. 21. Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan kepada pasien untuk membantu penegakan diagnosis dan terapi. 22. Pelayanan Penunjang Non Medik adalah pelayanan yang diberikan di rumah sakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik. 23. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Rehabilitasi Mental adalah pelayanan yang diberikan oleh Instalasi rehabilitasi medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara, ortotik/prostetik, bimbingan sosial medis dan jasa psikologi serta rehabilitasi lainnya. 24. Pelayanan konsultasi khusus adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi antar Spesialis, Gizi, psikologi dan Konsultasi lainnya. 25.Tindakan.
25. Tindakan medik operatif adalah tindakan pembedahan yang menggunakan pembiusan umum dan local. 26. Tindakan medik non operatif adalah tindakan tanpa pembedaharaan 27. Cyto adalah tindakan pelayanan kesehatan yang bersifat segera untuk menghindari seseorang dari kematian/cacat. 28. Pola tarif adalah pedoman dasar dalam pengaturan dan perhitungan besaran tarif rumah sakit. 29. Tarif adalah besaran biaya yang digunakan dalam kegiatan pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada subyek tarif sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya. 30. Jasa adalah pelayanan dan/atau kemudahan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada seseorang atau badan dalam rangka pelayanan kesehatan. 31. Jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik dan atau pelayanan terkait lainnya. 32. Jasa Visite/konsultasi medis adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana Pelayanan medic atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka pencegahan, observasi, pengobatan dan konsultasi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan terkait lainnya. 33. PT. Asuransi Kesehatan Indonesia selanjutnya disingkat PT. Askes Indonesia (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. BAB II NAMA, OBYEK, SUBYEK DAN GOLONGAN TARIF Pasal 2 Nama Tarif adalah tarif pelayanan kesehatan. Pasal 3 (1) Obyek tarif adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit. (2) Subyek tarif adalah orang perorangan dan/atau badan yang mendapat pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit. Pasal...
Pasal 4 Tarif pelayanan kesehatan digolongkan sebagai tarif jasa umum. BAB III RUANG LINGKUP PELAYANAN Pasal 5 Rumah Sakit merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan yang meliputi: a. pelayanan medik dan pelayanan non medik; b. pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap masyarat; c. pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pihak ketiga. BAB IV TARIF LAYANAN KESEHATAN Pasal 6 PPK BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang dan/atau jasa layanan yang diberikan. Pasal 7 (1) Imbalan atas barang dan/atau jasa layanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan atau hasil per investasi dana, termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana dan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan. (2) Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa besaran tarif atau pola tarif sesuai jenis layanan yang diberikan. (3) Penetapan tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat serta kompetisi yang sehat. Pasal 8...
Pasal 8 (1) Tarif pelayanan RSUD BLUD meliputi pelayanan kesehatan sebagai berikut: a. pelayanan medik, meliputi : 1) tindakan bagian rontgen; 2) tindakan bagian fisioterapi; 3) bagian laboratorium; 4) ruang operasi; 5) tindakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD); 6) tindakan di rawat inap; 7) tindakan di ruang VK; 8) tindakan di ruang poliklinik; 9) tindakan di ruang poliklinik gigi; 10) tindakan di ruang khusus anak dan bayi; 11) tindakan di ruang ICU; 12) pemeriksaan medical check-up; 13) kamar; 14) visite dokter; 15) pemeriksaan dan konsultasi; 16) visum et repertum dan perawatan jenazah; dan 17) pemakaian kamar operasi oleh pihak lain b. pelayanan non medik. meliputi : 1) penerbitan surat keterangan; 2) pemakaian ambulance; dan 3) kerjasama; (2) Kamar pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m, dengan jenis sebagai berikut: a. Kelas III b. Kelas II c. Kelas I d. Kelas Utama e. VIP B f. VIP A g. VIP Khusus (3) Kriteria standar kamar dan pengelompokan operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh direktur RSUD. (4) Besaran tarif pelayanan pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat dalam lampiran peraturan bupati ini. (5) Lampiran besaran tarif pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari peraturan bupati ini. Pasal...
Pasal 9 (1) Besaran tarif pelayanan RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 merupakan tarif untuk pasien kelas perawatan kelas II, sedangkan untuk tarif kelas lainnya ditetapkan sebagai berikut : a. perawatan pada kelas III dengan tarif dikurangi 30 % (tiga puluh persen) dari tarif kelas II. b. perawatan pada Kelas I dengan tarif ditambahkan 10 (sepuluh persen) dari tarif kelas II. c. perawatan pada kelas pada Utama dengan tarif ditambahkan 20 (dua puluh persen) dari tarif kelas II. d. perawatan pada kelas VIP B dengan tarif ditambahkan 30 (tiga puluh persen) dari tarif kelas II. e. perawatan pada kelas VIP A dengan tarif ditambahkan 40 (empat puluh persen) dari tarif kelas II. f. perawatan pada kelas VIP Khusus dengan tarif ditambahkan 50 (lima puluh persen) dari tarif kelas II. (2) Khusus untuk tarif ruang operasi pasien perawatan pada kelas III dikurangi 50 % (lima puluh persen) dari tarif kelas II. Pasal 10 (1) Apabila terdapat tindakan lain dengan tarif pelayanan tidak terdapat dalam Pasal 8 ayat (1), tarifnya menggunakan tindakan sejenis atau setara dengan memperhatikan bentuk dan kesulitan kerja. (2) Apabila terdapat tindakan yang keseluruhan tidak dilakukan terhadap pasien, tarif yang dibayarkan hanya untuk tindakan pelayanan yang diberikan. BAB V TARIF PELAYANAN DALAM BENTUK LAIN Pasal 11 (1) Tarif pelayanan kesehatan untuk peserta jaminan kesehatan program pemerintah, dan pemerintah daerah mempedomani ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan. (2) Tarif pelayanan kesehatan dalam bentuk kerjasama dengan pihak ketiga dapat mempedomani tarif BLUD RSUD sebagaimana terdapat dalam peraturan bupati ini atau lebih tinggi sebagaimana sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang dituangkan dalam bentuk perjanjian kerjasama. Pasal...
Pasal 12 (1) Apabila pasien peserta PT.ASKES (Persero) yang mendapat pelayanan rawat inap, rawat jalan dan pemeriksaan penunjang, dengan fasilitas satu tingkat diatas haknya dan/ atau memanfaatkan lebih dari jenis pelayanan kesehatan yang dijamin oleh PT. ASKES (Persero), pasien peserta PT. ASKES (Pe rsero) membayar selisih tarif. (2) Paket pelayanan kesehatan yang tidak dijamin oleh PT. ASKES (Persero) dibebankan pada pasien peserta PT. ASKES (Persero). BAB VI TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 13 (1) Tarif tidak dapat diborongkan. (2) Setiap penerimaan atas layanan kesehatan harus disetorkan ke Rekening RSUD, setiap hari kerja oleh bendaharawan penerima. (3) Tata cara pemungutan diatur lebih lanjut oleh direktur RSUD sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VII PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PENDAPATAN Pasal 14 Seluruh penerimaan dan pengeluaran pendapatan dari hasil pelayanan dicatat pada buku kas umum PPK BLUD sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 15 Seluruh penerimaan pendapatan dari hasil pelayanan disetor secara bruto pada rekening kas PPK BLUD sesuai peraturan perundang-undangan. BAB...
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanah Datar. Ditetapkan di Batusangkar pada tanggal 15 Februari 2012 BUPATI TANAH DATAR Dto M.SHADIQ PASADIGOE Diundangkan di Batusangkar Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR Dto MUZWAR.M BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 NOMOR 2 SERI E Salinan ini sesuai dengan aslinya KABAG HUKUM DAN HAM Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar dto JASRINALDI,SH,Ssos NIP.19671130 199202 1 002