ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN LOKTABAT I PADA KONSEP STRUKTUR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Siti Aisyah 1 ; H. Muhammad Zaini 2. Abstrak

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

ABSTRAK. Oleh: Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dengan setting lingkungan telah memperoleh sejumlah data kuantitatif, kualitatif,

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP

Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP GAYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNIG (PBL)

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Penerapan Experiential Learning

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Transkripsi:

1 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN LOKTABAT I PADA KONSEP STRUKTUR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN Oleh : Asriana Rosti dan Hj. Noor Ichsan Hayani Sebagai guru mata pelajaran 1PA di SDN Loktabat I sebenarnya tidak terlalu mencemaskan nilai tes hasil belajar siswa, karena rata-rata siswa SDN Loktabat I telah mampu meraih nilai di atas 70. Namun keberhasilan siswa tersebut tidak diikuti keberhasilan siswa di segi afektif maupun psikomotoriknya. Kondisi yang sebenarnya sangat diharapkan adalah kemampuan siswa menerapkan pengetahuan IPA dalam keseharian siswa selaras dengan tingginya nilai yang telah diraihnya. Harapan peneliti adalah dapat menerapkan pembelajaran realistik yaitu pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual murni, sehingga verbalisme siswa dapat dikurangi secara bertahap untuk kemudian dihilangkan. Penelitian ini mengetahui efektivitas penerapan pendekatan lingkungan dalam mempengaruhi pemahaman siswa terhadap struktur tanah, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dirancang 2 siklus, setiap siklus tediri dari l kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang k~nsep struktur tanah yang dilihat dari nilai pre test dan post tes yang mengalami peningkatan yaitu pada siklus 1 sebesar 52, 78 % untuk pre test dan 66,76 % untuk post test, dan pada siklus 2 80,56 % untuk pre test dan 97,2 % untuk post test sedangkan hasil selama proses pembelajaran yang diperoleh dari LKS telah mengalami perubahan dari siklus 1 dengan kategori cukup baik menjadi kategori baik pada siklus 2, aktivitas siswa sebagian besar mengalami peningkatan dan pembelajaran berpusat pada siswa, guru sudah mengurangi aktivitasnya dalam proses pembelajaran atau tidak mendominasi dalam pembelajaran. Kata Kunci : Pendekatan lingkungan, Pemahaman Siswa, Struktur Tanah.

2 PENDAHULUAN Sebagai guru mata pelajaran IPA di SDN Loktabat I sebenarnya tidak terlalu mencemaskan nilai tes hasil belajar siswa, karena rata-rata siswa SDN Loktabat I telah mampu meraih nilai di atas 70. Namun keberhasilan siswa tersebut tidak diikuti keberhasilan siswa di segi afektif maupun psikomotoriknya. Kondisi yang sebenarnya sangat diharapkan adalah kemampuan siswa menerapkan pengetahuan IPA dalam keseharian siswa selaras dengan tingginya nilai yang telah diraihnya. Harapan peneliti adalah dapat menerapkan pembelajaran realistik yaitu pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual murni, sehingga verbalisme siswa dapat dikurangi secara bertahap untuk kemudian dihilangkan. Transfer ilmu pengetahuan alam seperti diisyaratkan kurikulum KTSP 2006, melalui pendekatan kontesktual dan pemberian pengalaman langsung melalui metode-metode pembelajaran yang berbasis kontekstual diharapkan dapat diterapkan setiap kali melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga ketiga aspek hasil pembelajaran akan dapat diraih oleh siswa SDN Loktabat I. Setelah pembelajaran konsep struktur tanah diharapkan siswa mampu menjelaskan struktur, warna, dan sifat jenis tanah berdasarkan fakta di lingkungan yang diamati dan bukan menjelaskan konsep struktur tanah sesuai yang dibacakan dari bukubuku sumber. Proses pembelajaran IPA di sekolah secara umum relatif sama dengan pembelajaran mata pelajaran yang lain yaitu biasanya hanya berlangsung di kelas dengan menerapkan metode ceramah dilanjutkan dengan menugasi siswa membaca buku-buku sumber dan mengamati gambar-gambar. Pengetahuan siswa hanya bersifat konseptual dan biasanya dihapalkan oleh siswa. Khusus konsep struktur tanah untuk siswa kelas V SDN Loktabat I. Siswa belum pernah dihadapkan pada kondisi struktur tanah nyata yang terletak di lingkungan Loktabat yang mungkin berbeda dengan konsep yang tertulis di buku sumber, mengingat

3 tiap-tiap daerah memiliki struktur dan kandungan serta warna yang berbeda-beda. Prestasi akademis siswa SDN Loktabat I belum diikuti oleh kemampuan afektif yang memadai. Siswa belum mampu memanfaatkan sifat-sifat tanah di lingkungan untuk membuat suatu karya sederhana. Metode belajar monoton dan senantiasa dilaksanakan di kelas dengan metode ceramah dan studi pustaka tidak memberi pengalaman nyata kepada siswa. Keberhasilan siswa dalam meraih nilai prestasi dalam setiap tes tertulis sudah merupakan harga mati bagi masyarakat sekitar sekolah khususnya orang tua siswa SDN Loktabat 1. Harapan orangtua siswa terhadap sekolah dasar Loktabat I adalah siswasiswa pasti dapat memperoleh nilai yang tinggi pada akhir semester. Kondisi demikian mengakibatkan guru untuk mencari cara praktis dalam rangka peningkatan nilai hasil belajar siswa secara kognitif saja dan mengabaikan kemampuan lainnya. Kondisi ekonomi orangtua yang rata-rata menengah ke atas cukup mempengaruhi cara belajar siswa. Mereka lebih senang bekerja di kelas dengan keadaan bersih, rapi, tenang dan berkesan sains. Keadaan ini jika dibiarkan dikhawatirkan lambat laun siswa akan bersikap pasif dan menerima saja produk IPA yang tertuang di buku-buku paket. Mereka tidak termotivasi untuk berbuat sesuatu dalam rangka menggali ilmu pengetahuan atau menemukan ilmu pengetahuan seperti cara-cara yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Selanjutnya kreativitas siswa tidak akan muncul dan terbina, akibatnya siswa tidak memiliki pengalaman nyata yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya di kemudian hari. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dilaksanakan di alam yang nyata diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berbeda kepada siswa. Setelah mengamati struktur tanah di bukit lahan pembuatan batu bata di jalan Sidodadi Loktabat Selatan, diharapkan siswa mampu menjelaskan struktur tanah sebeneranya sehingga tidak

4 akan terjadi miskonsepsi pada konsep ini. Sesuai dengan program pendidikan IPA di sekolah dasar yang bertujuan untuk mengembangkan program pengajaran yang berkaitan erat dengan konteks permasalahan lingkungan sekitar siswa atau pengaitan konteks kehidupan sekitar siswa (KTSP, 2006). Pengamatan langsung di lingkungan alam akan lebih baik jika dilakukan secara berkelompok, agar siswa dapat bertukar pikiran atau saling mengemukakan ide untk memaksimalkan hasil pengamatan. Penerapan pembelajaran model kooperatif diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam melakukan pengamatan dan melakukan diskusi untuk menyususn kesimpulan. Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2006), bahwa pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa, menggairahkan perolehan akademik, membantu menghormati perbedaan dan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa. Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN Loktabat 1 pada konsep struktur tanah denagn menggunakan pendekatan lingkungan. Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu apakah terdapat peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN Loktabat tahun pelajaran 2008/2009 pada konsep struktur tanah dengan menggunakan pendekatan lingkungan, bagaimana aktivitas selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan dan bagaimana aktivitas guru dalam mengelola proses pembelajaran denagn menggunakan pendekatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V Loktabat pada konsep struktur tanah dengan menggunakan pendekatan lingkungan mengetahui peningkatan aktiitas siswa selama proses pembelajaran dan mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.

5 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan. Tindakan mereka dalam melakukan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilaksanakan. Penelitian ini dibagi menjdai dua siklus. Siklus 1 terdiri dari l x pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 1 x pertemuan. Siklus 1 mengkaji tentang struktur tanah yang dilakukan di dalam kelas sedangkan siklus 2 mempelajari struktur tanah yang dilakukan di lingkungan. Penelitian tindakan kelas tentang penerapan pendekatan lingkungan ini akan dilaksanakan di kelas V SDN Loktabat 1 yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 17 siswa dan siswa perempuan 20 orang siswa. Data hasil penelitian berupa data kuantitatif diperoleh dari hasil pre test, dan hasil kerja kelompok serta hasil postes di akhir PBM, sedangkan data kualitatif diperoleh dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran proses pembelajaran. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan dengan cara deskriptit; yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dergan rumus sebagai berikut. Ketuntasan individual = Jumlah skor x 100% Jumlah skor maksimal Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 % Jumlah seluruh siswa Hasil selama proses pembelajaran ditafsirkan ke dalam kalimat kualitatif yakni baik (76-100 %), sedang (56-75%), kurang (40-55%) dan jelek (< 40%) (Arikunto, 1998). lndikator keberhasilan 1. Respon siswa terhadap metode yang diterapkan dapat dilihat dari antusias siswa selama proses pembelajaran.

6 2. Penerapan metode terbukti telah dapat mengurangi verbalisme. 3. Prosentasi ketuntasan belajar secara klasikal yaitu >_ 80% 4. Ketuntasan belajar individual menunjukkan perolehan skor > 60% (Arikunto, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Data kuantitatif pada siklus 1 dan siklus 2 Data kuantitatif dari hasil belajar dan proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 dengan pendekatan lingkungan dapat dilihat pada tabel l, tabel 2 dan tabel 3. Tabel 1. Hasil belajar dan ketuntasan siswa pada siklus 1 dan siklus 2 Siklus Test Skor maksimum Tuntas (orang) Tidak tuntas Jumlah % Tuntas (klasikal) (orang) 1 Pre test 100 19 17 36 52,78 Post test 100 24 12 36 66,67 2 Pre test 100 29 67 36 80,56 Post test 100 35 1 36 97,2 Pada tabel 1, hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh dari hasil post test pada siklus 1 maupun siklus 2 sebesar 66,67 % dan 97,2 %. Pada siklus 1 diperoleh kenaikan sebesar 3,89% dan pada siklus 2 16,64 %. Selanjutnya hasil selama proses pembelajran pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3. Tabel 2.Hasil selama proses pembelajaran (hasil kerja kelompok) siklus 1. No Kelompok Skor Kategori I I 70 Cukup Baik 2 Il 70 Cukup Baik 3 III 60 Cukup Baik 4 IV 60 Cukup Baik 5 V 70 Cukup Baik

7 6 VI 70 Cukup Baik Rata-rata 66,67 Cukup baik Tabel 3. Hasil selama proses pembelajaran (hasil kerja kelompok) siklus 2 No Kelompok Skor Kategori I I 85 Baik 2 Il 85 Baik 3 III 75 Cukup Baik 4 IV 75 Cukup Baik 5 V 80 Baik 6 VI 85 Baik Rata-rata 80, 83 baik Keterangan Kurang dari 40 % = jelek 40% - 55% = kurang 56% - 75% = cukup baik 76% - 100% = baik (Arikunto, l998). Hasil pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran pada siklus l tergolong cukup baik, dan pada siklus 2 menjadi kategori baik. 2. Data kualitatif a. Aktivitas siswa Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan silus 2 dapat dilihat pada tabel4. Tabel 4. Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan siklus 2. Parameter yang diamati (%) Responder Siklus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ilham R. 1 12,5 16,7 16,7 12,5 18,75 2,08 6,25 10,53 6,25 2 14,29 9,52 19,05 16,67 9,52 2,38 9,52 11,9 7,14 A. Fajar 1 20,93 13,95 16,27 18,6 18,6 0 2,33 4,65 4,65 2 18,18 15,91 15,91 15,91 15,91 4,54 4,54 6,82 2,27 Nabila 1 16,67 19,05 11,9 11,9 14,29 2,38 14,2 7,14 2,38 2 17,02 14,89 17,02 14,89 8,51 4,26 10,64 8,51 4,26

8 Redha H 1 13,3 13,33 6,67 24,44 20 0 13,3 4,44 4,44 2 17,39 13,04 13,04 17,39 8,69 2,17 10,87 10,87 6,52 Eka R. 1 17,3 19,57 4,35 26,09 17,39 0 6,52 4,35 4,35 2 13,64 15,41 13,64 15,91 13,64 2,27 13,64 6,82 4,55 I Keterangan parameter: 1. Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain. 2. Membaca LKS atau buku-buku yang relevan. 3. Melakukan pengamatan atau percobaan 4. Menulis hal-hal yang relevan dengan KBM 5. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru 6. Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan 7. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru 8. Menyusunl melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan. 9. Membuat/ menulis rangkuman pelajaran. b. Aktivitas guru Aktivitas guru dalam pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. aktivitas guru dalam pembelajaran siklus 1 dan siklus 2: Siklus Parameter yang diamati (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 5,88 5,88 5,88 23,53 23,53 11,76 11,76 11,76 2 7,69 7,69 7,69 23,05 23,05 15,38 15,38 15,38 Keterangan parameter: 1. membimbing siswa memahami LKS 2. membimbing siswa melakukan pengamatan/ percobaan 3. membimbing siswa menulis hal-hal yang relevan dengan KBM 4. membimbing siswa berdiskusi antar siswa/ kelompok/ guru 5. membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan 6. mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru. 7. membimbing siswa menyusun/ melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan. 8. membimbing siswa membuat/ menulis rangkuman pelajaran.

9 Pembahasan Hasil Belajar Selama Proses Pembelajaran Hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh dari hasil pretest pada siklus 1 masih belum mencapai ketuntasan klasikal yang diterapkan karena nilai ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 52,7 %, pada siklus 2 mengalami peningkatan 80,5 % (telah mencapai ketuntasan belajar). Sedangkan ketuntasan klasikal yang diperoleh dari hasil post test pada siklu~ 1 masih belum mencapai ketuntasan klasikal, karena hasilnya hanya sebesar 66,67%, dan siklus 2 sudah mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan (? 80%) karena ketuntasannya sebesar 97,2 %. Hasil pre test maupun post test pada siklus 1 dan siklus 2 mengalami kenaikan. Pada siklus 1 diperoleh kenaikan sebesar (3,89%, dan pada siklus 2diperoleh 16,64%. Adanya peningkatan hasil belajar diduga karena adanya pengalaman dari siklus 1. Hasil test pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran tergolong kategori cukup baik pada siklus I, dan mengalami peningkatan menjadi kategori baik pada siklus 2. Belajar menurut Monly dalam Trianto (2008) adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan (1) melihat secara langsung), (2) berbuat langsung, (3) mengalami langsung, (4) terlibat langsung dalam proses pembelajaran untuk memperoleh atau menemukan ilmu pengetahuan baru. Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Aktivitas siswa pada sub konsep struktur tanah dengan menggunakan pendekatan lingkungan telah menunjukkan peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, dari 9 parameter pengamatan aktivitas siswa ada 7 parameter aktivitas siswa yang menunjukkan peningkatan. Ketujuh parameter yaitu parameter I (memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain), 3 (melakukan pengamatan/ percobaan), 4 (Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran), 6 (melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan), 7 (Bertanya kepada siswa lain atau

10 kepada guru), 8 (Menyusun atau melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan), dan 9 (Membuat/ menulis rangkuman pelajaran). Menerapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran berarti mengajak para siswa belajar langsung di lapangan tentang topik-topik pelajaran. Tang (2002) mengemukakan adanya hubungan antara manusia dengan lingkungan merupakan hubungan yang saling mempengaruhi sehingga lahir interaksi. Pendekatan lingkungan berpangkal pada adanya hubungan antara perkembangan fisik denagn lingkungan sekitarnya (Yulianto, 2002). Pendekatan lingkungan tidak melakukan eksploitasi alam, akan tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan. Lingkungan berperan positif dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Sesuai dengan problem pendidikan IPA di sekolah dasar yang bertujuan untuk mengembangkan program pengajaran yang berkaitan erat dengan konteks permasalahan lingkungan sekitar siswa atau mengaitkan konteks kehidupan sekitar siswa (KTSP, 2006). Aktivitas Guru dalam Pengelola Proses Pembelajaran. Aktivitas guru dalam pengelola proses pembelajaran pada sub konsep struktur tanah dengan menggunakan pendekatan lingkungan dari 8 parameter hanya ada 2 parameter yang mengalami penurunan dari siklus I ke siklus 2. Kedua parameter tersebut yaitu parameter 4 (membimbing siswa berdiskusi antar siswa/ kelompok/ guru) dan parameter 5 (membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan). Guru dalam pembelajaran yang meneraphan pendekatan lingkungan, berfungsi sebagai orang dewasa yang mendampingi dan memandu atau menjadi mediator bagi siswa dan mengupayakan pengembangan keterampilan berpikir sehingga siswa dapat menemukan makna dalam belajarnya.

11 Menurut Zaidin (2000) keuntungan dari upaya pemberdayaan lingkungan untuk kepentingan pembelajaran, adalah 1) memberikan perubahan iklim dan suasana baru dalam pembelajaran, 2} memberikan kesempatan siswa melakukan pendekatan ke alam objek sebenarnya, 3) mengurangi kesenjangan teori dan praktek, 4) memungkinkan siswa belajar mandiri, dan 5) memperluas wawasan siswa tentang berbagai fakta keilmuan di alam nyata. KESIMPULAN 1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN Loktabat 1 tentang konsep struktur tanah yang dilihat dari nilai pre test dan post test yang mengalami peningkatan yaitu pada siklus 1 sebesar 52,78 % untuk pre test dan 66,67% untuk post test, dan pada siklus 2 80,56 % untuk pre test dan 97,2 % untuk post test. Sedangkan hasil selama proses pembelajaran yang diperoleh dari LKS telah mengalami perubahan dari siklus 1 dengar kategori cukup baik menjadi kategori baik pada siklus 2. 2. Aktivitas siswa sebagian besar telah mengalami peningkatan dan pembelajaran telah berpusat pada siswa. 3. Guru sudah mengurangi aktivitasnya dalam mengelola proses pembelajaran atau sudah tidak mendominasi dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, & Supardi. 2006. f'enelitiar7 7~ndakan Kela.s. Jakarta. Bumi Aksara. Dalyono, M. 2007. I'sikologi I'erzdidikara. Jakarta. PT. _Rineka Cipta. Kaspul. 2008. Penzbelajar~arl Kontek.stzral. Banjarmasin. S 1 PGSD Unlam. Kemmis & Taggart. 1998. 7he Aetion Re.search Planner 7hird Edition. Deakin University.

12 Monks, F.Ja Knoer, F.A.M.P.a Haditono, S.R. 2002. T.sikologi 1'erkenzbary=an Pengcrrltan Dalanz Berbagai Ba~ianrrycr. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Nurhadi. 2004. Strategi-Strategi Pembelajarcxrz Bermakrra, 7'erpadu darz Korztek.sttral. Makalah disampaikan pada seminar Lokakarya, dan pelatihan Pendidikan dalam rangka Lustrum X Universitas Negeri Malang. 29 Spetember- 1 Oktober 2004. Rachmah, D.N. 2007. Bahan Ajar Psikologi l'enkenzbarzgara. Banjarmasin. FKIP Unlam. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pro,ses Pendidikan. Jakarta. Kencana. Setiono Lilik. 2008. Baharz Ajar SF.TS, (online) (http:// Lilik setiono. Blogspot. Com/) diakses tanggal 1 Maret 2009 Sabdin Bina Diknas. 2006..S'tarzdar Kompetisi dan Kompetensi I~asar darz Starzdcrr Kompetefzsi I,raltx.san. Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Sudrajat, A. 2008. Pemhelajararz Kontekstual. (online). (www. akhmad sudrajat. Wordpress.com/2008101/29/pembelajaran-kontekstual) Diakses tanggal 23 Februari 2009. Trianto. 2008. f'sikologi Belajar. Jakarta. Cerdas Pustaka Publisher. Yamin, Martinis. 2007. Strategi Penzbelaja~ arn Berba.si.s Kompeterzsi. Jakarta. Gaung Persada Press.