BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

HUBUNGAN KONSEP DIRI, POLA HIDUP SEHAT DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI. M. Ziad*)

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

1. PENDAHULUAN. kegiatan untuk memperkuat motif. Menurut Slamento (2003:180) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat terjadinya interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara-negara

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

WAHYU ILAHI, 2015 ANALISIS PERBANDINGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR PERMAINAN FUTSAL ANTARA ANGGOTA BARU DAN ANGGOTA LAMA UKM FUTSAL PUTRA UPI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

2015 DERAJAT KEBUGARAN JASMANI ANGGOTA KOMUNITAS PELESTARI PERMAINAN TRADISIONAL HONG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Siti Nur Kholifah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang sehat mempunyai aktivitas masing-masing sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hendra Dana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah tingkat kebugaran fisik. Kebugaran fisik didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana tingkatan aktifitasnya itu berbeda-beda pada masing-masing individu. Untuk dapat melaksanakan aktifitasnya itu dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal maka individu tersebut harus memiliki tingkat kesehatan yang baik dan stabil. Terlebih pada orang yang senantiasa melakukan aktifitas yang cukup berat, apalagi aktifitas yang cukup berat ini dilakukan oleh seseorang yang masih dalam usia anak-anak, tentunya mereka harus selalu memperhatikan dan menjaga kondisi tubuh mereka dengan cara memenuhi segala kebutuhan bagi tubuhnya secara seimbang. Anak-anak merupakan usia yang termasuk kedalam kategori yang rentan akan gizi dan pada usia tersebut anak-anak masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, anak-anak yang aktif dengan mempunyai aktifitas lebih dari anakanak pada umumnya itu harus selalu memperhatikan dan melaksanakan pola hidup sehat agar tahap pertumbuhan dan perkembangan pada anak tersebut tidak terhambat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Komariyah (2005: 27) tentang kebutuhan gizi yaitu bahwa : Untuk anak-anak sampai remaja, diperlukan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan dan aktifitas (olahraga) sehinggga selain energi untuk aktifitasnya, diperlukan zat-zat gizi lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan. 1

2 Namun, adakalanya banyak orang tua yang belum paham akan pentingnya memenuhi kebutuhan tubuh anaknya yang mempunyai aktifitas lebih. Anak-anak hanya diberi motivasi secara lisan dan tidak ditindaklanjuti dengan tindakan nyata bagi anak tersebut, karena dengan perilaku yang nyata ini kondisi kesehatan anakanak akan terjaga dan terpelihara dengan baik. Aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu anak berbeda-beda tergantung pada kepentingan masing-masing individu anak. Salah satu aktifitas rutin yang dilakukan anak-anak ini yaitu dengan mengikuti latihan cabang olahraga sepak bola di SSB (Sekolah Sepak Bola) KPAD Geger Kalong. Anakanak yang mengikuti latihan di SSB ini tentunya mempunyai aktifitas yang cukup berat karena SSB ini telah mengarah kepada olahraga prestasi dimana olahraga ini telah memiliki arah atau tujuan untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dengan menerapkan pola latihan yang terencana dan terprogram dengan baik. Karena kesehatan ialah segala permasalahan mengenai faktor manusia secara langsung maupun tidak langsung yang akan mempengaruhi kualitas sehat manusia itu sendiri. Departemen Kesehatan yang bersumber pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan sehat adalah: SEHAT = SEJAHTERA + BEBAS Jasmani Rohani Sosial Penyakit Cacat Kelemahan Sumber : Depkes RI

3 Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, tetapi hal ini tidak dapat dicapai secara otomatis, sehat memerlukan pemeliharaan dan pembinaan semua faktor yang secara universal mempengaruhinya. Dalam hubungan ini maka keadaan kesehatan seseorang tergantung pada fungsi keseluruhan dirinya dalam lingkungan dan pekerjaanya yang nampak pada tingkah lakunya sehari-hari. Seseorang yang dapat bertingkah laku secara positif dalam kehidupan sehari-hari harus dapat memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap keadaan jasmani, rohani, serta hubungan sosialnya sehingga ia dapat hidup lebih berdaya guna dan berhasil bagi kepentingan diri dan masyarakatnya. Menurut Giriwijoyo (1992: 12) menjelaskan sehat menurut ilmu faal olahraga sebagai berikut : a. Normalnya Proses-proses fisiologis dalam tubuh b. Normalnya fungsi alat-alat tubuh c. Normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan Oleh karena fungsi alat-alat tubuh berubah antara keadaan istirahat dan keadaan kerja, maka sehat dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Sehat statis : yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat b. Sehat dinamis : yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu kerja atau olahraga Dengan menerapkan pola hidup sehat pada diri atlet ini maka akan terpenuhinya segala sesuatu yang dibutuhkan oleh tubuh atlet baik secara anatomi maupun secara fisiologis. Komponen anatomis ini meliputi segala

4 sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat struktural pada tubuh manusia, sedangkan komponen fisiologis yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat fungsional pada tubuh manusia atau dengan kata lain adalah tingkat kemampuan menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki beberapa keterampilan teknik yang harus dikuasai diantaranya keterampilan mengoper bola (passing), menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting), yang merupakan keterampilan dasar dalam sepak bola. Untuk menjadi seorang pemain sepakbola yang baik, harus menguasai teknik dasar tersebut. Keterampilan dasar sepak bola tidak datang dengan sendirinya pada seorang pemain, tetapi harus dimulai dengan pola hidup yang sehat serta ditunjang dengan kebugaran jasmani diatas rata-rata, kemudian dibina melalui latihanlatihan yang teratur, terarah, terencana dengan baik serta teknik dan taktik yang tepat. Selain itu dalam permainan sepak bola, unsur kebugaran jasmani juga sangat penting dimiliki oleh setiap atlet, karena unsur kebugaran jasmani merupakan dasar dalam tercapainya keterampilan dalam permainan sepak bola. Di dalam unsur kebugaran jasmani itu sendiri terdapat unsur daya tahan, yang mana merupakan elemen yang sangat penting yang harus dimiliki bagi setiap individu seorang atlet. Harsono (1988: 155), mengemukakan bahwa: Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama,

5 tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kebugaran jasmani yang telah ada perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan, sesuai dengan pendapat Ichsan (1988: 88) menjelaskan tentang kebugaran jasmani sebagai berikut : Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang. Senada dengan pendapat di atas menurut Sadoso, 1985 yang dikutip oleh Kiyatno (1996: 4) Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari hari dengan gampang dan mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya atau keperluan mendadak. Dari beberapa pendapat tentang pengertian kesegaran jasmani diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas sehari hari tanpa merasa kelelahan dan bahkan masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup untuk melaksanakan tugas berikutnya. Jadi apabila seseorang yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik sesuai dengan tingkat tugas yang dihadapi tanpa merasa kesulitan yang berarti, sehingga dapat dikatakan orang tersebut mempunyai kesegaran jasmani yang cukup baik. Karena olahraga sepak bola terkenal sebagai permainan yang membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi, di karenakan sepak bola adalah permainan yang terdiri dari 2 (dua) babak. Setiap babak waktunya 45 menit total keseluruhan 2 babak berarti 90 menit ditambah perpanjangan waktu. Maka

6 sangat diperlukan daya tahan tubuh untuk kebutuhan fisik dalam 2 babak permainan sepak bola, dan daya tahan tubuh harus dimiliki oleh setiap pemain sepak bola. Melihat pemaparan diatas, kebugaran jasmani sangat penting dalam mencapai kemahiran teknik dasar sepak bola. Untuk menguasai teknik dasar permainan sepak bola tentunya bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani. Dimana, ketika seorang individu menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani yang baik maka individu tersebut dapat menguasai teknik dasar permainan sepak bola yang baik pula. Namun, pada anak-anak dan remaja untuk menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani tidak mudah, hal ini dikarenakan mereka masih mempunyai psikologis yang labil atau dapat dikatakan masih dalam masa transisi yaitu dapat dengan mudah terpengaruh baik dari faktor dalam maupun faktor luar. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui Hubungan Pola hidup Sehat dan Tingkat Kebugaran Jasmani dengan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, maka penulis merumuskan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hubungan antara pola hidup sehat dengan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola?

7 2. Bagaimana hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola? 3. Bagaimana hubungan pola hidup sehat dan tingkat kebugaran jasmani dengan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola? C. Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian pasti ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti tujuan dari penelitian ini yaitu: a. Penulis ingin mengetahui adakah hubungan antara pola hidup sehat dengan teknik dasar permainan sepak bola b. Penulis juga ingin mengetahui adakah hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar permainan sepak bola c. Penulis ingin mengetahui dan menganalisa adakah hubungan antara pola hidup sehat dan tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar permainan sepak bola. D. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, yaitu : 1. Manfaat teori a. Sebagai bahan untuk memperkaya pengetahuan tentang penerapan pola hidup sehat pada atlet. b. Sebagai bahan acuan bagi para atlet untuk dapat memperhatikan kesehatan tubuhnya.

8 c. Dapat dijadikan sebagai literatur di perpustakaan FPOK UPI. d. Sebagai bahan referensi dan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan tentang kebugaran jasmani. 2. Manfaat empirik a. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengkaji permasalahan tentang memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani b. Memberi informasi pada remaja tentang pentingnya melakukan pola hidup sehat dan menjaga tingkat kebugaran jasmani. E. Anggapan Dasar Dalam melakukan suatu penelitian perlu adanya Asumsi atau anggapan dasar, sebagai titik awal suatu penelitian dan merupakan landasan untuk perumusan hipotesis. Menurut Arikunto (2006: 65), Anggapan dasar atau postulat adalah titik tolak atau pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik. Anggapan dasar diperlukan sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian. Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, tetapi hal ini tidak dapat dicapai secara otomatis, sehat memerlukan pemeliharaan dan pembinaan semua faktor yang secara universal mempengaruhinya. Dalam hubungan ini maka keadaan kesehatan seseorang tergantung pada fungsi keseluruhan dirinya dalam lingkungan dan pekerjaanya yang nampak pada tingkah lakunya seharihari.

9 Ekofibriono berpendapat, pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga Menurut Giriwijoyo (1992: 12) menjelaskan sehat menurut ilmu faal olahraga sebagai berikut : a. Normalnya Proses-proses fisiologis dalam tubuh b. Normalnya fungsi alat-alat tubuh c. Normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan Oleh karena fungsi alat-alat tubuh berubah antara keadaan istirahat dan keadaan kerja, maka sehat dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Sehat statis : yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat b. Sehat dinamis : yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu kerja atau olahraga Menurut Ichsan (1988: 88) Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang. Kebugaran jasmani yang telah ada perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan, sesuai dengan pendapat Ichsan (1988: 88) menjelaskan tentang kebugaran jasmani sebagai berikut; Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati

10 penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang. Kebugaran jasmani menurut Giriwijoyo (2005: 23), adalah kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan atau keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cepat dan efisien, tanpa rasa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih dengan sempurna sebelum melakukan aktivitas yang sama keesokan harinya. Untuk menguasai teknik dasar permainan sepak bola tentunya bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani. Dimana, ketika seorang individu menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani yang baik maka individu tersebut dapat menguasai teknik dasar permainan sepak bola yang baik pula. Namun, pada anak-anak dan remaja untuk menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani tidak mudah, hal ini dikarenakan mereka masih mempunyai psikologis yang labil atau dapat dikatakan masih dalam masa transisi yaitu dapat dengan mudah terpengaruh baik dari faktor dalam maupun faktor luar. F. Hipotesis Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola hidup sehat dan tingkat kebugaran jasmani terhadap teknik dasar permainan sepak bola.

11 G. Batasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian agar kajian dan bahasannya tidak melebar. Batasan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Pola hidup sehat yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu mengenai perilaku-perilaku atlet Sekolah Sepak Bola KPAD Geger kalong dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SSB KPAD Geger Kalong yang berjumlah 100 orang. 3. Sampel dalam penulisan ini adalah siswa usia 14-18 berjumlah 20 orang yang ada di SSB KPAD Geger Kalong. 4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa angket untuk mengetahui pola hidup sehat tes kebugaran jasmani untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dan tes teknik dasar permainan sepak bola. H. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul skripsi ini maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut : 1. Hubungan adalah suatu kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya: (Singarimbun dan Efendi, 1991: 49). Dalam hal ini berarti keterkaitan antara pola hidup sehat dan tingkat kebugaran jasmani orang tersebut.

12 2. Pola menurut Kamus Besar Indonesia, 1. gambar yg dipakai untuk contoh batik, 2. corak batik atau tenun, ragi atau suri, 3. potongan kertas yg dipakai sbg contoh dl membuat baju dsb, model, 4. System,cara kerja, permainan, pemerintahan, 5. bentuk (struktur) yg tetap. 3. Hidup Mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1996) 4. Sehat Keadaan sejahtera, jasmani, rohani dan social, bukan saja bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan WHO (1997). Namun sehat di sini yaitu memiliki tingkat kebugaran yang seimbang. 5. Kebugaran jasmani adalah kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alatalat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan atau keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cepat dan efisien, tanpa rasa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih dengan sempurna sebelum melakukan aktivitas yang sama keesokan harinya.