BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

PENENTUAN KUALITAS AIR

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Dialam, air ditemukan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan

PPM PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO

V.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut


BAB II KAJIAN PUSTAKA. umum sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, dimana pada satu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengapa Air Sangat Penting?

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. meningkatkan lagi aktivitas penduduk serta penggunaan sumber daya air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian, industri, perikanan, dan rekreasi. Air meliputi 70% dari air permukaan bumi, tetapi di banyak negara persediaan air terdapat dalam jumlah sangat terbatas. Bukan hanya jumlahnya yang penting, tetapi juga mutu air diperlukan untuk penggunaan tertentu, seperti air yang cocok untuk kegunaan industri atau untuk diminum, oleh karena itu penanganan air tertentu biasanya diperlukan untuk persediaan air yang didapat dari sumber di bawah tanah atau sumber-sumber permukaan (Buckle, et al., 2007). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ruangan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktifitasaktifitas lainnya (Rukaesih, 2004). Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses ekskresi. Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan

termasuk manusia. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Juga harahara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutannya, oleh karena itu kehidupan ini tidak mungkin dapat dipertahankan tanpa air (Rukaesih, 2004). Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal dari sumber air tanah dan sungai, air yang berasal dari PAM (air ledeng) juga bahan bakunya berasal dari sungai, oleh karena itu kuantitas dan kualitas sungai sebagai sumber air yang harus dipelihara (Rukaesih, 2004). Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan atom O. Sebuah molekul air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul-molekul air lainnya bergabung menjadi satu ikatan hidrogen antara atom H dengan atom O dari molekul air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang khas (Rukaesih, 2004). 2.2 Sumber-Sumber Air a. Air Permukaan Air permukaan (A p ) yaitu presipitasi yang tertahan atau ditahan sementara di atas permukaan DAS, misalnya di dalam danau, rawa, telaga, atau bahkan di sungai dan waduk-waduk yang sengaja dibuat untuk keperluan itu yang disebut sebagai akumulasi permukaan DAS (Mulyanto, 2007).

b. Air Tanah (A at ) Air tanah merupakan air yang tersimpan di dalam akifer di bawah DAS baik itu akifer freatik maupun akifer artesis (Mulyanto, 2007). Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di planet bumi,mencakup kirakira 30% dari total air tawar atau 10,5 juta km 3. Akhir-akhir ini pemanfaatan air tanah meningkat dengan cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat eksploitasinya sudah sampai tingkat yang membahayakan. Air tanah biasanya diambil, baik untuk sumber air bersih maupun untuk irigasi, melalui sumur terbuka, sumur tabung, spring, atau sumur horizontal. Kecenderungan memilih air tanah sebagai sumber air bersih, dibanding air permukaan (Suripin, 2001). Mempunyai keuntungan sebagai berikut: a) Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan bangunan pembawa/ distribusi lebih murah. b) Debit (produksi) sumur biasanya relatif stabil. c) Lebih bersih dari bahan cemaran (polutan) permukaan. d) Kualitas lebih seragam. e) Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut, atau tumbuhan dan binatang air. Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan membuat sumur gali dengan kedalaman yang lebih rendah dari posisi permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya terbatas dan yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan yang lebih besar diperlukan luas dan

kedalaman galian yang lebih besar. Sumur gali biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih dari 5 8 meter di bawah permukaan tanah. Cara ini cocok untuk daerah pantai dimana air tawar berada di atas air asin (Suripin, 2001). c. Air Daur Ulang dari Drainase Yaitu air limbah/ kelebihan dari daerah hulu yang sengaja ditampung di dalam sistem/ saluran drainase maupun kolam penampung atau retension basin untuk dimanfaatkan lagi (Mulyanto, 2007). d. Air Import dari DAS lain Merupakan air import dari DAS lain ke dalam satu satuan wilayah sungai atau wilayah lain yang dialirkan ke suatu DAS atau wilayah pemanfaatan tertentu untuk menambah pasokan karena SDA di wilayah tersebut tidak mencukupi atau karena alasan lain, misalnya karena kondisi topografis dalam suatu sistem interkoneksi pengelolaan (Mulyanto, 2007). e. Air Laut. Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 ml) air laut terdapat 35 gram garam (Anonim a, 2010). f. Air Atmosfer Air terdapat di atmosfer dalam tiga bentuk, yaitu: dalam bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan dan hablur es. Kedua bentuk yang terakhir merupakan curahan yang kelihatan, yakni hujan, hujan es, dan salju (Anonim b, 2010).

2.3 Syarat-Syarat Kualitas Air Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu fisik, kimia, dan biologi (Suripin, 2001). 2.3.1 Karakteristik Fisik Karakteristik fisik yang terpenting yang mempengaruhi kualitas air ditentukan oleh: a) Bahan Padat Keseluruhan. Koloid mempengaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi. Material layang dapat diukur dengan melakukan penyaringan, sedangkan material terlarut dapat diukur dengan penguapan. b) Kekeruhan Air yang mengandung material kasat mata dalam larutan disebut keruh. Kekeruhan dalam air yang terdiri dari lempeng, liat, bahan organik dan mikroorganisme. Tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat yang disebut turbidimeter. c) Warna Air murni tidak berwarna. Warna dalam air diakibatkan oleh adanya material yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral.

d) Bau dan Rasa Air murni tidak berbau dan tidak berasa, tetapi air minum idealnya tidak berbau, namun boleh berasa. Rasa dalam air disebabkan adanya garam-garam terlarut, bau, dan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan bahan-bahan organik. Untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak dikehendaki dapat dilakukan dengan pemakaian karbon aktif, koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi. e) Temperatur Temperatur air di alam tropis yang normal adalah sekitar 20 º C sampai 30 º C. Untuk sistem air bersih, temperatur ideal sekitar 5 º C sampai 10 º C. 2.3.2 Karakteristik Kimia Kandungan bahan-bahan kimia yang ada dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian penggunaan air. Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi ph, alkalinitas, dan kesadahan. a) ph Sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan nilai ph, yang didefinisikan sebagai logaritma dari bolak-baliknya konsentrasi ionhidrogen dalam moles per liter. Air murni pada suhu 24 º C ditimbang berkenaan dengan ion-ion H + dan ion-ion OH - masing-masing mempunyai kandungan 10-7 moles per liter. Dengan demikian ph air murni adalah 7. Air dengan ph di atas 7

bersifat basa, dan ph di bawah 7 bersifat asam. Nilai ph diukur dengan Potensiometer, yang mengukur potensi listrik yang dibangkitkan oleh ion-ion H +. b) Alkalinitas Kebanyakan air bersifat alkalin karena garam-garam alkalin sangat umum berada dalam tanah. Ketidakmurnian air ini diakibatkan adanya Karbonat dan Bikarbonat dari Kalsium, Sodium, dan Magnesium. Alkalinitas dinyatakan dalam mg/liter ekivalen Kalsium Karbonat.keasaman air disebabkan adanya Karbon dioksida dalam air. Hal ini diukur berdasarkan banyaknya kalsium karbonat yang diperlukan untuk menetralkan asam karbonat dan dinyatakan dalam mg/liter. c) Kesadahan (Hardness) Air dengan kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum terbentuk busa. Air sadah mengandung karbonat dan sulfat, atau klorida dan nitrat, kalsium dan magnesium, disamping besi dan aluminium. Kesadahan air sementara akibat keberadaan kalsium dan magnesium bikarbonat dapat dihilangkan dengan pendidihan atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan permanen, akibat adanya kalsium dan magnesium sulfat, klorida, dan nitrat, dapat dilunakkan dengan perlakuan khusus. Kesadahan air dinyatakan dalam mg/liter berat kalsium karbonat.

2.3.3 Karakteristik Biologi Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit disebut bakteri pathogen, sedangkan bakteri yang tidak berbahaya bagi kesehatan disebut non-pathogen. Escherichia coli adalah bakteri non-pathogen yang hidup dalam usus binatang berdarah panas. Dalam air, bakteri ini biasanya mengeluarkan tinja sehingga keberadaannya di dalam air dapat dijadikan indikasi keberadaan bakteri pathogen. Organisme mikroskopik seperti jamur dan alga dapat ditemukan dalam air tanah. Alga adalah tumbuhan kecil yang hidup di air. Jika dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kekeruhan dan warna air, disamping itu juga memberi andil terhadap rasa dan bau air yang tidak dikehendaki. Pertumbuhan alga yang berlebihan dapat dikontrol dengan tembaga-sulfat atau klorida. Organisme makroskopik seperti ganggang dan rumput laut dapat menurunkan kualitas air dalam hal rasa, warna, dan bau, namun dapat dihilangkan dalam proses purifikasi. Penebaran ikan dalam waduk-waduk dapat mengendalikan pertumbuhan organisme makroskopik dan beberapa mikroskopik. Dalam air terdapat juga virus, yaitu organisme penyebab infeksi yang lebih kecil dari pada bakteri secara umum. Virus dalam air biasanya dikendalikan dengan klorinasi dikombinasikan dengan proses penon-aktifan virus (Suripin, 2001).

2.4 Alkalinitas Alkalinitas merupakan kapasitas air tersebut untuk menetralkan asam. Dalam kebanyakan air alami alkalinitas disebabkan oleh adanya HCO 3 - dan sedikit oleh adanya CO 3 2 - dan air dengan alkalinitas tinggi mempunyai konsentrasi karbon organik yang tinggi. Dalam media dengan ph rendah, ion hidrogen dalam air mengurangi alkalinitas (Rukaesih, 2004). Pada umumnya, komponen utama yang memegang peran dalam menentukan alkalinitas perairan adalah ion bikarbonat, ion karbonat dan ion hidroksil (Rukaesih, 2004). HCO 3 - CO 3 2 - + H + CO 2 + H 2 O + H + HCO 3 - OH - + H + H 2 O Yang lainnya, yang sedikit menyumbang alkalinitas adalah ammonia dan konyugat basa-basa dari asam-asam fosfat, silikat, borat, dan asam-asam organik (Rukaesih, 2004). Alkalinitas umumnya dinyatakan alkalinitas fenoftalein yaitu proses situasi dengan asam mencapai ph 8,3 dimana HCO 3 - merupakan ion terbanyak, dan alkalinitas total, yang menyatakan situasi dengan asam menuju titik akhir indikator metal jingga (ph 4,3) yang ditunjukkan oleh berubahnya kedua jenis ion karbonat dan bikarbonat menjadi CO 2 (Rukaesih, 2004).

Alkalinitas merupakan faktor kapasitas, di mana kapasitas itu merupakan kapasitas air tersebut untuk menetralkan asam. Oleh karena itu kadang-kadang penambahan alkalinitas lebih banyak dibutuhkan untuk mencegah agar air tidak menjadi asam (Rukaesih, 2004). 2.5 Asam Sulfat Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Beberapa kegunaan utamanya adalah pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol' (Anonim c, 2010).