BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius (Rosdah, 2011). Kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarakan keselarasan dan keseim bangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian (WHO, 2008 ). Menurut WHO pada tahun 2001, menunjukan 450 juta orang mengalami gangguan jiwa ditemukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah kebawah. Di wilayah Asia Tenggara hampir 1/3 dari penduduk diwilayah ini pernah mengalami gangguan neuropsikiatri, sedangkan di Indonesia diperkirakan sebanyak 264 dari 1.000 anggota rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa (Yosep, 2009). Masalah gangguan kesehatan jiwa pada dasarnya sudah menjadi masalah yang serius di dunia. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa ( WHO, 2010 ). Definisi sehat menurut UU No 36 Tahun 2009, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur ksejahteraan yag harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana 1
dimaksud dalam Pancasila dan UUD RI tahun 1945. Kesehatan jiwa menurut UU No 3 tahun 1966, adalah suatu kondisi yang memungkinkan Perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain. menurut WHO sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan saja keadaan terhindar dari sakit maupun kecacatan. Salah satu gangguan jiwa yang banyak diderita oleh masyarakat adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir dan disharmonis antara proses pikir,afek,dan psikomotor disertai distorsi kenyataan terutama karena waham,halusinasi,asosiasi terbagi sehingga timbul inkoheren.penyebab Skizofrenia antara lain dari faktor keturunan, cacat fisik, tumbuh kembang pada masa remaja, biokimia tubuh dan stress (Direja, 2011). Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat antara 15-20 % dari 10% gangguan yang dimaksud itu adalah gangguan jiwa ringan atau sedang (Depkes RI, 2009). Sedangkan jumlah penderita gangguan skizofrenia dengan perilaku kekerasan yakni sekitar 0.8 % atau dari 10.000 orang terdapat 8 penderita gangguan jiwa berat (Syamsyulhadi, 2006). Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode 1 Maret 2013-29 Mei 2013 klien yang dirawat sebanyak 191 orang. Dengan kriteria yang menjadi masalah utama
yaitu Resiko Perilaku Kekerasan sebanyak 114 orang, Halusinasi sebanyak 57 orang, Isolasi sosial sebanyak 10 orang dan Harga Diri Rendah sebanyak 10 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang Sadewa RSUD Banyumas penderita gangguan jiwa skizofrenia pada tahun 2007 mencapai 892 orang, tahun 2008 mencapai 610 orang, tahun 2009 mencapai 1.733 orang, tahun 2010 mencapai 1439 orang, tahun 2011 mencapai 1.391 orang, dan pada tahun 2012 mencapai 1.431 orang. Berdasarkan banyaknya data yang telah dikumpulkan banyak yang menyebutkan klien dengan skizofrenia semakin meningkat, maka risiko yang mungkin terjadi dari skizofrenia adalah akan muncul perilaku kekerasan. Maka Dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan resiko perilaku kekerasan. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan asuhan keperawatan jiwa pada Tn.S dengan perilaku kekerasan secara komperhensif
2. Tujuan Khusus Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan asuhan keperawatan pada klien Tn. S dengan perilkau kekerasan meliputi: a. Pengkajian pada Tn. S b. Analisa data, hasil pengkajian dan penerapan diagnosa keperawatan pada klien Tn. S c. Penerapan rencana keperawatan pada klien Tn. S d. Implementasi keperawatan pada klien Tn. S e. Evaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada klien Tn. S C. Pengumpulan Data Pengumpulan Data Tugas Akhir ini menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Pengumpulan data ini dilakukan secara observasi atau dengan memantau keadaan klien secara langsung dan dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi antara penulis dengan klien.
2. Wawancara Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara atau tanya jawab dan anamnesis kepada klien atau orang terdekat klien dan kepada tenaga kesehatan lainya. 3. Studi Literartur Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber buku yang ada dan browsing dari internet yang berkaitan dengan Perilaku Kekerasan. 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan Data dilakukan dengan cara menelaah catatan tentang kasus klien yang terdapat pada format dokumentasi maupun yang terdapat pada rekam medis. D. Tempat dan Waktu Asuhan Keperawatan jiwa ini dilakukan di ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 10-13 Juni 2013. E. Sistem Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan membahas, tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, pendokumentasian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka, membahas tentang pengertian, rentang respon, etiologi, psikopatologi, manifestasi klinis, pohon masalah, masalah keperawatan dan fokus interfensi. BAB III : TINJAUAN KASUS Tinjauan kasus, membahas tentang pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV :PEMBAHASAN Pembahasan, membahas tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V : PENUTUP Penutup, membahas tentang kesimpulan dan saran.